Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leila Mona
Abstrak :
ABSTRAK
Atas berbagai isu masalah di bangsa Indonesia, semua berakar dari masalah karakter. Karena itu, salah satu solusinya adalah melalui pendidikan karakter. Riset ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pendidikan karakter di sekolah Islam berasrama, meliputi: konsepsi yang dipilih; strategi penanaman nilai; interpretasi siswa; dan wujud karakter hasil proses pendidikan.

Konsep utama dari penelitian ini diinspirasi oleh gagasan Michel Foucault about disiplin tubuh; pendidikan karakter dari Lickona dan tahap-tahap perkembangan moral dari Lawrence Kolberg. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan etnografi. Tempat penelitian adalah di Islamic Girls Boarding School, Darul Marhamah, Cileungsi, Bogor. Data penelitian dikumpulkan melalui pengamatan terlibat, interview, focus group discussions, and data sekunder.

Penelitian ini mengkonfirmasi bahwa pendidikan karakter sangat penting dan mendesak di Indonesia. Internalisasi nilai-nilai akan efektif dilakukan disekolah berasrama. Kesepakatan kolektif dari semua pihak di dalam institusi dan pendekatan holistik akan membuat pendidikan karakter efektif. Disiplin tubuh untuk menjadikan tubuh yang patuh agar dapat memproduksi pengetahuan. Karena itu untuk tingkat SMP, disiplin dapat menjadi ibu dari pendidikan karakter. Pengoptimalan kelompok sebaya merupakan sistem kontrol yang berharga. Kata ‘Nyarbod’ (nyadar body) yang merupakan istilah yang dikembangkan diantara siswa, adalah bentuk dari pengawasan kelompok sebaya yang berfungsi sebagai panopticon di sekolah berasrama. Refleksi yang juga penting dari penelitian ini adalah bahwa orang tua cenderung berharap anaknya memiliki karakter yang baik dan juga cerdas, secara instant melalui pendidikan formal. Hal ini dapat maknai dalam dua hal, pertama, lembaga pendidikan perlu mensikapi hal ini dengan bijaksana dengan cara mengoptimalkan pengimplementasian pendidikan karakter secara baik. Kedua, orang tua perlu menyadari bahwa pendidikan karakter adalah tanggung jawab semua pihak dan hal itu merupakan pendidikan sepanjang hayat dalam prosesnya menjadi manusia.
ABSTRACT
On various issues problems in Indonesia, all rooted in character. One of the solution is through character education. This research aims to find out how the process of character education in Islamic boarding schools, from the concept selected, strategy for internalization; the interpretation of the students and the results of the educational process.

The main concept is inspired by Michel Foucault about discipline body; character education from Lickona and stages of moral development from Lawrence Kolberg. This study uses qualitative and ethnographic approaches. The research site is at Islamic Girls Boarding School, Darul Marhamah, Cileungsi, Bogor. Data was collected by participant observation, interviews, focus group discussions, and secondary data.

This study confirms that character education is very urgent and important in Indonesia. The internalization of character is more effective in boarding school. Collective commitment and holistic approach are the necessary strategy for the institution. Discipline is to create docile body in order to produce knowledge. I recommend that in the junior high school, discipline can be the mother of the character education. Optimizing peer-group as the controlling system (panopticon) is valuable mechanism. The word ‘Nyarbod’ (nyadar body) terminology used within students, is a form of peer supervision policies which function such as panopticon at the boarding school. The necessary reflection is that parents who usually expect their children have good moral character and smart instantly through formal institution, should be seen in two pespective. First, the institution needs to adress the expectation wisely through optimal implementation. Second, the parents should understand that the character building is the everybody’s responsibility and it is a life-long education as a process of being a human.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fredi Tri Istiyanto
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang proses pelaksanaan pendidikan berbasis karakter yang diterapkan di Taman Kanak-kanak Ummul Qura’ yang terletak di Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Informan dipilih menggunakan teknik purposive sampling, dengan tiga kategori yaitu, kepala sekolah, guru atau pengajar, dan orang tua murid Taman Kanak-kanak Ummul Qura’. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Taman Kanak-kanak Ummul Qura’ memiliki fasilitas yang mewadahi dan mendukung pelaksanaan, serta menggunakan kurikulum sembilan pilar dan sentra seperti yang diterapkan di Indonesia Heritage Foundation, juga terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendidikan berbasis karakter. ......This thesis discusses the implementation process of character-based education in kindergarten Ummul Qura’, which is located in Munjul, Cipayung subdistrict, East Jakarta. This research used qualitative approach with descriptive method. Informants were selected using purposive sampling technique, with three categories, headmaster, teachers, and parents of kindergarten Ummul Qura'. The results showed that kindergarten Ummul Qura' has the facilities to accommodate and support the implementation, as well as using the nine pillars and the central curriculum as implemented in Indonesia Heritage Foundation. It also has supporting factors and obstacles in the implementation of character-based education.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mela Desina
