Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Benny Cahyanto
"Kebutuhan daging sapi segar di Indonesia semakin besar setiap tahunnya. Pada tahun 1986 konsumsi daging sapi masyarakat Indonesia sebesar 1,37 kilogram per kapita meningkat menjadi 1,95 kilogram pada tahun 1997. Data dari Direktorat Jenderal Petemakan menyebutkan, bahwa pada tahun 2003 Indonesia diramalkan hanya mampu menyumbang 56% dari total konsumsi yang diminta masyarakat. Disisi lain Indonesia diharapkan mampu menjadikan daging sapi sebagai komoditas ekspor dengan total nilai US $ 700 juta.
Berangkat dari kenyataan tersebut, perlu dicari jalan pemecahan dalam menyikapi peluang investasi yang cukup besar di masa depan tersebut. Provinsi Bengkulu adalah daerah yang berpotensi untuk mengembangkan industri ternak sapi potong kedepan, mengingat di daerah tersebut tersedia lahan cukup luas yang didukung oleh sarana dan prasarana fasilitas infrastruktur serta pelabuhan samudra Pulau Baal. Disamping itu adanya hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Soetrisno dan Majestika menyebutkan, bahwa setiap kepala keluarga di Desa Gerbong Serba Bisa Kabupaten Bengkulu Utara mampu memelihara 5 ekor sapi merupakan nilai tambah tersendiri bagi Provinsi Bengkulu. Temuan jenis pakan ternak tambahan berupa Bossdext, merupakan faktor pendukung lain. Dengan Bossdext berat sapi setiap harinya akan bertambah 2 hingga 3 kilogram per hari dari berat sapi bermula 300 kilogram bertambah menjadi + 700 kilogram dalam jangka waktu enam bulan.
Apabila Provinsi Bengkulu berpotensi untuk dikembangkannya industri ternak sapi potong berdaya saing Global, maka pertanyaannya adalah : Strategi dan pola apa serta daya saing seperti apa yang hares dipilih dan diterapkan?. Untuk itu dilakukan penelitian menggunakan alat analisa AHP dengan responden sebanyak 8 orang, yang terdiri dari para aktor pengambil dan pelaksana kebijakan di daerah serta peneliti terdahulu.
Dari hasil analisis penelitian diperoleh, bahwa strategi yang dipilih berdasarkan skala prioritas pertain adalah strategi kelembagaan berbobot prioritas 0,5911 dengan aspek teknis berupa; iklim investasi, pola PIR dan pendanaan. Sedangkan sebagai prioritas kedua adalah strategi pengembangan berbobot 0,2112 dengan aspek teknis berupa; teknologi, administrasi, manajemen, organisasi, sarana dan prasarana serta SDM (IAMOSS). Sebagai prioritas ketiga adalah strategi distribusi dan pemasaran berbobot 0,1977 dengan aspek teknis berupa; segrnentasi, targeting dan positioning.
Ketiga skala prioritas strategi tersebut diarahkan kepada fokus penelitian. yang sekaligus sebagai juduI penelitian, yaitu: Strategi Pengembangan Industri Berdaya Saing Global (Studi Kasus - Peternakan Sapi Potong di Bengkulu).
Dengan demikian Pemerintah Provinsi Bengkulu harus memilih dan menerapkan strategi kelembagaan sebagai prioritas utama dengan lebih dahulu melakukan penelitian lanjutan berupa Strategi Kelembagaan dalam Mengembangkan Industri Ternak Sapi Potong Berdaya Saing Global, dimana format pengembangan pola PIR dianggap telah given bersama labelisasi Halal sebagai daya saingnya selain keuntungan posisi pelabuhan Pulau Baal yang berada dipantai Barat Sumatra."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kadek Rachmawati
"ABSTRACT
Iptek Bagl Masyarakat (IbM) yang dilakukan pada kelompok penggemukan sapi lokal belum memenuhi syarat untuk menyelesaikan masalah 1) jerami padi sebagai pakan ternark 2) limbah pertanian dan limbah industri
sebagal pakan tanpa hijauan 3) pengolahan jerami pad menjadi pita jerami 4) pengolahan limbah pertanian dan llmbah lndustrl menjadi pakan temak tanpa pakan temak 5) mengolah promoter pertumbuhan yang berasal dari empon-empon dan pengambnlan kembali tanaman obat, dan 6) pembuatan limbah kotoran sapi menjadi pupuk ramah llngkungan. Tujuan IbM adalah (1) rnengolah jerami pad menjadi pita jerami sebagai pakan ternak yang bergizi (2) tanpa pengolahan pakan ternak (pakan lengkap) (3) pengolahan promoter pertumbuhan, (4) penggemukan sapi lokal dengan menggunakan jerami dan pakan pita tanpa pakan terak Serta promoter pertumbuhan. Manfaat IbM adalah mengembangkan sumber daya manusia dan meningkatkan pendapatan penggemukan petemak sapi lokal dengan biaya produksi lebih rendah. Metode yang digunakan dalam kegiatan IbM adalah pendidikan dan pelatihan penggemukan sapi dengan pakan jerami dan pakan tanpa pakan
ternak ditambah promoter pertumbuhan, pengolahan limbah menjadi pupuk ramah lingkungan pada UKMK penggemukan sapi potong di Kabupaten Babat dan Sugio di Lamongan. Kegiatan program IbM melibatkan 8 siswa untuk meningkatkan semangat kewirausahaan. Hasilnya adalah peningkatan bobot sapi per ekor per hari pada temak lokal sebesar 0,578 + 0,054 kg, sapi potong silang ongole 0,887 + 0,100 kg, ternak limusin hibrida 1,588 + 0,084 kg dan sapi potong silang Simmental 1.967 + 0.255 kg."
