Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Qomarul Hadi
Abstrak :
Keramik adalah salah satu bahan industri dalam pembuatan bantalan dan crusibel. Cacat khususnya retak dalam, kemungkinan paling besar didalam pembuatan dan percobaan dalam industri metalurgi serbuk Analisa pergerakan serbuk selama penekanan sangat cocok. Penekanan dari beberapa langkah pembuatan keramik dipelajari dan bentuk gerakan serbuk selama penekanan diamati. Selain itu penelilian ini juga mengamati parositas dan densitas serbuk setelah dilakukan penekanan. Untuk mendifinisikan gerakannya seperti gerakan serbuk pada daerah batas dilakukan dengan menggunakan Program Metode Elemen Hingga. Faktor yang mempengaruhi besarnya defleksi serbuk pada daerah betas ditentukan dari panjang penekanan, diameter penekanan tekanan penekanan dan efek dari gesekan antara serbuk dan dies. Model dari kompaksi digunakan dengan menggunakan paket program ANSYS 5.4.DYNA 2 dimensi dan 3 dimensi dengan tujuan utama utuk membuat model sederhana dan menggunakan data tertentu dari kurva hasil pengujian kompresibel dari serbuk keramik Hasil akhir dari analisa metode elemen hingga dipadukan dengan percobaan dilaboratorium dan didapatkan hasil yang mendekati sama. Aplikasi dari metode elemen hingga kemungkinan dapat dilakukan pada perancangan bagian-bagian serbuk keramik dengan bentuk geometri yang komplek Dengan Metode Elemen Hingga dapat dievalusi dan keretakan selama penekanan dapat dikurangi.
Ceramics is one of the industries material for making crucible and bearing. Internal imperfections especially internal crack, are probably the greatest and most experienced by the powder metallurgy industries. Analysis of introduction of imperfection requires the powder movement to be observed. Compression behavior of several grades of powder ceramics has been studied and the pattern of material movement has been observers. Another that, the porosity and density powder solid of the final compression is observed Attempt to define such as movement, model the movement of imaginary layer of powder using modern tool as Finite Element Method program. Factor influencing the amount of deflection of powder layer have been found to be length of compact, diameter of the compact, pressure and effect of friction. Mode of powder compaction using the ANSYS.5.4.DYNA, 2D and 3D Finite Element Method package, aimed mainly at making the model simple to apply and use very basic data obtainable from compressibility curve of the powder result experimental study and final FEM modeling have been compared and finding were regarded as satisfactory. The application of FEM may make design of powder ceramics part complexes geometries easier by evaluating designing option and possibility crack introduced during compaction operation can be analyzed and eliminated.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T2775
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cicilia Lucky Indraswati
Abstrak :
Pengembangan industri ubin keramik secara umum menguntungkan, karena produk ini mempunyai nilai tambah. Keberadaan ubin keramik sesuai dengan trend kehidupan masyarakat dunia dan sudah menghasilkan devisa negara. Bahan baku keramik tersedia dengan jumlah yang potensial di Indonesia, teknologinya mudah diperoleh dan diaplikasikan serta berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Pada era globalisasi pengembangan industri ini menghadapi tantangan dan peluang yang semakin besar, hanya produk yang mempunyai daya saing tinggi saja yang tetap bertahan di pasar global walaupun terbuka perdagangan bebas di pasar yang luas. Untuk menghadapi tantangan dan peluang akibat globalisasi, diperlukan upaya terus menerus guna meningkatkan daya saing ubin keramik Indonesia. Untuk itu diperlukan strategi peningkatan daya saing ubin keramik Indonesia yang tepat, handal dan mudah diimplementasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi daya saing ubin keramik Indonesia terhadap beberapa negara pesaing, faktor-faktor penentu yang mempengaruhi peningkatan daya saing ubin keramik Indonesia, alternatif strategi dalam meningkatkan daya saing serta pelaku yang berperan. Penentuan posisi daya saing dengan negara pesaing Thailand dan Malaysia digunakan dengan metode Revealed Comparative Advantage (RCA). Untuk