Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sapto Budi Nugroho
Abstrak :
Latar Belakang: Pandemi COVID-19 di Indonesia belum resmi berakhir, dan karena perilaku protektif yang terlihat diabaikan, menjadi sangat penting untuk terus dikampanyekan guna meningkatkan kesadaran masyarakat dan menerapkan protokol kesehatan dalam rangka mengendalikan penyebarannya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi risiko dan pengalaman masyarakat terhadap penularan COVID-19 di Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan metode lintang potong dan dilakukan pada bulan Juli hingga Agustus 2022 dengan menggunakan survei daring. Kuesioner dikembangkan berdasarkan kuesioner standar (ECOM, 2015) tentang persepsi risiko wabah penyakit menular. Kuesioner ini kemudian didistribusikan melalui berbagai platform media sosial, termasuk WhatsApp, Facebook, dan Instagram. Hasil: Penelitian ini mengungkapkan bahwa responden wanita lebih banyak daripada pria (61,3%), memiliki pendidikan sarjana (38,5%), bekerja di perusahaan swasta (32,3%), dan pernah tertular Covid (43,8%). Responden yang memiliki skor persepsi risiko di atas rata-rata adalah 60%. Menurut kesepuluh data distribusi persepsi risiko, sebagian besar responden menganggap COVID-19 sebagai ancaman. Memakai masker, rutin mencuci tangan, jaga jarak fisik, dan tinggal di rumah tetap menjadi pilihan dan efektif untuk mencegah penularan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki penularan COVID-19 yang intens secara langsung maupun tidak langsung. Kesimpulan: Meskipun sebagian besar responden khawatir akan penularan Covid-19, mereka menyatakan siap untuk penularan dan sadar bagaimana mengendalikan dan mencegah penularan. ......Background: The COVID-19 pandemic in Indonesia has not officially ended, and due to the apparent underestimation of protective behavior, it is imperative to continuously promote public awareness and implement health  protocols  to control its spread. Therefore, this study aims to analyze the community's risk perception and experiences of COVID-19 transmission in Indonesia. Methods: This cross-sectional study was conducted from July to August 2022 using an online survey. The questionnaire was developed based on a standard questionnaire (ECOM, 2015) on the risk perception of an infectious disease outbreak. It was then distributed through various social media platforms, including WhatsApp, Facebook, and Instagram. Result: This study revealed that there were more female respondents than men (61.3%), held bachelor’s degree (38.5%), work in private company (32.3%), and been infected by Covid (43.8%). Respondents who have risk perception score above average is 60%. According to all ten risk perception distribution data, most respondents considered COVID-19 a threat. Wearing mask, regularly wash hands, physical distancing, and stay at home still options and effective to prevent the transmission. This showed that most respondents had intense COVID-19 transmission directly or indirectly. Conclusion: Although most of respondents worry of Covid-19 transmission, they stated ready for transmission and aware how to control and prevent the transmission.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Rahmawati
Abstrak :
Pandemi Covid-19 (coronavirus diseases 2019) yang disebabkan oleh virus SARS-Cov-2 yang pertama kali muncul Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada akhir tahun 2019. Virus ini muncul di berbagai negara di dunia sehingga menciptakan dampak yang signifikan bagi masyarakat dan ekonomi global. Tidak hanya itu, pandemi Covid-19 juga menimbulkan kekhawatiran dan berbagai gangguan kesehatan mental lainnya di masyarakat. Selain itu, tenaga kesehatan juga rentan terhadap gangguan kesehatan mental selama menangani pasien Covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi gejala kecemasan dan depresi pada tenaga kesehatan laboratorium terpadu di Rumah Sakit Universitas Indonesia selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di Laboratorium Terpadu Rumah Sakit Universitas Indonesia pada bulan Juli 2021. Analisis yang digunakan yaitu, univariat, bivariat dan multivariabel dengan derajat kepercayaan 95%. Dari 42 tenaga kesehatan laboratorium terpadu RS UI didapatkan prevalensi gejala kecemasan sebesar 11,9% dan prevalensi gejala depresi sebesar 14,3%. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara gejala kecemasan ataupun depresi dengan variabel independen penelitian. ......The Covid-19 pandemic (coronavirus diseases 2019) caused by the SARS-Cov-2 virus which first appeared in Wuhan City, Hubei Province, China at the end of 2019. This virus appeared in various countries in the world, causing a significant impact on society and the global economy. Covid-19 pandemic has also caused concern and various other mental health disorders in the community. Furthermore, healthcare workers are also vulnerable to mental health disorders while treating Covid-19 patients. The purpose of this study is to estimate the prevalence of anxiety and depression symptoms in healthcare workers in the integrated laboratory at the Universitas Indonesia Hospital during the Covid-19 pandemic. This study uses a cross sectional design conducted at the Integrated Laboratory of the Universitas Indonesia Hospital in July 2021. The analysis used is univariate, bivariate and multivariable with a 95% confidence interval. Of 42 integrated laboratory health workers at Universitas Indonesia Hospital, the prevalence of anxiety symptoms was 11.9% and the prevalence of depressive symptoms was 14.3%. The results of the bivariate analysis with the chi-square test there is no significant relationship between symptoms of anxiety or depression with the independent variables of the study.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni
Abstrak :
Perilaku cuci tangan tenaga kesehatan secara signifikan dapat menurunkan infeksi terkait perawatan kesehatan (heaIthcare-acquired infections/HAIs) termasuk COVID-19, merupakan Iangkah yang efektif, Iebih mudah dan Iebih murah, namun banyak faktor yang mempengaruhinya sehingga kepatuhan cuci tangan tenaga kesehatan terutama perawat pada masa pandemi COVID-19 masih cukup rendah. Tujuan penelitian ini adaIah untuk menganaIisis faktor determinan apa saja yang mempengaruhi kepatuhan perilaku cuci tangan perawat pada masa pandemi COVID-19 di RSUD dr Agoesdjam Ketapang. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan pendekatan kualitatif. Tehnik sampling berupa total sampling dengan jumlah responden sebanyak 103 orang. Instrumen pengumpulan data primer berupa kuesioner yang disebarkan dengan aplikasi google-form, dan data sekunder berupa hasil observasi IPCLN. Analisis data menggunakan Chi-square test. Hasil analisis mendapatkan perawat yang patuh cuci tangan sebanyak 71,8%, sedangkan hasil observasi IPCLN 83,1% (kepatuhan sedang). Terdapat hubungan antara fasilitas kebersihan tangan (faktor pemungkin), kebijakan RS, dukungan kepala ruang, supervisor dan rekan kerja (faktor penguat), dan kepatuhan perilaku cuci tangan perawat (p<0,000). Tidak ada hubungan antara karakteristik perawat, pengetahuan serta akses informasi (faktor predisposisi) dan kepatuhan perilaku cuci tangan perawat di RSUD dr Agoesdjam Ketapang. Strategi promosi kesehatan yang tepat diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan perilaku cuci tangan perawat. ......Health care handwashing behavior can significantly reduce health care-related infections (HAIs) incIuding Covid-19. It is an effective, easier and cheaper step, but many factors affect it so that the compIiance of hand washing heaIth workers during the Covid-19 pandemic is stiII quite low. The purpose of this study is to analyse what determinants factor that affect hand washing behavior compliance of nurses during the COVID-19 pandemic at dr Agoesdjam Ketapang Hospital. The study uses cross sectional design with a qualitative approach. The sampling technique used is total sampling with the number of respondents 103 people. The research instrument used is a questionnaire using google-form and IPCLN observation results. Data analysis using Chi-square test. The results of the analysis were obtained that nurses who obediently washed their hands are 71.8%, with IPCLN observation results of 83.1% (moderate compliance). There is a relationship between hand hygiene facility (the enabling factor) and hospital policy, room head support, supervisors and co-workers (the reinforcing factors) and nurse’s handwashing behavior compliance (p<0,000). There is no relationship between nurse characteristics, knowledge and access to information (the predisposing factors) and nurse’s handwashing behavior compliance at dr Agoesdjam Ketapang Hospital. Proper health promotion strategies are needed to improve compliance with nurses' handwashing behaviors.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatyana Amanda Pinta
