Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kusuma Asmara Brata
Abstrak :
Proses desain untuk struktur mekanik yang kompleks harus dipertimbangkan dari fase pengembangan konsep hingga desain yang lengkap. Dalam industri otomotif, khususnya struktur bodi bus, pengembangan konsep dapat didukung dengan rancangan khusus dan piranti analisa. Saat struktur chassis baru telah dikembangkan, struktur bodi harus direncanakan agar sesuai dengan chassis baru tersebut. Penulis mencoba untuk mengembangkan bodi yang sesuai dengan chassis 0 500 RI 16321 60 (DIN 34) dan akan dikaji kelakuan mekaniknya dengan metode elemen hingga. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan karakteristik puntir dari struktur dengan bantuan piranti lunak metode elemen hingga (NASTRAN) dan pengujian model skala sebagai verifikasi hasil analisa. Dalam tesis ini telah dilakukan simulasi dengan bantuan piranti lunak guna mengetahui respon struktur terhadap pembebanan statis. Kekakuan puntir konsep baru ini diperkirakan relatif sama dengan kekakuan puntir konsep konvensional dengan massa struktur yang lebih ringan. Fenomena puntiran yang terjadi pada hasil analisa metode elemen hingga dapat diverifikasi secara kualitatif dengan pengujian model skala.
Design process for complex mechanical structure must be considered from conceptual phase to detail design. In automotive industry, especially bus body structure, the concept development can be supported by special design and analysis tools. As a new type of chassis have developed, a certain body must be designed to fit it. Author has been trying to develop body for 0 500 R 11632 1 60 [DIN 34] platform and would have it's mechanical behaviour analyzed with finite element analysis. The goals of this research are to examine torsion characteristic of structure with aid of Finite Element Software (NASTRAN) and scale model experiment as a verification. It has been done for structure response against static load in this paper. Torsion stiffness of the new concept predicted relatively equal to conventional 's one even when the weight of new concept structure is set to minimum. Twist phenomenon could be verified qualitatively with scale model experiment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14950
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Al Hafiz
Abstrak :
Bus listrik konversi merupakan sarana transportasi yang direncanakan menjadi pengganti bus kuning konvensional dan digunakan oleh sivitas akademika Universitas Indonesia, masih memiliki beberapa kekurangan khususnya aspek desain interior sehingga diperlukan suatu penelitian untuk mengatasi hal tersebut dikarenakan belum dapat mengakomodasi kaum prioritas dengan baik. Diperlukan adanya perbaikan pada desain interior bus sehingga penumpang merasakan kenyamanan dalam perjalanannya. Metode Concurrent Think Aloud CTA digunakan untuk menghasilkan beberapa permasalahan yang terjadi pada penumpang bus kuning dalam perjalanannya. Selain itu, penggunaan metode Potential Gain in Customer Value PGCV digunakan untuk mengetahui fitur atau fitur apa yang harus diperbaiki untuk memenuhi kepuasan penumpang. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi perbaikan untuk desain pada bus listrik konversi sehingga dapat memenuhi kebutuhan penumpangnya, khususnya untuk penumpang prioritas. ......The converted electric bus is a transportation which is planned to be a substitute for conventional yellow buses and used by the academic community of the University of Indonesia, still has some shortcomings especially the aspect of interior design so that needed a research to overcome it because not yet able to accommodate the priority well. There is a need to improve the interior design of the bus so that passengers feel comfortable in their journey. Concurrent Think Aloud CTA method is used to generate some of the problems that occur in yellow bus passengers on their way. In addition, the use of Potential Gain in Customer Value PGCV method is used to determine which attributes or features should be improved to meet passenger satisfaction. This research produced an improvement recommendation for the design of the converted electric bus so as to meet passenger requirements, especially for priority passengers.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S70149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadly Achmad Alfikri
Abstrak :
Bis berbahan bakar listrik diharapkan mampu untuk menggantikan bis berbahan bakar fosil dimasa depan. Salah satu jenis motor penggerak bis listrik yang banyak digunakan adalah motor BLDC. Dengan demikian penelitian diperlukan untuk merancang motor BLDC yang optimal untuk bis listrik. Oleh karena itu, dirancang suatu desain motor BLDC menggunakan metode simulasi dengan perangkat lunak berbasis finite element analysis. Dalam skripsi ini, dirancang sebuah motor BLDC 3 fasa. Jumlah slot dan kutub yang digunakan adalah 60 slot dan 16 kutub. Rancangan desain motor BLDC digambar di perangkat lunak SolidWorks dan disimulasikan di perangkat lunak Infolytica Motorsolve. Perubahan yang dilakukan adalah variasi lebar magnet, variasi posisi magnet terhadap diameter luar rotor, variasi lebar tooth, variasi pemberian lubang dan variasi ukuran stator dan ukuran rotor. Analisis yang dilakukan pada setiap desain adalah analisa torsi dari motor. Hasil dari penambahan lebar magnet akan menaikan torsi. Torsi terbesar terjadi pada lebar magnet desain E yang memiliki torsi lebih besar 2,818 dari desain dasar A. Hasil dari penambahan jarak antara magnet dengan diameter luar motor akan menurunkan torsi. Torsi terbesar terjadi pada posisi magnet desain AA yang memiliki torsi lebih besar 8,058 dari desain dasar CC. Hasil dari penambahan lebar tooth akan menaikan torsi. Torsi terbesar terjadi pada lebar tooth desain EEE yang memiliki torsi lebih besar 4,376 dari desain dasar AAA. Hasil dari pemberian lubang pada motor tidak terlalu berpengaruh pada torsi tapi lebih baik dilakukan untuk memudahkan proses fabrikasi. Torsi pada desain tanpa lubang memiliki torsi lebih besar 0,46 dari desain berlubang. Hasil dari penambahan ukuran rotor dan pengurangan ukuran stator akan menaikan torsi. Torsi pada desain ukuran stator kecil dan rotor besar memiliki torsi lebih besar 9,016 dari desain ukuran stator besar dan rotor kecil.
Electric buses are expected to be able to replace future fossil fueled buses. One type of electric bus motor that is widely used is the BLDC motor. Thus, research is needed to design an optimal BLDC motor for electric buses. Therefore, a BLDC motor is designed using a simulation method with finite element analysis based software. In this thesis, a 3 phase BLDC motor is designed. The number of slots and poles used is 60 slots and 16 poles. The design of the BLDC motor design was drawn on SolidWorks software and simulated in Infolytica Motorsolve software. Changes made are variations in the width of the magnet, variations in the position of the magnet to the outer diameter of the rotor, variations in tooth width, variations in hole delivery and variations in stator size and rotor size. The analysis performed on each design is the analysis of torque from the motor. The result of increasing the width of the magnet will increase torque. The largest torque occurs in the magnet width of the E design which has a greater torque of 2.818 than the basic design A. The result of increasing the distance between the magnet and the outer diameter of the motor decreases torque. The largest torque occurs in the AA design magnet position which has a greater torque of 8.058 than the basic design CC. The result of increasing tooth width will increase torque. The largest torque occurs in the EEE tooth width design which has a greater torque of 4.376 than the basic design AAA. The result of giving a hole in the motor is not too influential on torque but it is better done to facilitate the fabrication process. Torque in the design without holes has greater torque of 0.46 than the design with holes. The result of increasing rotor size and reducing stator size will increase torque. Torque in the small stator size and large rotor designs has a torque greater than 9.016 of the large stator and small rotor size designs.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library