penentuan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap daya saing dianalisis dengan metode Proses Hirarkhi Analitik (PHA) dengan pendekatan "diamond" Porter's Metode yang sama digunakan untuk menganalisis penentuan strategi yang tepat dalam upaya peningkatan daya saing dengan pendekatan strategi generik Porter. Metode RCA diaplikasikan dengan membandingkan kinerja ekspor ubin keramik dengan kinerja total ekspor komoditi non migas Indonesia, selanjutnya dibandingkan lagi dengan total ekspor ubin keramik dunia terhadap total ekspor dunia, sedang teknik PHA digunakan untuk memperoleh prioritas permasalahan dan memformulasikan alternatif strategi peningkatan daya saing. Ternyata daya saing ubin keramik Malaysia lebih baik dibanding Thailand maupun Indonesia berdasarkan perhitungan RCA rata-rata selama tahun 1996-2000, tetapi sejak tahun 1998 berdasarkan RCA/tahun daya saing Indonesia lebih baik dari Malaysia maupun Thailand. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam peningkatan daya saing ubin keramik Indonesia berdasarkan prioritasnya adalah kondisi permintaan, industri pendukung dan terkait, kebijakan pemerintah, strategi, struktur dan persaingan, kondisi faktor serta peluang/ kesempatan. Pelaku yang diharapkan berperan aktif adalah industri ubin keramik, pemerintah, industri pemasok, assosiasi industri, negara pesaing, negara tujuan ekspor, serta lembaga keuangan, dengan urutan prioritas tujuan: perluasan pasar, peningkatan daya saing dan perolehan devisa. Strategi generik keunggulan biaya menyeluruh merupakan strategi yang diprioritaskan, dengan penekanan pada efisiensi di semua unit produksi serta penurunan ekonomi biaya tinggi yang muncul di berbagai sektor utamanya transpotasi, serta harus didukung pasokan bahan baku/ penolong/ penunjang yang berkualitas dengan harga yang efisien dengan demikian akan dicapai efisiensi yang tinggi dan berdampak pada peningkatan daya saing secara signifikan. Untuk mempercepat keberhasilan upaya-upaya peningkatan daya saing ubin keramik Indonesia diperlukan kesungguhan berbagai pihak dalam meningkatkan efisiensi terutama pihak pemerintah melalui fasilitasi berupa pengaturan yang jelas dan konsisten pelaksanaannya, serta pihak pelaku usaha dalam mengelola kegiatan internal industri.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia,
T12189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wiratma
Abstrak :
Di Negara Kita Indonesia yang termasuk negara berkembang, kerajinan merupakan usaha produktif di'sektor non pertanian, baik merupakan mata pencaharian utama maupun sampingan. Lebih dari 4000 sentra kerajinan yang menghasilkan berbagai je nis terdapat di Indonesia. Mulai dari usaha keluarga, sampai ke bentuk koperasi dalam skala sedang dan besar berkembang.. Berbagai produk kerajinan yang paling sederhana hingga indah yang bernilai artistik berkembang, sehingga menyerrap tenaga kerja yang makin hari semakin besar jumlahnya. Na mun sebagaimana yang terjadi di negara-negara yang lebih maju, pembangunan industri yang menghasilkan barang secara mas sal (skala besar) karena dukungan teknologi maju dalam system produksinya, maka produk-produk kerajinan yang mengandalkan keterampilan tangan dan wawasan seni, mulai surut dan digusur. Hal itu tercermin pada beberapa sentra kerajinan yang menunjukkan keadaan yang cukup memprihatinkan. Keadaan seper ti itu tidak dialami oleh Sentra Kerajinan Keramik di Klampok Banjarnegara Jawa Tengah. Sentra ini telah berdiri sejak tahun 1957 dan sampai sekarang masih dapat bertahan bahkan mengalami perkembangan yang cukup pesat. Pertanyaan penelitian yang muncul adalah bagaimana para pengusaha/perajin bisa bertahan? Pengkajian ini akan menjawab pertanyaan tersebut dengan mengungkapkan cara-cara pengu saha kecil mempertahankan usahanya, dengan meningkatnya peng usaha besar yang berproduksi secara massal. Fokus pengkajian ini diarahkan pada pokok-pokok masalah tentang pengusaha meng arahkan, mengelola usahanya; pola hubungan kerja para pelaku yang terkait; peremajaan tenaga terampil yang diperlukan sis tem pewarisan keahlian dalam pembuatan produk-produk kerajinan keramik di daerah tersebut, dan tentang distribusi pemasaran nya. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekat an etnografis. Data dan informasi yang diperlukan dikumpulkan melalui observasi dan wawancara secara mendalam dengan infor man yang ditentukan sesuai dengan pengetahuan dan sifat data yang ingin diperoleh. Untuk melengkapi dokumen yang bersifat visual telah digunakan pemotretan untuk obyek dalam proses pembuatan dan produk-produk kerajinan keramik. Kemudian secara rinci, untuk memperoleh garnbaran yang menyeluruh, obyek-obyek visual ( dalam hal ini terutama denah penyaringan bahan baku untuk pembuatan keramik, seperti tanah liat) juga digambar dengan denah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengusaha/perajin ke ramik di Klampok, Banjarnegara masih tetap dapat bertahan sampai saat ini karena adanya berbagai faktor yang mendukung. Faktor pertama, karena Sentra Seni Kerajinan Keramik di Klampok menghasilkan barang-barang yang tidak mungkin diproduksi secara massal, hanya dapat dibuat dengan keterampilan pera jin/manual. Faktor yang ke dua, proses pembuatan Seni Kera jinan Keramik di Klampok dapat membentuk keterampilan, maka sumber daya manusia tingkat terampil yang dibutuhkan terse - dia. Ke tiga, meningkatnya kesejahteraan penduduk pada umumnya, maka meningkat pula kebutuhan yang dikehendaki, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan primer tetapi juga kebutuhan non primer, seperti: souvenir antik, spesifik, dan kekhususan antara lain dari barang-barang keramik. Faktor yang terakhir Sentra Kerajinan Keramik di Klampok menghasilkan produk-produk yang spesifik.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Nugrahanti
Abstrak :
Glasir adalah merupakan lapisan tipis yang biasa digunakan untuk melapisi permukaan bahan keramik, baik keramik tradisional maupun keramik teknik. Pada keramik tradisional penggunaannya didasarkan pada sifat tahan panasnya, daya hantar panas yang kecil dan kekerasannya, misalnya alat-alat perlengkapan rumah tangga. Sedangkan pada keramik teknik penggunaannya didasarkan pada sifat mekanik, sifat elektrik, sifat optik dan sifat thermalnya. Sehingga bahan dasar pada keramik teknik bersifat khusus sesuai dengan kegunaannya. Penelitian ini hanya membahas mengenai glasir yang digunakan pada keramik teknik yang penggunaannya didasarkan pada sifat mekanik dan sifat elektrik saja. Dan dibatasi pada glasir yang dipakai untuk mengglasir badan isolator listrik tegangan menengah yang menggunakan bahan dasar keramik. Bahan dasar keramik yang digunakan disini adalah khusus yang mana harus dapat menghasilkan sifat yang sesuai dengan kegunaan isolator. Bahan dasar yang memenuhi dan umum dipakai adalah jenis porselen yang mampu memberikan resistivitas dengan nilai dielektrik (kemampuan isolator untuk menahan kuat tembus listrik) yang tinggi dan mempunyai loss factor (faktor kerugian) yang rendah. Hal ini sesuai dengan fungsi isolator yaitu untuk mencegah aliran arus dari bagian konduktor listrik yang berbeda tegangan. Sehingga dapat dikatakan bahwa sifat-sifat teknis bahan glasir maupun badan isolator harus mempunyai sifat yang sesuai dengan sifat isolator listrik. Untuk isolator listrik tegangan menengah menurut hasil penelitian, bahan dasar yang sesuai dan umum dibuat adalah jenis Feldspatic Porselin untuk badan isolator dengan komposisi 15-30% kwarsa, 20-40% feldspar dan 40-60% tanah fiat. Sedangkan untuk glasirnya jenis glasir talk dengan bahan dasar yang terdiri dari kwarsa, feldspar, kaolin dan talk. Dalam penelitian ini, komposisi badan glasir dibuat bervariasi guna mengetahui bagaimana pengaruh kwarsa dalam glasir pada isolator listrik tegangan menengah terhadap sifat mekanik dan kuat tembus listriknya. Untuk glasir yang sesuai dengan badannya akan meningkatkan sifat mekanik dan kuat tembus listriknya sedangkan yang tidak sesuai justru akan menurunkan. Untuk badan isolator disini dibatasi yang pembentukannya dengan menggunakan tekanan 3 ton. Sedangkan pembakaran yang dilakukan dalam penelitian ini mencapai suhu 1300 °C. Hasil penelitian yang dianalisa memberikan gambaran bahwa tidak ada suatu hubungan langsung antara bertambah/berkurangnya mineral kwarsa dengan bertambah/berkurangnya sifat mekanis ataupun kuat tembus listriknya. Dari keenam macam komposisi glasir yang dibuat, glasir komposisi D merupakan komposisi yang paling cocok untuk digunakan pada badan isolator komposisi C yang dibuat dengan tekanan 3 ton.
