Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Istiana
Abstrak :
Usia sekolah dasar disebut masa intelektual atau masa keserasian sekolah dalam mencapai perkembangan industri. Tahapan perkembangan industri penting sepanjang rentang perkembangan. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik anak sekolah pada anak-orang tua dan anak-guru terhadap perkembangan mental anak. Desain penelitian "Quasi experimental pre-post test with control group". Sampel berjumlah 116, yang terbagi ke dalam 3 kelompok, 38 orang kelompok intervensi 1(anak-orang tua), 36 orang kelompok intervensi 2 (anak-guru), 40 orang kelompok kontrol anak usia 9-11 tahun. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pengetahuan, psikomotor dan perkembangan industri anak usia sekolah secara bermakna setelah diberikan terapi kelompok terapeutik (p-value < 0.05),dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan terapi kelompok terapeutik. Penelitian direkomendasikan dilakukan pada anak usia sekolah pada anak-orang tua dan anak-guru untuk meningkatkan perkembangan mentalnya.
School aged called as intelektual time in industrial development stage. Industrial development stage is important in human development stages. The purpose of this tudy was to know the effect of school aged therapeutic group therapy to mental development. The design wa quasi experimental pre-post test with control group. One hundred and sixteen children at 9-11 years old was used as sample of this study that divided to 38 children on first intervention group (child-parents), 36 children on second intervention group (child-teacher) and 40 children on control group. Result of the study showed that cognitive, psychomotor and industrial development ability had increased significantly after therapeutic group therapy was given (p-value <0.005) in intervention group. The study was recomended in child-parents and child-teacher to increase mental development in school aged children.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Johnson, James H.
Boston: Allyn and Bacon, 1997
618.92 JOH a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Carek, Donald J.
London: Jason Aronson Inc, 1993
618.928 CAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ross, Alan O.
New York: John Wiley & Sons, 1981
618.928 ROS c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Routledge, 2011
618.92 ENG (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Thompson, Charles L.
California: Brooks/Cole, 1983
618.92 THO c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Citra Setiarini
Abstrak :
Prokrastinasi merupakan masalah yang berawal dari kesulitan emosional, di mana individu enggan atau tidak tahan berhadapan dengan situasi yang dianggap aversif, yang kemudian termanifestasi dalam perilaku menunda atau menghindari tugas hingga mendekati batas waktu. Jika prokrastinasi akademis dibiarkan bertahan, maka hal tersebut dapat memberikan dampak negatif bagi para pelakunya. Peneliti bertujuan untuk melihat efektivitas dari penerapan teknik-teknik Rational Emotive Behavioral Therapy (REBT) yang dikembangkan oleh peneliti dalam mengatasi prokrastinasi akademik. Penelitian ini terdiri dari empat sesi pertemuan dan dua kali pengukuran. Desain penelitian adalah kuasi eksperimen dengan pre dan post test. Partisipan adalah tiga orang mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia yang sudah melewati masa studi normalnya, memiliki perilaku prokrastinasi tingkat tinggi berdasarkan Tuckman Procrastination Scale-16. Dampak intervensi dilihat dari perubahan skor prokrastinasi dengan menggunakan alat ukur Tuckman Procrastination Scale-35 (TPS-35), dan perubahan intensitas emosi negatif dan pikiran irasional partisipan dengan menggunakan metode wawancara. Berdasarkan data kuantitatif yang diperoleh, satu orang partisipan mengalami penurunan skor TPS-35, sementara satu orang lagi tidak. Berdasarkan data kualitatif yang diperoleh, kedua partisipan mengalami perubahan intensitas emosi negatif dan pikiran irasional. Penelitian ini menunjukkan bahwa teknik-teknik REBT yang disusun oleh peneliti tidak mampu mengatasi perilaku prokrastinasi akademik. Namun demikian, intervensi ini mampu mengubah intensitas emosi negatif dan pikiran irasional kedua partisipan. ......Procrastination is a problem that starts from emotional difficulties, in which individuals are reluctant or can not bear to deal with situations that are considered aversive, which is then manifested in the behavior of delaying tasks or avoiding to approach deadlines. If academic procrastination allowed to persist, then it can negatively impact the procrastinators. The aim of this research is to measure the impact of Rational Emotive Behavioral Therapy (REBT) techniques, which was developed by researcher, in overcoming academic procrastination. The study consisted of four sessions and two measurements. The research design is quasi-experimental with pre and post test. The participants are three undergraduate students of the Faculty of Psychology at University of Indonesia who have passed their normal study time, have high levels of procrastination behavior measured by Tuckman Procrastination Scale-16. The impact of this intervenstion is measured by Tuckman Procrastination Scale-35 (TPS-35), and changes in the intensity of negative emotions and irrational thoughts participants are measured by using interview. Based on the quantitative data obtained, one participant experienced a decrease in score of TPS-35, while the other is not. Based on qualitative data obtained, the two participants experienced a change in the intensity of negative emotions and irrational thoughts. This study showed that REBT techniques, which was developed by researcher, unable to overcome academic procrastination behavior. However, these intervention is able to change the intensity of negative emotions and irrational thoughts both participants.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T35631
