Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Ayu Pangastuti
Abstrak :
DKI Jakarta sebagai ibukota Negara Republik Indonesia merupakan provinsi dengan kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia. Agar fungsi pelayanan masyarakat dapat berjalan dengan baik, keandalan fasilitas sarana dan prasarana masyarakat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu dijaga. Untuk menjaga keandalan bangunan perlu dilakukan pemeliharaan bangunan seperti tertuang dalam Permen PUPR No. 24 th 2008. Berdasarkan survey aset bangunan Dinas Cipta Karya Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta tahun 2019 diperoleh data aset bangunan Provinsi DKI Jakarta berjumlah 9823 bangunan. 60% dari bangunan tersebut merupakan bangunan klasifikasi sederhana. Dengan jumlah aset bangunan yang tidak sedikit, kegiatan pemeliharaan bangunan di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu didukung sistem pemeliharaan yang memadai agar keandalan bangunannya tetap terjaga. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem pemeliharaan bangunan gedung berbasis: (1) web-based, untuk mendukung aksesibilitas dalam kegiatan pemeliharaan, (2) Work Breakdown Structure (WBS), sebagai dasar pedoman pemeliharaan yang meliputi aktifitas kegiatan pemeliharaan, frekuensi/interval aktifitas kegiatan pemeliharaan, dan (3) Building Information Modelling untuk kemudahan visualisasi, informasi, dan koordinasi data bangunan, dengan objek penelitian bangunan sederhana di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penggunaan web-based, WBS dan BIM dalam sistem akan meningkatkan kinerja pemeliharaan bangunan pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi pakar, wawancara, studi literatur dan studi kasus. Hasil validasi kemudian dikembangkan dan diintegrasikan kedalam sebuah sistem informasi lalu dilakukan uji coba terhadap sebuah permodelan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan pengembangan sistem pemeliharaan berbasis WBS, BIM dan web dapat meningkatkan kinerja pemeliharaan gedung di lingkungan pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dengan nilai peningkatan rata-rata sebesar 20,21%. ......DKI Jakarta, as the capital of the Republic of Indonesia, has the highest population density in Indonesia, with a population of 16,334 people / km2. Therefore, community facilities and infrastructure within the DKI Jakarta Provincial Government play an important role so that community service can be carried out properly. As one of the main infrastructures, State Buildings must have building reliability as stated in the technical requirements stipulated in Presidential Regulation Number 73 of 2016. Building maintenance is an activity to maintain the building's reliability and infrastructure, and facilities so that the building always functions properly. Based on a survey conducted by the DKI Jakarta Provincial Office for The Creation of Works, Spatial Planning and Land Use in 2019, the building assets of Province DKI Jakarta are 9823. 60% of those buildings were classified as Simple Building category. Due to numerous building assets, building maintenance activities need to be supported by an adequate maintenance system especially for the simple-classification building. This study aims to develop a building maintenance system based on: (1) webbased, to support accessibility in maintenance activities, (2) Work Breakdown Structure (WBS), as a basis for maintenance guidelines which include maintenance activities, frequency / interval of maintenance activities, and (3) Building Information Modeling for easy visualization, information, and coordination of building data, with the object of simple building research within the DKI Jakarta Provincial Government. The use of web-based, WBS, and BIM in the system could improve building’s maintenance performance in DKI Jakarta Provincial Government. The methodology used in this research is expert validation, interviews, literature studies and case studies. The results of expert validation, interviews and literature studies will be developed into an information system and then tested on a case study modeling. The validation results are then developed and integrated into an informat ion system and then tested on a study model case. The results showed that the development of a maintenance system based on WBS, BIM and web can improve the performance of building maintenance within the DKI Jakarta Provincial Government, with an average increase 20.21%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Djunaidi
Abstrak :

ABSTRAK
Pada perencanaan gedung-gedung bertingkat tinggi, pada umumnya para perencana struktur berkonsentrasi penuh untuk memodelisasi struktur yang seakurat mungkin, termasuk dalam memilih segala macam kombinasi beban yang ada. Setelah mendapatkan model yang cocok, perencana struktur langsung melakukan perhitungan dari model sistem struktur tersebut. Dalam prakteknya, perencana struktur dapat menggunakan software-software komputer yang handal untuk menganalisis sistem tersebut. Bahkan dengan bantuan software desain (post processor) yang ada, dapat langsung ditentukan ukuran-ukuran yang dibutuhkan untuk model struktur tersebut.

