Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bagong Suyanto
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010
362.7 BAG m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Eryanti
"Artikel ini membahas mengenai peran forum anak sebagai agen perubahan di era desentralisasi yang menyediakan wadah partisipasi bagi anak. Permasalahan yang terlihat adalah kualitas partisipasi dalam proses perencanaan pembangunan di Indonesia cukup rendah karena rendahnya dukungan yang dapat mendorong keterlibatan anak Peratura menteri PP-PA No 4 . Oleh karena itu forum anak mewadahi agar mereka dapat berprtisipasi di lingkungannya. Meskipun pada kenyataannya terdapat kendala dalam hal kapasitas dan tingkatan usia yang rendah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan melakukan wawancara mendalam. Penulisan artikel ini bertujuan untuk melihat bagaimana peran forum anak sebagai agen perubahan dapat mendukung anak untuk berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan. Penulis menemukan bahwa forum anak dalam proses perubahan, melakukan difusi inovasi metode baru terhadap anggotanya sehingga berpotensi berperan dalam advokasi perencanaan. Namun terdapat kelemahan dalam hal aturan dan norma yang kurang memadai sehingga menunjukkan ketidaksesuaian dengan karakteristik keanggotaan anak. Lemahnya aturan forum anak sebagai wadah partisipasi untuk mengikat, berakibat pada kurang konsistennya anggota forum anak dalam meningkatkan partisipasi.

This article discusses the role of the child forum as a change agent in a decentralized era that provides a platform for participation for children. The problem seen is that the quality of participation in the development planning process in Indonesia is quite low due to the low support that can encourage the involvement of children Ministerial Regulation PP PA No. 4 . Therefore, the children 39 s forum accommodates so that they can participate in their environment. Although in reality there are constraints in terms of capacity and low age levels. This study uses qualitative methods, by conducting in depth interviews. The writing of this article aims to see how the role of a child forum as a change agent can support children to participate in development planning. The authors found that the children 39 s forums in the process of change undertook the diffusion of new methods of innovation to their members, potentially contributing to planning advocacy. However, there are weaknesses in terms of inadequate rules and norms, thus indicating non conformity with the characteristics of the child 39 s membership. The weakness of the forum rules of children as a forum for participation to bind, resulted in less consistent members of the forum of children in increasing participation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Eky Susilowati
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang peran traits kepribadian dan lokasi tinggal desa-kota terhadap motivasi berprestasi pada siswa SMA, serta perbedaan pola traits kepribadian dan motivasi berprestasi ditinjau dari lokasi tinggal. Seratus sembilan belas siswa SMA di desa dan 100 orang siswa SMA di kota terlibat dalam penelitian ini. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa lima dimensi traits berdasarkan Five Factor Model dan lokasi tinggal mampu menjelaskan 42.9 persen varians motivasi berprestasi pada siswa SMA. Adapun prediktor signifikan terhadap motivasi berprestasi terdiri atas trait neuroticism, extraversion, openness to experience dan conscientiousness. Sementara itu analisis menggunakan teknik statistik independent sample t-test menunjukkan bahwa siswa di kota memiliki tingkat neuroticism dan openness to experience yang lebih tinggi dibandingkan siswa desa. Adapun tingkat motivasi berprestasi siswa SMA di desa dan kota tidak memiliki perbedaan signifikan

