Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R. Eha Salhah
"ABSTRAK
Dalam karburisasi padat selalu dipakai media padat peningkat karbon (karbon raiser) sebagai sumber unsur karbon yang akan didifusikan ke dalam logam yang akan
dikeraskan permukaannya. Dalam penelitian ini media padat disintesis dari bahan baku Green Petroleum Coke.
Dengan mempertimbangkan pemakaian media padat karbon raiser sebagai pengendali kadar karbon di dalam logam, kondisi operasi yang baik dari basil penelitian ini mulai dicapai pada temperatur pemanasan 80cf C dengan lama pemanasan 5 jam. Studi bandingnya dengan karbon raiser yang telah ada di pasaran dalam proses karburisasi menunjukkan basil yang relatif lebih baik."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Ronaldo
"Dimetil Eter (DME) merupakan senyawa bahan bakar ramah lingkungan yang dapat diproduksi dari hidrogenasi karbon dioksida. Sebagai salah satu bahan bakar baru terbarukan penelitian tentang DME berfokus pada optimasi dan rekayasa produksi dari DME. Dalam melakukan optimasi dan rekayasa produksi parameter kinetika memiliki peran yang sangat penting. Pada penelitian ini telah dilakukan studi kinetika melalui simulasi reaktor unggun diam dalam mengestimasi parameter kinetika intrinsik katalis Cu/Fe/Zr/HZSM-5 sintesis DME. Katalis Cu/Fe/Zr/HZSM-5 pada sintesis DME satu tahap digunakan karena selektifitasnya terhadap DME yan besar. Model yang digunakan adalah model heterogen 2 dimensi dimana perpindahan massa eksternal dan internal diperhitungkan. Pada kinetika intrinsik empat reaksi pada sintesis DME satu tahap dilibatkan yaitu hidrogenasi CO2 hidrogenasi CO, RWGS, dan dehidrasi metanol. Estimasi parameter kinetika dijalankan melalui perangkat lunak Comsol dimana parameter kinetika diestimasi berdasarkan data eksperimen. Hasil dari parameter kinetik kemudian divalidasi kembali untuk menyatakan kebenaran dari nilai parameter. Hasil dari simulasi menyatakan bahwa energi aktivasi reaksi hidrogenasi CO, hidrogenasi CO2, RWGS dan dehidrasi metanol adalah -1,0476 J/mol, -8.102,66 J/mol, -44.411 J/mol, dan -22.644 J/mol dimana reaksi RWGS merupakan reaksi paling bergantung pada temperatur. Hasil dari validasi parameter kinetika menyatakan hasil yang valid pada suhu 240-260 dengan error data terkecil.

Dimethyl Ether (DME) is environmental friendly fuel that can be produced from hydrogenation of carbon dioxide. As new renewable energy fuel, reaserach of DME has been focused on optimation and production of DME. Kynetic parameter hold important aspect in enggineering and optimation. Thus, in this research a kynetical study by simulation of DME syntehsys in fix bed reactor is used for estimation in intrinsic kinetic parameter over catalyst Cu/Fe/Zr/HZSM-5. Catalyst Cu/Fe/Zr/HZSM-5 has been known used in production of DME with high yield in one step sintesys. 2D hetergogen model that accounted for internal and external mass transfer is used for kynetic estimation. There is four reaction accounted in simulation respectively: CO2 hydrogenation, CO hydrogenatiom, RWGS and methanol dehidration. Comsol multyphysics software was used in prediction of kynetic parameter by comparing the simulation data with eksperiment. The resulted kynetic estimation was validated and resulted in energy activation of each reaction respectively: -1,0476 J/mol, -8.102,66 J/mol, -44.411 J/mol, dan -22.644 J/mol. The resulted kinetic parameter is valid for temperature ranging from 240-260 with lowest error percentage.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjorang, Bonataon M.T.V.