Kenyataan sesungguhnya, pembangunan gedung dilaksanakan secara bertahap lantai demi lantai. Sehingga pembebanan yang terjadi juga tertahap selaras dengan kemajuan pembangunan lantainya.

Secara tidak sadar, perencana struktur mengabaikan kenyataan bahwa dalam pelaksanaannya, beban-beban yang teijadi bertambah secara bertahap lantai demi lantai. Pembahan beban secara bertahap ini akan mempengaruhi gaya dalam yang terjadi, yang hasilnya akan berbeda bila perencana struktur langsung menganalisis model yang ada dengan beban keseluruhan. Perbedaan yang cukup besar akan terjadi pada saat pekerjaan lantai semakin tinggi.

Dalam karya tulis ini akan dibahas pengaruh tahap-tahap pelaksanaan pembangunan gedung tertingkat tinggi, terutama akibat tahap-tahap pembebanan yang ada Akan dibandingkan perbedaan gaya-gaya dalam yang terjadi pada setiap tahap pelaksanaan sampai sistem struktur keseluruhan selesai dibangun.

Pada karya tulis ini, semua perhitungan dilakukan dengan menggunakan Program SAP?90, yang terkenal akurat dalam menghitung gaya-gaya dalam. Semua asumsi dan keterbatasan dalam program tersebut menjadi batasan dalam karya tulis.
1997
S34692
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Idham
Abstrak :
Pemeliharaan bangunan didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk menjaga, memulihkan atau memperbaiki setiap fasilitas bangunan, pelayanan bangunan dan keadaan sekitarnya kepada keadaan standard yang dapat diterima, dan untuk mempertahankan kegunaan dan nilai dari suatu fasilitas bangunan tersebut. Kegiatan pemeliharaan dan perawatan fasilitas bangunan juga mengutamakan fungsi perencanaan dan pengendalian agar pelaksanaannya dapat berlangsung optimal. Disinilah peran manajemen pemeliharaan sebagai konsep sekaligus metode kerja yang mengorganisasikan berbagai kegiatan dibutuhkan untuk mendapat keuntungan dan kepuasan semua pihak khususnya dalam hal ini pemilik bangunan. Manajemen pemeliharaan diperlukan agar aktivitas pemeliharaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Karena tanpa efisiensi di dalam proses maka tujuan akan tercapai dengan mahal, dan tanpa efektifitas maka tujuan akan tercapai tanpa mencapai sasaran yang diharapkan. Penelitian ini difokuskan pada faktor-faktor dalam manajemen pemeliharaan bangunan yang berpengaruh dalam meningkatkan kinerja biaya pemeliharaan bangunan gedung dengan mengambil studi kasus gedung-gedung fakultas di lingkungan Kampus Universitas Indonesia. Dari data-data yang didapat berdasarkan hasil pengisian kuisioner oleh pelaksana pemeliharaan bangunan gedung di lingkungan kampus UI dan diolah secara statistik dengan software program SPSS, diketahui bahwa ada hubungan antara peningkatan kinerja biaya pemeliharaan bangunan gedung dengan peningkatan penerapan manajemen pemeliharaan bangunan gedung. Dari berbagai variabel aktivitas manajemen pemeliharaan bangunan gedung, diketahui bahwa membuat tim/organisasi implementasi pemeliharaan, membuat pihak manajemen familiar dengan pemeliharaan, lebih mengarahkan tim pemeliharaan yang telah terbentuk, dan menentukan teknik-teknik pemeliharaan yang sesuai untuk kondisi bangunan dan lingkungan menjadi variabel penentu terhadap variasi peningkatan kinerja biaya pemeliharaan bangunan gedung. ......Building maintenance is defined as an activity done to preserve, restrore or repair every building facility, building sendee and surroundings to be at the acceptable standard conditions level, and to preserve purposing and value of that building facility. Building facility maintenance also focus on_the planning and controlling function to fulfill the optimal implementation. At this level, maintenance management function either as a concept or a method that organize every needed activity is needed to obtain benefit and satisfy to every side, specially building's owner. Maintenance management is needed to implement maintenance activity' effectively and efficiently. Because, without efficiently in the process, the objective will be expensive and lack of effectiveness, the obtain will be achieved not appropriately. This research focused on the influencing factors within building maintenance management to increase the performance of building maintenance cost with study case Faculty buildings in University' of Indonesia. From the existing datas based on the questionnair result from the faculties building maintenance manager in the University' of Indonesia and statistically processed using SPSS software, we know that there is relationship between the increasing of building maintenance cost performance and the increasing of building maintenance management application. From all of the building maintenance management activities, known that making maintenance implementing organization, making top management familiar with maintenance, aiming formed maintenance team, and determining appropriate raaiiitenance techniques for the building and environment condition are determining activities to increase buiiJing maintenance cost performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrian Hera Pratama
Abstrak :
