Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kurniadji
Abstrak :
Latar Belakang Sejak ditetapkannya sistem Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia sejak 2014, Rumah Sakit diseluruh Indonesia secara bertahap diwajibkan untuk bekerja sama dengan BPJS. Berlakunya sistem ini diharapkan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat. Namun dalam pelaksanaannya terdapat berbagai kendala yang menyebabkan terganggunya kinerja rumah sakit berkenaan dengan cashflow atau kendali biaya rumah sakit. Salah satu penyebabnya adalah berkas klaim yang diserahkan kepada BPJS tidak sesuai dengan ketentuan klaim sehingga klaim tidak dibayarkan dan menyebabkan kerugian bagi rumah sakit. RSUD Mampang Prapatan yang bekerja sama dengan BPJS sejak 2015 hingga kini terus menghadapi masalah dalam pemberkasaan sehingga sering terlambat pemrosesannya dan selisih berkas yang diklaim dengan yang dibayarkan oleh BPJS relatif banyak sehingga perlu dianalisa apa saja yang menyebabkan masalah proses pengklaiman ini bisa terjadi Metode Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif untuk mencari sebab secara dalam dan terperinci melalui observasi dan wawancara mendalam terhadap input dan proses manajemen berkas. Observasi yang dilakukan meliputi observasi sarana prasarana, pelaksanaan alur pemberkasan dan berkas klaim yang diproses oleh tim casemix rumah sakit. Wawancara mendalam dilakukan pada 9 informan dari pendaftaran hingga billing serta pemangku kebijakan rumah sakit. Hasil Penyebab utama terlambatnya proses klaim BPJS RSUD Mampang Prapatan adalah lambatnya kelengkapan berkas, SDM penginput data klaim masih kurang, pelatihan yang belum memadai dan belum adanya evaluasi berkala. ...... Background: Since 2004 the National Health Insurance System established in Indonesia, hospital throughout Indonesia are gradually require to coorporate with BPJS. The application of this system leads to the improvement of public health service quality. But in reality, there are some factors that cause disruption of hospital performance, as an example is hospital’s cashflow or hospital cost control. One of the reason is that the submitted claim files to BPJS were not in accordance with the claim requirement so that claim is rejected. RSUD Mampang Prapatan, in collaboration with BPJS since 2015, still faces enforcement problem and late in claiming process. Plus, there are many deiviation between the submitted files and paid claim files, so it needs to be analyse why problem in claiming process can happen. Method: This Research is a qualitative reseach to find deep and detil cause of problem. Use an observation and indept interview to know about input and process factors in claim files management. Indept interview were conducted on 9 informant of all employee and obeservation to see detils by direct sighting. Result: The main cause of delayed claim process is late file completeness, lack of hospital official, employee incompetence and there is no regular evaluation.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlatifah
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang gambaran pelaksanaan administrasi kepesertaan di kantor BPJS Kesehatan cabang Bogor. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode pengumpulan data secara kualitatif yaitu wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menyarankan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan proses administrasi kepesertaan, antara lain pemberdayaan SDM yang ada di BPJS Kesehatan, pengembangan dan penguatan sistem website, dan percepatan layanan administrasi di loket pelayanan. Sehingga, proses administrasi kepesertaan seperti proses pendaftaran peserta, pengalihan kepesertaan, dan perubahan data peserta dapat berjalan lancar dan optimal.