Abstrak :
Pandemi COVID-19 memberi dampak negatif pada rumah sakit. Rumah sakit harus bertahan dan melakukan berbagai modifikasi sebagai upaya adaptasi dengan keadaan yang tidak menentu, bahkan mengalami transformasi terhadap rencana strategis rumah sakit yang sudah dibuat sebelumnya. Evaluasi dan perubahan perencanaan strategis terkadang perlu dilakukan pada saat menghadapi kondisi yang sudah tidak relevan lagi. Upaya ini perlu dilakukan agar rumah sakit mampu mempertahankan keberlangsungannya. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran perbedaan dalam implementasi perencanaan strategis RSUD Tugu Koja dalam bidang sarana prasarana,sumber daya manusia, dan keuangan saat menjadi RS Rujukan COVID-19 Tahun 2020 dari tahun sebelumnya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan teknik triangulasi. Peneliti menganalisa data primer dan sekunder serta melakukan wawancara dengan melibatkan sebagian besar para pengambil keputusan dan stakeholders untuk mengidentifikasi aspek – aspek perencanaan strategis RSUD Tugu Koja sebelum dan setelah pandemi COVID-19. Sedangkan pada kinerja keuangan, Rumah Sakit Umum Daerah Tugu Koja terjadi peningkatan pendapatan dari 2019. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa ketiga unsur penting dalam RENSTRA memiliki pengaruh terhadap seluruh proses pelayanan pasien pada masa pandemi COVID-19 di RSUD Tugu Koja yaitu sumber daya manusia, sarana prasarana dan anggaran. Upaya sosialisasi kebijakan dari level paling tinggi sampai ke bawah memerlukan upaya yang simultan dan terus menerus, serta harus ada upaya evaluasi apakah setiap pihak sudah menerima kebijakan tersebut dan bagaimana implementasinya. ......The COVID-19 pandemic has had a negative impact on hospitals. Hospitals must survive and make various modifications in an effort to adapt to uncertain conditions, and even undergo a transformation to the hospital's strategic plan that has been made previously. Evaluation and changes in strategic planning that need to be done when facing conditions that are no longer relevant. This effort needs to be done so that the hospital is able to maintain its continuity. The purpose of this study was to describe the differences in the implementation of the Tugu Koja Hospital strategic plan in the fields of infrastructure, human resources, and finance when it became a 2020 COVID-19 Referral Hospital from the previous year. This research was conducted using qualitative methods with triangulation techniques. Researchers analyzed primary and secondary data and conducted interviews involving most decision makers and stakeholders to identify aspects of strategic planning at Tugu Koja Hospital before and after the COVID-19 pandemic. Meanwhile, in terms of financial performance, Tugu Koja Hospital experienced an increase in revenue from 2019. Based on the results of research that has been done, it is known that three things that are not important in the RENSTRA affect the whole process. patient services during the COVID-19 pandemic at Tugu Koja Hospital, namely human resources, infrastructure and budget. Efforts to socialize policies from the highest to the lowest levels require simultaneous and continuous efforts, and there must be an evaluation of whether each party has accepted the policy and how it is implemented.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Jesica Kristie
Abstrak :
