Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adjani Prasanna Sulaeman
"Sebagai langkah menghadapi kondisi kompetitif internasional, dibutuhkan peran pembaharuan strategi bagi seluruh pihak supaya mampu bertahan di tengah persaingan global. Strategi yang dimanfaatkan juga harus mengarah kepada nilai tambah perusahaan, salah satunya berupa inovasi baru oleh perusahaan dalam mengembangkan produk maupun jasa yang ditawarkan. Inovasi ini mampu memberikan keunggulan dalam kondisi bisnis perusahaan demi kelangsungan hidup usaha supaya mampu berkembang baik untuk perusahaan sendiri, ekonomi nasional, maupun menghadapi arus bisnis dunia yang kian kompetitif. Dalam kondisi terburuk perusahaan, inovasi terbuka mampu mengakomodasi perusahaan dalam menghasilkan strategi terbaru sebagai langkah menyelesaikan masalah yang esensial seraya menciptakan reputasi yang baik. Kekayaan perusahaan, penghasilan atas investasi, serta dampak yang tidak diinginkan yang berasal dari inovasi terbuka yang dialami merupakan celah perusahaan untuk melaksanakan revolusi organisasi. PT Grab Indonesia adalah salah satu perusahaan yang memiliki banyak inovasi dimana inovasi-inovasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan minat masyarakat. Terdapat beberapa inovasi yang telah dilakukan oleh PT Grab Indonesia, namun masih ada beberapa inovasi yang harus dilakukan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk dapat mengetahui bagaimana tingkat pelaksanaan dari segi teknologi eksplorasi dan bagaimana tingkat pelaksanaan dari segi eksploitasi yang dapat dilakukan oleh PT Grab Indonesia untuk melakukan open inovasi. Metode penelitian ini telah menggunakan dua teknik yaitu penyebaran kuesioner serta didukung oleh wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari segi technology exploration itu masih belum dijalankan dengan baik oleh PT Grab Indonesia, sedangkan kalau dari segi technology exploitation itu tentunya sudah dijalankan dengan baik oleh PT Grab Indonesia.

As a step to face international competitive conditions, the role of strategy renewal is needed for all parties so that they are able to survive in the midst of global competition. The strategy used must also lead to added value for the company, one of which is in the form of new innovations by the company in developing the products and services offered. This innovation is able to provide superiority in the company's business conditions for the survival of the business so that it is able to develop both for the company itself, the national economy, and to face increasingly competitive world business flows. In the worst conditions of the company, open innovation is able to accommodate companies in producing new strategies as a step to solve essential problems while creating a good reputation. The company's wealth, return on investment, and the unwanted impact that comes from open innovation that is experienced is a gap for companies to carry out organizational revolution. PT Grab Indonesia is a company that has many innovations where innovations are made to meet community needs and community interests. There are several innovations that have been made by PT Grab Indonesia, but there are still some innovations that must be done. The purpose of this research is to find out the level of implementation in terms of exploration technology and the level of implementation in terms of exploitation that can be carried out by PT Grab Indonesia to carry out open innovation. This research method has used two techniques, namely distributing questionnaires and supported by in-depth interviews. The results of the study show that in terms of technology exploration, PT Grab Indonesia has not implemented it well, while in terms of technology exploitation, it has been carried out by PT Grab Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianwicaksih Arieftiara
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji kontinjen fit antara strategi bisnis dan ketidakpastian lingkungan, dan efeknya pada penghindaran pajak perusahaan. Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji peran Efektivitas Pengawasan Dewan Komisaris BME atas kontinjen fit antara strategi bisnis dan ketidakpastian lingkungan, dan perannya dalam pengaruh kontinjen fit strategi bisnis terhadap Penghindaran Pajak Perusahaan. Penelitian ini mengembangkan ukuran baru yaitu ukuran Penghindaran Pajak dan Indeks Ketidakpastian Lingkungan yang terbukti secara statistik lebih baik dibandingkan ukuran lain. Menggunakan data dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2012, studi ini menemukan bahwa dalam kondisi yang tidak pasti, kemungkinan perusahaan memilih strategi prospector lebih tinggi dari probabilitas memilih strategi analyzer. Namun studi ini tidak berhasil menunjukkan bahwa probabilitas perusahaan memilih strategi defender lebih tinggi dibandingkan probabilitas memilih strategi analyzer. Penelitian ini juga menemukan bahwa perusahaan yang cenderung memilih strategi prospector pada kondisi yang sangat tidak pasti kontinjen fit antara strategi prospector dan ketidakpastian lingkungan memiliki tingkat penghindaran pajak yang lebih tinggi dibandingkan dengan analyzer dan defender.Selain itu, dalam ketidakpastian lingkungan yang tinggi, tingkat penghindaran pajak strategi defender lebih rendah daripada strategi analyzer. Selanjutnya, studi ini juga menemukan bahwa ketidakpastian lingkungan memiliki korelasi yang signifikan dan positif dengan tingkat penghindaran pajak. Penelitian ini mengungkapkan bahwa BME memiliki efek positif, tidak hanya pada kontinjen fit antara strategi dan ketidakpastian lingkungan, tetapi juga pada pengaruh kontinjen fit prospector terhadap penghindaran pajak dibandingkan dengan analyzer dan defender. Oleh karena itu, temuan ini menunjukkan bahwa pilihan strategi yang fit dengan ketidakpastian lingkungan dapat mempengaruhi tingkat penghindaran pajak perusahaan.

