Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjuntak, Eldo Steven Markus
"Kebutuhan sarana transportasi umum merupakan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Brand personality memainkan peran kunci dalam psikologi merek sehingga dapat membentuk identitas merek. Konsumen cendrung mengekspresikan citra diri mereka melalui kepribadian merek dalam mendorong keputusan pembelian. Berdasarkan teori kesesuaian dan analisis dari moda transportasi dibawah Jaklingko, penelitian ini mengungkapkan berbagai peran yang dimainkan oleh kepribadian merek dalam mendorong pilihannya. Khususnya, konsumen cendrung mengekspresikan self congruity melalui dimensi brand personality yang dikenal dengan aggressiveness dan emotionality, dan simplicity dan responsibility untuk mengevaluasi seberapa konsisten functional congruity yang dirasakan konsumen. Sampel penelitian ini terdiri atas 626 pengguna aktif Jaklingko di Indonesia sebagai responden dalam penelitian ini. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan structural equation modeling-partial least squares (SEM-PLS). Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua dimensi brand personality kecuali simplicity berpengaruh positif terhadap functional congruity dan self congruity. Hasil pengujian moderasi menunjukkan bahwa traveling purpose tidak memperkuat hubungan self congruity maupun functional congruity terhadap brand attitude. Penelitian ini menawarkan perusahaan pengembang jasa transportasi pemahaman yang lebih baik tentang dimensi brand personality yang berpengaruh terhadap persepsi konsumen atau memperkuat merek perusahaan dalam fungsinya sehingga dapat meningkatkan utilitas masing-masing dimensi.

The need for public transportation is a community need that continues to grow. Brand personality plays a key role in brand psychology so that it can form brand identity. Consumers tend to express their self-image through brand personality in driving purchase decisions. Based on the theory of suitability and analysis of transportation modes under Jaklingko, this study reveals the various roles played by the brand personality in encouraging its choice. In particular, consumers tend to express self-congruity through brand personality dimensions known as aggressiveness and emotionality, and simplicity and responsibility to evaluate how consistent the functional congruity is perceived by consumers. The sample of this study consisted of 626 active users of Jaklingko in Indonesia as respondents in this study. The hypothesis in this study was tested with structural equation modeling-partial least squares (SEM-PLS). The test results show that all dimensions of brand personality except simplicity have a positive effect on functional congruity and self-congruity. The results of the moderation test show that traveling purpose does not strengthen the relationship between self-congruity and functional congruity with brand attitude. This study offers transportation service development companies a better understanding of the dimensions of brand personality that affect consumer perceptions or strengthen the company's brand in its function so as to increase the utility of each dimensi"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rubiono Rusman
"Citra pada suatu merek produk dirasakan penting sekali
oleh karena konsumen tidak hanya meembeli produk berdasarkan
kebutuhan secara fisik saja tetapi mereka membeli atas
pertimbangan psikologisnya.
Citra yang positif pada suatu merek produk memberikan
nilai tambah pada produk tersebut sekaligus memberikan ciri
khusus yang membedakan merek tersebut dengan merek yang lain
diantara produk yang sejenis.
Berangkat dari pentingnya citra yang positif pada suatu
merek produk, peneliti ingin memberikan suatu gambaran
mengenai Citra Merek Kartu Kredit AMEX (American Express) di
kalangan pemeg~ng kartu kredit AMEX, dan faktor-faktor yang
diduga berperan, yaitu faktor Persepsi Terhadap Kelompok
Referensi (Kelompok Referensi Prestise, Kelompok Referensi
Karir dan Kelompok Sesama) dan faktor Persepsi Terhadap Sampel sengaj a (purposive sample) adalah sampel yang
digunakan pada penelitian ini, yaitu pemegang kartu kredit
AMEX. Penarikan sampelnya dilakukan secara kebetulan (accidental)
maksudnya, orang-orang yang secara kebetulan diketahui
peneliti dan memenuhi syarat sebagai sampel pene litian,
langsung dijadikan responden, yaitu sebanyak 100 responden.
Citra merek kartu kredit AMEX diukur melalui 5 buah
aspek yaitu Citra Tipe Konsumen kartu kredit AMEX, Citra Kep ribadian kartu kredit AMEX, Citra Pelayanan kartu kredit
AMEX, Citra Perusahaan kartu kredit AMEX dan Citra iklan
kartu kredit AMEX.