Pada tahun 2020, kondisi perekonomian dunia mengalami gejolak yang besar dengan terjadinya wabah penyakit Covid-19. Pemerintah menerapkan berbagai macam kebijakan seperti penguncian, persyaratan karantina, pembatasan perjalanan, dan penutupan perbatasan dan berdampak besar terhadap perekonomian di Indonesia. Sekitar 88 persen perusahaan di Indonesia merasakan dampak pandemi Covid-19 dan mengalami kerugian operasional perusahaan. Perubahaan kondisi yang signifikan akibat pandemi Covid-19 secara langsung mempengaruhi harga atau laba dari perusahaan sehingga muncul berbagai macam isu dalam melakukan analisis kesebandingan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pandemi Covid-19 dan menganalisis posisi regulasi transfer pricing terhadap penentuan analisis kesebandingan dalam penyusunan dokumen penentuan harga transfer selama pandemi Covid-19 di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dimana dalam pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan berbagai macam perubahan terhadap perusahaan dan mempengaruhi seluruh faktor kesebandingan. Meskipun sebagian besar perusahaan mengalami kerugian di Indonesia, namun tidak semua industri mengalami penurunan dalam performanya. Dalam melakukan analisis kesebandingan, isu yang muncul berkaitan dengan analisis faktor kesebandingan, ketersediaan data pembanding eksternal, kesulitan dalam mengidentifikasi potensi pembanding, dan melakukan penyesuaian kesebandingan. Isu-isu tersebut harus diteliti dan dianalisis mendalam untuk menunjukkan bahwa transaksi yang dilakukan sesuai dengan keadaan dan memenuhi Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa saat ini belum diberlakukan regulasi khusus terkait analisis kesebandingan dan tetap merujuk ke regulasi umum. Pemerintah diharapkan dapat memberikan kejelasan dan kepastian hukum serta bagi Wajib Pajak yang beroperasi di sektor industri yang paling terdampak pandemi Covid-19, diharapkan dapat mengumpulkan infromasi dan analisis mendalam pada seluruh langkah analisis kesebandingan untuk membuktikan hasil pengujian kewajaran dan kondisi dari perusahaan ini. ......In 2020, the world's economic conditions experienced great turmoil with the outbreak of the Covid-19 disease. The government implemented various policies such as lockdowns, quarantine requirements, travel restrictions, and border closures and had a major impact on the economy in Indonesia. Around 88 percent of companies in Indonesia felt the impact of the Covid-19 pandemic and experienced company operational losses. Significant changes in conditions due to the Covid-19 pandemic directly affect the price or profit of the company so that various issues arise in conducting a comparability analysis. This study aims to analyze the impact of the Covid-19 pandemic and analyze the position of transfer pricing regulations on the determination of comparability analysis in the preparation of transfer pricing documents during the Covid-19 pandemic in Indonesia. The research was conducted using a qualitative approach with a descriptive type of research where data collection was carried out by in-depth interviews and literature studies. The results showed that the Covid-19 pandemic caused various changes to the company and affected all comparability factors. Although most companies suffer losses in Indonesia, not all industries experience a decline in performance. In conducting comparability analysis, issues that arise relate to comparability factor analysis, availability of external comparative data, difficulties in identifying potential comparators, and making comparability adjustments. These issues must be researched and analyzed in depth to show that the transactions carried out are in accordance with the circumstances and meet the Arm’s Length Principles. This study also explains that currently there is no specific regulation regarding comparability analysis and still refers to the general regulation. The government is expected to provide clarity and legal certainty and for taxpayers operating in the industrial sector most affected by the Covid-19 pandemic, it is hoped that they can collect in-depth information and analysis on all steps of the comparability analysis to prove the results of the arm’s length principle of the company.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inka Anggraeni
Abstrak :
