Found 2 Document(s) match with the query
Fathur Arif Rakhman
"Penelitian ini mengembangkan perilaku pengambilan risiko dengan studi kasus beribadah selama pandemik COVID-19 di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data primer dengan jumlah responden 1054 dengan menyebarkan kuesioner secara daring untuk melihat perubahan pola perilaku beribadah masyarakat di Indonesia sejak terjadi wabah COVID-19. Sampel yang diobservasi dan dianalisis adalah 410 laki-laki muslim yang memiliki rutinitas ke masjid sebelum terjadinya pandemik. Dengan pendekatan kuantitatif, penelitian ini menggunakan metode analisis SEM-PLS (Structural Equation Modeling- Partial Least Square), dengan mengukur faktor persepsi risiko, persepsi pandemik, modal sosial, religiositas, tingkat kepercayaan terhadap pemerintah, kondisi sosio-demografi, keluarga, dan tempat tinggal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi risiko, religiositas, rasa saling percaya /modal sosial, faktor keluarga dan tempat tinggal memiliki pengaruh positif signifikan terhadap intensi beribadah ke masjid. Sedangkan ditemukan bahwa persepsi pandemik, tingkat kepercayaan terhadap pemerintah, dan faktor kondisi sosio-demografi memiliki pengaruh negatif terhadap intensi beribadah ke masjid. Selain itu, hasil studi ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memutuskan beribadah di rumah. Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam dunia penelitian serta memperbanyak literatur yang membahas perilaku masyarakat di tengah pandemi sehingga dapat dijadikan acuan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengevaluasi perilaku masyarakat di Indonesia.
This study assess risk taking behavior on religious activities during COVID-19 pandemic in Indonesia. This study uses primary data by collecting on online survey nationwide. This study involves 1054 respondents and uses 410 as an observation samples that characterize as Muslim male who goes to congregational prayers daily before pandemic hit Indonesia. Using quantitative approach, this study analyzes the data using SEM-PLS (Structural Equation Modeling-Partial Least Square), and measure some of factors which are risk perception; pandemic perception; social capital; religiosity; trust in government; socio-demographic condition; family; and place of living. The results of this study indicate that risk perception, religiosity, mutual trust, family, and place of living have a significant positive influence on a person's decision-making behavior in choosing to worship at home or in a mosque. Despite of all that, pandemic perception, trust in government, and socio-demographic condition have a significant negative influence on that behavior. In addition, the results of this study indicate that the majority of respondents decided to worship/ do religious activities at home. The results of this study are expected to be able to contribute in research and enrich the literature related to public behavior during a pandemic so that it can be used as a reference for the government and other stakeholders in evaluating their policies in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anwar Basil Arifin
"Pandemi COVID-19 dan krisis kesehatan publik yang dihasilkannya telah menarik perhatian antropologi mengenai isu kepedulian. Tren ini telah memperlihatkan keragaman praktik kepedulian yang dilakukan berbagai komunitas lokal di berbagai belahan dunia. Walaupun begitu, peran nilai yang mendasari praktik kepedulian ini masih kurang diperhatikan. Berdasarkan pengalaman etnografi saya, tesis ini ingin menganalisis politik nilai yang mendasari praktik kepedulian di daerah Malinau, Kalimantan Utara selama pandemi COVID-19. Konsepsi Malinau sebagai daerah “perbatasan” dipenuhi dengan ketidakpastian material dan sosial, dan kepastian ini telah melahirkan praktik kepedulian yang penuh kontradiksi. Tenaga kesehatan dan komunitas lokal terpaksa menghadapi pandemi dengan keterbatasan infrastruktur dan logistik, beban birokrasi, dan juga pengabaian negara. Oleh karena itu, praktek kepedulian yang mereka lakukan dikontekstualisasikan oleh kondisi ini, dan banyak dilemma moral yang muncul dari praktik kepedulian tersebut. Tesis ini menganalisis politik nilai yang mendasari praktik kepedulian kontradiktif tersebut. Di satu sisi, praktik kepedulian warga Malinau mengutamakan pentingnya etika menyelamatkan semua nyawa melalui kasih sayang dan solidaritas. Di sisi lain, etika tersebut berlawanan dengan praktik kepedulian rasional yang mengkondisikan tenaga kesehatan untuk melakukan evaluasi terhadap nyawa manusia. Maka dari itu, tesis ini melihat bahwa praktik kepedulian yang mengikuti protokol negara menilai kesehatan sebagai alat untuk reproduksi buruh, sementara praktik lokal menilai kesehatan sebagai aspek penting dalam kehidupan sosial mereka.
The viral outbreak and subsequent healthcare crisis caused by the COVID-19 pandemic has once again turned the eyes of anthropologists alike on caring. This recent trend has revealed the enormous diversity of caring practices among local communities all over the world. Despite this resurgence, there has been little attention given to the role of values that underlie these caring practices. Based on my ethnographic experience, this thesis aims to fill the void by analysing the politics of value behind caring practices in the region of Malinau, North Kalimantan during the COVID-19 pandemic. Fraught with material and social uncertainty, the conception of the spatial “frontiers” in Malinau have given rise to caring practices full of contradictions. Healthcare workers and local communities alike navigate through the pandemic by facing logistical and infrastructural inadequacy, bureaucratic burdens, and general disregard from the state. As such, they created caring practices based on these conditions, and moral dilemmas emerge from these practices. This thesis analyses the politics of value underlying these contradictory caring practices, where the ethical importance of saving all lives through compassion and solidarity is contested with the evaluation of certain human lives dominated by rationality. As a result, this thesis argues that caring practices based on state protocols value health as ultimately a tool only for the reproduction of labour, while local practices value health as part of their incorporation into social life."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library