Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
"Membran rapat selulosa asetat telah dibuat dengan mencampurkan selulosa asetat, formamida, dan seton pada berbagai komposisi dan kondisi pengeringan beku. Membran tersebut diuji untuk pemisahan campuran alkohol eter yaitu methanol dan metal tersier butil eter (MTBE) melalui proses pervaporasi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa makin besar konsentrasi Formamida, maka nilai fluks air, koefisien penggembungan, dan koefisien difusi semakin besar. Proses pengeringan beku yang lama menghasilkan membrane yang makin rapat. Analisa struktur dengan spektroskopi infra merah menunjukkan tidak adanya ikatan hydrogen yang terbentuk antara selulosa asetat dengan formamida di dalam membran. Uji ketahanan jebol menunjukkan adanya penurunan sifat mekanik membran yang disebabkan oleh adanya deformasi struktur membran dan pelebaran pori membran akibat proses osmosa balik. Hasil pervaporasi menunjukkan bahwa persen penggembungan dan koefisien difusi terhadap methanol lebih besar dari MTBE. Temperatur optimum untuk mendapatkan fluks dan selektifitas yang tinggi pada pervaporasi adalah 40oC untuk membran dengan komposisi 25% b/b selulosa asetat, 25% formamida b/b, dan waktu pengeringan beku 48 jam. Hasil optimum yang didapatkan pada kondisi tersebut adalah fluks permeat 12,6 L/m2 jam dan faktor pemisahan sebesar 39,9. Di atas temperature tersebut, fluks total membran menurun."
MPI 1:1 (1998)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Pengamatan efek musik pada proses degradasi oleh cuaca polipropilen pada daerah garis lintang tinggi dan garis lintang rendah dilakukan dengan memapar polipropilen di udara terbuka (outdoor exposure). Pemaparan pada garis lintang rendah dilakukan di Bandung dan Serpong, dan pada garis lintang tinggi dilakukan di Choshi, Tsukub, dan Sapporo. Pemaparan di daerah garis lintang tinggi dilakukan pada dua perode yaitu musim panas bulan Juli 1994 dan muim dingin Februari 1995. Sedang pada daerah garis lintang rendah, pada periode pertama adalah musim kemarau dan periode kedua musim hujan.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada periode pertama di Tsukuba dan Choshi laju degradasi polipropilen tertinggi dan berikutnya adalah Sapporo. Sedang pada garis lintang rendah, laju degradasi polipropilen di Serpong lebih cepat daripada di Bandung. Pada periode kedua tidak diperoleh data dari Tsukuba dan Sapporo, tetapi di Choshi terlihat laju proses degradasi sangat rendah. Sementara di Bandung dan Serpong pada musim hujan, laju degradasi daripada di musim kemarau."
MPI 3:1 (2000)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Tulisan ini melaporkan hasil studi blend biner yang mengandung setidaknya satu kopolimer random sebagai salah satu komponen, khususnya yang mengandung segmen cylohexyl maleimide termasuk poly (styrene-co-N-cyclohexylmaleimide) yang disintesa melalui reaksi polimerisasi yang dikontrol dengan N-Oxyl. Sistem blend type (A/B) (C/B) dipelajari dan dianalisa dalam kerangka model interaksi biner (binary interaction model). Dari data pencampuran yang didapatkan pada studi ini dan dengan menggunakan parameter-parameter interaksi biner yang telah dipubllikasi di literature, parameter-parameter interaksi biner baru yang berhubungan dengan sistem blend yang diselidiki dapat ditentukan, dan pada gilirannya, dengan menggunakan model interaksi biner, akan dapat digunakan untuk meramalkan sifat-sifat blend lain yang sama sekali baru. Parameter-parameter interaksi biner baru yang dihitung pada studi kali ini ternyata dapat menerangkan beberapa sistem blend yang dilaporkan di sini."
MPI 3:1 (2000)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library