Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Munawar
"Sindrom "twiddler" telah lama diketahui sebagai komplikasi pemasangan pacu-jantung. Sindrom tersebut ditandai dengan berputarnya lead atau kabel pada sumbu panjang generator pacu-jantung sehingga menimbulkan lilitan lead. Lead akan rusak, sehingga kawat putus atau terjadi bocor insulasi lead. Keadaan ini dapat menyebabkan lead terlepas dari tempatnya, stimulasi diafragma, gerakan tertentu lengan atas yang disebabkan oleh stimulasi pleksus saraf brakialis dan hilangnya fungsi pacuan ke jantung. Mengetahui faktor risiko terjadinya sindroma ini dan melakukan tindakan pencegahan merupakan hal yang sangat penting. Kami melaporkan seorang laki-laki berumur 84 tahun yang memutar generator pacujantung kamar tunggal secara tidak sengaja sehingga timbul sindrom ?twiddler? dalam waktu 2 bulan yang menyebabkan bocor insulasi lead sehingga baterei habis. Sepanjang pengetahuan penulis, ini merupakan laporan kasus pertama di Indonesia.
Twiddler's syndrome is a well-known complication of pacemaker treatment. This syndrome is characterized by coiling of the pacemaker lead due to the rotation of pacemaker generator on its long axis. Lead damage could cause lead facture or insulation leakage. The syndrome is also responsible for lead dislodgment, diaphragmatic stimulation, twitching upper arm due to plexus brachial nerve stimulation and loss of capture. Understanding risk factors and preventive measurement is very important. In this case report we present an 84 year-old patient who managed to rotate his single chamber pacemaker generator unintentionally following implantation in which the syndrome occurred within 2 months causing insulation leakage and battery depletion. For the best of our knowledge, this is the first report of twiddler's syndrome in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Sidhi Laksono
"Blok atrio-ventrikel total (BAVT) merupakan indikasi pemasangan alat pacu jantung permanen (APJP). APJP diketahui dapat menyebabkan disfungsi ventrikel kiri (Vki) yang secara tradisional dinilai dengan fraksi ejeksi. Namun, pemeriksaan Ekokardiografi dengan two dimentional speckle tracking echocardiography dapat memeriksa global longitudinal strain (GLS) yang dapat mendeteksi disfungsi Vki lebih dini sebelum penurunan fraksi ejeksi. Mekanisme selular disfungsi Vki pasca APJP belum banyak diketahui, sehingga penting bagi peneliti untuk mencari perubahan biomarker pada pasien disfungsi Vki pasca APJP. Desain penelitian merupakan quasi-eksperimental. Semua pasien dewasa dengan BAVT yang direncanakan pemasangan APJP direkrut untuk penelitian. Parameter ekokardiografi dan sampel darah diambil sebelum implantasi APJP (P0), bulan ke-1 (P1) dan bulan ke-3 (P3). Kelompok dibagi menjadi 2 (GLS menurun dan tidak menurun) berdasarkan perubahan P0 GLS dibandingkan P3 GLS dan data biomarker dianalisis lebih lanjut. Kadar biomarker (miR-155, sTNFR-2, MMP-9, N-Cad, dan ZO-1) pada P0 akan dibandingkan P1 dan P3, dan biomarker pada GLS menurun dibandingkan dengan GLS tidak menurun. Informed consent tertulis didapatkan dari semua pasien. Penelitian mendapatkan 42 total sampel pasien. Hasil penelitian menemukan perbedaan bermakna P1 sTNFR-2 antara kelompok GLS tidak menurun dibandingkan dengan kelompok GLS menurun (1947,75 (SD 103,80) vs 1778,01 (SD 237,16); p: 0,003). Pada analisis tren dengan General Linier Model ditemukan tren yang meningkat sTNFR-2 pada disfungsi Vki dibandingkan fungsi Vki normal, walaupun perbedaan tersebut tidak bermakna (p: 0,340). Tidak ditemukan perbedaan bermakna kadar biomarker lain. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sTNFR-2 memiliki peran dalam patogenesis selular disfungsi Vki pasca APJP.
