Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The study on chemical properties in the conservation areas of Gilimanuk Bay,west coast of Bali was carried out in March 206. The dissolved oxygen and degree of acidity (pH) in surface water were analyzed...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Emilius Sudirjo
"Perkembangan industri petrokimia yang sangat pesat dewasa ini selain membawa dampak positif bagi kehidupan manusia juga menimbulkan dampak negatif. Diantara dampak lingkungan yang di timbulkan dari industri jenis ini adalah kandungan senyawa BTX pada limbah keluarannya.Bertolak dari permasalahan inilah maka dalam penelitian ini penulis ingin melakukan pendekatan pengolahan limbah dengan menerapkan metode adsorpsi multikomponen dengan menggunakan adsorbent karbon aktif. Dalam penelitian yang merupakan bagian dari perancangan alat Bioregenerator ini larutan sampel yang akan di teliti adalah sistem benzena-toluena -air dengan konsentrasi masing-masing 500 ppm volume. Adsorpsi dilakukan dalam kolom unggun tetap dengan tinggi bed 20 cm dan diameter kolom 2 cm. Larutan sampel akan dialirkan ke dalam bed dari bagian bawah dengan menggunakan pompa peristaltik dengan laju alir 0.3 nl/detik sehingga akan terjadi penyerapan senyawaan benzena dan toluena oleh karbon aktif yang bersifat hidropobik. Larutan keluaran dari bed akan diambil dengan rentang waktu tertentu sebagai data penelitian. Keluaran ini akan dianalisis dengan menggunakan spektrofotometri UV untuk mengetahui konsentrasi benzena dan toluena pada keluaran. Dari hasil yang diperoleh akan di buat kurva breakthrough antara waktu terhadap konsentrasi akhir dari penyerapan komponen sampel oleh adsorben. Dengan analisa grafik dari hasil penelitian ini di peroleh bahwa kuantitas adsorpsi pada karbon aktif granular bratachem untuk benzena turun sebesar 18% dari kuantitas teoritis 1600 mg dan untuk toluena turun sebesar 45% dari teoritis 2400 mg. Hasil yang diperoleh dari percobaan ini dibandingkan dengan hasil perhitungan dengan menggunakan model persamaan Freundlich, Langmuir dan Jain-Snoeyink. Namun pendekatan yang memuaskan diperoleh dari modifikasi persamaan Langmuir dengan faktor koreksi sebesar 1.5(l/n)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, William
"Benzena dan toluena merupakan dua senyawa yang sering digunakan sebagai pelarut dalam industri kimia. Namun, di lain sisi dua senyawa tersebut merupakan limbah yang sangat berbahaya bila mengkontaminasi air. Bertolak dari permasalahan inilah maka penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode adsorpsi multikomponen dengan menggunakan adsorben karbon aktif untuk pengolahan air bersih. Dalam penelitian, yang merupakan bagian dari perancangan alat bioregenerator ini, larutan sampel yang diteliti adalah sistem benzena-toluena-air. Konsentrasi larutan sampel divariasikan dari 0, 50, 100, 200, 500 dan 1000 ppm benzena dan/atau toluena. Adsorpsi larutan dilakukan dalam gelas erienmeyer 100 ml berisi karbon aktif dengan massa 0,25 gram. Larutan sampel digoyang secara kontinu dengan autoshaker selama 48 jam dengan kecepatan 20 rpm sehingga akan terjadi penyerapan senyawa benzena dan toluena yang merata oleh karbon aktif. Konsentrasi akhir larutan diambil setelah adsorpsi mencapai kesetimbangan sebagai data penelitian. Keluaran ini dianalisis dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis untuk mengetahui konsentrasi akhir benzena dan toluena. Panjang gelombang yang digunakan adalah 254 nm untuk benzena dan 266 nm untuk toluena. Selain itu dilakukan analisa BET untuk mengetahui karakteristik karbon aktif yang digunakan. Dari data yang diperoleh untuk adsorpsi komponen tunggal tadi dibuat kurva linearisasi isoterm Langmuir dan Freundlich. Dengan analisa grafik dari hasil penelitian ini ditemukan nilai parameter-parameter adsorpsi benzena-toluena, yaitu nilai konsentrasi maksimum fasa solid, qm, dan konstanta, b, dari persamaan Langmuir serta koefisien distribusi adsorpsi, KF, dan koefisien spesifik kimia, 1/n, dari persamaan Freundlich. Untuk benzena didapat nilai qm = 87,72 mg/g , b = 20,408 , KF = 16,59 dan 1/n = 0,2824. Untuk toluena didapat nilai qm = 99,010 mg/g, b = 8,928 , KF = 22,59 dan 1/n = 0,2782. Hasil yang diperoleh dari percobaan adsorpsi ini dijadikan dasar untuk melihat perilaku kompetisi antara benzena dan toluena dan mencari model adsorpsi multikomponen yang tepat oleh saudara Emilius Sudirjo."