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Anggraini
Abstrak :
Parent involvement adalah bagian dari elemen family centered care yang terdapat pada elemen partisipasi. Parent involvement merupakan salah satu bentuk partisipasi aktif orang tua dalam perawatan. Orang tua menjadi orang pertama yang berperan penting dalam perawatan anak ketika sakit. Namun perawatan anak di PICU dapat mengubah peran orang tua karena sistem pembatasan kunjungan sehingga dapat menyebabkan stres dan kecemasan pada orang tua. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh parent involvement dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak terhadap stres dan kecemasan orang tua di PICU. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment pre and posttest yang melibatkan masing-masing 20 responden untuk kelompok kontrol dan intervensi. Pemilihan responden dilakukan dengan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian ini menggunakan uji T-Independent untuk melihat adanya perbedaan rerata antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Hasil uji statsitik T-Independent diketahui bahwa parent involvement dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak berpengaruh signifikan terhadap stres orang tua (p<0,001) dan juga berpengaruh signifikan terhadap kecemasan orang tua (p = 0,002). Penelitian ini merekomendasikan penerapan parent involvement dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak agar dapat meringankan stres dan kecemasan orang tua di PICU. ...... Parent involvement is part of the family-centered care element contained in the participation element. Parent involvement is a form of active participation of parents in care. Parents are the first people who play an essential role in caring for children when sick. However, child care in the PICU can change the role of parents because of the visit restriction system that can cause stress and anxiety for parents. The purpose of this study was to identify the influence of parent involvement in fulfilling children's basic needs on the stress and anxiety of parents in the PICU. This study used a quasi-experimental pre and post-test design involving 20 respondents each for the control and intervention groups. The selection of respondents was carried out using consecutive sampling techniques. The results of this study used the T-Independent test to see that there was a mean difference between the intervention group and the control group. The results of the T-Independent statistical showed that parent involvement in fulfilling children's basic needs has a significant effect on parental stress (p <0.001) and also has a significant effect on parental anxiety (p = 0.002). This study recommends implementing parental involvement in fulfilling the basic needs of children to relieve parents' stress and anxiety in PICU.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosi Molina
Abstrak :
Studi ini meneliti tentang efektivitas intervensi dengan menggunakan prinsip-prinsip Parent-Child Interaction Therapy (PCIT) untuk mengatasi disruptive behavior pada anak usia prasekolah yang berumur 5 tahun. Untuk mengevaluasi efektivitas hasil intervensi digunakan angket Dyadic Parent-Child Interaction Coding System III (DPICS-III) yang akan digunakan sebelum dan pada setiap sesi sepanjang intervensi untuk melihat tingkat keberhasilan pelaksanaan PCIT. Melalui intervensi dengan menerapkan prinsip-prinsip PCIT selama sebelas sesi, diperoleh kesimpulan bahwa pemberian dua sesi untuk mengajarkan keterampilan PCIT dan sembilan sesi coaching keterampilan yang diajarkan efektif meningkatkan keterampilan ibu serta kualitas hubungan ibu dan H sehingga berhasil mengatasi disruptive behavior pada H.
This study examined efficacy of Parent-Child Interaction Therapy (PCIT) approach for treating disruptive behavior of a five years old preschooler boy. Efficacy evaluation of PCIT was examined by Dyadic Parent-Child Interaction Coding System III (DPICS-III) that given before and during intervention at the start of every session as a way of measuring treatment progress. Results indicated that PCIT approach with two teaching sessions and nine coaching sessions was effective to enhance parenting skills in mother and improves the parent-child relationship, with the results that treating disruptive behavior of a preschooler boy.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T31085
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Schaefer, Charles E.
Jakarta: Restu Agung , 2003
155.4 SCH b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>