Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nailul Mona
Abstrak :
Mekanisme penularan membuat penyebaran perilaku tertentu dan ditiru di jaringan sosial. Mekanisme ini terjadi dalam dua cara, dengan kohesi dan kesetaraan struktural. Mekanisme ini juga dapat terjadi dalam perilaku bullying siswa remaja. Studi yang dilakukan pada jaringan peer group di pondok pesantren, terdiri dari enam generasi siswa SMA. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan campuran dan teknik snowball sampling dengan metode analisis jaringan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penularan terjadi tidak hanya oleh kohesi dan kesetaraan struktural tetapi juga oleh kesetaraan struktural terbalik. Dan penularan oleh kohesi yang dominan dalam jaringan intimidasi ini. Contagion mechanism makes certain behavior spread and imitated on social network. This mechanism occurs in two way, by cohesion and structural equivalence. This mechanism also can occur in the bullying behavior of teenage student. Study conducted on peer group network in the boarding school, consist of six generation high school student. This study using mixed method approach and snowball sampling technique with social network analysis method. The results shows that contagion occurs not only by cohesion and structural equivalence but also by reversed structural equivalence. And contagion by cohesion are dominant in this bullying network.
2016
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rananda Anggakara Hendarmo
Abstrak :
ABSTRACT
Bullying is a major problem in world and in Indonesia. It is the cause of several mental health disorders and behavioral problems. The stress of bullying experience itself may spark adolescents to start smoking as a coping mechanism for their stress. This research aims to find whether there is association between smoking and bullying in adolescent subjects. This research is a part of the research titled Adolescent Mental Health, Well Being and Bullying Behavior . The research design is a cross sectional study. 96 subjects, divided into two groups of adolescents with bullying experience n 48 and adolescents without bullying experience n 48 , were involved in this study. Bullying experience was obtained from the questionnaire of traditional bullying developed by Nansel et al 2001. Questions regarding smoking is given through a questionnaire that was developed specifically for this study. Data analysis was done with SPSS 24 with statistical tests of significance through the McNemar test significance level of p 0,05 . Group of teenagers with harassment in this study is 29.17 as victims, 41.67 as perpetrators and 29.17 for victim perpetrators. The highest frequency of smoking is of adolescents with bullying experience, consuming less than 5 cigarettes per week 16.67 . The proportion of adolescent smokers who experience harassment is higher than the group of teenagers who did not experience harassment but do not differ significantly 18.75 vs.6,25 , p 0.064 . Adolescents who experience bullying have higher proportions of smoking. Therefore, teachers and parents should pay close attention if their children are experiencing bullying. Adolescents are also advised to regularly counseled about the dangers of smoking towards their health. Also, to develop a smoking cessation program in adolescents.
ABSTRAK
Perundungan adalah masalah besar di dunia dan di Indonesia. Perundungan adalah penyebab beberapa gangguan kesehatan mental dan masalah perilaku. Stres pengalaman perundungan itu sendiri dapat memicu remaja untuk mulai merokok sebagai mekanisme coping untuk stres mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mencari apakah ada hubungan antara merokok dan intimidasi dalam mata pelajaran remaja. Merupakan bagian dari penelitian yang berjudul Adolescent Mental Health, Well Being and Bullying Behavior . Design penelitian adalah potong-lintang. Sembilan puluh enam subjek penelitian yang terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok remaja dengan pengalaman perundungan n=48 dan remaja tanpa pengalaman perundungan n=48 terlibat dalam penelitian ini. Pengalaman perundungan didapatkan dari kuesioner perundungan tradisional yang dikembangkan oleh Nansel, dkk tahun 2001. Pertanyaan terkait merokok diberikan melalui kuesioner yang dikembangkan khusus untuk penelitian ini. Analisa data dilakukan dengan SPSS versi 24 melalui uji statistik McNemar tingkat kemaknaan p=0.05 .Kelompok remaja dengan perundungan dalam penelitian ini adalah 29.17 sebagai korban, 41.67 sebagai pelaku dan 29.17 keduanya. Frekuensi merokok lebih banyak di kelompok remaja yang mengalami perundungan, kurang dari 5 rokok per minggu 16.67 . Proporsi perokok remaja yang mengalami perundungan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok remaja yang tidak mengalami perundungan tetapi tidak berbeda secara signifikan 18,75 vs.6,25 , p=0.064 .Remaja yang mengalami perundungan. mempunyai proporsi lebih tinggi untuk merokok. Oleh karena itu guru guru dan orang tua harus lebih berwaspada jika anaknya mengalami perundungan. Para remaja juga disarankan untuk diberi penyuluhan tentang bahayanya merokok kepada kesehatan dan untuk mengembangkan program penghentian merokok di remaja.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library