Bersamaan dengan adanya pandemi COVID-19, tren wisata alam mengalami peningkatan. Glamour camping (glamping) menjadi salah satu akomodasi wisata alam yang menjadi pilihan favorit warga kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pendinginan dan pemanasan pasif dengan menggabungkan bambu dan PCM bio-based minyak kelapa sebagai pengontrol suhu pada glamping di dataran tinggi Indonesia. Penelitian dimulai dengan melakukan pre-test pada salah satu kawasan glamping di daerah Ciwidey, Bandung untuk mendapatkan data eksisting 24 jam. Hasil data kemudian dijadikan acuan untuk melakukan eksperimen laboratorium simulasi suhu dengan model percobaan material PCM dengan bambu. Eksperimen simulasi suhu dilakukan menggunakan constant climate chamber dengan pengaturan suhu minimum dan maksimum sesuai data eksisting yang didapatkan selama pre-test. Untuk mendapatkan efektivitas pengontrolan suhu oleh minyak kelapa, digunakan dua model. Model pertama sebagai kontrol tanpa PCM dan model kedua sebagai eksperimen dengan PCM. Berdasarkan hasil eksperimen, terbukti bahwa dengan menggunakan PCM dalam bambu dapat mengontrol suhu dalam ruangan saat masa pendinginan dan pemanasan. ......Along with the COVID-19 pandemic, the trend of natural tourism has increased. Glamor camping (glamping) is one of the natural tourist accommodations that is a favorite choice for city residents. This study aims to explore passive cooling and heating by combining bamboo and PCM bio-based coconut oil as a temperature controller in glamping in the Indonesian highlands. The study began by conducting a pre-test in one of the glamping areas in Ciwidey, Bandung to obtain 24-hour existing data. The data results are then used as a reference for conducting temperature simulation laboratory experiments with an experimental model of PCM material with bamboo. Temperature simulation experiments were carried out using a constant climate chamber with minimum and maximum temperature settings according to the existing data obtained during the pre-test. To obtain the effectiveness of temperature control by coconut oil, two models were used. The first model as a control without PCM and the second model as an experiment with PCM. Based on the experimental results, it is proven that using PCM in bamboo can control the indoor temperature during cooling and heating periods.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nahdah Aqilah
Abstrak :
Pandemi Covid-19 menyebabkan ketidakpastian terhadap seluruh lapisan masyarakat, termasuk dewasa muda. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana peran efikasi diri secara umum sebagai prediktor dalam memprediksi subjective well-being dewasa muda selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan tipe kuantitatif, variabel kesejahteraan subjektif diukur dengan Subjective Happiness Scale (SHS) dan efikasi diri secara umum diukur menggunakan General Self-Efficacy Scale. Partisipan penelitian ini adalah 488 dewasa muda yang memiliki rentang usia 18 - 25 tahun. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa efikasi diri secara umum berperan sebagai prediktor terhadap kesejahteraan subjektif dewasa muda secara signifikan (Adjusted R² = 0.349, p<0.05). Berdasarkan hasil tersebut, semakin tinggi skor efikasi diri secara umum pada partisipan maka semakin tinggi pula skor kesejahteraan subjektif. Oleh karena itu, individu diharapkan dapat meningkat efikasi diri secara umum dengan meningkatkan pengetahuan diri dan persepsi positif mengenai kehidupan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan subjektif. ......The Covid-19 pandemic has caused uncertainty for all levels of society, including young adults. Individual’s subjective well-being is thought to be a protective factor in this pandemic. This study aims to describe the role of general self-efficacy on the subjective well-being of young adults during the Covid-19 pandemic. This study used a quantitative type, the measurement of General self efficacy uses the General Self-Efficacy Scale, and subjective well-being measurement uses Subjective Happiness Scale (SHS). Participants in this study were 488 young adults who had an age range of 18-25 years. The results of this study indicate that general self-efficacy plays a significant role as a predictor of subjective well-being in young adults (Adjusted R² = 0.349, p<0.05). Based on these results, the higher the general self-efficacy score on the participants, the higher the subjective well-being score. Therefore, individuals are expected to increase their general self-efficacy by increasing their self-knowledge and positive perceptions about life so that it can increase subjective well-being.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library