Fenomena robohnya bagian atau komponen struktur dari suatu bangunan gedung dapat menimbulkan kerugian fisik ataupun materil baik bagi pengelola ataupun pengguna gedung tersebut, hal ini dapat terjadi karena belum adanya suatu standarisasi prosedur yang sesuai dengan regulasi pemerintah dalam proses pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan pada komponen struktur untuk dijadikan pedoman pada proses pelaksanaannya. Sedangkan pada kondisi saat ini, gedung pemerintah sebagai pusat pelayanan publik belum memiliki standar prosedur pemeliharaan dan perawatan komponen struktur seperti yang dimaksud. Tujuan dari penelitian ini untuk mengembangkan prosedur pemeliharaan dan perawatan pada komponen struktur bangunan gedung berbasis risiko, risiko yang dimaksud yaitu risiko yang mempengaruhi durasi setiap aktivitas pekerjaan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisa arsip, survey, dan studi kasus. Hasil dari penelitian ini yaitu standar operasional prosedur pekerjaan pemeliharaan dan perawatan komponen struktur pada bangunan gedung berbasis risiko sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pada proses pekerjaannya. ......The current government building is a building that has a fairly old age, resulting the condition of the building has a lot of damage in various components, for instance mechanical and electrical components. If ignored, these conditions will lead to decrease the quality of the building and may eventually lead to the destruction of the building. Building maintenance and repair work is one of the solutions to maintain the realiability of the building remains functional. However the absence of proper procedures on government buildings in one of the government agencies becomes obstacles to the implementation of the work. This causes maintenance and repair activites to be ineffective and inefficient, in addition to affecting the results obtained. This study aims to develop maintenance and repair procedures for mechanical and electrical components of government building based on risk using Delphis method and questionnaire survey. The results of this research are the development of risk-based procedures used in the preparation of safety plan recommendations so as to improve safety performance in the work.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkyana Fathoni
Abstrak :
Komponen lansekap dan tata grha bangunan gedung pemerinta mengalami deteriorasi dan kegagalan fungsi selama siklus hidup bangunan gedung tersebut. Pemeliharaan dan perawatan bangunan dapat berupa pembersihan, inspeksi, perbaikan, dan penggantian untuk memaksimalkan usia dari bangunan gedung. Meskipun banyak metode dalam pemeliharaan dan perawatan, di Indonesia pada umumnya melakukan tindakan perbaikan. Preventive maintenance dapat mencegah perbaikan maupun penggantian komponen. Aktivitas preventive maintenance dapat disusun menggunakan work breakdown structure (WBS). Di Indonesia, belum ada pedoman aktivitas preventive maintenance berbasis WBS untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung. Penelitian ini menggunakan kebijakan dan peraturan yang berlaku saat ini, studi literatur, dan studi kasus yang akan divalidasi oleh pakar. Pakar memvalidasi aktivitas menggunakan kuesioner dan menilai peningkatan kinerja pemeliharaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kinerja pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung setelah menggunakan pedoman aktivitas preventive maintenance berbasis WBS pada bangunan gedung pemerintah. ......Buildings suffer deterioration and function failures during its lifecycle even for landscape and housekeeping components in government buildings. Maintenance includes cleaning, inspecting, repairing, and replacing can provide buildings the ability to maximize the utilities of the buildings lifecycle. Corrective maintenance is the most used maintenance method in Indonesia although there are several alternatives. Such as preventive maintenance that prevent any occurrences of building failures without neither repairing nor replacing any components throughout its lifecycle. Work breakdown structure (WBS) is an effective method to define preventive maintenance activities. However, in Indonesia there is still lack of preventive maintenance based on WBS activities guidebook and preventive maintenance policies. Therefore, the purpose of this study is to develop a guidebook of preventive maintenance landscape and housekeeping activities based on WBS to improve maintenance performance. The Research Method used is activities defined from policies, literature studies, and case studies drawn into WBS and validated by maintenance expertise. Experts validate the preventive maintenance activities using questionnaires and provide any maintenance performance improvements after using the guidebook. Result of the research showed that landscape and housekeeping preventive maintenance activities guidebook based on WBS government buildings maintenance can improve buildings maintenance performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hizkia Hendri Kadarwanto