This study aims to examine the contingent fit between business strategy and environmental uncertainty, and its effect on corporate tax avoidance. This study also aims to examine the role of Board Monitoring Effectiveness BME on contingent fit between business strategy and environmental uncertainty, and its role on the relation of contingent fit of business strategy to Corporate Tax Avoidance. This study develops new measures of Tax Avoidance and Environmental Uncertainty Index, that statistically better than other measures.Using data from Indonesian listed companies for the period from 2009 to 2012, this study finds that under highly uncertain conditions, the probability of companies favoring prospector strategy is higher than the probability of choosing analyzer strategy. The study fails, however, to demonstrate that the probability of a firm choosing the defender strategy is higher than the probability of selecting analyzer strategy. The study also finds that companies inclined to pursue the prospector strategy under highly uncertain conditions contingent fit between prospector strategy and environmental uncertainty have a higher level of tax avoidance than that of the analyzer and defender strategies.Moreover, in a highly uncertain environment, the defender strategy precipitates a lower level of tax avoidance than the analyzer strategy. Furthermore, the study also finds that environmental uncertainty has a significant and positive correlation with the level of tax avoidance. This study reveals that BME has positive effect, not only, on the contingent fit between strategy and environmental uncertainty, but also on the effect of contingent fit between business strategy with environmental uncertainty on tax avoidance of prospector relative to the analyzer and defender. Therefore, the findings suggest that a strategy choice that fits with environmental uncertainty could affect the level of corporate tax avoidance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helmi Fauzan
"PT Tambang Timah, merupakan perusahaan BUMN yang bergerak dalam industry timah di Indonesia. Perusahaan didirikan pada tahun 1976 dan mulai tahun 1995 berubah namanya menjadi PT Timah Tbk setelah go public di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek London. Lebih dari 100 tahun yang lalu logam timah yang berasal dari Indonesia telah dikenal di seluruh dunia sebagai salah satu logam timah yang paling tinggi kadar kemurnian dan kualitasnya.
Memasuki tahun 1998, Indonesia mengalami krisis ekonomi yang ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sampai lima kali lipat. Kondisi tersebut menimbulkan efek domino dengan menurunnya daya beli masyarakat dan terjadinya instabilitas politik, keamanan nasional serta menimbulkan ketdakpastian dalam berusaha dan hukum.
Pada tahun 1999 melalui keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan tahun 1999 menghilangkan pasir / bijih timah sebagai komoditas yang diawasi ekspomya oleh pemerintah, kemudian disusul dengan keluarnya Peraturan Daerah Propinsi Bangka-Belitung No. 6/2001, No. 20/2001 dan No. 21/2001 yang mengatur mengenai tata laksana ekspor bijih timah membuat PT Timah Tbk hampir mendekati kebangkrutan karena harga logam timah dunia terjun bebas pada titik terendah dalam tiga dasawarsa terakhir.
Pada awal Juni 2002, setelah perusahaan mengajukan protes terhadap keputusan untuk mengijinkan ekspor timah dalam bentuk bijih, maka pemerintah pusat melalui Departemen Perdagangan dan Perindustrian memutuskan untuk melarang ekspor bijih timah ke luar negeri untuk memberikan kepastian usaha kepada PT Timah Tbk dan Kobatin sebagai produsen logam timah dalam industri ini. Akan tetapi ancaman kemudian datang dari munculnya Global Bangka Mandiri (GBM) sebagai pesaing langsung baru, yang dahulu berfungsi sebagai eksportir kedalam industri ini sebagai Badan Usaha Milik Daerah.
Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian kemudian diarahkan kepada bagaimana cara perusahaan dalam memenuhi tuntutan untuk menyerap produksi bijih timah dari mitra dan Tl, kemudian bagaimana cara untuk menurunkan harga beli bijih timah serta menghadapi persaingan dalam harga pembelian bijih timah dengan Global Bangka Mandiri. Produk logam timah yang tidak memiliki substitusi dan bersifat standar serta harga logam yang diatur berdasarkan bursa logam dunia, meyebabkan perusahaan hanya berfungsi sebagai price taker. Sehingga menyebabkan perusahaan harus berkompetisi dalam industri ini berdasarkan strategi cost leadership (biaya terendah).
Strategi bersaing yang dapat diterapkan oleh perusahaan (PT Timah Tbk) dalam menghadapi persaingan di industri timah melalui analisis TOWS adalah diversiflkasi usaha yang berhubungan (related business), akan tetapi strategi tersebut dapat diterapkan setelah terlebih dahulu perusahaan mengatasi masalah yang dihadapi mengenai persaingan dengan Global Bangka Mandiri (GBM), tuntutan untuk menyerap produksi bijih timah oleh mitra dan TI dan kenaikan harga pembelian bijih timah.
Dalam upaya menyerap produksi bijih timah, perusahaan dapat memberikan pilihan kepada mitra/TI yang menghasilkan bijih timah dengan kadar rendah (<56%) untuk menyewa fasilitas Pusat Pencucian Bijih timah (PPBT) milik perusahaan yang biaya pencuciannya ditanggung oleh penyewa atau menjualnya langsung kepada perusahaan dengan harga murah. Sedangkan bagi kadar bijih >56% akan dibeli dengan harga yang bersaing sesuai dengan tingkat persaingan dan pembelian GBM.
Keuntungan dari penyewaan PPBT bagi mitra I TI adalah dapat menaikkan kadar bijih timah sampai pada tingkat yang menguntungkan (>56%) tanpa harus memiliki aset dan peralatan pencucian. Bagi perusahaan keuntungan yang diperoleh antara lain adalah dapat menyerap seluruh produksi timah bijih berkadar rendah, mineral ikutan akan menjadi milik bersama penyewa dan perusahaan serta perusahaan dapat membeli hasil olahan PPBT sesuai dengan harga pembelian bijih yang telah ditetapkan.
Dalam upaya menurunkan harga pembelian bijih timah perusahaan melakukan inovasi pembelian dan pembayaran bijih timah, yang ditujukan untuk menghilangkan fungsi intermediaries (pengumpul) yang terbukti menimbulkan kenaikan harga pembelian bijih timah. Disamping itu, langkah selanjutnya adalah dengan mengembalikan area Kuasa Penambangan (KP) perusahaan yang sudah tidak lagi produktif termasuk area reklamasi untuk mencegah pembelian kembali bijih timah yang berasal dari area KP milik perusahaan. Langkah terakhir yang dapat diterapkan oleh perusahaan adalah dengan merelokasi pusat usaha dan produksi perusahaan ke lokasi yang lebih strategis sesuai dengan fungsi dan manfaatnya bagi perusahaan.
Kemudian untuk jangka waktu menengah strategi tingkat korporat yang disarankan adalah untuk memfokuskan pada pengembangan usaha yang berhubungan dan menguntungkan bagi perusahaan sesuai dengan core competency yang dimiliki oleh perusahaan sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri pertambangan. Diharapkan dengan diterapkannya strategi diatas, perusahaan dalam hal ini PT Timah Tbk dapat mencapai tingkat margin keuntungan dan laba yang dapat diterima oleh manajemen dan para pemegang saham perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Raihan
"ABSTRAK
Karya akhir ini bertujuan untuk menentukan strategi bersaing terbaik bagi Nusantara Motor pada industri reparasi sepeda motor di Kelurahan Cijantung. Opsi strategi yang dapat dipilih adalah cost-leadership dan diferensiasi. Metode yang diterapkan pada penelitian ini adalah observasi dan eksplorasi. Berdasarkan analisis, Nusantara Motor lebih cocok untuk menerapkan strategi diferensiasi. Sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, karakter produk, dan kondisi persaingan yang terjadi, menyebabkan peluang strategi diferensiasi lebih cocok untuk diterapkan dibanding strategi cost-leadership. Kemudian untuk mendapatkan keuntungan dari keunggulan yang dimiliki, Nusantara Motor dapat menerapkan strategi volume.