The study aims to overview about the implementation participants administration of BPJS Kesehatan Bogor. This study is descriptive research with qualitative methode by depth interview, observation, and document review to cellect data . The researcher suggests some suggestions for the implementation of participant administration, such as empowerment of human resources, development and strengthening website system, and faster administration services in service counter. So that, the implementation of participants administration process in BPJS Kesehatan such as registration process, transferring of participants status, and updating data of participants will work at ease and optimally.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Saefullah
Abstrak :
Jumlah peserta BPJS Non PBI yang terdaftar di Puskesmas Kota Serang pada Bulan Maret 2015 sebanyak 47.231 orang, sedangkan di Fasilitas Kesehatan Tungkat Pertama (FKTP) lain sebanyak 96.120 orang. Pada Bulan Desember 2014 sampai dengan Bulan Maret 2015 jumlah peserta BPJS Non PBI di puskesmas bertambah 5,1%, sedangkan di FKTP lain bertambah 66,7%. Pada Bulan Februari 2015, terdapat puskesmas yang mengalami penurunan jumlah peserta BPJS Non PBI sebanyak 13,53% dibanding pada Bulan Desember 2014. Rendahnya jumlah kepesertaan BPJS Non PBI di puskesmas diduga kuat terdapat kaitannya dengan loyalitas pelanggan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepuasan dengan loyalitas pelanggan setelah faktor karakteristik dikendalikan pada peserta BPJS Non PBI di Unit Rawat Jalan Puskesmas Kota Serang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dan jumlah sampel sebanyak 170 responden. Hasil penelitian menunjukkan pada rentang skala 1-10 diperoleh skor rerata loyalitas sebesar 6,5. Skor rerata kepuasan sebesar 6,9. Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kepuasan dengan loyalitas pelanggan setelah faktor pendapatan dikendalikan. Perlunya puskesmas meningkatkan kualitas pelayanan, menambah sarana dan prasarana seperti kursi tunggu, meningkatkan jumlah da. ......Customers of BPJS Non PBI amount enrolled at primary health care Serang city in March 2015 as 47.231 people, while in other FKTP as 96.120 people. From December 2014 until March 2015, customers of BPJS Non PBI amount in primary health care increased 5.1%, while in other FKTP increased 66.7%. In February 2015, there is a health center that has decreased customers amount of BPJS Non PBI as 13.53% compared to in December 2014. The decreases on costumers amount of BPJS Non-PBI at primary health care are allegedly associated with customer loyalty. The purpose of this research is to know the relationship between satisfaction and customer loyalty after characteristics factors are controlled on BPJS Non PBI participants at ambulatory unit primary health care Serang city. This research is a quantitative research with cross sectional design and the total sample is 170 respondents. The results showed in the range of 1-10 scale obtained mean score of 6.5 loyalty, satisfaction mean score of 6.9. Statistical analysis showed significant correlation between satisfaction with customer loyalty after income factor controlled. The need for primary health care is improvement of service, cleanliness, comfort, beauty, etc.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43493
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wita Prominensa
Abstrak :
Penelitian dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif ini secara umum bertujuan untuk menggali lebih dalam faktor yang berhubungan dengan proses revisi berkas klaim pasien BPJS rawat inap dimana secara tidak langsung menjadi penyebab terhambatnya proses pencairan klaim BPJS rawat inap tahun 2015. Penelitian dilakukan selama 4 (empat) bulan Sejak Februari hingga Mei 2016, dengan mengambil 235 sampel dari total populasi 568 berkas yang bermasalah penyebab klaim pending, yakni berkas yang dikembalikan dan harus direvisi selama 4 bulan terakhir tahun 2015 (September - Desember 2015). Pendekatan kualitatif dilakukan dengan metode wawancara mendalam untuk mencari hubungan faktor 5M (Man, Money, Methode, Material, Machine) terhadap revisi berkas yang mempengaruhi klaim pending. Wawancara dilakukan peneliti kepada seluruh pihak terkait pengelolaan klaim BPJS rawat inap sejumlah 14 informan dengan menggunakan pedoman wawancara. Sementara pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode checklist telaah berkas dan observasi untuk mencari hubungan faktor proses (alur penerimaan berkas, kelengkapan berkas, proses coding, proses entry, verifikasi) terhadap revisi berkas yang mempengaruhi klaim pending. Hasil penelitian kualitatif, diketahui bahwa kebijakan secara operasional belum dioptimalkan, tim casemix baru dibentuk sejak Februari 2016 (RS menerima BPJS sejak 2014), kinerja masih multijobdesk, sosialisasi dan edukasi belum merata, monitoring atau evaluasi belum diterapkan maksimal. Sementara analisa kuantitatif didapatkan bahwa faktor dominan penyebab revisi pada masing-masing kategori pasien BPJS berbeda, yakni; ada pasien PBI faktor dominan ada pada proses verifikasi yang lama justru menyebabkan revisi menjadi cepat; pada Non PBI sesuai kelas faktor dominan dipengaruhi oleh kelengkapan berkas, sama halnya dengan Non PBI upgrade. Secara umum, proses revisi berkas berhubungan dengan proses coding, kelengkapan berkas, proses entry serta proses verifikasi, dengan faktor dominan dipengaruhi oleh variabel kelengkapan berkas. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa sangat diperlukan kebijakan untuk menetapkan Standar Operational Procedure, mengoptimalkan dengan memfokuskan tim Casemix tanpa multi jobdesk, melakukan sosialisasi, motivasi dan edukasi dalam pelaksanaan casemix. ......In general, the current qualitative-quantitative study aims to investigate the problems related to the file revisions process of the in-patient?s BPJS claim that may impede the searching process of the BPJS claim itself in 2015. The study was conducted for four (4) months, from February to May 2016. The study took 235 random sampling of the 568 problematic files in total that cause the claim into pending, in which the files should be returned and revised for the last four (4) months in 2015 (September to December 2015). The qualitative approach was conducted by thorough interview to find out the relationship between 5M factors (Man, Money, Method, Material, and Machine) and the file revision that causes the claim into pending. The interview with the fourteen (14) informants on the BPJS claim management was conducted based on the interview ethical guidelines. In addition, the quantitative approach was conducted with file searching checklist method and observation. It was conducted to find out the relationship between the process factors (file receiving process, the file completion, coding process, entry process, and verification) and the file revision that causes the claim into pending. The result of qualitative study illustrates that the operational policy has not been optimized. Moreover, the casemix team has just been established since February 2016 (in fact, the hospital has accepted BPJS since 2014), the multijobdesk still remains, socialization and education on the policy have not been spread evenly, and the monitoring or evaluation has not been applied to the greatest degree. Furthermore, the quantitative study depicts that the prevailing factors of the file revision on each BPJS patient category are different. On the PBI patients, the inverted relationship dominant factor of the lengthy verification process speeds up the revision. On the non-PBIs, the dominant factors are on the file completion, same as Non PBI upgrades. Overall, the prevailing factors of the file revision of BPJS generally are coding process, file completion, entry process and verification. Additionally, the dominant related factors is file completion. The current study concludes that the policy to formulate the Standard Operating Procedure is required. In addition, it is necessary to optimize the casemix team without multijobdesk. Furthermore, the socialization, motivation, and education in the casemix are required.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Sakinah Utami
Abstrak :
Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat pengguna BPJS merasa puas dengan inovasi pelayanan kesehatan melalui program BPJS. Namun, masalah justru terjadi pada pihak instansi kesehatan yang merupakan pihak pendukung program BPJS Kesehatan yang mengalami masalah pending claim. Permasalahan pending claim ini harus segera diatasi karena pending claim menyebabkan kerugian akibat pembiayaan pelayanan lebih besar daripada jumlah klaim yang dibayarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor input, faktor proses, faktor hasil (output) dalam prosedur pengajuan klaim rawat inap pasien BPJS di RS Hermina Ciputat, dan mendapatkan gambaran yang menyebabkan pending claims (output) di RS Hermina Ciputat. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan observasional deskriptif dengan metode kualitatif melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitan menunjukkan bahwa faktor input yang mengakibatkan banyaknya pending claims di RS Hermina Ciputat antara lain: faktor Man (kompetensi ataupun pengetahuan dokter spesialis, dokter umum, dan tenaga koder yang kurang terkait klaim BPJS); Money (belum dilaksanakannya secara berkelanjutan evaluasi kinerja kepada dokter spesialis); Methods (belum semua ada dan maksimal untuk panduan praktik klinis/clinical pathways); Materials (aplikasi SIMRS tidak praktis dan lambat, jaringan internet lama); dan Machine (kurangnya sarana dan prasarana). Hasil lain dari penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mengakibatkan pending claims di RS Hermina Ciputat antara lain: kesulitan dalam melengkapi bukti administrasi klaim dan kesalahan