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Anwar Dharma
Abstrak :
Telah dilakukan analisa unsur dan struktur terhadap bubuk keramik (bahan A) dan 2 jenis slag/terak (bahan B dan C ) secara kualitatif XRF dan XRD. Dari analisa ini diperoleh unsur dan phasa yang paling dominan sebagai berikut: - Bahan A Unsurnya: adalah Si, Al, Mn dan Fe, sedangkan phasanya SiO2 dan NaAl Si3 08 - Bahan B Unsur Fe, sedangkan phasanya Ni As2 - Bahan C Unsur Fe dan Si, sedangkan phasanya NgSi 03 Penelitian ini bertujuan untuk memperkuat suatu produk keramik dengan metado variasi penambahan prosentase bahan B maupun bahan C dari 5 - 50% terhadap bahan A dengan melakukan pembentukan tekan (pressing) sebesar 5 ton. Penguatan keramik ini diamati berdasarkan penyusutan volume dan perubahan beberapa sifat mekanik, antara lain terhadap porositas, kekasaran permukaan kekerasan dan pengamatan permukaan struktur mikro setelah pembakaran intensif 1000°C selama 3 jam. Dari hasil pengukuran dan pengamatan diperoleh bahwa pada penambahan 5% bahan B maupun bahan C, terjadi peningkatan yang sangat menyolok terhadap penyusutan, kekerasan dan semakin rapatnya susunan butiran permukaan (penyusutannya 3.7324 menjadi 7.5619 dan 7.8290%, sedang kan kekerasannya 307.89± 7.03 menjadi 563.77± 31.61 dan 525.69± 16.24 grf/μm2 ). Penambahan prosentasi yang lebih besar cenderung menunjukkan suatu angka penurunan terhadap sifat - sifat ini. Peningkatan ini erat kaitannya dengan penurunan porositas dan kekasaran - permukaannya yaitu 23.4518 menjadi 16.4849 dan 16.0266%, sedangkan kekasarannya 2.0 menjadi 1.5 dan 1.25/ μm, sehingga terbentuk ikatan atom sebagai akibat dari proses sintering selama berlangsungnya pembakaran.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ekowati Sundari
Abstrak :
Keramik sebagai benda kuno banyak temukan di Indonesia, yang antara lain berasal dari Cina, Vietnam, Thailand, Jepang, Myanmar, Eropa, dan Timur Tengah. Pertanggalannya yang paling tua dari 206 Sebelum Masehi dan yang termuda sampai awal abad ke-20 Masehi. Dibuat dari tanah liat (earthenware), batuan (stoneware), dan porselin (porcelain). Keramik tersebut ada yang satu warna (monochrome) dan beberapa warna (polychrome), Sifatnya tidak mudah pecah atau rusak, karena bahan dan prosesnya yang baik. Dari kerarnik dapat diketahui pertanggalan dan tempal asal pembuatannya dengan memperhatikan aspek-aspek yang ada. Temuan keramik di dalam penelitian arkeologi adalah dapat membantu menentukan pertanggalan relatif, misalnya sebuah situs. Dalam pembahasan di sini, adalah mengkaji koleksi keramik Museum Nasional Jakarta, yang berasal dari Cina dari masa dinasti Ming (1368-1644), yang dibuat dari porselin dan termasuk polychrome. yaitu berwarna biru-putih. Warna biru yang dilukiskan pada latar porselin putih. Lukisannya berwarna biru yang berupa ragam hias yang bersumber dari kepercayaan. Ragam hias yang dilukis merupakan gambar-gambar perlambangan yang mempunyai banyak arti. Hasil pengolahan data terdapat ragam hias tanaman, binatang, binatang mitos, figur, kepercayaan (agama), gejala alam, huruf, dan struktur. Data keramiknya berjumlah 111 koleksi. Bentuk yang terbanyak adalah piring, yang berjumlah 41 koleksi dan ragam hias terbanyak adalah binatang mitos naga, kilin, dan burung hong, yang berjumlah atau terdapat pada 31 koleksi. Salah satu contoh adalah naga yang antara lain merupakan