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengaruh aplikasi non freeze-dried hidrogel-CHA terhadap prolifrasi fibroblas. Kerusakan tulang dapat disebabkan oleh berbagai prosedur bedah. Rekonstruksi tulang yang banyak dikembangkan akhir-akhir ini adalah teknik rekayasa jaringan. Material yang terbukti efektif sebagai perancah dalam rekayasa jaringan adalah hidrogel. Penambahan Karbonat apatit (CHA) akan menghasilkan material hidrogel-CHA yang diyakini dapat meningkatkan sifat mekanis dan kemiripan biologis dengan tulang. Perancah merupakan aspek penting dalam bidang rekayasa jaringan, karena kemampuannya menyerupai matriks ekstraseluler pada jaringan yang rusak. Fibroblas merupakan sel mesenkim yang dengan mudah dibiakkan di laboratorium dan memiliki peran penting dalam interaksi epitel-mesenkimal, mensekresi berbagai faktor pertumbuhan dan sitokin. Pada kondisi tertentu fibroblas akan berdiferensiasi menjadi sel pembentuk tulang yaitu osteoblas. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh non freeze-dried hidrogel-CHA terhadap jumlah sel fibroblas. Metode: Pada kelompok perlakuan (kelompok hidrogel dan hidrogel-CHA), penyemaian statis yaitu sel dan perancah dikontakkan. Pada kelompok lain hanya berisi sel dan media pertumbuhan. Sel disemai dengan kepadatan 2x104 sel/ml dalam 96 sumuran. Jumlah sel fibroblas dalam tiap kelompok diamati dengan menggunakan mikroskop dan dihitung dengan uji MTT pada
hari 1, 2,dan 3 setelah aplikasi perlakuan. Hasil: Proliferasi jumlah sel fibroblas meningkat secara signifikan pada hari ke-3 setelah aplikasi non freeze-dried hidrogel-CHA (p<0,05). Simpulan: Aplikasi non freeze-dried hidrogel-CHA dapat meningkatkan proliferasi sel fibroblas.

Bone damage can be caused by variety of surgical procedures. Bone reconstruction has been developed lately is tissue engineering techniques. One of materials that proved to be effective as a scaffold in tissue engineering is a hydrogel. The addition of carbonate apatite (CHA) will produce a hydrogel-CHA material which is believed to improve the mechanical properties and biological similarities with the original bone. Scaffold is considered an important aspect in the field of tissue engineering, because it’s ability to mimic extracellular matrix of the damaged tissue. Fibroblasts are mesenchymal cells that can be readily cultured in the laboratory and play a significant role in epithelial-mesenchymal interactions, secreting various growth factors and cytokines. On certain condition, Fibroblast will differentiate into bone-forming cells, osteoblasts. Objective: to determine the effect of non freezedried hydrogels - CHA on the number of fibroblasts. Methods: In the treatment groups (hydrogel and hydrogel - CHA group), the static seeding, where cells and scaffolds were simply brought into contact, was performed. The other group contained only cells and growth media. Cells were seeded at a density of 2x104 cells/ml in a 96-well plate. Number of fibroblasts cell in each group was observed by light microscopy and quantitified by MTT assay on days 1, 2 and 3 post-application. Results: Proliferation of fibroblasts increased significantly on day 3rd after application of non freeze-dried hydrogel - CHA (p< 0.05). Conclusion: Application of non freeze-dried hydrogel - CHA may induce fibroblasts proliferation."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, 2014
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mitterank
"Minyak kelapa tersusun atas 90% asam lemakjenuh dan 10% asam lemak tidak jenuh. Kandungan asam lemak terbesar dalam minyak kelapa adalah asam laurat. Kandungan asam laurat dalam minyak kelapa adalah 40 - 45%. Karena kandungan asam lauratnya yang begitu dominan maka, minyak kelapa sering disebut minyak laurat. Asam laurat sendiri telah terbukti berkhasiat untuk mengatasi obesitas, meningkatkan metabolisme tubuh serta bertindak sebagai antimikrobia pada bakteri dan virus tertentu. Metode isolasi yang digunakan adalah dengan reaksi transesterifikasi, pemisahan dengan distilasi batch, dan reaksi saponifikasi. Reaksi transesterifikasi dilakukan untuk menghasilkan metil ester minyak kelapa, dimana trigliserida diubah menjadi gliserol dan metil ester dan asam-asam lemak dengan pengaruh katalis natrium metanolat dalam suasana metanol beriebih. Metil ester lalu dipisahkan dengan menggunakan distilasi untuk mendapatkan fraksi metil lauratnya Asam laurat bebas dihasilkan dengan mengadakan reaksi hidrolisis alkaline atau yang lebih lazim disebut reaksi saponifikasi terhadap fraksi metil laurat yang dihasilkan. Asam Laurat hasil isolasi lalu dicek