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis determinan emisi karbon dioksida (CO2) di Indonesia dihubungkan dengan hipotesis Environmental Kuznets Curve (EKC). Permodelan empiris dilakukan dengan Simultaneous Equation Model (SEM) antara produk domestik bruto (PDB) per kapita dengan emisi CO2 dengan menggunakan data runtut waktu dari 1974 hingga 2011. Uji Hausman melihat hubungan simultan dan endogenitas dari PDB per kapita dan emisi CO2. Dengan metode Two-stage Least Squares (2SLS) diperoleh hasil hipotesis EKC berlangsung di Indonesia. PDB per kapita, peranan industri terhadap perekonomian, dan kepadatan penduduk berpengaruh signifikan meningkatkan emisi CO2. Namun demikian, konsumsi energi terbarukan tidak secara signifikan berpengaruh menurunkan emisi CO2.

ABSTRACT
This thesis analyzes determinants of carbon dioxide (CO2) emission in Indonesia associated with Environmental Kuznets Curve (EKC) hypothesis. Empirical modelling with Simultaneous Equation Model (SEM) between per capita gross domestic product (GDP) and CO2 emission by using time series data from 1974 to 2011. Hausman tests investigate simultaneous relationship and endogeneity between per capita GDP and CO2 emission. By Two-stage Least Squares (2SLS) method, results support Environmental Kuznets Curve (EKC) hypothesis. GDP per capita, share of industry, and population density significantly affect the increasing of CO2 emission. However, renewable energy consumption did not significantly affect the reducing of CO2 emission.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T39130
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktioza Pratama
"Tesis ini membahas analisis rencana penerapan skenario kebijakan Proyek Penurunan Emisi dan Carbon Emission Credits pada PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. untuk menurunkan emisi CO2. Teori sistem dinamis digunakan sebagai basis untuk menerapkan skenario ini. Indikator hasil makro yang dianalisis adalah produksi baja, emisi CO2, dan laba kotor perusahaan. Disamping itu, diberikan juga analisis kelayakan setiap proyek untuk melihat sisi finansial dari skala mikro. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan Proyek Penurunan Emisi dapat menurunkan emisi CO2, namun analisis kelayakannya masih belum layak meskipun telah ditambahkan dengan Carbon Emission Credits. Mengingat pentingnya penerapan Proyek Penurunan Emisi ini, maka dibutuhkan kebijakan lain untuk mendukung penerapan proyek ini.

The focus of this study is to analyze policy design for Emission Reduction Project and Carbon Emission Credits in PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. to reduce CO2 emission. System Dynamics model is used as basic for implementation the Emission Reduction Project scenario. Steel production, CO2 emission, and gross profit will be analyzed as macro output indicators. Moreover, feasibility study in every project will be analyzed as micro output indicator in finance point of view. This study shows that Emission Reduction Project can reduce CO2 emission. Unfortunately, the feasibility study said it is not feasible to implement although Carbon Emission Credits has been implemented too. Remembering how important the implementation of Emission Reduction Project is, it still needs another policies to support the implementation of project then."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T38412
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Scaufele, Christopher
New York: Harper and Collins, 1993
363.73 SCH e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Jannah Arrahmah
"Penelitian ini menganalisis jejak karbon yang dihasilkan dari aktivitas mudik menggunakan transportasi pribadi berfokus pada pemudik asal Kota Tangerang dan Kota Bekasi. Emisi gas rumah kaca dari kategori transportasi, khususnya transportasi darat, memiliki kontribusi signifikan terhadap total emisi sektor energi di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi jejak karbon dalam aktivitas mudik serta memberikan pemahaman yang lebih baik terkait hal ini. Metode perhitungan jejak karbon dalam penelitian ini mengacu pada metode fuel-based dari dokumen World Resources Institute (WRI) Indonesia. Faktor emisi (EF) bahan bakar di Indonesia digunakan untuk memastikan relevansi hasil perhitungan. Data dikumpulkan melalui kuisioner yang disebarkan kepada pemudik asal Kota Tangerang dan Kota Bekasi. Analisis korelasi Pearson dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap jejak karbon, di mana hasilnya menunjukkan bahwa jarak perjalanan memiliki pengaruh paling signifikan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa jejak karbon dari pemudik asal Kota Tangerang mencapai 10396,8 kgCO2, sementara pemudik asal Kota Bekasi memiliki jejak karbon sebesar 7218,5 kgCO2. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya kesadaran terhadap dampak jejak karbon dalam aktivitas mudik menggunakan transportasi pribadi, dengan harapan dapat menghasilkan rekomendasi yang lebih baik untuk penurunan emisi di masa mendatang.

