Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Monica
Abstrak :
Stroke merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia yang terutama disebabkan oleh hipoksia serebrum Meskipun nyawa sebagian pasien stroke dapat diselamatkan sekitar 70 kasus masih menderita gejala sisa akibat kerusakan neuron otak Oleh karena itu penelitian studi eksperimental ini ditujukan untuk mengetahui efek neuroterapi dari berbagai kombinasi ekstrak akar kucing dan pegagan pada tikus Sprague Dawley pasca hipoksia dibandingkan dengan efek neuroterapi pirasetam sebagai kontrol positif Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga kombinasi ekstrak tidak menunjukkan adanya perbedaan bermakna dengan pirasetam Dari ketiga kombinasi dosis tersebut dosis 200 mg akar kucing dan150 mg pegagan memberikan efek yang paling signifikan dan hampir sama dengan pirasetam terhadap pemulihan neuron hipokampus girus dentatus eksternus tikus pasca hipoksia sehingga dapat disimpulkan bahwa kombinasi dosis ekstrak yang optimum adalah 200 mg akar kucing dan150 mg pegagan.
Stroke and other cerebrovascular diseases is the third cause of death in the world and is mainly caused by cerebral hypoxia Although some patients can be saved about 70 of cases still suffer from residual symptoms caused by damage of brain neurons Therefore this experimental study aimed to determine the neurotherapeutic effects of dose combination of Acalypha indica Linn and Centella asiatica extracts on hypoxic mice compared to piracetam The result shows that statistically all dose combination of extracts don rsquo t have any difference with piracetam However 200 mg Acalypha indica Linn 150 mg Centella asiatica has the most significant and similar result to pirasetam in healing process of post hypoxic mice rsquo s hippocampal external dentate gyrus neurons To conclude with the optimal dose of extracts combination is 200 mg Acalypha indica Linn 150 mg Centella asiatica.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Farah Faulin Al Fauz
Abstrak :
Stroke merupakan suatu manifestasi klinis gangguan peredaran darah otak yang akan menyebabkan kematian pada sel otak. Penyakit ini memiliki prevalensi yang tinggi pada orang tua. Salah satu obat yang digunakan untuk penatalaksanaan stroke adalah citicoline, namun obat ini memiliki efek samping dan harganya cukup mahal. Oleh karena itu diperlukan pengobatan alternatif yang lebih aman dan terjangkau, yaitu kombinasi Acalypha indica Linn (akar kucing) dan Centella asiatica (pegagan). Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan melakukan perlakuan terhadap Sprague dawley yang dikondisikan hipoksia. Sprague dawley diberikan perlakuan berupa pemberian berbagai dosis kombinasi dari Ekstrak Akar Kucing yaitu dosis 150, 200, dan 250 mg serta Pegagan dosis 150 mg kemudian dilihat hasilnya melalui identifikasi jumlah sel normal, kondensasi, dan piknotik yang terdapat di girus dentatus internus Sprague dawley pascahipoksia. Data dianalisis dengan One-Way Anova dan didapatkan nilai sebesar p>0,05 yang memiliki arti tidak berbeda bermakna. Pada penelitian ini didapatkan pada perbandingan kombinasi dosis akar kucing dan pegagan didapatkan jumlah sel yang tidak terlalu berbeda di girus dentatus internus Sprague dawley pascahipoksia.
Stroke is a clinical manifestation of circulatory disorders of the brain that will cause death in brain cells (neuron). This disease has a high prevalence in the elderly. One of the drugs that is used for treatment in stroke is citicoline, but this drugs have side effects and quite expensive. Therefore we need a safer treatment alternative and affordable, which is combination of Acalypha indica Linn (akar kucing) and Centella asiatica (Pegagan). This research uses experimental methods to perform the treatment in Sprague dawley rats pascahypoxia. Sprague dawley rats are given treatment of various dose combinations of akar kucing (150, 200, 250 mg) and pegagan (150 mg). After that, see the results through the identification number of normal, condensation, and piknotik cells in the gyrus dentatus internus Sprague dawley pascahipoksia. Data were analyzed with One-Way ANOVA and obtained a value of p> 0.05 which means not significantly different the number of cells in gyrus dentatus Sprague dawley pascahypoxia internus after treatment with various dose in extract.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library