Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Redhani Putri Maharani
Abstrak :
Pembangunan di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya untuk mendukung peningkatan perekonomian masyarakat dan menunjang distribusi barang dan jasa, hal ini memicu pertumbuhan yang pesat juga terhadap Perusahaan Jasa Konstruksi. Namun dalam pelaksanaannya, ditemukan banyaknya kegagalan konstruksi yang dilakukan perusahaan jasa konstruksi yang menyebabkan adanya penambahan biaya dan waktu. Salah satu penyebab utama proyek konstruksi yang bermasalah dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga menimbulkan kegagalan konstruksi diakibatkan oleh kurangnya kesadaran terhadap budaya mutu yaitu distribusi informasiDalam Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan variabel - variabel dalam distribusi informasi yang mempengaruhi budaya mutu dan kegagalan konstruksi serta untuk merancang strategi peningkatan distribusi informasi dalam sistem komunikasi terkait budaya mutu proyek untuk menurunkan tingkat kegagalan konstruksi. Hasil dari studi literatur didapatkan 11 variabel distribusi informasi. Variabel kemudian divalidasi awal oleh 8 pakar. Pengolahan data dilakukan menggunakan software SPSS dan SmartPLS yang mengolah 108 responden. Berdasarkan hasil analisis terdapat 2 variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kegagalan konstruksi yaitu Metode Distribusi Informasi (X5) dan Dokumen Akhir Hasil Pekerjaan yang Berisi Seluruh Proses Pelaksanaan Pekerjaan (X11) dengan nilai T-Statistics (level of significance 5%) berturut-turut adalah 2,229 dan 2,285. Berdasarkan dari hasil temuan, maka perlu dibuat strategi peningkatan distribusi informasi dalam upaya untuk menurunkan tingkat kegagalan konstruksi di Indonesia pada perusahaan jasa konstruksi swasta nasional.
......Development in Indonesia is increasing every year to support the improvement of the community's economy and support the distribution of goods and services, this triggers rapid growth also for Construction Service Companies. However, in practice, it was found that many construction failures were carried out by construction service companies which caused additional costs and time. One of the main causes of construction projects that have problems in carrying out work, causing failure due to lack of awareness of culture is information distribution. projects to reduce construction failure rates. The results of the literature study obtained 11 information distribution variables. The variables were then validated by 8 experts. Data processing was carried out using SPSS and SmartPLS software which processed 108 respondents. Based on the analysis, there are 2 variables that have a significant effect on construction failure, namely the Information Distribution Method (X5) and the Final Document of Work Results containing the entire Work Implementation Process (X11) with the T-Statistics value (level of significant 5%) respectively 2.229 and 2,285. Based on the result, it is necessary to improve a strategy to increase the information distribution to reduce construction failure levels at national private construction service companies.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sitanggang, Raymon Zamora
Abstrak :
Tugas arsitek di era pembangunan infrastruktur sangat erat kaitannya dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks. Seorang Profesi Arsitek mengemban tugas perancangan dan perencanaan dalam suatu konstruksi bangunan yang dilakukan sebelum dimulainya konstruksi bangunan. Dalam pelaksanaan konstruksi terdapat kemungkinan terjadinya kegagalan bangunan baik yang terjadi di tengah konstruksi atau pasca konstruksi. Untuk meminimalisir hal tersebut, seorang arsitek tentu perlu memerhatikan berbagai ketentuan yang diatur dalam peraturan perundangundangan serta Kode Etik keprofesian yang menjadi pedoman berpraktik arsitek. Tujuan ditulisnya penelitian ini adalah agar pembaca dapat memahami pertanggungjawaban arsitek sebagai pencipta karya arsitektur yang mengalami kegagalan bangunan serta kepemilikan karya arsitektur yang mengalami kegagalan bangunan tersebut. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, tulisan ini akan menganalisis mengenai bagaimana seorang arsitek sebagai pencipta karya arsitektur bertanggung jawab terhadap kegagalan bangunan yang terjadi pada karyanya serta status kepemilikan karya arsitektur yang mengalami kegagalan bangunan berdasarkan hukum positif yang berlaku di Indonesia. Penelitian ini menghasilkan simpulan bahwa dalam menentukan status kepemilikan hak cipta karya arsitektur diperlukan pemenuhan setiap unsur dari objek hak cipta yang salah satunya perwujudan karya (Fiksasi). Selain itu, penelitian ini juga menghasilkan simpulan bahwa arsitek ikut bertanggung jawab terhadap kegagalan bangunan menurut instrumen UndangUndang Jasa Konstruksi yang didukung dengan teori terkait dengan pertanggungjawaban.
......The task of an architect in the era of infrastructure development is closely related to the development and needs of an increasingly complex society. An Architect Profession carries out design and planning tasks in building construction that is carried out before the start of building construction. In the implementation of construction, there is a possibility of building failure either in the middle of construction or after construction. To minimize this, an architect certainly needs to pay attention to various provisions regulated in laws and regulations as well as the professional Code of Ethics which guides the practice of architects. The purpose of this research is so that readers can understand the responsibility of architects as creators of architectural works that experience building failures and ownership of architectural works that experience building failures. By using normative juridical research methods, this paper will analyze how an architect as a creator of architectural works is responsible for building failures that occur in his work and the ownership status of architectural works that experience building failures based on positive law in force in Indonesia. This research concludes that in determining the copyright ownership status of architectural works, it is necessary to fulfill every element of the copyrighted object, one of which is the embodiment of the work (fixation). In addition, this research also concludes that architects are also responsible for building failures according to the instruments of the Construction Services Act which are supported by theories related to responsibility.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Feld, Jacob
New York: John Wiley & Sons, 1997
624.171 FEL c
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Levy, Matthys
New York: W.W. Norton & Company,, 2002
690.21 LEV w
Buku Teks Universitas Indonesia Library
London: Taylor & Francis Group, 2008
690.22 HAZ
Buku Teks Universitas Indonesia Library
LePatner, Barry B.
New York: McGraw-Hill, 1982
624.1 LEP s
Buku Teks Universitas Indonesia Library