This research analyzes the carbon footprint generated from homecoming activities using private transportation, focusing on homecomers from Tangerang and Bekasi. Greenhouse gas emissions from the transportation category, particularly land transportation, significantly contribute to the total energy sector emissions in Indonesia. The aim of this study is to analyze the factors influencing the carbon footprint in homecoming activities and to provide a better understanding of this issue. The carbon footprint calculation method in this research refers to the fuel-based method from the World Resources Institute (WRI) Indonesia's document. Fuel emission factors (EF) in Indonesia are utilized to ensure the relevance of the calculation results. Data were collected through questionnaires distributed to homecomers from Tangerang and Bekasi. Pearson correlation analysis was conducted to identify the most influential factors on the carbon footprint, where the results showed that travel distance had the most significant impact. The calculation results indicate that the carbon footprint from homecomers from Tangerang reached 10,396.8 kgCO2, while homecomers from Bekasi had a carbon footprint of 7,218.5 kgCO2. The implications of this research underscore the importance of awareness regarding the carbon footprint impact in homecoming activities using private transportation, with the hope of generating better recommendations for emission reduction in the future."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achsan Daffa Yudhistira
"Tradisi Hari Raya Idul Fitri mudik memiliki berbagai dampak yang berefek pada kesehatan masyarakat serta lingkungan, salah satunya adalah dampak berupa emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari penggunaan kendaraan pribadi untuk melakukan perjalanan. Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini ialah menghitung serta menganalisis angka jejak karbon yang dihasilkan oleh pemudik, menganalisis faktor-faktor yang memiliki pengaruh terhadap jejak karbon yang dihasilkan, serta mengajukan rekomendasi untuk menurunkan jejak karbon yang dihasilkan oleh pemudik. Ada pun metode perhitungan jejak karbon yang digunakan pada penelitian ini adalah metode yang didasarkan pada jarak tempuh perjalanan atau distance-based method. Data yang digunakan pada penelitian ini didapat dari penyebaran kuesioner yang ditujukan kepada para pemudik yang bertempat tinggal di Kota Depok dan Kota Jakarta Timur. Perhitungan menunjukkan hasil bahwa rata-rata jejak karbon yang dihasilkan per pemudik Kota Depok adalah 51,696 kgCO2/orang untuk perjalanan keberangkatan dan 54,475 kgCO2/orang untuk perjalanan kepulangan; sedangkan untuk Kota Jakarta Timur didapat sebesar 57,984 kgCO2/orang untuk perjalanan keberangkatan dan 58,258 kgCO2/orang untuk perjalanan kepulangan. Analisis koefisien korelasi Pearson menunjukkan bahwa jumlah penumpang pada kendaraan dan jarak tempuh merupakan faktor utama yang menentukan besarnya jejak karbon. Melalui penelitian ini, didapat gambaran mengenai besarnya jejak karbon yang dihasilkan dari aktivitas mudik pada masyarakat Kota Depok dan Jakarta Timur serta beberapa rekomendasi yang dapat dipertimbangkan untuk menurunkan angka jejak karbon tersebut.