Surabaya: Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) Universitas Airlangga, 2017
360 JLM 1:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aga Daruwiranda
"Penelitian ini membahas warna lokal tradisi budaya karapan sapi di Madura. Korpus penelitian ini adalah cerita pendek Sapi-Sapi Karapan karya Zainal A. Hanafi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeksipsikan karapan sapi dalam cerpen Sapi-Sapi Karapan karya Zainal A. Hanafi menjadi identitas budaya masyarakat Madura, (2) mengungkapkan warna lokal serta keunikan yang terjadi dalam cerpen Sapi-Sapi Karapan karya Zainal A. Hanafi, dan (3) menjelaskan aspek budaya dan ekonomi tokoh utama mempengaruhi warna lokal sehingga terjadi transformasi budaya serta menemukan solusi untuk permasalahan yang ada. Penelitian ini menggunakan metode penelitian gabungan, yaitu kualitatif dan deskriptif. Penelitian ini menggunakan studi pustaka. Teori yang digunakan bersumber dari beberapa ahli berupa struktur dalam (intrinsik), yaitu penokohan dan latar; struktur luar (ekstrinsik) warna lokal dan kajian intertekstual sebagai media untuk mengkaji warna lokal berupa identitas budaya, yaitu karapan sapi di Madura dalam aspek budaya dan ekonomi serta keterkaitannya sehingga terjadi transformasi budaya karapan sapi dalam cerpen Sapi-Sapi Karapan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tradisi karapan sapi merupakan budaya yang mengungkapkan jati diri masyarakat Madura sesuai gambaran dalam cerpen Sapi-Sapi Karapan. Tradisi tersebut patut dilestarikan, namun dengan beberapa catatan yang akan dibahas pada penelitian ini.
This study discusses the local color of the karapan sapi cultural tradition in Madura. The corpus of this research is the short story Sapi-Sapi Karapan by Zainal A. Hanafi. This study aims to (1) describes the karapan sapi in the short story Sapi-Sapi Karapan by Zainal A. Hanafi to become the cultural identity of the Madurese community, (2) reveal the local color and uniqueness that occurs in the short story Sapi-Sapi Karapan by Zainal A. Hanafi, and (3) explains the cultural and economic aspects of the main character influencing local colors so that cultural transformation occurs and finds solutions to existing problems. This study used a combined research method, namely qualitative and descriptive. This study used library research. The theory used comes from several experts in the form of internal structure (intrinsic), namely characterization and setting; the external structure (extrinsic) of local colors and intertextual studies as a medium to study local colors in the form of cultural identity, namely karapan sapi in Madura in cultural and economic aspects and their relationship so that there is a cultural transformation of karapan sapi in the short story Sapi-Sapi Karapan. Based on the results of the study, it can be concluded that the karapan sapi tradition is a culture that expresses the identity of the Madurese community according to the description in the short story Sapi-Sapi Karapan. This tradition should be preserved, but with some notes that will be discussed in this study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhi Wibowo
"Kelenteng adalah sebuah bangunan tempat ibadah yang sudah ada di Indonesia sejak 400 tahun yang lalu. Bangunan suci ini merupakan tempat ibadah agama etnis Tionghoa-Buddha, Konghucu dan Tao. Dalam perkembangan selanjutnya, agama ini dikenal dengan sebutan Tridharma. Keistimewaan arsitektur bangunan kelenteng adalah terdapatnya ornamen-ornamen yang raya, megah sekaligus indah yang merupakan ciri khan arsitektur Cina dan syarat akan makna sirnholik. Bari segi proses pendiriannya, bangunan kelenteng pun memiliki ketentuan-ketentuan tersendiri, yaitu aturan umum yang kerap diterapkan pada bangunan kelenteng dan aturan yang dikaitkan dengan fengshui, yaitu sebuah ilmu yang secara umurn rnengandung makna bagaimana cara mengolah dan memanfaatkan suatu lingkungan.
