Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rais Salsa Muhammad
"Brokoli merupakan golongan tanaman hortikultura yang menjadi sumber vitamin dan mineral. Masa simpan brokoli yang singkat karena perusakan oleh bakteri memerlukan solusi alternatif selain penggunaan klorin yang beracun. Ozon dapat berfungsi sebagai disinfektan yang tidak berbahaya bagi manusia dan telah diterapkan dalam pengawetan makanan dan produk pertanian. Penyemprotan gas ozon dilakukan untuk menghambat pertumbuhan bakteri sehingga penurunan kualitas akibat pembusukan dapat diperlambat. Pada penelitian ini brokoli diawetkan dengan penyemprotan gas ozon untuk memperpanjang masa simpannya. Parameter kualitas brokoli yang dievaluasi berupa nilai Total Bakteri Mesofil Aerobik (TBMA), kandungan vitamin C, penurunan kadar air, dan uji organoleptik. Indikator tersebut kemudian dihubungkan dengan dosis dan durasi penyemprotan gas ozon, serta kemasan setelah dilakukan ozonasi sehingga diperoleh nilai-nilai optimum untuk melakukan pengawetan brokoli menggunakan gas ozon. Brokoli diozonasi dengan gas ozon dengan variasi dosis 46,8 mg/jam, 94,3 mg/jam, dan 143,5 mg/jam, durasi penyemprotan 2 menit, 3 menit, dan 6 menit. Brokoli yang sudah mengalami perlakuan divariasikan kemasannya berupa plastik, daun pisang, dan tanpa kemasan. Gas ozon mampu mengeliminasi TBMA hingga 98,3% dengan dosis ozon 94,27 mg/jam, menekan penurunan vitamin C dan kadar air hingga sebesar 18,9% dan 4,7% dengan melakukan penyemprotan gas selama 3 menit. Selain itu, penggunaan kemasan plastik yang menutupi seluruh permukaan brokoli merupakan kemasan yang paling baik dalam mempertahankan kualitas brokoli.
......Broccoli is a group of horticulture plants which are source of vitamins and minerals. The short shelf life of broccoli due to bacterial destruction requires an alternative solution besides the use of toxic chlorine. Ozone can function as a disinfectant that is not harmful to humans and has been applied in food preservation and agricultural products. Ozone spraying is done to reduce bacterial growth so that quality degradation due to decay can be slowed. In this study broccoli is preserved by spraying ozone gas to extend its shelf life. Broccoli quality parameters evaluated by its total mesophyll aerobic bacteria (TBMA), vitamin C, water loss, and organoleptic tests. The indicatora are linked to the doses and duration of ozone gas spraying, as well as the packaging after ozonation, to obtain optimum values for preserving broccoli using ozone. Broccoli is oozonated with ozone gas at various doses of 46.8 mg/hour, 94.3 mg/hour, and 143.5 mg/hour, spraying duration of 2 minutes, 3 minutes and 6 minutes. Broccoli that has undergone treatment varies in the form of plastic packaging, banana leaves, and without packaging.Ozone spraying can eliminate TBMA up to 98.3% with an ozone dose of 94.27 mg/ hour, suppressing the vitamin C and water loss up to 18.9% and 4.7% by spraying ozone for 3 minutes. The use of plastic wrap packaging that covers the surface of broccoli completely is the best packaging to maintain the quality of broccoli."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosia Marsino
"ABSTRAK
Tanaman kubis-kubisan adalah komoditas tanaman pangan yang sangat penting untuk Indonesia, dengan ulat kubis Plutella xylostella sebagai hama utamanya. Pengendalian hama dengan bioinsektisida dibutuhkan untuk meningkatkan produksi dan sebagai alternatif dari penggunaan pestisida komersial yang kurang ramah lingkungan. Beberapa zat nabati bersifat racun pada ulat kubis, di antaranya yaitu enzim bromelain dan isotiosianat. Ekstraksi enzim bromelain dilakukan dengan variasi waktu pengadukan 15, 30, 45, 60 menit dan jenis pelarut akuades dan buffer fosfat . Ekstraksi isotiosianat dilakukan dengan variasi rasio umpan:pelarut 1:1, 1:2, 1:3, dengan diklorometana sebagai pelarut. Pada ekstraksi isotiosianat dari tangkai brokoli, juga dilakukan penambahan buffer fosfat untuk menjaga pH. Uji aktivitas enzim bromelain dilakukan dengan instrumen spektrofotometer UV-Vis dengan standar tirosin. Alil isotiosianat dianalisis dengan GC-MS. Metode ekstraksi yang paling efektif untuk enzim bromelain adalah menggunakan akuades sebagai pelarut dan waktu pengadukan 15 menit. Metode ekstraksi isotiosianat yang paling efektif adalah dengan rasio umpan : pelarut sebanyak 1 : 1 pada temperatur 37oC tanpa menambahkan buffer fosfat. Dilakukan pula uji efikasi ketiga jenis ekstrak tersebut pada ulat kubis dengan memberi makan ulat dengan daun brokoli yang sudah dioleskan dengan sampel dan mengamati tingkat mortalitasnya. Enzim bromelain dan isotiosianat terbukti bersifat toksik terhadap ulat kubis dan dapat digunakan sebagai bioinsektisida alternatif dengan sampel isotiosianat dari kulit lobak yang memberikan persentase mortalitas paling tinggi, mencapai 100.

ABSTRACT
Brassicaceae plant is a commodity of edible plant that is very important for Indonesia, with cabbage worm Plutella xylostella as its main pest. Pest control with biopesticide is needed to increase crops production and as the alternative to commercial pesticide which is not environmentally friendly. Several biological substance is toxic to cabbage worm, including bromelain enzyme and isothiocyanates. Extraction of bromelain is experimented by varying mixing duration 15, 30, 45, 60 mins and solvent type distilled water and phosphate buffer . Extraction of isothiocyanate is experimented by varying the solvent ratio 1 1, 1 2, 1 3, using dichloromethane as solvent. For the broccoli stem sample, phosphate buffer is added to maintain pH. Enzyme activity is analysed with UV Vis spectrophotometry instrument with product tyrosin as standard. Isothiocyanate is determined with GC MS analysis. The most effective extraction method for bromelain is using aquadest as solvent with 15 min mixing time. The most effective extraction method for isothiocyanate is with 1 1 solvent ratio at 37oC temperature without adding phosphate buffer. Efficacy of each sample to cabbage worm is also experimented by feeding it broccoli leaf spread with sample and observing the mortality rate. Bromelain and isothiocyanate proved to be toxic to cabbage worm and can be used as alternative bioinsecticide with the highest mortality of cabbage worm is by isothiocyanate from radish peel, reaching 100. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library