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan dari pemeliharaan dan perawatan bangunan adalah untuk membuat fungsi, struktur, dan estetika bangunan tetap terjaga sesuai dengan kondisi awal. Studi kasus yang diteliti adalah Gedung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan bangunan hijau gedung pemerintahan komponen ruang luar (lansekap) dan tata grha. Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini ialah komponen lansekap dan tata grha yang rusak sehingga tidak mencapai standar kinerja ruang luar (lansekap) dan tata grha dan tidak bisa digunakan. Hal ini berdampak pada 4 persyaratan keandalam bangunan tidak tercapai (kenyamanan, keselamatan, kesehatan, dan kemudahan) serta biaya operasional pemeliharaan meningkat. Masalah tersebut disebabkan karena sistem pemeliharaan komponen ruang luar dan tata grha tidak efektif mulai dari peraturan pemeliharaan yang belum lengkap pada manajemen pemeliharaan gedung, sampai manajemen data bangunan yang belum berbasis digital. Metode penelitian yang digunakan adalah survei, tinjauan literatur, dan studi kasus. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah membuktikan bahwa pekerjaan pemeliharaan dan perawatan gedung hijau menggunakan sistem informasi website berbasis Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24 Tahun 2008 dapat meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan gedung hijau bangunan pemerintahan komponen ruang luar (lansekap) dan tata grha.
ABSTRACT
The purpose of building maintenance is to make the function, structure, and aesthetics of the building maintained in accordance with the initial conditions. The case study was the Ministry of Public Works and Housing Building. The purpose of this study is to improve maintenance performance landscape and housekeeping componentas of states green buildings. The problem raised in this study is that the landscape and housekeeping components are damaged so that they do not reach the standard of landscape and housekeeping performance and cannot be used. This has an impact on 4 building interior requirements not being achieved (comfort, safety, health and convenience) and also maintenance operational costs. The problem is caused by the ineffective system of maintaining landscape and housekeeping. The research methods used are surveys, literature reviews, and case studies. The expected result of this study is to prove that the maintenance work of green buildings using Minister of Public Works Regulation No. 24 2008-based website can improve maintenance performance landscape and housekeeping componentas of government green buildings.
2019
T55161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwi Lusiani
Abstrak :
ABSTRAK
Gedung pemerintah. Pemerintah mengalokasikan anggaran pemeliharaan yang besar yaitu Rp33,899 triliun sehingga perlu dilakukan manajemen pemeliharaan yang efektif dan efisien. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus pada Kementerian Hukum dan HAM. Teknik pengumpulan data yaitu menggabungkan data yang diperoleh melalui kuesioner yang dianalisis dengan statistik deskriptif dan didukung oleh data primer yang bersumber dari hasil wawancara. Penelitian ini dilakukan dengan sampel gedung di Kementerian Hukum dan HAM yang manajemen pemeliharaannya menggunakan 2 dua cara yaitu swakelola dan building management. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeliharaan gedung di Kementerian Hukum dan HAM cukup efektif. Namun pemeliharaan gedung dengan menggunakan building management pada gedung Ditjen Imigrasi Eks Sentra Mulia telah terbukti menggunakan biaya yang relatif lebih murah dibanding dengan gedung dengan swakelola. Gedung Ditjen Imigrasi Eks Sentra Mulia telah menerapkan strategi pemeliharaan preventif dan korektif, memiliki pedoman pemeliharaan gedung serta jadwal pemeliharaan yang jelas. Oleh karena itu, Pemerintah sebaiknya menggunakan building management untuk pekerjaan pemeliharaan gedung karena dapat membantu pemerintah untuk fokus pada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi atau fokus melayani masyarakat.
ABSTRACT
This research is aimed to analyze the effectiveness and efficiency of the maintenance of government buildings. The government has allocated a considerable budget of Rp33,899 trillion for this, so there is a definite to a need for effective maintenance management. This research uses qualitative approach a case study in the Ministry of Law and Human Rights. Data collection techniques combined data gathered through a questionnaire then analyzed by descriptive statistics and supported by primary data source by interview results. This research is done through a building sample in Ministry of Law and Human Rights which maintenance management used two 2 methods, self management and building management. The results of this research show that building maintenance in the Ministry of Law and Human Rights is quite effective. However, the building maintenance based on building management of Directorate General of Immigration Eks Sentra Mulia Building has proven to be relatively cheaper cost than self management and applied a preventive and corrective maintenance strategy with clear building maintenance guidance and schedulle. Therefore, the government should start considering building management practice for building maintenance work. Building management will enable the government to focus more on implementing its main duties and organization function and focus more on serving the society.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sudono V.R.
Abstrak :
ABSTRAK
Dewasa ini perlumbuhan rumah saki! mengalami perkembangan yang sauga! pesal. Terlebih lagi selelah benruk badan hukum perseroan lerbalas diUinkan untuk mendirikan rumah sakil. Rumah Sakit ?9{? sebagai safah salu rumah sakit swasra yang menghadapj. persaingan, berupaya menjaga dan meningkalkan mum pelayanan, dianlarmqya adalah dengan lersediaqya peralalan pemnymzg kegiatan yang diburuhkan da/am drmia kesehatan.