ABSTRACT
The study aims to explore the role of personality traits and living location rural or urban on achievement motivation among high school students, and also find whether there are some differences on urban and rural students on personality traits patterns and achievement motivation. One hundred and nineteen rural students and one hundred urban students were involved in this study. The multiple regression analysis shows that all of the five personality dimension along with living location predicted 42.9 percents of achievement motivation rsquo variance. Neuroticism, extraversion, openness to experience, and conscientiousness were the significant predictors on achievement motivation. Meanwhile the independent sample t test analysis found that urban adolescents has a higher degree of neuroticism and openness to experience compared to the rural adolescents. Urban and rural rsquo adolescents were not significantly different regarding to their achievement motivation."
2017
T47605
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naurah Khairunnisa
"Peran orang tua sangat penting dalam tumbuh kembang anak, namun tidak semua anak beruntung untuk hidup dengan kondisi orang tua yang lengkap. Beberapa anak harus hidup terpisah dengan orang tuanya, lebih spesifiknya yaitu mengalami pemisahan dengan ibu yang berhadapan dengan hukum. Tidak hadirnya sosok ibu sebagai pengasuh utama pada anak ditemukan berdampak terhadap keberfungsian sosial pada anak. Kajian literatur ini mengkaji tiga penelitian yang dilakukan pada tahun 2018, 2019, dan 2021 sebagai acuan utama dalam menganalasis dampak pemenjaraan ibu pada anak. Peneliti menggunakan indikator keberfungsian sosial dan konsep child safeguarding and promoting welfare dalam melakukan kajian pada temuan dari ketiga penelitian acuan utama. Berdasarkan hasil kajian kritis yang dilakukan, ditemukan bahwa mayoritas anak dengan ibu berstatus narapidana mengalami permasalahan pemenuhan kesejahteraan emosional, akademis, serta dalam berperilaku dan mengelola emosi. Kajian mengenai anak yang memiliki ibu berstatus narapidana ini diharapkan mampu menjadi referensi tambahan dalam pembahasan mengenai perlindungan dan peningkatan kesejahteraan anak.

The role of parents is very important in children's growth and development, but not all children are lucky to live with complete parental conditions. Some children have to live separately from their parents, more specifically, experiencing separation from mothers who face the law. The absence of a mother figure as the primary caregiver in children was found to have an impact on social functioning in children. This literature review examines three studies conducted in 2018, 2019, and 2021 as the main reference in analyzing the impact of maternal imprisonment on children. Researchers used indicators of social functioning and the concept of child safeguarding and promoting welfare in conducting a study on the findings of the three main reference studies. Based on the results of critical studies conducted, it was found that the majority of children with mothers who are prisoners experience problems fulfilling emotional well-being, academics, as well as in behaving and managing emotions. The study of children who have mothers with inmate status is expected to be an additional reference in discussions about protecting and improving child welfare."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Meisaputri
"

Latar Belakang: Identifikasi jenis kelamin memiliki peran penting dalam proses identifikasi individu. Tengkorak merupakan tulang paling dimorfik setelah pelvis, namun pada kasus hanya serpihan tengkorak yang ditemukan mandibula menjadi peran penting dalam identifikasi jenis kelamin karena mandibula adalah bagian tulang tengkorak yang paling kuat, besar dan dimorfik. Tinggi ramus mandibula dapat digunakan untuk penentuan jenis kelamin karena tahap perkembangan, tingkat pertumbuhan, dan durasi pada kedua jenis kelamin berbeda. Identifikasi jenis kelamin dengan tinggi ramus mandibula dilakukan menggunakan metode radiomorfometrik karena pengukuran pada radiograf menunjukkan hasil yang akurat serta teknik yang sederhana dan non-invasif. Tujuan:Menganalisis tinggi ramus mandibula dengan metode radiomorfometrik pada radiograf panoramik digital untuk penentuan jenis kelamin. Metode: Menganalisis radiomorfometrik tinggi ramus mandibula pada 50 sampel radiograf panoramik pria dan 50 sampel radiograf panoramik wanita. Hasil: Terdapat perbedaan tinggi ramus mandibula yang menunjukkan bahwa pria memiliki nilai rata-rata lebih tinggi sebesar 59.86 mm sedangkan wanita sebesar 54.86 mm. Nilai akurasi persamaan probabilitas jenis kelamin tinggi ramus mandibula sebesar 70%. Kesimpulan: Tinggi ramus mandibula dengan metode radiomorfometrik pada pria dan wanita dapat digunakan dalam penentuan jenis kelamin. Namun penggunaan tinggi ramus mandibula harus disertai variabel morfologi lainnya karena hanya berperan sebesar 30% dalam penentuan jenis kelamin sehingga tidak cukup akurat.