Metode yang digunakan untuk mengukur citra merek ini
adalah Semantic Differensial yang disajikan dalam bentuk
grafik. Sedangkan Kelompok Referensi dan Pengalaman pemegang
kartu kredt AMEX diukur dengan metode pengukuran skala
Likert disajikan dalam bentuk grafik.Untuk mengetahui apakah
Kelompok Referensi dan Pengalaman mempunyai hubungan dengan
citra merek kartu kredit AMEX diperlihatkan dalam bentuk
tabel silang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S4109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juvita Revianti
"Penelitian ini menggunakan model analisa yang didapat dari penggabungan 4 model yaitu Consumer Decision Model (CDM), Respon Kognitif, Persepsi, Advertising Content-BrandAttitude yang didalamnya terdapat faktor-faktor dalam diri dan kognitif seseorang sampai dengan respon yang dihasilkan. Dari gabungan k~ model ini kemudian dimodifikasi agar didapat pemahaman yang lebih komgrehensif. Mode yang telah dimodifikasi ini terdiri dari varaibelvariabel
respon kognitif seseorang dan CDM terhadap brand. Respon kognitif antara lain exposure to colored advertising, iQterpretation to color psychology dan color advertising serta attitude towards advertising. CDM antara lain exposure to colored advertising, brand
recognition, attitude towards brand dan confidence to value brand. ·
Adanya pemahaman alur respon kognitif seseorang terhadap iklan berwama dan pola CDM terhadap brand diharapkan mampu memberika human insight (keya.k.inan, aspirasi, keinginan manusia d' bawah permukaan yang seringkali mempengaruhi perlakuannya terhadap sebuah obyek) terhadap apa saja yang terjadi di dalam diri I kognitif seseorang mengenai suatu terpaan iklan. emahaman ini akan mengarah pada pembentukan suatu iklan yang lebih mengarah pada emotional benefi yang didapat daripada fungsiona n a. Responden pene1itian ini betjumlah 100 orang ang di~eroleh melalui stratifie random
sampling. Wanifa 18-40 tahun, emah melihat iklan Felice, bekerja tida mahasiswa dengan SSE A dan B dan tinggal-diperkotaan.
Uji reij_abilitas ang dilakukan mendapatkanalpha cronbach sebesar 0,5172-0,8649. Uji validitas dengan/ac'lor analysis mendapatkan nilai KMO antara 0,501 - 0, 756 yang menunjukkan bahwa masing-masing variable layak untuk dilakUkanfactor analysis, yaitu mengetahui apakah indikator benar-benar mengukur konsep yang diukur. Sebagian besar indikator mengelompok pada faktor-faktor yang sama.,
Untuk melihat pola hubungan antara variable" ariabel yang ada dalam model analis dilakukan path analysis. Diilapatkan nilai koefisien p antara.-0,214 - 0,770. sedangkan dari goodness of fit yang menguji kesesuai ooe pola ubWlgan antara 2 model (awal dan
disesuaikan) diperoleh y} > nilai kritis df 2; 0,05) yaitu 27.832 > 5,991 . Ini berarti model yang disesuaikan lebih baik diban ingkan mOdel dasar. Hal ini terjadi'Karena pada model awal yang
tertinggal dari basil regresi yan dilakukan hanyalah model COM saja (mengenai brand dan decision making) padahal pemahaman terhaaap apa yang t~rjadt dalam diri dan kognitif seseorang juga sangat esensial untuk mengetahui respon apa yang akan rimbul dari kognitif seseorang ini dan apakah pemahaman ini mempengaruhi CDM-nya.
Temuan dari penelitian ini menunjukkan tidak signifikansinya hubungan attitude advertising dan attitude brand yang menunjukkan faktor dalam diri seseorang berperan cukup besar dan aktif dalam menemtukan attitude seseorang terhadap iklan dan brand yang nantinya
juga mempengaruhi confidence-nya dalam ·menilai brand. Nilai total efek terbesar untuk variable yang paling mempengaruhi confidence ada lab attitude towards brand. Kelemahan penelitian ini adalah sediktinya jumlah responden dibandingkan dengan populasi yang ingin diteliti, usia respondenjuga hanya berkisar 20-30 tahun, SSE B dan sebagian besar berstatus pegawai dan mahasiswa. Diharapkan kelemahan ini dapat menjadi acuan perhatian lebih lanjurt untuk penelitian sejenis atau setema yang mungkin dilakukan pada masa
yang akan datang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kumar, Nirmalya
New York: Palgrave Macmillan, 2013
658.8 KUM b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library