The annual Eid Al-Fitr tradition of ‘mudik’ has its own impacts on human health as well as the environment’s, one of which takes form as the greenhouse gas emissions as the result of private vehicles use. The objectives of this research include analyzing the greenhouse gas emission, analyzing its contributing factors, and providing recommendations to decrease said emission. The method used in this research is the distance-based method. Information utilized was collected through the spreading of an online questionnaire targeted towards the travelers residing in the city of Depok and East Jakarta. Results show that the average individual carbon footprint amounts to 51,696 kgCO2/person from Depok citizens’ departure trip dan 54,475 kgCO2/person from their return; as for the East Jakarta citizens, the carbon footprint weighs at 57,984 kgCO2/person from departure and 58,258 kgCO2/person from return. Pearson correlation coefficient analysis shows that the main contributing factors as to how much greenhouse gas is emitted are the number of passengers occupying the vehicle and the distance through which the vehicles travel. This research paints the image of how much the tradition of mudik done by Depok and East Jakarta citizens produces greenhouse gas and offers considerable suggestions to decrease the numbers."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ekarina Haryanto
"Mudik merupakan salah satu tradisi atau budaya yang dilakukan menjelang libur lebaran saat hari raya Idul Fitri untuk bersilahturami ke kampung halaman. Dampak perjalanan mudik terhadap lingkungan bersifat negatif karena perjalanan mudik telah meninggalkan banyak polusi atau emisi berbahaya yang mengancam kesehatan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jejak karbon yang dihasilkan oleh aktivitas mudik, menganalisis faktor-faktor yang berhubungan terhadap jejak karbon yang dihasilkan, dan memberikan rekomendasi serta solusi untuk mengurangi jejak karbon yang ditimbulkan dari aktivitas mudik dari kota Tangerang Selatan dan Bogor. Metode perhitungan yang digunakan ialah perhitungan dengan metode distance-based, dengan mempertimbangkan faktor emisi dan faktor ekonomi energi dari WRI. Metode pengambilan data yang digunakan adalah pengambilan data primer melalui proses wawancara dan penyebaran kuisioner dengan target responden berdomisili Tangerang Selatan dan Bogor. Hasil korelasi Pearson dalam penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh dalam besaran jejak karbon yang dihasilkan adalah jarak tempuh perjalanan mudik. Selain itu, berdasarkan hasil perhitungan didapatkan rata-rata jejak karbon yang dihasilkan oleh pemudik dari Tangerang Selatan sebesar 40,69 kg CO2 untuk rute keberangkatan dan 41,25 kg CO2 untuk rute kepulangan. Sedangkan, pemudik dari Bogor menyumbang rata-rata jejak karbon sebesar 38,39 kg CO2 untuk rute keberangkatan dan 39,07 kg CO2 untuk rute kepulangan. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik terkait faktor-faktor yang mempengaruhi besaran jejak karbon yang dihasilkan, serta rekomendasi yang solutif untuk pemerintahan dan pemudik dari Tangerang Selatan dan Bogor dalam perjalanan mudik kedepannya.

The tradition of 'mudik' is a cultural practice in Indonesia carried out prior to the Eid al-Fitr holiday to visit hometowns and reunite with family. The environmental impact of mudik journeys is predominantly negative due to the significant pollution and emissions that threaten environmental health. This study aims to analyze the carbon footprint generated by homecoming activities, examine factors influencing this footprint, and propose recommendations to reduce carbon emissions from mudik activities originating from Tangerang Selatan and Bogor. Calculation methods employed distance-based calculations, considering emission factors and energy economics from the WRI. Data collection utilized primary sources through interviews and