[bunk in: d¢er1ukan lenaga-rcrmga crhli yang dapat memelihara dan menangani peralaran fersebut agar berada dalam kondisi yang siap pakai. Peralaran rersebur cmtara Iain EKG Mo/:Nor dengan 7}~eadmill, Servo Ventilator, Peralatan Diaihermi, lnkubalor dan lain-fain. Peralalan medis lersebut memerlukan man: kegialan pemelihaman yang ierencarza, karena pez-aIa1an tersebut sangal vital dalam memuyang kcgiarcm penyembuhan a? rumah sakit.

Dalam penelitian ini penulis memfokuslcan pada pembebanan tenaga kerja Ieknisi RS bagian pemeliharacm peralarcm medis, dimana data pemeiiharaan peralalan medis diperoleh dari do/rumemasi kegiaran pemeliharaarz yang ada, buku panduan penggunaan ala! dan hasif wawancara dengan pihak rgrkaii. Iiguan penelirian ini adalah untuk mengeralrui jumlah pckezja pada bagian pemeliharaan peralatan medis.

Data yang diperoIeh dianalisa dengan menggzmakan Microsoft Project 4.0. Hasil analisa memperlihatkan alolrasf sumber daya mmmsia pada bagian pemeliharaan yang ada sudah mencukrqni, yairu kebuluhan jumlah tenaga kerja pada bagian pemeliharaan pera/alan medis adalah 2 (dna) orang pekezja.


