Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Jeffrey S.
"Sistem pakar (expert system) sebagai salah satu cabang dari kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan suatu bidang yang tergolong baru di dunia Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Dengan segala kelebihannya sistem pakar mulai diterapkan dalam segala kegiatan di perpustakaan, baik itu kegiatan teknis maupun kegiatan referens. Kegiatan teknis yang mulai diminati untuk diteliti kemungkinan penerapan sistem pakar adalah kegiatan pengkatalogan. Hal ini karena pengkatalogan merupakan kegiatan yang membutuhkan pengetahuan (knowledge), sedangkan salah satu karakteristik sistem pakar adalah mampu menampung dan mengelola pengetahuan dan mampu menjelaskan keputusan yang diambilnya. Lagipula dengan adanya sistem pakar maka persoalan-_persoalan seputar pengkatalogan dapat dikonsultasikan dengan sistem, tanpa perlu adanya seorang pakar pengkatalogan yang siap di tempat selama 24 jam. Metode penelitian yang digunakan adalah metode siklus pengembangan sistem (System Development Life Cycle) yang berkaitan berkaitan erat dengan tahap pengembangan sistem pakar. Tahap pertama adalah Akuisisi Pengetahuan (knowledge acquisition) yang termasuk dalam tahap Definisi Pengetahuan (knowledge definition) dan tahap yang kedua adalah representasi pengetahuan (knowledge representation) yang termasuk tahap Disain Pengetahuan (knowledge design). Pada tahap representasi pengetahuan, pengetahuan yang di-akuisisi diterjemahkan ke dalam bentuk diagram pohon, yang berfungsi sebagai alat perantara (mediation tools). Setelah itu baru direpresentasikan ke dalam bentuk production rules. Penelitian ini hanya sampai tahap membangun basis pengetahuan (knowledge base) dan ilustrasi rancangan dialog antara sistem dan pemakai (user), jadi tidak sampai pada tahap implementasi sistem. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem pakar yang didisain adalah semi automated cataloging expert systems karena sistem masih memerlukan input dan manipulasi dari pemakai (user) untuk menghasilkan nasihat (advise) yang dibutuhkan. Sistem pakar mampu meningkatkan kecepatan dan ketepatan proses pengkatalogan bahan peta yang dilakukan oleh pengkatalog pemula (novice/beginner). Sistem pakar mampu bertindak sebagai tutor dalam proses belajar mengajar mengenai pengkatalogan bahan peta. Yang perlu ditekankan adalah bahwa sistem pakar hanya berfungsi membantu, bukan menggantikan peran pakar/ahli pengkatalogan, jadi hanya berfungsi sebagai asisten cerdas (intelligent assistant)."
2000
S15717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
P. Sumardji
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1997
025.3 SUM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Needham, C.D.
London : Andre Deutsch, 1974
025.3 NEE o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Akers, Susan Grey
Chicago: American Library Association, 1954
R 025.3 AKE s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Kumar, Girja
New Delhi: Vikas Publishing House PVT, 1995
R 025.32 KUM t
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Lazarinis, Fotis
"Cataloguing and classification introduces concepts and practices in cataloguing and classification, and common library standards. The book introduces and analyzes the principles and structures of library catalogues, including the application of AACR2, RDA, DDC, LCC, LCSH and MARC 21 standards, and conceptual models such as ISBD, FRBR and FRAD. The text also introduces DC, MODS, METS, EAD and VRA Core metadata schemes for annotating digital resources.
"
Waltham, MA: Chandos, 2015
e20426947
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Yon Emizola
"ABSTRAK
Dengan meningkatnya kegiatan dan hasil penelitian yang sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bertambah pula informasi ilmiah yang perlu disalurkan. Penyaluran informasi pada dewasa ini dapat melalui buku maupun bahan bukan buku.
Bahan bukan buku antara lain adalah :film slide, gambar, bentuk grafik, rekaman suara, mikrofilm dan bahan kar_tografi. Bahan kartografi dapat berbentuk lembaran (peta), atlas (kumpulan peta yang dicetak dan dijilid) dan bola du_nia (globe). Peta dapat merupakan peta angin, peta ruang angkasa, peta hutan, peta tanah, peta bumi dan ada juga yang berupa peta timbul (peta relief). Bahan kartografi tersebut merupakan sumber informasi penting bagi penelitian, pendidikan dan pengajaran. Sarana ini merupakan alat penyimpan dan penyajian data kondisi lingkungan.
Adanya bahan tersebut di perpustakaan/instansi perlu di kelola agar dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin. Penanganan bahan kartografi menimbulkan berbagai masalah bagi yang menanganinya mulai dari pengkatalogan, temu kembali, penyimpanan dan pemeliharaan karena bahan kartografi baik sifat fisiknya maupun sifat bibliografisnya berbeda dengan buku.