questionnaire surveys targeting residents of Tangerang Selatan and Bogor. Pearson correlation results highlight travel distance as the most influential factor on carbon footprint size. Average carbon footprints were found to be 40.69 kg CO2 for departures and 41.25 kg CO2 for return trips from Tangerang Selatan, and 38.39 kg CO2 for departures and 39.07 kg CO2 for return trips from Bogor. This research enhances understanding of factors influencing carbon footprints and offers practical recommendations for governments and travelers from Tangerang Selatan and Bogor regarding future mudik journeys."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafrizal Rasyid Atriardi
"Boron-doped diamond BDD telah diketahui sebagai material unggul yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi elektrokimia. BDD juga telah dilaporkan memiliki kemampuan yang baik sebagai elektroda kerja untuk mereduksi gas karbon dioksida CO2. Pada penelitian ini, BDD dimodifikasi dengan logam platinum Pt dan iridium Ir dengan menggunakan dua metode yang berbeda. Metode yang pertama adalah dengan perendaman BDD yang telah dimodifikasi menjadi terminasi N, dalam koloid nanopartikel Pt-Ir Pt-Ir NP. Koloid Pt-Ir NP disintesis dengan metode hidrotermal. Kakterisasinya dengan UV-Vis dan TEM menunjukkan puncak absorbansi maksimum pada 420 nm dengan ukuran partikel rata-rata sebesar 2,6 0,6 nm. Metode kedua adalah metode pembibitan larutan garam Pt-Ir dan dilanjutkan dengan teknik kronoamperometri pada potensial -0,5 V vs Ag/AgCl. Kedua elektroda PtIr-BDD tersebut kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan CV, SEM, EDS dan XPS. Selanjutnya reduksi CO2 secara elektrokimia elektroreduksi CO2 dilakukan dalam sel elektrokimia dengan 2 kompartemen yang dipisahkan dengan membran Nafion. Ruang katoda berisi CO2 yang dilarutkan dalam NaCl 0,1 M, sedangkan ruang katoda diisi dengan larutan 0.1 M Na2SO4. Elektroreduksi CO2 dilakukan dengan memberikan potensial dengan variasi -1,2 V, -1,3 V, dan -1,7 V vs Ag/AgCl dengan waktu reduksi 60 menit. Produk hasil reduksi tersebut dikarakterisasi dengan menggunakan HPLC dan GC. Produk terbanyak yang dihasilkan dari reaksi ini ialah asam asetat dengan konsentrasi sebesar 1,26 ug/L efisiensi faraday 10 dengan menggunakan elektroda PtIr-BDD 1 / metode perendaman pada potensial -1,3 V vs Ag/AgCl. Produk lain yang dihasilkan pada reaksi ini ialah asam format and etanol dengan efisiensi faraday yang lebih kecil serta gas hidrogen yang terbentuk akibat proses elektrolisis air.

Boron doped diamond BDD is known as a superior material that can be utilized for many applications. BDD has also been reported as a good electrode to be applied in electrochemical reduction of carbon dioxide CO2. In this research, BDD had been modified by platinum Pt and iridium Ir using two different methods. The first method was by immersing BDD, which has modified to be N termination in colloidal Pt Ir nanoparticles. The Pt Ir nanoparticles were synthesized using hydrothermal method. Characterization of the nanoparticles by using UV Vis and TEM showed an absorbance peak at 420 nm with an average particle size of 2,6 0,6 nm. On the second method, Pt Ir was seeded onto BDD using wet chemically assisted electrodeposition by applying the reduction potential at 0.5 V vs. Ag AgCl. Then, the Pt Ir BDD electrodes were characterized by using CVs, SEM, EDS and XPS. The CO2 electroreduction was conducted in an electrochemical cell with 2 compartments separated by Nafion membrane. The cathodic chamber was filled by CO2 dissolved in 0.1 M NaCl, while the anodic chamber was filled by 0.1 M Na2SO4 solution. The CO2 electroreduction was carried out at various applied potentials, i.e. 1.2 V, 1.3 V, and 1.7 V vs Ag AgCl with a reduction time of 60 minutes. The products were analyzed using HPLC and GC. The main products of this reduction process were acetic acid with a maximum amount of 1.26 ug L 10 faradaic efficiency using PtIr BDD 1 electrode at the potential 1.3 V vs. Ag AgCl. Other products were formic acid and ethanol, produced at lower efficiency. In addition, H2 gas was also produced due to the water electrolysis."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asridin Dayan