Background: Gender identification have an important role in a process of personal identification. Skull is the most dimorphic bone after pelvis, but when in cases only fragmentary bones are found mandibular have an important role in gender identification because it is the strongest, largest and most dimorphic bone of skull. Mandibular ramus height can be used for gender identification because the duration, development and growth pattern in both genders are different. Gender identification with mandibular ramus height was carried out using the radiomorphometric method because measurements on radiographs shows accurate results as well as simple and non-invasive techniques. Aim: To analyze mandibula ramus height with radiomorphometric methods on digital panoramic radiographs for gender identification. Method: By analyzing mandibular ramus height using radiomorphometric methods on 50 male panoramic radiograph samples and 50 female panoramic radiographs samples. Result: There is a difference in mandibular ramus height which indicates that men have a higher mean value of 59.86 mm while women of 54.86 mm. The accuracy value of the probability equation of the mandibula ramus height is 70%. Conclusion: Mandibular ramus height with radiomorphometric methods in men and women can be used in gender identification, but the use of mandibula ramus height must be accompanied by other morphological variables because it only accounts for 30% in gender identification so it is not accurate enough.

"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milla Herdayati
"Mobilitas ulang alik (commuting) telah menjadi fenomena global di seluruh kota-kota metropolitan di dunia termasuk Indonesia. Kegiatan perekonomian/bisnis cenderung berada di pusat kota, mengharuskan mereka bermobilitas (commuting) untuk bekerja. Mereka berhadapan kemacetan/kepadatan, polusi, durasi commuting yang panjang, hal ini diperberat buruknya sistem transportasi publik. Pada perempuan kondisi tersebut menjadi permasalahan tersendiri, dikarenakan perempuan bekerja tidak serta merta dapat melepaskan peran domestiknya. Tujuan studi ini menganalisis apakah commuting berkaitan dengan kualitas hidup komuter, dan apakah peran gender memodifikasi pengaruh commuting terhadap kualitas hidup komuter. Studi ini menggunakan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tiga Kawasan Metropolitan di Indonesia, yaitu Jabodetabek tahun 2014, Mebidang dan Sarbagita tahun 2015.
Sampel studi: Pekerja komuter berusia 15-65 tahun di wilayah tersebut dengan kriteria eksklusi adalah commuting dengan berjalan kaki/bersepeda (active commuting). Untuk memperkaya studi ini dilakukan studi kualitatif. Temuan studi ini membuktikan adanya commuting paradox pada komuter, perempuan memiliki pola commuting yang khas multi-trips dan multi-destinatios. Temuan lain studi pola commuting berhubungan negative dengan kualitas hidup lebih baik belum dapat dibuktikan. Peran gender berpengaruh terhadap negative terhadap kualitas hidup komuter. Selain itu efek commuting terhadap kualitas hidup berbeda menurut kewilayahan. Beberapa rekomendasi studi ini bahwa beban commuting harus diminimalisir dengan mengembangkan sistem transportasi public yang handal dan humanis dan ramah perempuan, serta dan juga mendorong penggunaan transportasi massal lewat dengan kampanye dari perspektif kesehatan masyarakat.

Commuting has become a global phenomenon in various metropolitan cities in the world including Indonesia. Economic and business activities tend to be located in the city center has requires people live suburb area to commute to work. The people facing several problems such as traffic, pollution, long duration of commuting also poor transportation system. For women, this condition becomes a real problem, because women have dual role within the households. The purpose of this study is to analyze whether commuting have an impact for the quality of life of commuters, and whether gender roles also influence of commuting on the quality of life. This study uses 2015 and 2014 Central Bureau of Statistics (BPS) data on three municipality in Indonesia, namely Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok Tangerang and Bekasi) and Mebidang (Medan, Binjai, dan Deli Serdang) and Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan).
Sample study: Commuter workers aged 15-65 years within three municipality with exclusion criteria are walker and people whose work by cycling (active commuting). To enrich this study a qualitative study was conducted. The findings of this study prove the existence of commuting paradoxes in commuters, women have a commuting pattern that is typical of multi-trips and multi-destinations and commuters with minor gender roles have a better quality of life. In addition, the effects of commuting on quality of life differ according to region/area. Some recommendations from this study that the burden of commuting must be minimized by developing a reliable public transportation system that is friendly to women, and providing subsidies for low-income commuters, and also encouraging the use of mass transportation through campaigns from a public health perspective.
"
Depok: Fakultas Kesehatan masyarakat Universitas Indonesia, 2019
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Margiyati
"Pandemi COVID-19 membuat pemerintah menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3-4 yang berdampak pada penutupan sekolah. Pembatasan interaksi akibat adanya penutupan sekolah berdampak terhadap perkembangan sosial emosional anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat perkembangan sosial emosional anak usia sekolah di masa pandemi di Serang, Banten. Desain penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan sampel sebanyak 427 responden. Kuesioner menggunakan Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ), pola asuh orang tua, hubungan dengan teman sebaya, dan status kesehatan. Secara umum, hasil menunjukkan proporsi tingkat perkembangan sosial emosional anak usia sekolah di masa pandemi di Serang Banten berada pada kategori normal. Anak tidak mengalami gangguan pada indikator ketidakpedulian (prososial), namun beberapa di antaranya mengalami masalah pada perilaku mengganggu. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi berbagai pihak terkait perkembangan sosial emosional anak.