ABSTRACT
This thesis aims to determine the best competitive strategy for Nusantara Motor on a motorcycle repair industry in Sub Cijantung. Options that can be selected strategy is cost leadership and differentiation. The method applied in this study is the observation and exploration. Based on the analysis, Nusantara Motor better suited to implement the strategies of differentiation. Resources and capabilities, character products, and competitive conditions that occur, causing differentiation strategy is more suitable opportunity to apply than a cost leadership strategy. Then, in order to acquire profit from benefit advantages, Nusantara Motor can apply volume strategy."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Rida Salsabila
"Salah satu sektor yang paling terdampak krisis Covid-19 adalah industri makanan dan minuman. Dalam kasus disrupsi parah seperti krisis Covid-19, konsep Business Impact Analysis (BIA) dan Business Continuity Management (BCM) dapat berguna bagi perusahaan untuk mengurangi dampak dari krisis Covid-19 dan menyusun strategi pemulihan terhadap proses bisnis perusahaan yang terdampak untuk menjaga keberlangsungan bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak krisis Covid-19 terhadap keberlangsungan bisnis dan mengidentifikasi strategi keberlangsungan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan saat terdampak oleh krisis tersebut. Penelitian dilakukan pada tiga perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan bergerak pada industri makanan dan minuman sebagai representasi dari industri tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan analisis berbasis studi kasus. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari perusahaan berupa laporan tahunan. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada perusahaan publik sektor industri makanan dan minuman pada yang terdaftar di Indonesia. Setelah dilakukan analisis terhadap perusahaan menggunakan perspektif Balanced Scorecard, penelitian ini mengungkap bahwa krisis Covid-19 memberikan dampak yang signifikan pada masing-masing perusahaan, tidak hanya dilihat dari aspek keuangan tetapi juga dari aspek non keuangan. Dampak krisis Covid-19 mendorong perusahaan untuk merumuskan strategi baru untuk mengatasi krisis dan menjaga kelangsungan bisnisnya.

One of the most affected industries by the Covid-19 is the food and beverage industry. In cases of severe disruption like Covid-19 crisis, Business Impact Analysis (BIA) and Business Continuity Management (BCM) can be useful for companies to reduce the impact of the Covid-19 crisis and develop recovery strategies for the company's affected business processes to maintain business continuity. This study aims to evaluate the impact of the Covid-19 crisis on business continuity and identify business continuity strategies undertaken by companies when affected by the crisis. The research was conducted on three public companies in the food and beverage industry listed on the Indonesia Stock Exchange. This research was conducted using qualitative methods and case study-based analysis. The data used in this study is secondary data from companies, such as annual reports. The scope of this research is limited to public companies in the food and beverage industry sector listed in Indonesia. This study reveals that the Covid-19 crisis had a significant impact on each company, not only from a financial aspect but also from a non-financial aspect. The impact of the Covid-19 crisis encourages companies to formulate new strategies to overcome the crisis and maintain their business continuity."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Ayu Kinanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi strategi bisnis yang dipilih oleh UMKM untuk mempertahankan keberlangsungan usahanya pada masa Pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan studi kasus pada salah satu unit usaha mikro di Indonesia yang bergerak dalam penjualan pakaian olahraga yaitu UMKM WAP. Pengukuran kinerja untuk mengukur keberhasilan strategi usaha dilakukan dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan Balanced Scorecard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UMKM WAP menerapkan strategi diversifikasi usaha dan bauran pemasaran pada masa Pandemi Covid-19. Berdasarkan pengukuran kinerja terhadap strategi diketahui bahwa strategi bisnis yang diterapkan oleh UMKM WAP dapat memberikan arus kas masuk kepada unit usaha sehingga UMKM WAP dapat melakukan kegiatan operasional dan mempertahankan keberlangsungan usahanya pada masa Pandemi Covid-19.