lambang kesuburan atau dilarnbangkan sebagai pria. Sejak masa dinasti Han (206-220 SM), naga menjadi lambang dari kaisar sebagai anak dari surga dan naga bercakar lima hanya boleh dipakai oleh raja. Konsep kepercayaan awal di Cina yang berkembahg sejak masa dinasti Shang (1766-1401 SM), yaitu sejak ditemukan aksara untuk pertamakalinya dan menjadi dasar pemikiran mereka hingga sekarang. Gagasan dasar yang membimbing bangsa Cina untuk mengembangkan tradisi seni adalah ajaran dari kepercayaan tersebut, antara lain adalah alam gaib, nenek moyang, dewa tertinggi, para dewa lain di bawahnya Kemudian menjadi dasar dalam perkembangan selanjutnya yaitu munculnya ajaran Konghucu (abad ke-4-5 SM) yang menekankan hubungan antar manusia (humanisme) dan ajaran Tao (abad ke-G SM) yang menekankan keseimbangan alam semesta (naturalisme). Media dari kepercayaan tersebut dapat berupa logam, keramik, lukisan, kesusasteraan, arsitektural, area, tekstil, dan sebagainya. Kebudayaan Cina sepanjang sejarah, dapat berjalan terus dan bertahan walaupun dalam kondisi sulit, seperti peperangan, pergantian dinasti, alam yang tidak ramah, dan pembangunan kanal, istana, serta tembok besar. Mempelajari materi kebudayaan Cina, berarti mempelajari kepercayaan mereka.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15340
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buyung Gde Fajar
Abstrak :
Teknologi pemisahan selektif fluida dengan menggunakan membran telah banyak digunakan sejak lama. Teknologi ini digunakan karena mempunyai keuntungan-keuntungan tersendiri, misalnya pada rendahnya biaya pengoperasian dan tidak menghasilkan limbah tambahan. Penggunaan keramik sebagai membran memiliki banyak keunggulan, seperti tahan terhadap reaksi kimia, tidak terkorosi, dan tahan terhadap temperature tinggi. Penggunaan silika sebagai bahan baku support membran disebabkan karena silika memiliki beberapa karakteristik yang penting, seperti memiliki struktur yang berbeda pada temperature tertentu, stabil pada temperature tinggi dan silika juga mudah diperoleh karena banyak terdapat di permukaan bumi. Pembuatan support membran keramik ini melalui proses metalurgi serbuk. Silika dicampur dengan kaolin dengan variasi penambahan 15%, 20%, 25%, 30%, dan 35%. Setelah itu melalui proses pengayakan terlebih dahulu dengan ukuran sebesar 200 mesh. Kemudian campuran ditambah binder berupa larutan PVA dengan konsentrasi sebesar 20M sebanyak 12 ml, lalu dikompaksi dengan beban sebesar 10 ton untuk membentuk bakalan yang kompak dan padat. Bakalan kemudian disinter dengan temperature 1390℃ selama 6 jam. Data yang dihasilkan pada penelitian, pada nilai prioritas akan cenderung meningkat yaitu sebesar 31,337%, 27,430%, 26.819%, 25.164% dan 25.101%; nilai densitas juga mengalami hal yang sama, yaitu 1.817 gr/cm3, 1.824 gr/cm3, 1.849 gr/cm3, 1.958 gr/cm3, dan 1.991 gr/cm3; demikian juga halnya dengan kekerasan, yaitu sebesar 93.068 VHN, 214.191 VHN, 673.291 VHN, dan 958.152 VHN. Kenaikan ketiga nilai tersebut, cenderung mengalami kenaikan seiring dengan penambahan persentase kaolin dengan variasi penambahan sebesar 15%, 20%, 25%, 30%, dan 35%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Barsoum, Michel W.
New York: McGraw-Hill, 1997
666 BAR f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amsterdam: Elsevier, 1980
666 ENE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>