The COVID-19 pandemic has made the government set the Implementation of Community Activity Restrictions level 3-4 that impact school closures. Interaction restrictions due to school closures impact the social and emotional development of a child. This study aims to describe the social-emotional development of school-age children during the pandemic in Serang, Banten. The research design is descriptive quantitative with a sample of 427 respondents. The questionnaire used the Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ), parenting patterns, peer relationships, and health status. In general, the results show that the proportion of the level of socio-emotional development of school-age children during the pandemic in Serang Banten is in the normal category. Children do not have problems with indicators of indifference (prosocial), but the child had problems with disruptive behavior. This research can help as reference material for various parties related to the social-emotional development of children. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rindi
"Tesis ini membahas tentang pandangan anak terhadap visualisasi serta dampak video game Grand Theft Auto IV (GTA IV). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi naratif. Hubungan metode analisis isi naratif dengan penelitian merupakan aspek penting dalam menentukan analisis terhadap visualisasi yang dihasilkan oleh konten video game GTA IV, dan bagaimana persepsi anak terhadap visualisasi yang terdapat di dalam konten video game GTA IV tersebut. Penelitian ini menggunakan dua kerangka teori utama, yaitu pertama, teori pembelajaran sosial, yang menggunakan model bandura dengan empat proses dasar dari pembelajaran sosial yang terjadi secara berurutan, seperti perhatian, penahanan (ingatan), produksi, dan motivasi. Teori kedua, yaitu teori penerimaan, yang menekankan individualitas penonton mempengaruhi dimana mereka menerima dan menafsirkan teks. Dasar dari teori ini adalah model encoding dan decoding yang menjelaskan hubungan antara teks dan penonton. Dengan menggunakan dua teori tersebut, maka kejahatan dan kekerasan dalam hubungannya dengan media atau konten visual dapat dijelaskan. Hasil dari tesis ini adalah, media sebagai pembelajaran kejahatan karena visual yang dihasilkan oleh video game GTA IV mengandung unsur-unsur kekerasan dan kejahatan. Namun demikian, tidak semua anak mempunyai pola pikir yang sama dalam menerima dari apa yang mereka lihat seperti visual yang dihasilkan oleh video game GTA IV.

This thesis discusses about the children's view of the visualize and impact of video games Grand Theft Auto IV (GTA IV). This research uses qualitative approach with narrative content analysis method. The relationship between the narrative content analysis method and the research is an important aspect in determining the analysis of visualization generated by content of video game GTA IV, and how the children's perception of the visualization contained in the video game content of GTA IV. This study uses two main theoretical frameworks, namely, the theory of social learning, which uses the bandura model with four basic processes of social learning that occur sequentially, such as attention, retention (memory), production, and motivation. The second theory, namely the reception theory, which emphasizes the individuality of the audience affects where they receive and interpret the text. The basis of this theory is the model of encoding and decoding that explains the relationship between the text and the audience. By using the two theories, the crime and violence in relation to the media or visual content can be explained. The result of this thesis is, the media as visual crime learning produced by video games GTA IV contains elements of violence and crime. However, not all children have the same mindset in receiving from what they see as visuals generated by video games GTA IV.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T47779
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggis Laras Damayanti
"ABSTRAK
Anak-anak di Indonesia cenderung memiliki tingkat kesejahteraan obyektif yang rendah, tetapi kesejahteraan subyektif yang menarik dari anak-anak Indonesia cukup tinggi. Sejumlah penelitian sebelumnya menemukan bahwa struktur sosial ekonomi dan keluarga sebagai faktor yang berkontribusi pada tingkat kesejahteraan subjektif anak-anak yang tinggi. Untuk memperkaya studi sebelumnya, peneliti menggunakan faktor lain untuk menjelaskan tingginya tingkat kesejahteraan subjektif anak-anak, yaitu dukungan sosial dari orang tua, guru, dan teman. Dalam penelitian ini, jenis kelamin dan tingkat sekolah digunakan sebagai variabel kontrol dalam melihat hubungan antara dukungan sosial dan kesejahteraan subjektif anak-anak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan survei terhadap 340 anak-anak dari SMP Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Depok yang dipilih melalui multistage stratified random sampling. Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak memiliki tingkat kesejahteraan subjektif dan dukungan sosial yang tinggi. Dukungan sosial dari orang tua, guru, dan teman berkorelasi positif dengan kesejahteraan subjektif anak-anak. Selanjutnya, hasil menunjukkan bahwa jenis kelamin mempengaruhi hubungan antara dukungan sosial dan kesejahteraan subyektif anak-anak dengan model elaborasi dari pola spesifikasi, sedangkan tingkat sekolah mempengaruhi hubungan antara dua variabel dengan model elaborasi dari pola penjelasan.

