Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ariq Zidane
Abstrak :
Di Australia, industri teh telah mengalami pertumbuhan yang signifikan selama dekade terakhir, dengan Twinings mendominasi pasar dalam beberapa tahun terakhir, dengan pangsa pasar mencapai 27% pada tahun 2021. Teh hitam, khususnya, mengendalikan lebih dari 50% dari total penjualan, yang mencapai sekitar $517 juta pada tahun 2021. Perlu dicatat bahwa hampir 95% distribusi teh dilakukan melalui penjualan ritel berbasis toko, yang utamanya mengakomodasi rumah tangga. Tingginya penjualan melalui toko-toko ini mencerminkan paparan konsumen yang konsisten terhadap berbagai merek teh. Dilmah, sebagai merek, menempatkan vokal dalam menargetkan pasar Hearth & Home, khususnya individu yang menghargai nilai-nilai tradisional dan konservatisme. Meskipun Dilmah beradaptasi dengan perubahan pasar, identitas intinya berkisar pada nilai-nilai alami dan berkelanjutan, yang jelas tercermin di situs web mereka. Sebagai produsen eksklusif Ceylon Tea di Australia, komitmen Dilmah terhadap teknik pembuatan teh tradisional membuatnya berbeda dari merek-merek baru. Namun, keterikatan yang kuat terhadap tradisi ini mungkin menghambat kemampuan mereka untuk terhubung dengan konsumen muda, yang merupakan area yang seharusnya mereka pertimbangkan untuk diatasi. Dilmah dikenal dengan kepercayaan dan keandalannya di mata konsumen, menjadikannya pilihan yang dapat diandalkan, terutama ketika merek yang diinginkan tidak tersedia. Selain itu, Dilmah telah menjaga kualitasnya dan citra merek yang alami secara konsisten selama beberapa dekade. Dilmah dikenal dengan mempertahankan rasa alami dan murni teh, yang membuatnya berbeda dari pesaing. Komitmen ini terhadap pendekatan yang alami dan etis dalam pengolahan teh telah resonan dengan konsumen, membuat mereka merasa baik secara etis dan sehat. Citra merek Dilmah sejalan dengan mereka yang menghargai cita rasa teh yang kuat dan tradisional, menghasilkan basis pelanggan yang setia. Namun, penting untuk dicatat bahwa ekuitas merek, indikator kinerja yang sangat penting, dipengaruhi oleh persepsi masyarakat tentang upaya perusahaan dalam membangun mereknya di pasar. Meskipun desain kemasan produk Dilmah memancarkan daya tarik klasik, beberapa orang menganggapnya lebih kuno daripada klasik. Aspek ini dapat memengaruhi ekuitas merek mereka dalam jangka panjang, karena desain produk visual memainkan peran penting dalam membentuk persepsi konsumen. Secara ringkas, pasar teh Australia telah menyaksikan pertumbuhan yang signifikan, dengan Twinings memimpin. Dilmah, dengan penekanan pada tradisi dan nilai-nilai alami, menarik sekelompok konsumen tertentu, tetapi mungkin perlu mempertimbangkan daya tariknya terhadap konsumen muda. Meskipun Dilmah dikenal karena kualitasnya dan rasa alami, persepsi tentang desain kemasan mereka dapat memengaruhi ekuitas merek mereka dalam jangka panjang. ......In Australia, the tea industry has seen substantial growth over the past decade, with Twinings dominating the market in recent years, boasting a 27% market share as of 2021. Black tea, in particular, controls over 50% of total sales, which reached approximately $517 million in 2021. Notably, nearly 95% of tea distribution occurs through store-based retailing, primarily catering to households. This prevalence of in-store sales highlights the constant exposure of consumers to various tea brands. Dilmah, as a brand, places a strong emphasis on targeting the Hearth & Home market, specifically individuals who cherish traditional values and conservatism. While Dilmah adapts to market changes, its core identity revolves around natural and sustainable values, clearly reflected on its website. Being the exclusive Ceylon Tea producer in Australia, Dilmah's commitment to traditional tea-making techniques sets it apart from newer brands. However, this steadfast dedication to tradition may hinder their ability to connect with younger consumers, which is an area they should consider addressing. Dilmah enjoys recognition and trust among consumers, making it a reliable choice, especially when other preferred brands are unavailable. Furthermore, Dilmah has maintained its quality and natural brand image consistently over the decades. Dilmah is known for preserving the natural, unadulterated taste of tea, setting it apart from competitors. This commitment to a natural and ethical approach to tea harvesting has resonated with consumers, making them feel both ethical and healthy. Dilmah's brand image aligns with those who appreciate strong, traditional tea flavors, cultivating a loyal customer base. However, it's important to note that brand equity, a crucial performance indicator, is influenced by public perception of a company's efforts to establish its brand in the market. While Dilmah's product packaging exudes a classic charm, some perceive it as old-fashioned rather than classic. This aspect could impact brand equity, as visual product design plays a significant role in shaping consumer perception. In summary, the Australian tea market has witnessed substantial growth, with Twinings leading the way. Dilmah, with its emphasis on tradition and natural values, appeals to a specific consumer base but may need to address its appeal to younger consumers. While Dilmah is recognized for its quality and natural taste, the perception of its packaging design may affect its brand equity in the long run.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anjar Setyokusumo Sudjarwo
Abstrak :
[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pemasaran produkproduk cult brand dengan word of mouth. Konsep utama cult brand adalah kesetiaan terhadap suatu brand / merek, sedangkan konsep utama word of mouth adalah komunikasi berupa pembicaraan maupun testimonial yang dilakukan orang yang membicarakan suatu produk atau jasa. Hal-hal yang juga terkait dengan penelitian ini adalah mengenai fanatisme dalam sepakbola, brand sepakbola sebagai cult brand, jersey sepakbola sebagai simbol sepakbola, serta komunitas dalam sepakbola. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan narasumber penjual dan pemilik jersey yang seluruhnya tergabung dalam komunitas Jersey Forumotion. Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah mengenai komunitas dan viral marketing yang merupakan bentuk penyampaian word of mouth yang tepat bagi pemasaran produk-produk cult brand, khususnya pada penjualan jersey sepakbola.
