Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tinklepaugh, J.R.
London: Reinhold, 1960
666 TIN c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Erdiani
"Latar Belakang: Penelitian terakhir melaporkan bahwa kombinasi teknik self ecth dengan penambangan etsa dapat meningkatkan ikatan bahan adhesif pada sementasi fiber post. Namun masih perlu dievaluasi efek ikatan bahan adhesif teknik kombinasi penambahan etsa ini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penetrasi semen resin ke dalam tubulus dentin pada sementasi fiber post antara teknik etsa dan kombinasi. Metode: tiga puluh dua gigi premolar paska perawatan saluran akar telah dipreparasi preparasi ruang pasak sepanjang 10 mm. Kelompok penelitian pertama menggunakan sistem adhesif self etch, kelompok kedua kombinasi penambahan etsa. Pasak fiber disemen menggunakan semen resin dengan pewarnaan fluorescence rhodamine B 0.1%. Gigi dipotong 2 mm sepertiga tengah akar. Sampel dianalisis dengan confocal laser scanning microscopy. Uji statistik menggunakan uji T Independent dan uji korelasi Pearson. Hasil: Terdapat perbedaan nilai densitas ikatan hibrida dan kedalaman penetrasi resin tags. Nilai densitas ikatan hibrida pada kelompok penelitian kedua lebih tinggi dibanding kelompok pertama dan berbeda bermakna secara statistik. Terdapat korelasi linear posisif kuat yang bermakna secara statistik antara densitas ikatan hibrida dan kedalaman penetrasi resin tags pada kedua kelompok. Kesimpulan: Densitas ikatan hibrida dan kedalaman penetrasi resin tags pada teknik kombinasi penambahan etsa memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan teknik self etch. Semakin tebal densitas ikatan hibrida maka semakin panjang kedalaman penetrasi resin tags, sehingga meningkatkan kekuatan mekanis semen resin terhadap subsrat gigi.
......Background: Recently, combination of self-etch and additional etch technique as pre cementation procedures of fiber post restoration was reported to be the best. Although this combination still need to be investigated due to the binding effect between adhesive material and dentine. Objective: To determine the effects of different etching techniques on resin cement penetration into dentinal tubules. Methods: Thirty-two endodontic treated premolars were prepared for 10 mm fibre post. The samples were divided into two research groups, first group was treated with, self-etch only then the second one was treated with combination of self-etch and additional etching. Fibre post cemented using fluorescence rhodamine B 0.1% colored resin cement. Teeth were cut with 2 mm thickness in the middle third of root. The samples were analyzed with confocal laser scanning microscopy. Statistical analysis measurement was evaluated by Independent T test and Pearson correlation test. Result: Different hybrid layer density and penetration length of resin tags between two groups were detected. Statistically different and higher hybrid layer density score on self-etch with additional etching group were identified. Statistically strong linear positive correlation between hybrid layer density and penetration length of resin tags in both groups were also noticed. Conclusion: Hybrid layer density and penetration length of resin tags on self-etch with additional etching showed higher scores. The thicker the hybrid layer density, the longer penetration of resin tags, this phenomenon may increase mechanical strength regarding stronger bind of resin cement to tooth substrate. "
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Yudha Andhika Zikrullah
"Latar Belakang : SIK sebagai bahan restorasi memiliki kemampuan untuk berikatan secara kimiawi terhadap struktur gigi dan kemampuan melepaskan fluoride sehingga cocok digunakan pada pasien dengan risiko karies tinggi namun memiliki kekuatan mekanis yang buruk. Modifikasi bahan restorasi SIK melalui penggabungan dengan bahan bioaktif untuk mendapatkan manfaat seperti meningkatnya sifat mekanis, sifat antibakteri dan potensi remineralisasi telah di sebutkan pada beberapa literatur penelitian. Pada studi ini, bubuk carboxymetyl-chitosan (CMC) ditambahkan pada komponen bubuk dari SIK konvensional. Tujuan: Menganalisis pengaruh modifikasi material semen ionomer kaca (SIK) dengan carboxymetyl-chitosan (CMC) terhadap Kekuatan kompresi dan morfologi permukaan. Metode: Tiga puluh lubang pada cetakan akrilik silindris Diameter 4 mm tinggi 8 mm diisi dengan material SIK (FUJI IX, GC corp, Japan), modifikasi SIK dengan CMC 5% dan 10% yang di campurkan pada komponen bubuk SIK. Sampel dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol SIK (n=10) dan kelompok SIK-CMC 5% (n=10) serta kelompok SIK-CMC 10% (n=10). Kekuatan kompresi diukur dengan menggunakan Universal Testing Machine (Tensilon RTG-10Kn, A&D, Japan) dan dihitung dengan rumus KK= P/(πr2) dimana P adalah beban maksimum dan r adalah radius dari spesimen. Data dianalisis dengan analisis statistik menggunakan One-Way ANOVA dan Post hoc Bonferroni (p<0,5). Morfologi permukaan material modifikasi SIK-CMC dan kontrol di amati dengan menggunakan Scanning Electronic Microscope (EVO MA-0, Zeiss, Germany). Hasil: Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok modifikasi SIK-CMC 5% dan SIK-CMC 10% dengan kelompok kontrol (One-Way ANOVA; p<0,05). Berdasarkan uji Post Hoc Bonferroni (p<0,5) terdapat perbedaan yang bermakna Kekuatan kompresi pada material modifikasi SIK-CMC 5 % dan SIK-CMC 10% dengan kelompok kontrol SIK. Modifikasi SIK dengan CMC mempengaruhi perubahan morfologi berupa berkurangnya porusitas dan bertambahnya permukan retakan seiring dengan penambahan persentase CMC.
Kesimpulan: Modifikasi SIK dengan Penambahan CMC Mengurangi kekuatan kompresi dengan rerata hasil paling rendah pada penambahan CMC 10%. Porusitas permukaan material modifikasi SIK dengan penambahan CMC memiliki kecenderungan berkurang dan bertambahnya permukaan retakan yang melebar seiring dengan penambahan persentase CMC
......Background: GIC as a restorative material has the ability to chemically bond to the structure of teeth and the ability to release fluoride so that it is suitable for use in patients with a high caries risk but has poor mechanical strength. Modification of GIC restorative materials with combination with bioactive materials to obtain benefits such as increasing mechanical properties, antibacterial properties and remineralization potential has been mentioned in some research literature. In this study, Carboxymethyl-chitosan (CMC) is added to the powder phase of conventional GIC to increase the compressive strength. Objective: to analyze the influence of modified GIC with the addition of CMC on compressive strength and surface morphology. Methods: Thirty holes in a cylindrical acrylic mold, each hole has a diameter of 4 mm and thickness of 8 mm, were filled with conventional GIC restorative material (FUJI IX, GC corp, Japan), modified GIC with 5% CMC and 10% CMC added in the powder phase. The samples were divided into 3 groups: control group GIC (n=10), GIC-CMC 5% group (n=10) and GIC-CMC 10% group (n=10). The compressive strength measurement performed with Universal testing machine (Tensilon RTG-10Kn, A&D, Japan), and were calculated according to the following equation: CS= P/(πr2)
Where P is the maximum load and r is the radius of the cylinder-shaped specimen
Statistical analysis was done by One-Way ANOVA and Post hoc Bonferroni (p<0.05). The surface morphology of the material modification of GIC-CMC and control group was observed using the Scanning Electronic Microscope (EVO MA-0, Zeiss, Germany).
Results: There is a significant difference between the GIC-CMC 5% and GIC-CMC 10% modification groups and the control group (One-Way ANOVA; p<0.05). Based on the Post Hoc Bonferroni (p<0.5) test there is a significant difference in compressive strength in SIK-CMC modification materials of 5% and SIK-CMC of 10% with the SIK control group. Modification of SIK with CMC affects morphological changes in the form of reduced porosity and increased fractures along with the addition of CMC percentage.Conclusion: Modification of GIC with CMC addition reduces compressive strength with the lowest average yield at 10% CMC addition. The surface porusity of SIK modification material with the addition of CMC tends to decrease and increase the surface of cracks that widen along with the addition of CMC percentage."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Akib
"SIK modifikasi resin dapat mengalami penurunan kekerasan permukaan pada pH kritis rongga mulut 5,5 yang dapat dicegah dengan pemberian ion kalsium dan fosfat. Ion tersebut bersumber dari CPP ACP. Pengaplikasian CPP ACP pada SIK modifikasi resin diketahui mampu mencegah terjadinya penurunan kekerasan permukaan SIK modifikasi resin. Saat ini telah ada penggabungan propolis pada CPP ACP yang bertujuan untuk meningkatkan sifat antibakteri tetapi diketahui penambahan propolis mengurangi pelepasan ion kalsium dan fosfat dari CPP ACP sehingga berpengaruh terhadap kemampuannya dalam melindungi SIK modifikasi resin dari penurunan kekerasan permukaan. Namun belum diketahui efek pengaplikasian CPP ACP yang ditambahkan propolis terhadap kekerasan permukaan SIK modifikasi resin.
Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh aplikasi pasta CPP ACP dengan dan tanpa kombinasi propolis terhadap kekerasan permukaan semen ionomer kaca modifikasi resin.
Metode: Tiga puluh spesimen semen ionomer kaca modifikasi resin berbentuk silinder berukuran 6 x 3 mm, di polimerisasi menggunakan LED curing unit irradiansi 700 mW/cm2, selama 20 detik kemudian disimpan selama 1 hari kering dalam inkubator. Spesimen diuji kekerasan awalnnya dengan Knoop Hardness Tester (50 g selama 15 detik) dengan penjejasan 5 kali di 5 lokasi permukaan yang berbeda kemudian diambil nilai rata-ratanya untuk mempresentasikan permukaan spesimen. Spesimen dibagi menjadi tiga kelompok yaitu spesimen tanpa dan dengan pengolesan CPP ACP yang didiamkan 30 menit dan dengan pengolesan CPP ACP propolis yang didiamkan 30 menit. Seluruh spesimen direndam dalam larutan asam laktat pH 5,5 selama 24 jam dan diuji nilai kekerasan permukaan akhirnya. Data dianalisis menunggunakan uji statistik Kruskal Wallis dan uji Post Hoc Mann Whittney.
Hasil: hasil menunjukkan bahwa kekerasan awal seluruh spesimen adalah 30,68, 0,03 dan setelah diberi perlakuan kelompok A menjadi 24,96, 0,07, kelompok B menjadi 27,9, 0,01 dan kelompok C menjadi 26.5, 0,03. Pengaplikasian CPP ACP propolis pada SIK modifikasi resin menyebabkan penurunan kekerasan permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan yang hanya diaplikasikan CPP ACP.

The surface hardness of Resin modified glass ionomer cement can be decrease at the critical pH of the oral cavity 5.5 which can be prevented by giving calcium and phosphate ions. These ions can be sourced from CPP ACP. Aplication CPP ACP is known to be able to prevent a decrease in the surface hardness of resin modified glass ionomer cement. Now there has been the addition of propolis to CPP ACP which functions as an antibacterial but it is known the further addition of propolis reduces ion calcium and phosphate release from CPP ACP which influences its capability in protecting RMGIC from further reduction of surface hardnes. However, the effect of CPP ACP application that added propolis is not yet known on resin modified glass ionomer cement.
Objective: this study aims to compare the effect of CPP ACP paste application with it and without a combination of propolis against the surface hardness of glass ionomer cement modified resin.
Methods: thirty specimens of Resin Modified Glass Ionomer Cement in cylindrical shape (6 x 3 mm), 1 day dray storage in the incubator and the specimen are polymerized for 20 seconds using a 700 mW/cm irradiance LED curing unit. The initial specimens were tested for hardness with Knoop Hardness Tester (50 g for 15 seconds) with 5 times of crushing in 5 different surface locations then the average value was taken to present the specimen surface. The specimens were divided into three groups: without CPP ACP application, CPP ACP and CPP ACP Propolis application which were allowed to stand for 30 minutes. All specimens were immersed in lactic acid pH 5.5 for 24 hours and tested for final surface hardness values. Data obtained analyzed using Kruskal Wallis dan Mann Whittney.