konsentrasinya dengan menggunakan kromatografi gas. Pada reaksi transesterifikasi untuk menghasilkan metil ester diadakan dua macam variasi. Variasi yang dilakukan adalah variasi rasio mol metanol/minyak kelapa dan variasi konsentrasi katalis. Variasi rasio mol reaktan yang dilakukan adalah : (4:1), (4,5:1), (5:1), (5,5:1) dan (6:1). Sedangkan variasi konsentrasi katalis yang dilakukan adalah 0,5%, 1%, 1,5% dan 2%. Variasi kondisi transesterifikasi dimaksudkan agar dapal diketahui hubungan antara kondisi reaksi transesterifikasi dengan konsentrasi asam laurat yang berhasil diisolasi. Hasil isolasi asam laurat terbesar didapatkan pada kondisi reaksi transesterifikasi : rasio mol metanol / minyak kelapa (6:1), 4,833 % dan konsentrasi katalis NaOH 2 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49604
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49230
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelina Putri Widyanti
"Maraknya permasalahan limbah logam berat dan organik yang tidak tertangani dengan baik, membuat dibutuhkannya suatu metode efektif untuk mengurangi jumlah limbah tersebut secara signifikan, untuk kemudian mengolahnya menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis. Limbah cangkang rajungan dan limbah nikel hasil industri, akan sangat berbahaya terhadap manusia apabila kadarnya melebihi ambang batas. Untuk itu, perlu dikembangkan metode pengolahan limbah yang mampu menyelesaikan kedua permasalahan tersebut, yakni metode adsorpsi-desorpsi menggunakan kitosan berbahan dasar cangkang rajungan sebagai adsorben logam nikel, yang dilanjutkan dengan electrowinning untuk memperoleh padatan nikel. Adsorpsi nikel oleh kitosan yang memiliki derajat deasetilasi 50,2% berlangsung optimum pada kondisi pH 3, perbandingan solid/liquid 1:150, dan waktu kontak 30 menit. Sementara itu, desorpsi berlangsung optimum pada pH 2 selama 60 menit. Rapat arus 150 mA/cm2 dan waktu 60 menit merupakan kondisi optimum untuk electrowinning nikel.
......Nowadays, one of the most critical problems is about environmental pollution due to heavy metal and organic waste. For solving these problem, we should have an effective methods to reduce those wastes significantly and change them into something that more useful and have an economical value. Crab shells and nickel waste are very dangerous to human. So, we need to develop a waste treatment method, which could solve both problems. One of the methods is adsorption-stripping method using chitosan from crab shell waste as a nickel adsorbent. Electrowinning is the last process in nickel recovery for getting nickel in the solid phase. Nickel adsorption which was used chitosan with deacetylation degree 50,2%, have the optimum condition at pH 3, ratio solid/liquid 1:150, and adsorption time 30 minutes. Meanwhile, the optimum condition for stripping process was reached at pH 2 during 60 minutes. Finally, electric current 150-mA/cm2 and electrowinning time 60 minutes is the required condition for getting the optimum nickel recovery in electrowinning process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52238
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Mineral trioxide aggregate (MTA) as retrograde filling is always in contact to inflamed tissues in periradicular area. Objective: To investigate the effect of acidic environment on push-out bond strength of MTA mixed with sterile water, local anesthetic, and 5% CaCl2 Methods: Thirty middle third of mandibular premolar roots were randomly assigned into 3 groups of 10 each. MTA mixed with sterile water (Group 1), local anesthetic (group 2), 5% CaCl2 (group 3). Each group was then divided into group A: soaked in synthetic tissue fluid with pH 5, and group B: pH 7.4. Specimens were stored in an incubator with a temperature of 370 C for 72 hours, undertaken a push-out test,
and observed under a stereo-microscope. Results: A two-way ANOVA showed that acidic environment reduced the push-out bond strength of MTA mixed with either sterile water, local anesthetic or 5% CaCl2
(p <0.05). The predominantly failure was a mixture of adhesive and cohesive type. Conclusion: The acidic environment reduced the push-out bond strength of MTA mixed with either sterile water, local anesthetic or 5% CaCl2. MTA mixed with 5% CaCl2 produced the greatest push-out bond strength, whereas MTA mixed with local anesthetic had the lowest push-out bond strength."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, 2015
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library