pengisian administrasi dengan tepat; pengisian berkas rekam medis yang tidak lengkap; kualitas pengisian resume medis dan pengisian resume medis yang tidak sesuai; kurang lengkapnya bukti-bukti penunjang klaim; pemberian kode untuk diagnosa primer dan sekunder yang tidak tepat; dan kesalahan pengentrian jenis perawatan. ......BPJS users are satisfied with the innovation of health services through the BPJS program. However, the problem occurred on the health agencies which are supporter institutions of the BPJS Health program which experienced pending claims problem. This problem of pending claims must be addressed immediately because pending claims cause losses due to service costs are greater than the number of claims paid. This study aims to identify input factors, process factors, output factors in the procedure for submitting claims for BPJS inpatient claims at Hermina Ciputat Hospital and to obtain an overview of the causes of pending claims (output) at Hermina Ciputat Hospital. This study uses descriptive observational approach with qualitative methods through in-depth interviews and document review. The results of the study show that the input factors that result in the number of pending claims at Hermina Ciputat Hospital include: Man factor (competence or knowledge of specialist doctors, general practitioners, and coding staff who are not competent handling BPJS claims); Man factor (competence or knowledge of specialist doctors, general practitioners, and coding staff who are lacking in relation to BPJS claims); Money (no continuous performance evaluation or specialist doctors); Methods (not maximal impelementation of practice guidelines/clinical pathways); Materials (the SIMRS application is not user-friendly and slow, slow internet connection); and Machine (lack of facilities and infrastructure).Other results of the study show that the factors resulting in pending claims at Hermina Ciputat Hospital include: difficulties in completing proof of claim administration and administrative filling errors; incomplete filling of medical record files; the quality of filling out medical resumes and filling out medical resumes that are not appropriate; incomplete evidence supporting the claim; inappropriate coding for primary and secondary diagnoses; and errors in determining treatment type.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafinda Azis
Abstrak :
Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang terus meningkat jumlah penderitanya dari tahun ke tahun, baik di Indonesia maupun di seluruh negara di dunia. Meningkatnya jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia berdampak pada peningkatan dampak dan kerugian ekonomi akibat besarnya biaya pengobatan yang diperlukan untuk pengobatan jangka panjang. Pengobatan diabetes melitus membutuhkan proses dan waktu yang lama. Jika diabetes memasuki kondisi komplikasi, waktu dan biaya yang dikeluarkan akan menjadi dua kali lipat dari sebelumnya. Angka kejadian komplikasi pada diabetes mellitus dapat dikurangi dengan penerapan manajemen diabetes mellitus yang dapat dicapai dengan menerapkan perilaku manajemen diri diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku manajemen diri penderita diabetes melitus tipe 2 pada peserta Prolanis di Puskesmas Pratama Jakarta Utara dan faktor-faktor yang berhubungan dengannya. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden penelitian. Hasil penelitian menunjukkan 54,4% responden memiliki perilaku manajemen diri yang baik. Variabel yang berhubungan dengan penatalaksanaan sendiri diabetes melitus dalam penelitian ini meliputi durasi penderitaan (nilai P = 0,035) dan dukungan keluarga (nilai P = 0,009).
Diabetes mellitus is a chronic disease that continues to increase the number of sufferers from year to year, both in Indonesia and in all countries in the world. The increasing number of diabetes mellitus sufferers in Indonesia has an impact on increasing economic impacts and losses due to the large medical costs required for long-term treatment. Diabetes mellitus treatment requires a long process and time. If diabetes enters a condition of complications, the time and costs incurred will be doubled from before. The incidence of complications in diabetes mellitus can be reduced by the application of diabetes mellitus management which can be achieved by applying diabetes mellitus self-management behavior. This study aims to determine the self-management behavior of people with diabetes mellitus type 2 in Prolanis participants at Puskesmas Pratama, North Jakarta and the factors related to it. This type of research is quantitative with cross sectional design. The research was conducted by distributing questionnaires to research respondents. The results showed 54.4% of respondents had good self-management behavior. The variables associated with diabetes mellitus self-management in this study included duration of suffering (P value = 0.035) and family support (P value = 0.009).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifatha Amartya Naufal