Total atrio-ventricular block (TAVB) is an indication for permanent pacemaker implantation (PPM). PPM is known to gradually cause left ventricular dysfunction (LVd) which is traditionally detected with ejection fraction (LVEF). Global longitudinal strain (GLS) using two dimentional speckle tracking echocardiography, LVd may be detected earlier before an observable decrease in LVEF. Cellular mechanism of LVd post PPM implantation is a relatively unexplored topic and so, marks the importance for the researcher to identify biomarker changes in LVd post PPM implantation. The experiment design is a quasi-experimental study. All adult patients undergoing PPM implantation is recruited to the study. Echocardiography parameters and blood samples obtained before PPM implantation (P0), at 1 month (P1) and at 3 months (P3). Patients divided into two groups (GLS decreased vs GLS not decreased) based on P1 to P3 GLS change. Biomarkers’ (miR-155, sTNFR-2, MMP-9, N-Cad, dan ZO-1) concentration at P0 are compared to P1 and P3, and biomarkers in GLS decreased group is compared to GLS not decreased. Written informed consent was obtained from all the patients. A total of 42 patients included in this study. The study found significant difference of P1 sTNFR-2 concentration between GLS decreased group and GLS not decreased group (1947,75 (SD 103,80) vs 1778,01 (SD 237,16); p: 0,003). Moreover, general linier model showed a higher concentration of sTNFR-2 in patients with GLS decreased compared to GLS not decreased, although the difference is insignificant (p: 0.340). There was no statistically significant difference of other biomarkers in the study. Thus, this concludes the role of sTNFR-2 in the cellular pathomechanism of LVd post PPM implantation."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Arni Budi Meisa Ndari
"Perawatan alat pacu jantung sementara (APJS) yang melalui insersi tranfemoralis mengharuskan pasien untuk tirah baring sampai APJS di lepas. Hal ini menyebabkan penekanan pada punggung yang berakibat nyeri pada punggung bagian bawah sehingga dibutuhkan intervensi untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi efek memberikan bantal penyangga di punggung bagian bawah selama 6 jam tiap 24 jam dan diberikan selama 2 hari perlakuan. Desain penelitian menggunakan quasi-experiment with control group pada 50 pasien dengan cara consecutive sampling. Pengukuran skor nyeri dengan menggunakan VAS dan skor kenyamanan dengan ICQ. Hasil penelitian ini adalah selisih skor nyeri berbeda secara signifikan pada pengukuran hari kedua antara kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol (p-value<0,05). Pemberian bantal penyangga berpengaruh signifikan pada skor nyeri dan kenyamanan pada kelompok intervensi (p-value<0,05). Kesimpulan penelitian ini terdapat pengaruh signifikan pemberian bantal penyangga terhadap skor nyeri. Pemberian intervensi menurunkan skor nyeri dan kenyamanan pada pengukuran berulang. Bantal penyangga dapat direkomendasikan untuk mengatasi permasalahan nyeri dan kenyamanan pasien dengan APJS.
Temporary pacemaker transfemoral requires the patient to be on bed rest during treatment to prevent complication, which can cause low back pain due to prolonged supine position. The study aims to alleviate pain and improve patient comfort by using a support pillow for 2 days, apllied fro 6 hours within a 24-hour period on the lower back. The research method used is quasi-experiment with control group with pre-test and post-test on 25 patients in intervention group and 25 patients ini control group in the cardiac intensive care unit. Pain scores were measured using the VAS Score ruler and comfort scores using the ICQ questionnaire. The result showed a significant effect on difference in pain score in the intervention group compared to control group (p value = 0,041), but no significant difference in comfort score (p value = 0,297). There was significant difference in repeated measurements of pain score in the intervention group, but no difference in control group (p value = 0,026; p value = 0,677). There was a significant difference in comfort scores before compared to after treatment in intervenstion group, but no difference in control group (p value = 0,013; p value = 0,294). A support pillow can be recommended to alleviete pain and improve comfort for patients with temporary pacemaker."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library