"
1984
S15622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Kohar
"Penelitian mengenai pengkatalogan peraturan perundang-undangan Indonesia telah dilakukan di Pusat Dokumentasi Hukum Universitas Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengetahui penentuan tajuk entri utama peraturan perundang-undangan Indonesia dalam hubungannya dengan ketentuan-ketentuan AACR2. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung terhadap katalog peraturan perundang-undangan Indonesia yang berupa bahan tunggal. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak semua tajuk entri utama peraturan perundang-undangan Indonesia dalam jajaran katalog PDH, berbeda dari ketentuan AACR2. PDH dan AACR2 lama-lama menentukan tajuk entri utama Undang-Undang Dasar pada yurisdiksi Indonesia dengan judul seragam Undang-Undang Dasar. Untuk Ketetapan MPR juga PDH dan AACR2 sama-sama menentukan tajuk entri utamanya pada MPR sendiri yang merupakan subdivisi dari yurisdiksi Indonesia. Begitu pula untuk Undang-Undang, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang dan Peraturan Pemerintah tajuknya pada yurisdiksi Indonesia, namun dengan judul seragam yang berbeda. PDH menggunakan judul seragam yang umum yaitu Undang-undang, peraturan, dsb._ dan Peraturan perundang-undangan sedangkan AACR2 menentukan judul seragam yang khusus berlaku bagi tiap jenis peraturan. Untuk Keputusan Presiden, pertama, PDH menetukan tajuk entri utamanya pada yurisdiksi Indonesia dengan judul seragam Undang-undang, peraturan, dsb. dan Peraturan perundang-undangan. Kemudian tajuk ini dirubah pada jabatan Presiden yang merupakan subdivisi dari yurisdiksi Indonesia dengan judul seragam Peraturan perundang-undangan. Menurut AACR2 tajuk ini dibentuk pada yurisdiksi Indonesia dengan judul seragam bagi Keputusan Presiden. Terhadap peraturan-peraturan pelaksana seperti Keputusan Menteri dan jabatan dibawahnya serta peraturan dari badan-badan lain, PDH dan AACR2 sama-sama menentukan tajuk entri utamanya pada badan yang diwakilinya. Kecuali untuk peraturan Menteri Negara, PDH menentukan tajuk entri utamanya pada jabatan Menteri Negara sebagai subdivisi dari yurisdiksi Indonesia. Secara umum perbedaan pengkatalogan peraturan perundangan Indonesia di PDH dengan ketentuan AACR2 adalah dalam penggunaan judul seragam. PDH menggunakan judul seragam yang umum sedangkan AACR2 menentukan judul seragam yang khusus berlaku bagi tiap jenis peraturan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardhiyah
"ABSTRAK. Skripsi ini mengenai kajian terhadap Katalog Dalam Ter_bitan (KDT) Indonesia. KDT ditetapkan sebagai program di Indonesia sejak tahun 1985. Perpustakaan Nasional telah ditunjuk sebagai pelaksana dan koordinator pembuatan KDT Indonesia. Masih ada bebera_pa penerbit membuat sendiri KDT untuk terbitannya. Tujuan skripsi ini untuk mengetahui bagaimana Perpusta_kaan Nasional melaksanakan kerjasama ini, bagaimana pener_bit-penerbit di Indonesia mengikutinya serta untuk mengeta_hui sampai dimana keseragaman KDT Indonesia tercapai. Penelitian dilaksanakan pada penerbit-penerbit Karuni_ka Universitas Terbuka, lnti Idayu Press dan penerbit Balai Pustaka. Pembuatan KDT Perpustakaan Nasional dipakai sebagai arahan pokok pembuatan KDT Indonesia. Setelah data-data diperoleh dari sampel yang telah ditentukan, dilakukan analisa hasil penelitian dan akhirnya dida_pat kesimpulan dari skripsi ini sehingga dapat diketahui ba_gaimana Perpustakaan Nasional melaksanakan pembuatan KDT dii_kuti oleh penerbit-penerbit di Indonesia dan terdapatnye pengatalogan KDT Indonesia yang belum seragam, walaupun keti_dakserasian itu hanya dalam hal-hal.yang kurang prinsip atau pada formal pengetikannya saja."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S15573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ritonga, Gemuru
"ABSTRAK
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) adalah lembaga penelitan yang bergerak di bidang penerbangan dan keantariksaan. LAPAN didirikan pada tanggal 27 Nopember 1963. Dari usianya yang hamper dua puluh satu tahun tersebut, kegiatan LAPAN baru mulai dikenal oleh masyarakat dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian-penelitain yang dilakukan di LAPAN dewasa ini, terlebih-lebih untuk masa yang akan datang, menuntut agar para penelitinya memiliki pengetahuan dan kahlian yang secara berkesinambungan harus ditingkatkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Untuk itu perlu adanya suatu bagian/bidang yang bertugas mengumpul, mengolah dan menyebarkan informasi yang dapat menunjang kelancaran tugas yang sedang dan akan dihadapi oleh para peneliti di LAPAN. Bagian/ bidang yang diserahi tugas ini adalah perpustakaan pusat LAPAN.

"
1984
S15284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>