Abstrak :
Banyaknya pasien peserta BPJS Kesehatan yang mengambil obat di Apotek Kimia Farma 07 Juanda terutama pada bagian BPJS Kronis menyebabkan lamanya waktu tunggu pasien dalam pengambilan obat ataupun adanya pasien PRB yang salah masuk ke bagian BPJS Kronis akan tetapi ikut mengantri sehingga banyak terbuang waktunya dalam menunggu. Hal ini dapat disebabkan karena tidak adanya yang memberikan informasi di depan, kurang lengkapnya berkas yang disiapkan oleh pasien dan lama penulisan etiket dari masing-masing pasien terutama yang mendapatkan obat-obatan yang sangat banyak. Pengamatan dilakukan di Apotek Kimia Farma 07 Juanda di bagian BPJS Kronis dari pukul 08.00 – 15.00 atau 13.00 – 20.00 dengan membantu penyiapan, penulisan dan pemeriksaan berkas, obat, etiket, dan kartu kendali dari pasien BPJS Kronis serta mengamati waktu tunggu pasien selama penyiapan obat. Banyaknya pasien peserta BPJS Kesehatan yang mengambil obat di bagian BPJS Kronis menyebabkan lamanya waktu tunggu pasien dalam pengambilan obat. Hal ini dapat disebabkan karena tidak adanya yang memberikan informasi di depan, kurang lengkapnya berkas yang disiapkan oleh pasien dan lama penulisan etiket dari masing-masing pasien terutama yang mendapatkan obat-obatan yang sangat banyak. Hal ini dapat dicegah dengan penambahan 1 personalia untuk menyambut pasien dan penyiapan etiket secara elektronik oleh verifikator. ......The large number of BPJS Health participant patients who take drugs at the Kimia Farma 07 Juanda Pharmacy, especially in the Chronic BPJS section, causes a long waiting time for patients to take medication or there are PRB patients who enter the wrong BPJS section but join the queue so that a lot of time is wasted in wait. This can be caused by the absence of anyone who provided information up front, the incompleteness of the files prepared by the patient, and the length of time for writing the labels for each patient, especially those who received very many medicines. Observations were made at the Kimia Farma 07 Juanda Pharmacy in the BPJS Chronic section from 08.00 – 15.00 or 13.00 – 20.00 by assisting in the preparation, writing, and examination of files, drugs, labels, and control cards from Chronic BPJS patients and observing the patient's waiting time during drug preparation. The large number of BPJS Health participant patients who take drugs at the Chronic BPJS section causes a long waiting time for patients to take drugs. This can be caused by the absence of anyone who provided information up front, the incompleteness of the files prepared by the patient, and the length of time for writing the labels for each patient, especially those who received very many medicines. This can be prevented by adding 1 person to welcome patients and preparing electronic etiquette by the verifier.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Holie Fransiska
Abstrak :
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular paling umum dan terbanyak serta menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya. Obat-obatan antihipertensi terdiri dari banyak golongan dengan mekanisme kerja yang berbeda-beda. Sehingga, perlu diperhatikan ketepatan peresepan dan interaksi obat yang mungkin terjadi antara obat-obatan tersebut jika digunakan secara bersamaan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui prevalensi penyakit hipertensi berdasarkan usia dan jenis kelamin, ketepatan obat pada resep, dan pola peresepan obat antihipertensi pada pasien PRB hipertensi di Apotek Kimia Farma Kemanggisan Raya. Evaluasi penggunaan obat antihipertensi dilakukan dengan mengolah data resep pasien BPJS periode Oktober 2022 kemudian dilakukan pengelompokkan berdasarkan usia dan jenis kelamin. Selanjutnya menganalisis ketepatan peresepan obat berdasarkan algoritma terapi hipertensi JNC 7 dan JNC 8. Prevalensi penyakit hipertensi pada laki-laki sebanyak 63 orang dan perempuan 64 orang. Sedangkan berdasarkan usia, prevalensi tertinggi terjadi pada usia ≥ 65 tahun yaitu sebanyak 62 pasien atau setara 48,82% dari total 127 pasien terdiagnosa hipertensi. Peresepan obat pada pasien PRB hipertensi di Apotek Kimia Farma Kemanggisan Raya sudah tepat sesuai dengan algoritma terapi JNC 7 dan JNC 8. Pola penggunaan obat pada pasien hipertensi sebagian besar menggunakan kombinasi dua dan tiga obat terutama kombinasi antara golongan CCB – ARB – dan β-Blockers. ...... Hypertension is one of the most common cardiovascular diseases and the number one cause of death in the world every year. Antihypertensive drugs consist of many classes with different mechanisms of action. Thus, it is necessary to pay attention to the accuracy of prescribing and drug interactions that may occur between these drugs if used simultaneously. The purpose of this study was to determine the prevalence of hypertension based on age