Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lumbantobing, Fredrik Bastem Hasudungan
Abstrak :
Sistem kesehatan bertujuan memberikan pelayanan kesehatan, pencegahan dan pengobatan yang dapat membuat perbedaan besar pada kesehatan masyarakat. Dalam memperoleh layanan kesehatan tersebut, rumah tangga berisiko sering kali harus mengeluarkan pengeluaran tunai untuk mengakses layanan kesehatan. Jumlah pengeluaran kesehatan yang kecil dapat berakibat besar bagi rumah tangga yang miskin. Sebaliknya jumlah pengeluran kesehatan yang besar, mungkin mempunyai dampak yang kecil bagi rumah tangga yang kaya. Terlepas dari jumlah yang dikeluarkan pada kesehatan, setiap rumah tangga berisiko menderita biaya kesehatan katastropik dan dimiskinkan olehnya. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi biaya kesehatan katastropik dan faktor yang paling mempengaruhi biaya kesehatan katastropik. Metode yang digunakan adalah analisis univariat dan multivariate. Analisis multivariat menggunakan regresi IV Probit Endogen untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan paling mempengaruhi biaya kesehatan katastropik. Pengetahuan atas fasilitas puskesmas digunakan sebagai instrumen variable karena berkorelasi dengan variabel endogen namun tidak berkorelasi dengan variable dependen. Dari penelitian disimpulkan bahwa adanya kepemilikan asuransi (ASKES, ASKESKIN, JAMSOSTEK) merupakan faktor yang paling mempengaruhi biaya kesehatan katastropik. Rumah tangga yang tidak memiliki asuransi tersebut terbukti berisiko lebih besar menderita biaya kesehatan katastropik. Rumah tangga yang memiliki anggota rumah tangga dirawat inap, anggota rumah tangga cacat, dan anggota rumah tangga menderita penyakit kronis juga memberikan kontribusi risiko rumah tangga menderita biaya kesehatan katastropik. Keputusan pemerintah untuk memberlakukan jaminan kesehatan merupakan keputusan yang paling. Terbukti bahwa rumah tangga yang dilindungi asuransi memiliki risiko terkecil menderita biaya kesehatan katastropik. Pemerintah didorong untuk melanjutkan kebijakannya memberlakukan jaminan kesehatan dan tetap mempertahankan rawat inap, kecacatan, dan penyakit kronis dalam paket manfaat untuk memperkecil kemungkinan rumah tangga menderita biaya kesehatan katastropik dan dimiskinkan olehnya. ...... The purpose of health system is to provide health services, disease prevention, and medication that can make great different to public health. In order to obtain such services, household frequently had to pay substantial amount of money in order to access health services. Such amount of money called out of pocket expenditure (OOP). Small amount of OOP could mean a great deal to poorer household, on the contrary, large amount of OOP could mean nothing to richer household. Set the the amount of OOP aside, each household is risky of suffering catastrophic health expenditure and therefore impoverished by it. The purpose of this research is to know factors affecting catastrophic health expenditure and which factor affecting catastrophic health expenditure the most. Method used is univariate and multivariate analysis. Multivariate analysis used is using Instrumental Variable Probit With Endogenous Treatment in order to know factors affecting and factor affecting the most catastrophic health expenditure. Knowledge for puskemas facility is used as instrumental variable due to its nature significantly correlated to endogenous variable but insignificantly correlated to outcome variable. From this research, it is come to conclusion that Insurance Ownership (ASKES, ASKESKIN, JAMSOSTEK) is factor affecting catastrophic health expenditure the most. Household not holding such insurance is proven to be risky from suffering catastrophic health expenditure. Household having member using in patient services, having member with disabilities, and having member suffering chronic disease also contributing risk household suffering catastrophic health expenditure. Government decision to enroll national health coverage is proofed to be wise decision. It is proven that household having insurance is protecting household from suffering catastrophic health expenditure. Government is encouraged to continue it?s policy in enrolling national health coverage and keeping in patient, disabilities, and chronic disease in the benefit package in order to prevent household suffering catastrophic health expenditure and impoverishment by it.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmeang, Lena Elfrida
Abstrak :
Pembangunan kesehatan Indonesia diarahkan untuk mencapai Jaminan kesehatan Nasional (JKN). Namun, sebagian besar pendanaan kesehatan masih didominasi oleh rumah tangga melalui out-of-pocket (OOP). Pengeluaran biaya kesehatan katastrofik rumah tangga akan mengganggu konsumsi rumah tangga dan dapat mengakibatkan kemiskinan. Menggunakan data sekunder Survei Sosial Nasional (Susenas) tahun 2012. Penelitian ini bertujuan membuktikan bahwa kepemilikan jaminan kesehatan menurunkan belanja kesehatan katastrofik rumah tangga di Indonesia tahun 2012. Penelitian dengan desain studi potong lintang ini, menggunakan pendekatan ekonometrik dengan model probit dan bivariat probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan jaminan kesehatan menurunkan belanja kesehatan katastrofik sebesar 12.97% pada ambang batas 10% dari total pengeluaran dan sebesar 18.42% pada ambang batas 20% total pengeluaran non-makanan. Kepemilikan jaminan kesehatan memberikan perlindungan terhadap belanja kesehatan katastrofik di Indonesia pada Tahun 2012. ...... Indonesia's health development geared to achieve national health insurance scheme (JKN). However, funding of health in Indonesia is still dominated by domestic funding through out-ofpocket (OOP). Catastrophic health expenditure of households will disrupt household consumption and can lead to poverty. By using secondary data of the National Social Surveys (Susenas) 2012. This study aims to prove health insurance ownership lowers catastrophic health expenditure of households in Indonesia in 2012. This study used a cross-sectional study design with models probit and bivariate probit. The results found that the health insurance ownership lowers catastrophic health expenditure in the amount 12.97% at the threshold 10% of total expenditure and 18.42% at 20% of total non-food expenditure. Health insurance ownership provides protection for catastrophic health expenditure in Indonesia in 2012.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T45612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Kusumaningrum