ABSTRACT
The objective of this research is to identify the marketing process of cult brand products through word of mouth. The main concept of ?cult brand? is the loyalty towards a particular brand while the main concept of ?word of mouth? is communication in the form of either conversation or testimonial conducted by person conversing about a particular product or service. Also related to this research is the fanaticism in Football, Football brand as cult brand, Football jersey as Football symbol as well as community in Football. Qualitative research method is employed in this research with sellers and owners of jerseys?all of them members Jersey Forumotion community?as interviewees. The main conclusion of this research is about the community and viral marketing, which are forms of word of mouth suitable for the purpose of cult brand products marketing, particularly on Football jersey sales, The objective of this research is to identify the marketing process of cult brand products through word of mouth. The main concept of ‘cult brand’ is the loyalty towards a particular brand while the main concept of ‘word of mouth’ is communication in the form of either conversation or testimonial conducted by person conversing about a particular product or service. Also related to this research is the fanaticism in Football, Football brand as cult brand, Football jersey as Football symbol as well as community in Football. Qualitative research method is employed in this research with sellers and owners of jerseys—all of them members Jersey Forumotion community—as interviewees. The main conclusion of this research is about the community and viral marketing, which are forms of word of mouth suitable for the purpose of cult brand products marketing, particularly on Football jersey sales]
2015
T44172
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Putriana
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari attitudinal loyalty dan behavioral loyalty terhadap intensi pembelian kembali pelanggan terhadap restoran Jepang Sushi Tei. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode riset kuantitatif berdasarkan model penelitian Leingpibul, Thomas, Broyles, dan Ross (2009). Survei dilakukan terhadap 160 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa attitudinal loyalty berpengaruh langsung terhadap intensi pembelian kembali konsumen Sushi Tei. Selain itu, behavioral loyalty juga terbukti memediasi pengaruh attitudinal loyalty terhadap intensi pembelian kembali. Dari hasil penelitian ini juga terbukti bahwa meet expectation dan affective feeling state memiliki pengaruh positif terhadap attitudinal loyalty. ......This study aimed to determine the effect of attitudinal loyalty and behavioral loyalty to customer repurchase intentions toward the Japanese restaurant Sushi Tei. This study used quantitative research method approach based on the research model Leingpibul, Thomas, Broyles, and Ross (2009). The survey was conducted on 160 respondents. The results showed that attitudinal loyalty directly influence consumer repurchase intentions Sushi Tei. In addition, behavioral loyalty is also shown to mediate the influence of attitudinal loyalty on repurchase intention. From the results of this study also proved that meet expectation and affective feeling state has a positive effect on attitudinal loyalty.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Endatetha
Abstrak :
Penggunaan selebriti sebagai juru bicara bagi perusahaan menjadi metode periklanan yang umum Alasan mengapa iklan yang dibintangi oleh selebriti menjadi terkenal adalah karena pengiklan percaya bahwa pesan yang disampaikan oleh individu yang dikenal konsumen akan lebih mendapatkan perhatian bagi beberapa konsumen Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dimensi kredibilitas endorser terhadap sikap konsumen pada iklan merek dan minat beli Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode non probability sampling bagi responden yang berada di wilayah Jabodetabek Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi kredibilitas endorser attractiveness dan trustworthiness mempengaruhi sikap konsumen terhadap iklan merek dan minat beli. ......The use of celebrity endorser as a spokespeople to be a prominent method of advertising. The reason of using the popularity of celebrity in advertising isis advertiser rsquo s belief that messages delivered by well -known figure attract more attention for some consumer. This research is conducted to analyze influence of endorser credibility to consumer attitude towards advertisement, brand and purchase intention. The research uses quantitative approach with non-probability sampling method for respondent live in Jabodetabek area. The result shows that dimension of credibility endorser (attractiveness and trustworthiness) are affecting attitude towards advertisement, brand and purchase intention.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library