Alokasi snmber daya mcvmsia dengan asumsi pekejaan pemeliharaan pencegahan dan beberapa pemeliharaan lrecil laimyfa dapa! dilalmkan oleh Ieknisi pemeliharaan RS bagian pemeliharaan peralaran medis masih memungkinkan dna orarrg tenaga kerja, dimana ejékrivims pekeyaan tertinggi reqadi pada rahmz 1996, yailu 73%. Asumsi ini juga menuryukkan tidak adanya pembebanan yang berlebihanjika digunakan chra orang pekerja.
1996
S36656
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Aditya Saputra
Abstrak :
Bangunan gedung pemerintah yang ada saat ini merupakan bangunan yang telah memiliki usia yang cukup tua, sehingga mengakibatkan kondisi pada gedung tersebut memiliki banyak kerusakan dalam berbagai komponen salah satunya komponen mekanikal dan elektrikal. Kondisi ini jika dibiarkan akan mengakibatkan penurunan kualitas dari gedung tersebut dan pada akhirnya dapat menyebabkan kehancuran pada gedung. Pekerjaan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung merupakan salah satu solusi untuk menjaga keandalan bangunan gedung tetap laik fungsi. Pekerjaan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung merupakan hal penting dalam menjaga keandalan bangunan gedung tetap laik fungsi. Namun belum adanya prosedur yang tepat pada bangunan gedung pemerintah di salah satu lembaga pemerintah menjadi penghambat terlaksananya pekerjaan tersebut. Hal ini menyebabkan kegiatan pemeliharaan dan perawatan gedung pemerintah menjadi tidak efektif dan efisien, serta mempengaruhi hasil yang didapat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prosedur pemeliharaan dan perawatan komponen mekanikal dan elektrikal gedung pemerintah berbasis risiko dengan menggunakan metode Delphi dan survei kuesioner. Hasil dari penelitian ini berupa pengembangan prosedur berbasis risiko yang digunakan dalam penyusunan rekomendasi perencanaan K3 sehingga dapat meningkatkan kinerja keselamatan dalam pekerjaan tersebut.
The current government building is a building that has a fairly old age, resulting the condition of the building has a lot of damage in various components, for instance mechanical and electrical components. If ignored, these conditions will lead to decrease the quality of the building and may eventually lead to the destruction of the building. Building maintenance and repair work is one of the solutions to maintain the reliability of the building remains functional. However the absence of proper procedures on government buildings in one of the government agencies becomes obstacles to the implementation of the work. This causes maintenance and repair activities to be ineffective and inefficient, in addition to affecting the results obtained. This study aims to develop maintenance and repair procedures for mechanical and electrical components of government building based on risk using Delphi rsquo s method and questionnaire survey. The results of this research are the development of risk based procedures used in the preparation of safety plan recommendations so as to improve safety performance in the work.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lasita Khaerani
Abstrak :

Fenomena kerusakan yang terjadi pada bangunan gedung merupakan sesuatu hal yang pasti terjadi mengingat bahwa semakin tua umur bangunan gedung, kerusakan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipungkiri terjadinya. Terkait dengan kerusakan yang ada, dibutuhkan pekerjaan perawatan dan pemeliharaan guna menjaga kondisi bangunan gedung agar tetap laik pakai. Walaupun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sering kali pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan dilaksanakan tidak sesuai dengan sasaran karena tidak adanya prosedur pelaksanaan yang jelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan prosedur pemeliharaan dan perawatan komponen tata ruang luar dan tata grha dari bangunan gedung pemerintah berbasis risiko. Adapun risiko yang dimaksud adalah risiko yang mempengaruhi durasi aktivitas pekerjaan. Objek pada penelitian ini terletak di Provinsi DKI Jakarta, khususnya pada Gedung Pemerintahan Lembaga X. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa arsip, survei, dan studi kasus. Produk yang dihasilkan pada penelitian ini adalah standar operasional prosedur pekerjaan pemeliharaan dan perawatan komponen tata ruang luar dan tata grha bangunan gedung pemerintah berbasis risiko untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan.


It is undeniable the fact that most buildings will be damaged as they are getting older. Regarding to that matter, buildings’ care and maintenance work is needed to remain buildings’ best performance. Nevertheless, the reality in the field shows that the care and maintenance work is often poorly done due to the absence of clear procedure. The purpose of this research is to develop procedures for buildings’ care and maintenance work for landscape and housekeeping component in government building. During the process of procedures development, there will be further examination each activity to find any risks that might affect the overall work in order to improve work efficiency and effectiveness. The type of risk that will be futher assessed is the one that affects the duration of work. There are several methods that are being used in this research. They are analysis of archives, surveys, and case studies. The product of this research is Risk Based Standard Operating Procedures for Buildings’ Care and Maintenance for Landscape and Housekeeping Component of Government Building To Improve Work Efficiency and Effectiveness.

 

 

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>