Abstrak :
Skripsi ini membahas perbedaan karakter disiplin, tanggung jawab dan penghargaan antara anak SD di kota metropolitan dan non-metropolitan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan disain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa pihak sekolah dapat melakukan pelatihanpelatihan untuk guru dan siswa guna meningkatkan kualitas pendidikan akhlak di sekolah; dapat menggunakan sistem kurikulum yang tidak hanya mengutamakan nilai akademis tetapi juga nilai akhlak dan moral para siswanya; pihak sekolah juga dapat menggunakan muatan lokal sebagai wadah para siswa mengembangkan nilai moral pada diri sendiri. ......The focus of this study is the difference discipline, responsibility, and respect character of student between metropolitan and non-metropolitan city. This research is quantitative descriptive interpretive. The data were collected by mean of kuesioner. The researcher suggests that the school should improve the quality of moral education by mean pelatihan-pelatihan to the teachers and the students; use the curriculum that give the priority to morals and morality value for students instead academic value; and also can use ?muatan lokal? as a place for students to developt theirself morals value.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yunia Selviliana
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan mengenai gambaran sistem token ekonomi dan dukungan sosial yang diberikan kepada anak kelas 6 dalam membentuk karakter di Sekolah Dasar Swasta X. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Adapun hasil yang diperoleh menunjukan bahwa sekolah sudah memberikan pendidikan karakter pada anak dengan menggunakan sistem token ekonomi. Bentuk dukungan sosial yang diterima anak dari sekolah adalah dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan dukungan informatif. Sedangkan orang tua di rumah, kurang dalam memberikan dukungan sosial dan hanya memberikan dukungan instrumental pada anak saat di rumah.
Abstract
This study describes the picture of token economic systems and social support given to sixth graders in shaping the character of Private Elementary School X. This study uses a descriptive qualitative research design. The results obtained show that the school is providing education to the child's character by using the token economy system. Forms of social support received from school children is emotional support, the support award, instrumental support and informational support. Meanwhile, parents at home, lacking in social support and instrumental social support only the children at home.
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter pada diri peserta didik sehingga menjadi dasar bagi mereka dalam berpikir, bersikap, bertindak dalam mengembangkan dirinya sebagai individu, anggota masyarakat, dan warganegara. Pendidikan karakter pada dasarnya adalah pengembangan nilai-nilai yang berasal dari pandangan hidup atau ideologi bangsa Indonesia, agama, budaya, dan nilai-nilai yang terumuskan dalam tujuan pendidikan nasional. Dalam rngka lebih memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter pada satuan pendidikan, telah teridentifikasi 18 nilai yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional, yaitu: (1) religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12) menghargai prestasi, (13) bersahabat/komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar membaca, (16) peduli lingkungan, (17) peduli sosial, (18) tanggung jawab. Aplikasinya adalah dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam seluruh kegiatan di sekolah. Karakter bangsa merupakan hal yang sangat esensial daam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karakter akan senantiasa menjadi ruh dan kekuatan bangsa untuk menghadapi setiap perkembangan, termasuk tantangan dunia global. Oleh karena itu, pendidikan karakter harus diperjuangkan sekuat tenaga. Terlebih lagi dengan Kurikulum 2013 yang mengedepankan pendidikan budi pekerti diharapkan membentuk insan yang cerdas dan berkarakter.
JNANA 19:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Listiyanto
Abstrak :
Sekolah dalam hal ini SMA Negeri 72 merupakan sumber Modal Budaya bagi siswa dalam rangka memhentuk karakter siswa mereka selama menempuh pendidikan. Hal tersebut mereka dapatkan dengan bersosialisasi dan berinteraksi di dalam lingkungan sekolah menyangkut komponen Guru, Karyawan Tata Usaha serta seluruh siswa. Studi ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa proses kegiatan belajar mengajar memberikan siswa berbagai hal tentang modal budaya. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan modal budaya adalah suatu potensi dan kemampuan seseorang yang dapat dimanfaatkan untuk suatu kepentingan menjaga atau mempertahankan posisi dalam stratilikasi sosial dalam kelompoknya. Modal budaya memiliki beherapa unsur diantaranya bahasa, kesenian, nilai~nilai atau norma, ilmu pengetahuan, life style (penampilan seseorang). Dengan modal budaya tersebut siswa diharapkan dapat menjadi generasi yang berkualitas dapat mempertahankan bahkan meningkatkan pada strata social yang lebih tinggi dibandiugkan pada strata sebelumnya. Pertanyaan penelitian adalah Bagaimanakah proses sosialisasi di sekolah dapat menanamkan modal budaya kepada lapisan sosial atas, menengah dan atas. Untuk menjawab penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan informan 15 siswa dari kelas I, II dan III meliputi lapisan social atas, menengah dan