Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Fitriana Bahtiar
"Biomachining sebagai salah satu jenis mikrofabrikasi memiliki banyak potensi untuk terus dikembangkan. Metode ini telah terbukti mengungguli metode-metode lain pada bidang yang sama. Selain mampu menghasilkan panas yang lebih rendah sehingga tidak memberikan pengaruh termal pada benda kerja dan ramah lingkungan, dengan ukuran bakteri sebagai cutting tool yang berkisar antara 0.5 sampai 1 μm, metode ini mampu menghilangkan sebagian kecil bagian dari benda kerja. Didorong oleh keefisienannya tersebut, penulis melakukan penelitian yaitu memfabrikasi sumpu kapiler pada pipa kalor dengan metode biomachining. Pada selembar pelat tembaga dibuat pola dengan interval 1 mm, kemudian direndam pada kultur bakteri, divariasikan selama 24 jam dan 48 jam. Pelat ini lalu digulung dan dimasukkan ke dalam pipa tembaga berukuran 3/8 inchi.
Hasil pengujian terhadap sumbu kapiler tersebut didapatkan nilai t yang berkisar antara 0.368 s sampai 0.460 s, lebih kecil dari metode slip casting yang menandakan permeabilitas yang lebih baik. Namun, nilai coefficient capillary pumping rate-nya berkisar antara 0.294 g/s sampai 0.347 g/s, masih di bawah metode slip casting dan material koral, menandakan performanya sebagai sumbu kapiler yang masih kurang dibandingkan dengan metode slip casting dan material koral. Hasil tersebut tidak mustahil untuk lebih ditingkatkan di masa yang akan datang.
Biomachining as one type microfabrication has a lot of potential to be developed. This method has been proven to outperform other methods in the same plane. Aside from being able to produce a lower heat so there?s no thermal effect on the workpiece and environmentally friendly, with the size of the bacteria as a cutting tool that ranged from 0.5 to 1 μm, this method is able to eliminate a small part of the workpiece. Motivated by its efficiency, the author conducted a study that fabricate wick for heat pipe application using biomachining method. On the piece of copper plate created a pattern with intervals of 1 mm, and then soaked it in a bacterial culture, varied during 24 hours and 48 hours. This plate is then rolled up and inserted into 3/8 inch copper pipe. The test results of the wick obtained by that method, t values ranged from 0.368s to 0.460s, lower than slip casting method indicating better permeability. However, the value of coefficient capillary pumping rate was ranged from 0.294 g /s to 0.347 g/s, still lower than slip casting method and coral material, indicating its performance as a capillary wick is still less compared with slip casting method and coral material. It's possible that the result can be improved in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63625
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Redifa Sutandifasta
"
ABSTRAKDimethyl ether products (DME) can be used as alternative energy sources that are more environmentally friendly and sustainable. In this DME purification plant, the feed with DME, methanol and water composition will be separated so that pure DME is obtained with a concentration of 99. In this study, Multivariable Model Predictive Control is used to control the process of DME purification plant. The performance of MMPC in both DME and methanol purification process has been conducted in previous research with separate system. This research is proposed towards the stability of both system when combined and its economic analysis when compared with standard MPC and PID Controller. The consideration when combining DME purification process and methanol purification process is the bottom product of DME purification column where it also acts as methanol purification column feed. Valve conductance needs to be adjusted accordingly to satisfy both systems. Retuning MMPC parameters is based on Wahid-Utomo (2019) and Wahid-Brillianto (2019) tuning parameters. The results of retuning yield a better control performance throughout the entire purification process. The retuning parameters value for T, P, and M are 10, 40, and 50 for DME purification process and 1, 40, and 50 for methanol purification process. The improvement on IAE are from 35.31% to 56.24% for DME purification and 20.06% to 94.91% for methanol purification process. Furthermore, installing MMPC proved to be economically feasible with a positive NPV of Rp 10,216,077 when compared to PI controller.
ABSTRACTProduk Dimethyl ether (DME) dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Di pabrik pemurnian DME ini, umpan dengan komposisi DME, metanol, dan air akan dipisahkan sehingga DME murni diperoleh dengan konsentrasi 99. Dalam penelitian ini, Multivariable Model Predictive Control digunakan untuk mengontrol proses pabrik pemurnian DME. Kinerja MMPC dalam proses pemurnian DME dan metanol telah dilakukan dalam penelitian sebelumnya dengan sistem terpisah. Penelitian ini diusulkan terhadap stabilitas kedua sistem ketika dikombinasikan dan analisis ekonominya bila dibandingkan dengan MPC dan PID controller. Pertimbangan saat menggabungkan proses pemurnian DME dan proses pemurnian metanol adalah produk dasar kolom pemurnian DME di mana juga bertindak sebagai umpan kolom pemurnian metanol. Valve conductance perlu disesuaikan untuk memenuhi kedua sistem. Retuning parameter MMPC didasarkan pada parameter tuning Wahid-Utomo (2019) dan Wahid-Brillianto (2019). Hasil retuning menghasilkan kinerja kontrol yang lebih baik di seluruh proses pemurnian. Nilai parameter retuning untuk T, P, dan M adalah 10, 40, dan 50 untuk proses pemurnian DME dan 1, 40, dan 50 untuk proses pemurnian metanol. Peningkatan IAE adalah dari 35,31% menjadi 56,24% untuk pemurnian DME dan 20,06% menjadi 94,91% untuk proses pemurnian metanol. Selain itu, menginstal MMPC terbukti layak secara ekonomi dengan NPV positif sebesar Rp 10.216.077 jika dibandingkan dengan pengontrol PI."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library