Results: the test showed that the initial hardness of all specimens were 30,68, 0,03 and after treatment group A becomes 24,96, 0,07, group B becomes 27,9, 0,01 and group C becomes 26.5, 0,03. There was a decrease surface hardness of the resin modified glass ionomer cement before and after immersion at all groups. The initial hardness of all specimens were 30,68, 0,03 and after treatment group A becomes 24,96, 0,07, group B becomes 27,9, 0,01 and group C becomes 26.5, 0,03. The application of CPP ACP propolis to RMGIC caused.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumendap, Indira Betari
"Semen Ionomer Kaca (SIK) Konvensional dapat mengalami diskolorasi.Untuk mengetahui pengaruh penyikatan pasta gigi terhadap tingkat diskolorasi SIK Konvensional, dilakukan penelitian terhadap 24 spesimen SIK konvensional yang disikat oleh empat jenis pasta gigi dengan lama penyikatan 1, 2 dan 4 minggu, setelah sebelumnya direndam dalam larutan kopi. Terdapat peningkatan kecerahan warna seiring lama penyikatan pada setiap kelompok. Uji antar kelompok waktu menunjukkan adanya perubahan bermakna (p<0,05) pada beberapa kelompok pasta gigi sedangkan antar jenis pasta gigi menunjukkan perubahan bermakna (p<0,05) hanya pada minggu pertama dan ketiga. Penyikatan menggunakan pasta gigi pemutih menyebabkan peningkatan kecerahan warna SIK konvensional yang sebelumnya mengalami diskolorasi karena kopi.
......
Discoloration can also happen to restorative material, such as Conventional Glass Ionomer Cement (Conventional GIC). To identify the effect of brushing with whitening toothpaste to discoloration level of conventional GIC, twenty-four specimens were first immersed in coffee, then brushed by four different toothpastes. There were increase of lightness at longer time of brushing in every specimens. Test between time groups showed significant changes (p<0,05) only in some toothpaste groups and also significant changes (p<0,05) between toothpaste groups only in the first and third week. Whitening toothpaste can decrease discoloration level of stained conventional GIC."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Latar Belakang : Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin (SIKMR) merupakan salah satu material restorasi yang terdiri dari bubuk dan cairan yang kestabilannya dipengaruhi oleh shelf life. Hal ini masih belum diperhatikan oleh pengguna maupun penjual. Tujuan : Mengetahui pengaruh shelf life terhadap nilai kuat tekan SIKMR. Metode : 30 spesimen berbentuk silinder (d=4mm dan t=6mm) SIKMR (Fuji II LC dari GC, Tokyo) dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan lama penyimpanan dan dilakukan uji kuat tekan dengan universal testing machine. Data kemudian dianalisis statistik dengan uji One-Way ANOVA. Hasil : Terdapat perbedaan bermakana (p<0,05) antara ketiga kelompok SIKMR. Kesimpulan : Terdapat penurunan nilai kuat tekan seiring dengan lamanya penyimpanan, Background : Resin Modified Glass Ionomer Cement (RMGIC) is one of restoration materials composed by powder and liquid that their stability is affected by shelf life. This thing hasn’t been taken as a consideration by customers or sellers. Objective : To observe the influence of shelf life on compressive strength of RMGIC. Methods: 30 cylindrical (d = 4mm and t = 6mm) specimens RMGIC (Fuji II LC of GC, Tokyo) are divided into three groups with different storage time and compressive strength tested with universal testing machine. Results were statistically analyzed with One-Way ANOVA test. Results: There are significant differences (p< 0.05) between three groups of RMGIC. Conclusion: There is a decrease in compressive strength value along with the length of storage time]"
[, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia], 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Ayu Nadia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi pasta CPP-ACP terhadap kekerasan permukaan semen ionomer kaca saat perendaman dalam jus jeruk kemasan. Delapan belas spesimen semen ionomer kaca Fuji IX dibagi ke dalam tiga kelompok; tanpa CPP-ACP Kelompok A, dioleskan CPP-ACP selama 3 menit Kelompok B, dan dioleskan CPP-ACP selama 30 menit Kelompok C. Spesimen direndam dalam jus jeruk kemasan dan diuji kekerasannya menggunakan Vickers Hardness Tester. Data dianalisa menggunakan One-Way ANOVA.

