Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Fathinah Adzrra
"Gangguan fungsional yang muncul pada penyintas stroke membuat beban caregiver (caregiver burden) menjadi berat. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa kesiapan merawat memiliki hubungan positif dengan tingkat beban caregiver, namun penjelasan mengenai mekanisme hubungan ini masih terbatas. Salah satu faktor yang berpotensi menjembatani hubungan tersebut adalah sense of coherence (SOC), yaitu orientasi individu mengenai kehidupan yang koheren. Kesiapan merawat yang baik berpotensi membantu caregiver membentuk pandangan masa depan yang lebih koheren sehingga pengalaman merawat terasa lebih positif. Penelitian ini menguji peran sense of coherence (SOC) sebagai variabel mediator dalam hubungan kedua variabel tersebut untuk memahami mekanisme psikologis yang dialami caregiver. Penelitian diujikan kepada 121 caregiver penyintas stroke (15 laki-laki, 106 perempuan; rentang usia 18–65 tahun) dengan mayoritas durasi menjadi caregiver selama 1–3 tahun. Alat ukur yang digunakan mencakup Preparedness for Caregiving Scale Indonesian Version (M = 26,45; SD = 8,33), Sense of Coherence (M = 37,59; SD = 10,49), dan Zarit Burden Interview (M = 57,13; SD = 22,67). Hasil analisis menemukan bahwa SOC berperan dalam memediasi penuh hubungan kedua variabel. Temuan ini menegaskan peran penting SOC dalam menjembatani kesiapan merawat terhadap pengalaman merawat yang lebih adaptif. Penelitian ini berkontribusi untuk memperdalam pemahaman mengenai hubungan antara kesiapan merawat dan beban caregiver pada caregiver penyintas stroke.

Functional impairments experienced by stroke survivors can lead to a heavy caregiving burden. Previous studies have found that preparedness for caregiving is positively associated with caregiver burden, however, explanations regarding the underlying mechanism remain limited. One potential factor that may mediate this relationship is sense of coherence (SOC), which refers to an individual's orientation toward life as coherent. Greater caregiving preparedness may enable caregivers to perceive their role as coherent, leading to a more positive caregiving experience. This study examines the mediating role of SOC in the relationship between caregiving preparedness and caregiver burden to better understand the underlying psychological mechanisms. The study involved 121 caregivers of stroke survivors (15 males, 106 females; aged 18–65 years), with the majority having served as caregivers for 1–3 years. Measurement tools included the Preparedness for Caregiving Scale Indonesian Version (M = 26.45; SD = 8.33), Sense of Coherence Scale (M = 37.59; SD = 10.49), and Zarit Burden Interview (M = 57.13; SD = 22.67). The mediation analysis showed that SOC fully mediated the relationship between caregiving preparedness and caregiver burden. These findings highlight the important role of SOC in bridging caregiving preparedness and a more adaptive caregiving experience. This study contributes to a deeper understanding of the relationship between caregiving preparedness and burden among caregivers of stroke survivors."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayoe Sukma Ariani Widayanti
"Masalah fisik, emosi, dan kognitif yang muncul akibat menderita penyakit stroke
menyebabkan penurunan kemandirian pada penderitanya sehingga membutuhkan
asistensi dari orang lain untuk menunjang keseharian pasien. Tidak hanya pasangan
pasien, anak dari penderita stroke juga berperan menjadi young caregiver dengan
merawat orang tuanya sebagai bentuk kasih sayang dan membalas budi. Sebagai young
caregiver, seorang anak beresiko mengalami tekanan dan kesulitan yang dirasakan akibat
merawat orang lain yang disebut sebagai caregiver strain. Banyaknya dampak negatif
dari caregiver strain menyebabkan dibutuhkannya suatu upaya yang dilakukan untuk
mengurangi strain yang dirasakan. Menurut Blake, Lincoln, dan Clarke (2003) mood dari
caregiver merupakan prediktor terkuat pada caregiver strain dan menyarankan untuk
melakukan intervensi perbaikan mood dengan tujuan untuk mengurangi strain yang
dirasakan oleh caregiver. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan
untuk melihat hubungan antara caregiver strain dan regulasi mood menggunakan musik
pada anak yang berperan sebagai caregiver dari orang tuanya yang sedang menderita
penyakit stroke. Regulasi mood menggunakan musik dipilih karena musik mampu
memperbaiki mood seseorang, digemari oleh anak muda, dan mudah diakses. Penelitian
ini diikuti oleh 70 anak berusia 18 - 29 tahun yang berperan sebagai young caregiver dari
orang tuanya yang menderita stroke. Caregiver strain diukur menggunakan The Modified
Caregiver Index (Robinson, 1983; Thornton & Travis, 2003) dan regulasi mood
menggunakan musik diukur dengan Music Mood Regulation (Saarikalio, 2008). Hasil
yang diperoleh menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara caregiver
strain dan regulasi mood menggunakan musik pada young caregiver pasien stroke

Stroke sufferers need assistance from others as their ability to do daily activities decreased
due to patient's physical, emotional, and cognitive problems. Besides patient's spouse,
patient's children also take parts in taking care for their parents as a form of affection and
return of gratitude. As a young caregiver, a patient's child is at risk of experiencing
stresses and difficulties due to caregiving, referred as caregiver strain. According to
Blake, Lincoln, and Clarke (2003), a caregiver's mood is the strongest predictor of
caregiver strain and suggest mood improvement as an intervention to reduce caregiver
strain. This correlational study aims to see the relationship between caregiver strain and
mood regulation by using music in children that act as a caregiver for their parents who
are suffering from stroke. Mood regulation by using music was chosen because music can
improve one's mood, music is popular among young people, and music is easily
accessible. A total of 70 children aged 18-29 years old who acted as young caregiver for
their stroke suffering parents participated in this study. Caregiver strain was measured
using The Modified Caregiver Index (Robinson, 1983; Thornton & Travis, 2003), and
mood regulation by using music was measured using Music Mood Regulation (Saarikalio,
2008). The result shows that there is no significant relationship between caregiver strains
and mood regulation by using music in young caregivers of stroke patients"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library