bawah. Dilakukan pengambilan data dengan wawancara secara formal maupun informal serta mengadakan observasi dan wawancara dengan berbagai lingkungan SMA Negeri 72. Selain itu pula digunakan pendekatan kualitatif karena yang ingin dipahami dalam penelitian iniadalah makna yang terdapat dibalik tindakan perorangan yang mendorong terwujudnya perilaku sosial. Dari penelitian mampu menciptakan proses sosialisasi dalam penanaman berbagai bentuk modal budaya. Proses pembelajaran siswa dimulai sejak awal masuk sekolah, hingga berakhirnya kegiatan pembelajaran. Studi ini untuk memherikan gambaran dan wawasan pengetahuan mengenai modal bndaya yang diberikan sekolah melalui proses belajar mengajar dan seluruh aktivitas di sekolah. Seorang siswa akan memiliki modal budaya yang ingin diharapkan apabila mampu untuk bersosialisasi dan mampu menerima transformasi budaya yang diberikan oleh gurunya. Pemilikan dan penguasaan modal budaya yang dimiliki seorang siswa, menunjultkan bahwa ternyata strata sosial paling atas mendominasi herbagai unsur budaya yang dimilikinya mulai penguasaan bahasa baik bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Seni Rupa, Seni Musik maupun Matematika yang merupakan pembelajaran lebih mengandalkan pada life skill ( kecakapan hidup ) akan membekali siswa setelah menyelesaikan pada jenjang pendidikannya. Pemilikan modal budaya siswa di SMA Negeri '72 bukan hanya dari kegiatan pembelajaran yang bersifat intra kurikuier tetapi juga melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ektrakurikuler memberikan sejumlah nilai-nilai budaya dan ketrampilan diantaranya kegiatan Paskibra, PMR, Pramuka, Olah Raga, KIR dan Cheer leader. Dengan pemilikan sejumlah modal budaya yang dimiliki siswa setelah selesai dalam pendidikan SMA diharapkan akan mampu dalam berbagai tantangan yang dihadapinya setelah terjun di masyarakat.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21996
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Artikel ini disusun berdasarkan penelitian yang bertujuan mengembangkan model pengembangan kemampuan pra-membaca-menulis berbasis pendidikan karakter di TK. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan penelitian pengembangan melibatkan guru-guru dan anak-anak di tiga TK Kabupaten Jombang. Prosedur penelitian terdiri atas dua tahap, yakni studi pendahuluan dan pengembangan model. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, kuesioner dan uji validasi pakar, serta hasilnya dianalisis dengan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru membutuhkan panduan dan model pengembangan kemampuan pra-membaca-menulis berbasis karakter, serta skenario kegiatan pengembangan. Model pengembangan yang dihasilkan memungkinkan anak mengenal tulisan dan mengembangkan kemampuan pra-membaca-menulis melalui cerita. Model pengembangan memuat nilai karakter pada komponen perencanaan, meliputi: tujuan, materi, dan kegiatan, serta pada pelaksanaan meliputi: pendahuluan, inti, dan penutup.
JPUT 15:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tara Auliyani
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi yang berjudul Pendidikan Karakter Usia Dini di Taman Indrya Yogyakarta, 1964-1968 mengkaji Pendidikan Karakter Dini yang ditanamkan melalui Taman Indrya yang dikaitkan dengan kebijakan pemerintah terhadap eksistensi Taman Kanak-Kanak di Indonesia. Tujuan dari penulisan skripsi mendeskripsikan perkembangan Taman Indrya, pelaksanaan pendidikan karakter yang diterapkan pada anak usia dini, dan mengetahui dukungan yang diberikan pemerintah terhadap keberadaan taman kanak-kanak. Metode dan sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yaitu: melalui tahap heuristik, kritik sumber, tahap interpretasi data, tahap terakhir adalah historiografi. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini berupa sumber arsip, koran dan majalah sejaman, jurnal ilmiah, wawancara, serta buku sebagai sumber pendukung. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa eksistensi keberadaan Taman Indrya mendukung perkembangan pendidikan karakter pada usia dini melalui metode pembelajaran bermain dan bernyanyi. Kebijakan yang diberikan pemerintah diaplikasikan dengan metode belajar yang ada pada Taman Indrya sehingga tidak menghilangkan ciri khas pembelajaran yang diajarkan Ki Hajar Dewantara.
ABSTRACT
Thesis titled Early Childhood Character Building Take Place on Indrya Park Yogyakarta, 1964 1968 studied about early childhood character building which is installed By the Indrya Park that be related to Government policy towards kindergarten existence in Indonesia. The purpose of this study is described Indrya Park cultivation, implementing character building that applied to early age children, and knowing government assistance to support kindergarten 39 s existence. The sources and method used in this study are history method, that is through heuristics stage, source critics, data interpretation stage, then the final stage is historiography. The sources used in this research are from the archives, newspapers and contemporary magazines, scientific journals, interviews, and books as a supported source. The result of this research of this research shows that the existence of Indrya Park espouses the character building of the early age children through singing and playing learning methods. Government 39 s wisdom is applied to the Indrya Park learning method so that it will not omit characteristics of learning that Ki Hajar Dewantara taught us to.
2016
S67472
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library