"Gas rumah kaca seperti karbon dioksida merupakan gas yang melimpah di alam sehingga diperlukan cara untuk mengkonversi CO2. Namun, CO2 bersifat stabil secara termodinamika dan kinetika sehingga diperlukan bantuan logam bervalensi rendah contohnya Ni(0) atau Pd(0) untuk dapat bereaksi. Pada penelitian ini digunakan ZSM-5 hirarki terimpregnasi logam nikel sebagai katalis reaksi karboksilasi bertekanan antara fenilasetilena dengan karbon dioksida menjadi asam sinamat. ZSM-5 hirarki dianggap mampu menjadi penyangga katalis logam Ni dikarenakan ZSM-5 hirarki memiliki selektivitas dan transport massa yang baik. ZSM-5 Hirarki disintesis menggunakan metode double template yaitu TPAOH sebagai pengarah struktur MFI dan PDD-AM sebagai pengarah mesopori. Impregnasi logam nikel dilakukan menggunakan metode impregnasi basah dengan reduksi oleh aliran gas hidrogen. Karakterisasi material ZSM-5 hirarki dan Ni/ZSM-5 hirarki dilakukan dengan menggunakan XRD, FTIR, XRF, SEM-EDS dan SAA. Analisa XRD menunjukkan ZSM-5 telah berhasil disintesis.
Analisa FTIR menunjukkan dekomposisi template melalui kalsinasi telah berhasil. Pencitraan SEM menunjukkan morfologi material dengan bentuk coffin like-shaped yang merupakan ciri khas ZSM-5. Hasil analisa EDS menunjukkan persen loading Ni dalam ZSM-5 sebesar 1,4 %. Sedangkan analisa XRF menunjukkan persen loading Ni dalam ZSM-5 sebesar 3,325 % yang mengindikasikan logam Ni telah masuk ke dalam pori ZSM-5. Analisa BET menunjukkan adanya hysteresis loop yang mengindikasikan adanya pori berukuran meso. Reaksi karboksilasi bertekanan fenilasetilena dilakukan dalam reaktor batch dengan variasi tekanan CO2 (1, 3, 5, 7 bar) dan suhu (85, 100, dan 125 C). Berdasarkan analisa terhadap campuran produk didapat tekanan CO2 optimum sebesar 3 bar dan suhu optimum pada 85 C.

Carbon dioxide is one of greenhouse gases which is abundant in nature, therefore efforts are needed to reduce its concentration through CO2 conversion. However, CO2 is thermodynamically and kinetically stable, so it needs low valent metals such as Ni (0) or Pd (0) to help CO2 to react. In this study, the hierarchical ZSM-5 impregnated nickel metal was used as a catalyst for pressurized carboxylation reactions between phenylacetylene and carbon dioxide to cinnamic acid. Hierarchical ZSM-5 is assumed capable for supporting Ni metal catalysts because it has good selectivity and mass transport. Hierarchical ZSM-5 was synthesized using the double template method with TPAOH as structure directing agent for MFI and PDD-AM as mesoporous directing agent. Impregnation of nickel was carried out using a wet impregnation method with reduction by the hydrogen gas flow. Material characterization of hierarchical ZSM-5 and Ni/ZSM-5 was carried out using XRD, FTIR, XRF, SEM-EDS and SAA. XRD analysis shows that ZSM-5 has been successfully synthesized.
FTIR analysis showed that the template decomposition through calcination was successful. SEM imaging of the material shows a coffin-like morphology, which is a characteristic of the ZSM-5. The EDS analysis results shows 1.4% Ni in ZSM-5. While the XRF analysis shows 3.325 % Ni in ZSM-5 of which indicates that Ni has entered the ZSM-5 pores. BET analysis shows a hysteresis loop that indicates mesoporous. Pressurized carboxylation reaction of phenylacetylene were carried out in batch reactors with variations of CO2 pressure (1, 3, 5, 7 bar) and temperature (85, 100, and 125 125 C). Based on the analysis of products with HPLC, the optimal CO2 pressure was obtained at 3 bar and the optimal temperature at 85 C.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>