This study aims to evaluate the business strategies chosen by SME to maintain their business continuity during the Covid-19 Pandemic. This study used a case study on one of the micro business units in Indonesia engaged in selling sportswear, namely WAP SME. Performance measurement to measure the success of business strategies is carried out using financial ratio analysis and a Balanced Scorecard. The results showed that WAP SME implemented business diversification strategies and marketing mix during the Covid-19 Pandemic. Based on performance measurements of the strategy, it is known that the business strategy implemented by WAP SMe can provide cash inflows to business units so that WAP SME can carry out operational activities and maintain their business continuity during the Covid-19 Pandemic."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Uluwiyah
"Penelitian mengenai dampak pandemi COVID-19 terhadap kinerja perusahaan telah banyak dilakukan, namun kajian tentang ketahanan perusahaan, terutama yang mempertimbangkan strategi bisnis di negara berkembang, masih terbatas. Istilah ketahanan telah diperkenalkan sejak tahun 1970-an, tetapi hingga kini belum ada kesepakatan mengenai definisi maupun metode pengukurannya. Sebagian besar penelitian tentang ketahanan berfokus pada tingkat makro, seperti negara, kota, atau distrik, sedangkan kajian di tingkat mikro, khususnya perusahaan, masih relatif terbatas. Penelitian ini bertujuan mengisi kesenjangan tersebut dengan memanfaatkan data survei tahunan industri manufaktur, baik dari industri besar dan sedang (IBS) maupun industri mikro dan kecil (IMK), pada periode sebelum, selama, dan awal pasca COVID-19. Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat ketahanan perusahaan manufaktur di Indonesia terhadap pandemi COVID-19, mengestimasi dampak pandemi terhadap kinerja perusahaan, serta mengevaluasi bagaimana strategi bisnis yang diadopsi perusahaan mampu meningkatkan kinerja selama krisis. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini membangun indeks kinerja perusahaan yang mengintegrasikan aspek input, output, dan outcome perusahaan, berdasarkan berbagai ukuran yang diakui dalam literatur. Melalui indeks ini, kinerja perusahaan sebelum, selama, dan awal pasca pandemi COVID-19 dibandingkan untuk menilai tingkat ketahanan perusahaan terhadap guncangan pandemi. Dari segi uji empiris, penelitian ini menggunakan variabel instrumen untuk mengidentifikasi efek kausal pandemi terhadap kinerja perusahaan. Dampak total pandemi kemudian didekomposisi menjadi dampak langsung dan tidak langsung menggunakan pendekatan causal mediation model dengan variabel instrumental (IV) tunggal. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketahanan industri manufaktur menurun dibandingkan dengan kondisi normal, yang tercermin dari penurunan kinerja perusahaan secara keseluruhan, termasuk produktivitas, profitabilitas, dan tingkat produksi. Penelitian ini juga menemukan bahwa dua strategi bisnis utama yang diadopsi perusahaan selama pandemi, yaitu strategi retrenchment dan inovasi, memberikan dampak yang berbeda. Strategi retrenchment, yang diproksikan melalui pengurangan kapasitas produksi dan PHK, mampu mengurangi dampak pandemi dalam jangka pendek melalui efisiensi, tetapi berpotensi menurunkan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Sebaliknya, strategi inovasi, yang meliputi pengembangan R&D dan pemasaran digital, menunjukkan efek positif yang lebih berkelanjutan. Temuan penelitian ini menekankan pentingnya bagi perusahaan dan pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan penerapan strategi ketahanan yang dapat mendukung peningkatan kinerja jangka panjang, bahkan dalam kondisi krisis seperti pandemi.

Studies on the impact of the COVID-19 pandemic on firm performance have been widely conducted, but studies on firm resilience, especially those that consider business strategies in developing countries, remain limited. The concept of resilience has been introduced since the 1970s, but to date, there is no consensus on its definition or measurement methods. Most resilience studies focus on the macro level, such as countries, cities, or districts, while studies at the micro level, particularly at the firm level, are relatively limited. This study aims to fill that gap by utilizing annual survey data from the manufacturing industry, both from large and medium-sized industries (IBS) and micro and small industries (IMK), during the pre-COVID-19, during, and early post-COVID-19 periods. This study aims to measure the resilience of manufacturing firms in Indonesia to the COVID-19 pandemic, estimate the impact of the pandemic on firm performance, and evaluate how business strategies adopted by firms can enhance performance during the crisis. To achieve this, the study builds a firm performance index that integrates input, output, and outcome aspects of firms, based on various measures recognized in the literature. Through this index, firm performance before, during, and early post-pandemic is compared to assess the level of firm resilience to the pandemic shock. In terms of empirical testing, the study uses instrumental variables to identify the causal effect of the pandemic on firm performance. The total impact of the pandemic is then decomposed into direct and indirect effects using a causal mediation model with a single instrumental variable (IV). The analysis results show that the resilience of the manufacturing industry declined compared to normal conditions, reflected in an overall decrease in firm performance, including productivity, profitability, and production levels. The study also finds that two main business strategies adopted by firms during the pandemic, namely retrenchment and innovation strategies, have differing impacts. The retrenchment strategy, proxied by capacity reduction and layoffs, mitigated the pandemic’s impact in the short term through efficiency but has the potential to reduce firm performance in the long term. Conversely, the innovation strategy, which includes R&D development and digital marketing, showed more sustainable positive effects. The findings of this study highlight the importance for firms and policymakers to consider the implementation of resilience strategies that can support long-term performance improvements, even in crisis conditions such as a pandemic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library