Kelenteng Kwan Im Hud Cow (KIHC)-juga dikenal dengan nama Vihara Avalokitesvara adalah sebuah kelenteng yang terletak di Banten lama, yang keberadaannya tidak dapat dilepaskan dari sejarah pengusaha dan pendatang Tionghoa dahulu yang turut andil dalam perdagangan berskala internasional pada masa Kesultanan Bantcn (1527-1813). Tak terkecuali dengan kelenteng ini, sudah sernestinya dalam proses pendiriannva juga mengikuti dan mengacu kepada aturan-aturan tersebut di atas. Penulisan ini berusaha meninjau bentuk dari arsitektur bangunan Kelenteng KHIC melalui tinjauan mengenai penerapan aturan umum dan aturan fengshui di dalam klenteng tersebut. Di samping itu pertulisan ini juga berusaha pula untuk memperoleh data atau intormasi mengenai pengaruh unsur lokal yang terdapat pada kelenteng KIHC. Salah satu langkah kerja dalam penelitian ini adalah mengklasifikasikan hal-hal yang mana saja dari aturan umum pendirian dan aturan fengshui yang diterapkan terhadap kelenteng KHIC ini. Aturan umum ini hanya diterapkan ke bangunan utama saja dari bangunan kelenteng. Hal ini dilakukan karena hanya bangunan utama saja yang merupakan bangunan asli atau tertua (arkaik). Sedangkan aturan fengshui diterapkan terhadap keseluruhan kompleks kelenteng.
Sebagai hasil dari proses pengklasifikasian yang disajikan dalam bentuk tabel tersebut, dapat dilihat mengenai hal-hal yang tidak dijalankan atau terjadi "ketidakturunan" dengan kedua aturan tersebut. Lebih lanjut lagi akan dijumpai penyebab-penyebab yang mengakibatkan hal yang demikian dapat terjadi. Dalam upaya memperoleh data mengenai adanya pengaruh unsur lokal pada Kelenteng KHIC ini, akan menitikberatkan pada bangunan makam yang terdapat di dalamnya. Namun demikian informasi yang diperoleh penulis sebagian besar diperoleh melalui studi literatur. Kesimpulan yang diperoleh melalui penelitian ini adalah bahwa pada Kelenteng Kwan Im Hud Cow meskipun telah mengalami berkali-kali pemugaran dan pendirian bangunan baru namun sebagian besar dari kedua aturan tersebut ternyata masih diterapkan. Sedangkan mengenai keberadaan makam keramat di dalam kelenteng ini menghasilkan kesimpulan bahwa pada Kelenteng KHIC ternyata terdapat pengaruh unsur lokal, yakni dengan mengakomodasi suatu kepercayaan (tradisi) setempat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diar Riyanti
"ABSTRAK
Diarrhea is one of the most common gastro intestinal problem in Indonesia. One of the causes of diarrhea in children might be adverse reactions to food. Cow rsquo s milk allergy is the most prevalent food allergy as a result of an abnormal immunologic reaction to cow rsquo s milk protein. The gastrointestinal symptoms, including diarrhea occur in 50 60 children with cow rsquo s milk allergy. The aim of this research is to identify the prevalence of cow rsquo s milk allergy in pediatric patients who suffer from diarrhea and its association to nutritional status and age of patients who were treated in RSUPN Cipto Mangunkusumo from the year 2012 to 2016. The research design used for this study is a case control study using a secondary data. The data was obtained from stool analysis profile and medical record from pediatric patients in Gastrohepatology Division, Department of Pediatric Health, Cipto Mangunkusumo Hospital. There were 13 patients suffer from cow rsquo s milk allergy and 78 patients without allergy compared in this study. The prevalence of cow rsquo s milk allergy and malnutrition in pediatric patients with diarrhea were 14.3 and 38.4 . There is no association between cow rsquo s milk allergy and weight for age, height length for age, and weight for length height p 0.05 . In conclusion, cow rsquo s milk allergy is not associated with malnutrition in pediatric patients under three years old who suffered from diarrhea.

ABSTRACT
Diare adalah salah satu masalah gastro usus yang paling umum di Indonesia. Salah satu penyebab diare pada anak-anak mungkin reaksi negatif terhadap makanan. Alergi susu sapi adalah alergi makanan yang paling umum sebagai akibat dari reaksi imunologi abnormal terhadap protein susu sapi rsquo. Gejala gastrointestinal, termasuk diare terjadi pada 50 60 anak-anak dengan alergi susu sapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi prevalensi alergi susu sapi pada pasien anak yang menderita diare dan hubungannya dengan status gizi dan usia pasien yang dirawat di RSUPN Cipto Mangunkusumo dari tahun 2012 hingga 2016. Desain penelitian digunakan untuk penelitian ini adalah studi kasus kontrol menggunakan data sekunder. Data diperoleh dari profil analisis tinja dan rekam medis dari pasien anak di Divisi Gastrohepatologi, Departemen Kesehatan Anak, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Ada 13 pasien menderita alergi susu sapi dan 78 pasien tanpa alergi dibandingkan dalam penelitian ini. Prevalensi alergi susu sapi dan gizi buruk pada pasien anak dengan diare adalah 14,3 dan 38,4. Tidak ada hubungan antara alergi susu sapi dengan berat badan untuk usia, tinggi badan untuk usia, dan berat badan untuk tinggi badan p 0,05. Kesimpulannya, alergi susu sapi tidak dikaitkan dengan kekurangan gizi pada pasien anak di bawah tiga tahun yang menderita diare."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70350
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library