and gender, the accuracy of the prescription, and the pattern of prescribing antihypertensive drugs in hypertensive PRB patients at the Kimia Farma Pharmacy Kemanggisan Raya. Evaluation of the use of antihypertensive drugs was carried out by processing BPJS patient prescription data for the October 2022 period and then grouping them based on age and gender. Then analyzed the accuracy of drug prescribing based on the JNC 7 and JNC 8 hypertension therapy algorithms. The prevalence of hypertension in men was 63 people and 64 women. Meanwhile, based on age, the highest prevalence occurred at age ≥ 65 years, namely 62 patients or equivalent to 48.82% of a total of 127 patients diagnosed with hypertension. Prescription of drugs in hypertensive PRB patients at Kimia Farma Kemanggisan Raya Pharmacy is appropriate according to the JNC 7 and JNC 8 therapy algorithms. The pattern of drug use in hypertensive patients mostly uses a combination of two and three drugs, especially combinations of CCB - ARB - and β-Blockers groups.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Darawani Talaohu
Abstrak :
Mobile JKN hadir sebagai upaya peningkatan efisiensi dan kualitas pelayanan, namun kunjungan dan pemberian layanan kepesertaan langsung di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Selatan tetap tinggi. Penelitian ini mengeksplorasi alasan peserta memilih datang ke kantor cabang BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Selatan dibandingkan dengan menggunakan aplikasi Mobile JKN, dengan mempertimbangkan preferensi dan faktor internal serta eksternal yang mendasarinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berupa studi kasus, dengan menerapkan metode wawancara mendalam dan observasi. Validasi data dilakukan melalui triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan lebih cenderung memilih pelayanan langsung daripada menggunakan aplikasi Mobile JKN, dengan alasan seperti preferensi pelayanan yang sesuai, kecepatan layanan langsung, dorongan dari orang sekitar, budaya tatap muka, dan harapan untuk dilayani dengan baik. Kendala pada penggunaan aplikasi Mobile JKN meliputi minimnya informasi, kendala kuota internet, rendahnya literasi digital, dan ketidaktahuan mengenai fitur aplikasi. Berdasarkan temuan dalam penelitian, disarankan untuk memperkuat pelayanan versi offline dengan menyediakan layanan call center, mengembangkan versi offline Aplikasi Mobile JKN, serta menjalin kerjasama dengan provider seluler dalam penggunaan aplikasi Mobile JKN untuk meningkatkan aksesibilitas dan penggunaan aplikasi tersebut. ......Mobile JKN was introduced to improve efficiency and service quality, but visits and in- person membership service delivery at the BPJS Kesehatan South Jakarta Branch Office remain high. This study explores why participants prefer to visit the BPJS Kesehatan South Jakarta branch office instead of using the Mobile JKN app by considering their preferences and underlying internal and external factors. This research uses a qualitative case study approach by applying in-depth interview and observation methods. Data validation was conducted through source and method triangulation. The results showed that informants were more likely to choose direct service rather than using the Mobile JKN application, with reasons such as appropriate service preferences, speed of direct service, encouragement from surrounding people, face-to-face culture, and expectations to be served well. Obstacles to using the Mobile JKN application include lack of information, internet quota constraints, low digital literacy, and ignorance of application features. Based on the findings in the study, it is recommended to strengthen the offline version of the service by providing center services, developing an offline version of the JKN Mobile Application, and establishing cooperation with mobile providers in the use of the JKN Mobile application to increase accessibility and use of the application
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang menjalankan program transformasi pelayanan kesehatan berupa BPJS kesehatan. Kajian ini mengungkakan aturan-aturan normatif terkait pelaksanaan jaminan kesehatan nasional di provinsi NTT dan data lapangan (empiris) berkaitan dengan pelaksaan aturan normatif yang ada. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat yuridis sosiologis (socio legal research) dengan locus kajian di kota kupang dan kabupaten sikka, provinsi Nusa Tenggara Timur. Permasalahan mengenai perangkat hukum, dukungan dan kesiapan masyarakat provinsi NTT, serta bagaimana dukungan serta kesiapan pemerintah provinsi NTT dalam pelaksanaan jaminan kesehatan nasional menjadi fokus kajian ini. Penerbitan peraturan daerah untuk mendukung operasional BPJS kesehatan dan sosialisasi yang terus menerus dilakukan menjadi solusi peningkatan kualitas pelaksanaan BPJS kesehatan di provinsi NTT
JBTI 1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>