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang peran Jaminan Kesehatan Nasional terhadap pengeluaran biaya kesehatan tunai katastropik penduduk lanjut usia di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan menggunakan data sekunder Susenas Kor Tahun 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya peran Jaminan Kesehatan Nasional terhadap penurunan risiko pengeluaran biaya kesehatan tunai katastropik, diketahuinya proporsi kejadian pengeluaran biaya kesehatan tunai katastropik, serta faktor-faktor yang berhubungan dengan pengeluaran biaya kesehatan tunai katastropik pada penduduk lansia di Provinsi DI Yogyakarta. Unit analisis penelitian ini adalah individu lansia dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 806 orang. Analisis multivariat pada data dilakukan dengan pendekatan model regresi binary choice model dengan model Logit. Hasil penelitian didapatkan bahwa proporsi kejadian pengeluaran biaya kesehatan tunai katastropik sebesar 4,34% di antara penduduk lansia di Provinsi DI Yogyakarta. Faktor-faktor yang secara statistik berhubungan signifikan dengan pengeluaran biaya kesehatan tunai katastropik meliputi pendidikan, jumlah anggota rumah tangga, pemanfaatan JKN, dan utilisasi rawat inap. Hasil penelitian ini juga mendapatkan bahwa Jaminan Kesehatan Nasional berperan menurunkan risiko kejadian pengeluaran kejadian katastropik sebesar 0,2 kali lebih rendah bagi penduduk lansia yang memanfaatkannya pada layanan kesehatan. ...... This study discusses the role of the National Health Insurance against catastrophic out of pocket health expenditures among the elderly in The Special Region of Yogyakarta using 2018 Core Susenas secondary data. The study intends to examine the proportion of catastrophic out of pocket health expenditure, analyze the factors related to catastrophic out of pocket health expenditure in the elderly population, as well as assess the role of the national health insurance in the special region of Yogyakarta. The unit of analysis of this study were elderly individuals who met the inclusion and exclusion criteria, with a total sample of 806 people. Multivariate analysis of the data was carried out using the binary choice model regression approach with the Logit model. The results showed that the proportion of catastrophic out of pocket health expenditure was 4.34% among the elderly population in The Special Region of Yogyakarta, a proportion that is still considered managable. Catastrophic out of pocket health expenditures indicated a statistically significant correlation with education, number of household members, JKN utilization, health complaints, and utilization of inpatient care. Moreover, National Health Insurance played a role in reducing the risk of catastrophic events resulting in 0.2 times lower occurance for elderly residents who use them in health services.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52773
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nidya Nabila Finsidapusa
Abstrak :
Jaminan Kesehatan Nasional merupakan hal yang penting bagi masyarakat, namun BPJS Kesehatan mengalami defisit dana Jaminan Kesehatan Nasional. Sebagai upaya untuk mengatasi hal tersebut, BPJS Kesehatan mengeluarkan beberapa opsi kebijakan, salah satunya opsi kebijakan cost sharing untuk penyakit katastropik. Di satu sisi, opsi kebijakan ini tampaknya mampu mengurangi besaran defisit, namun di sisi lain justru akan membebani masyarakat, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis opsi kebijakan cost sharing untuk penyakit katastropik di Jaminan Kesehatan Nasional. Penelitian ini menggunakan teori Dampak Kebijakan Publik Dye (2014), dengan menggunakan pendekatan post-positivis. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam dan studi pustaka. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa opsi kebijakan cost-sharing untuk penyakit katastropik akan berdampak positif dan negatif jika diterapkan di Indonesia. Namun pilihan kebijakan cost sharing untuk penyakit katastropik akan lebih berdampak negatif yaitu pada dimensi situasi atau kelompok sasaran, dimensi waktu, biaya langsung, dan biaya tidak langsung. ......The National Health Insurance is important for the community, but BPJS Kesehatan is experiencing a deficit in the National Health Insurance fund. As an effort to overcome this, BPJS Kesehatan has issued several policy options, one of which is the cost sharing policy option for catastrophic diseases. On the one hand, this policy option appears to be able to reduce the amount of the deficit, but on the other hand it will burden the community, so this study aims to analyze the cost sharing policy options for catastrophic diseases in the National Health Insurance. This study uses Dye's (2014) Public Policy Impact theory, using a post-positivist approach. The data in this study were obtained through in-depth interviews and literature study. The data processing technique in this research is qualitative. The results of this study indicate that the cost-sharing policy options for catastrophic diseases will have positive and negative impacts if implemented in Indonesia. However, the choice of cost sharing policy for catastrophic diseases will have a more negative impact on the dimensions of the situation or target group, the dimension of time, direct costs and indirect costs.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library