ABSTRACT
Children in Indonesia tend to have low levels of objective well-being, but attractive subjective well-being of Indonesian children is quite high. A number of previous studies have found that socioeconomic and family structures are factors that contribute to the high level of subjective well-being of children. To enrich previous studies, researchers used other factors to explain the high level of subjective well-being of children, namely social support from parents, teachers, and friends. In this study, gender and school level were used as control variables in seeing the relationship between social support and children's subjective well-being. This research was conducted using a survey of 340 children from SMP Negeri 2 and SMA Negeri 3 Depok selected through multistage stratified random sampling. The results show that children have a high level of subjective well-being and social support. Social support from parents, teachers and friends is positively correlated with children's subjective well-being. Furthermore, the results show that gender influences the relationship between social support and subjective well-being of children with the elaboration model of the specification pattern, while the school level influences the relationship between the two variables with the elaboration model of the explanation pattern."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safanah Yasmien Damita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi ketegangan peran pada single mother yang memiliki anak penyandang Autism Spectrum Disorder (ASD) dan strategi untuk menghadapinya. Studi-studi terdahulu minim membahas ketegangan peran dan strategi untuk menghadapinya pada subjek single mother dengan anak penyandang ASD. Maka dari itu, penelitian ini akan mengisi kekosongan tersebut menggunakan teori oleh Williams James Goode (1960) dan Lindsey (2016). Metode dalam studi ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan wawancara mendalam. Penelitian ini menemukan bahwa single mother dengan anak penyandang ASD mengalami ketegangan peran pada saat menjalankan peran parenthood. Ketegangan peran pada single mother dengan anak penyandang ASD terlihat dari kesulitan untuk dapat menyeimbangkan seluruh peran parenthood nya yang luas secara bersamaan karena keterbatasan waktu dan energi. Ketegangan peran ini semakin dirasakan, karena mereka tidak memiliki cukup sumber daya ekonomi dan dukungan dari pihak lain. Dalam menghadapi situasi ketegangan peran ini, single mother dengan anak penyandang ASD melakukan 4 strategi yakni mendelegasikan peran pendampingan, eliminasi pada hubungan peran, memprioritaskan peran tertinggi, dan media sosial Tik Tok sebagai mekanisme dukungan emosional dan informasional.

This study aims to explore the role strain of single mother whose child with Autism Spectrum Disorder (ASD) and strategies to deal with it. Previous studies still minimally discuss role strain and strategies to deal with it of a single mother whose child with ASD. Therefore, this study will fill the gap using the theory by Williams James Goode (1960) and Lindsey (2016). The method in this study is a qualitative method with in-depth interview collection techniques. This study found that a single mother whose child with ASD experience role strain when carrying out parenthood roles. The role strain of a single mother with a child with ASD is evident from the difficulty in being able to balance all of their parenthood roles simultaneously due to time and energy constraints. This role strain is increasingly be perceived, because they do not have enough economic resources and support from other parties. In dealing with this situation of role strain, a single mother whose child with ASD carried out 4 strategies, namely delegating the mentoring role, eliminating role relationships, prioritizing the highest role, and Tik Tok social media as an emotional and informational support mechanism."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>