This study aims to identify the effect of CPP ACP paste towards surface hardness of glass ionomer cement when immersed in orange juice. Eighteen specimens of Fuji IX Glass Ionomer Cement were divided into three groups without CPP ACP Group A, applied with CPP ACP for 3 minutes Group B, and applied with CPP ACP for 30 minutes Group C. Specimens were immersed in orange juice and tested for surface hardness using Vickers Hardness Tester. Data were analyzed using One Way ANOVA."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanny Adiba Fajrin
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh chlorhexidine gluconate 0,2 yang tidak mengandung alkohol terhadap perubahan warna Semen Ionomer Kaca yang dilapisi coating agent. Spesimen Semen Ionomer Kaca Konvensional dan Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin dilapisi varnish dan nanofilled coating agent masing-masing kelompok berjumlah 10 buah. Spesimen yang telah dilapisi coating agent direndam dalam aquades selama 24 jam pada inkubator bersuhu 37°C. Spesimen dikeluarkan dari inkubator dan direndam dalam chlorhexidine gluconate 0,2 yang tidak mengandung alkohol selama 2 menit setiap hari. Spesimen direndam kembali pada aquades dan diletakkan pada inkubator. Proses ini diulang selama dua minggu. Nilai perubahan warna dihitung setelah perendaman dalam chlorhexidine gluconate 0,2 yang tidak mengandung alkohol pada hari ke-3, ke-7, dan ke-14. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada setiap kelompok yang dilakukan pada hari ke-3, ke-7, dan ke-14 p0,05 serta perbedaan yang bermakna p.

This study aims to analyze the effect of chlorhexidine gluconate 0,2 which does not contain alcohol to discoloration of Glass Ionomer Cement coated by coating agent. Glass Ionomer Cement and Resin Modified Glass Ionomer Cements coated by varnish and nanofilled coating agent and 10 specimens each group. Specimens coated by coating agents were incubated in aquades for 24 hours at 37°C. Specimens removed from the incubator and immersed in chlorhexidine gluconate 0,2 which does not contain alcohol once a day for two minutes. Spesimens then were immersed again in aquades and incubated. This process repeated for two weeks. Color measurements were made on day 3, 7, and 14 after the specimen immersed in chlorhexidine gluconate. The result showed that there were significant differences between day 3, 7, and 14 p0,05 on day 3 and 7, and significant differences to Resin Modified Glass Ionomer Cements coated by varnish and nanofilled coating agent."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jauza Khalilawisty
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh chlorhexidine gluconate 0,2% yang tidak mengandung alkohol terhadap kekasaran Semen Ionomer Kaca yang dilapisi coating agent. Spesimen Semen Ionomer Kaca Konvensional dan Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin yang telah dilapisi varnish dan nanofilled coating agent direndam dalam aquades dan diletakkan pada inkubator 37 o C selama 24 jam. Spesimen dikeluarkan dari inkubator dan direndam dalam chlorhexidine gluconate 0,2% yang tidak mengandung alkohol selama 2 menit setiap hari. Spesimen direndam kembali dalam aquades dan diletakkan pada inkubator. Perendaman ini dilakukan selama dua minggu. Nilai kekarasan permukaan diuji menggunakan Surface Roughness Tester setelah perendaman dalam chlorhexidine gluconate 0,2% yang tidak mengandung alkohol pada harike-3, ke-7, dan ke-14.
Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna nilai kekasaran permukaan antar kelompok Semen Ionomer Kaca Konvensional maupun Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin yang dilapisi varnish dan nanofilled coating agent (p>0,05). Disimpulkan bahwa perendaman dapat mempengaruhi nilai kekasaran permukaan Semen Ionomer Kaca yang dilapisi coating agent."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldy Novrizal
"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kuat tarik diametral antara semen ionomer kaca yang diaplikasikan dan tidak diaplikasikan nano filled coating agent. Dibuat 36 spesimen (diameter 6 mm x tebal 3mm) dibagi kedalam 2 kelompok perlakuan, diaplikasikan dan tanpa aplikasi coating agent, direndam dalam aquabides selama (1 jam, 1 hari, 1 minggu). Analisis statistik menggunakan t-test tidak berpasangan. Semen ionomer kaca dengan aplikasi coating agent menunjukan kekuatan yang lebih baik secara signifikan dibandingkan semen ionomer kaca tanpa aplikasi coating agent pada perendaman 1 jam dan 1 minggu. Semen ionomer kaca yang diaplikasikan nanofilled coating agent berpengaruh terhadap kuat tarik diametral.

The aim of this study is to know the differences of diametral tensile strength between glass ionomer cement applicated and not applicated with nano filled coating agent. Made 36 speciments(6.00 mm in diameter x 3.0 mm in height)is devided into 2 group,applicated and not applicated with coating agent and stored in aquabides for(1 hour, 1 day,and 1 week). Statistical analysis using unpaired t-test. Coated glass ionomer cement showed significantly higher strength than uncoated glass ionomer cement storage at 1 hour and 1 week. Coated glass ionomer cement applicated with nano filled coating agent have an effect to diametral tensile strength."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S44003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>