Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tanti Septiyani
"Masyarakat Cina merupakan masyarakat yang terkenal sebagai masyarakat yang teguh menjalankan tradisi merayakan hari-hari raya tradisional. Ini dapat dilihat dari bermacam-macam hari raya yang mereka rayakan dalam kehidupannya, misalnya Ceng Bang (Qing Ming/_) yang jatuh pada tanggal 5 April atau Festival Lentera yang di Indonesia dikenal dengan Cap Go Meh atau Yuan Xiao (_) yang jatuh pada tanggal 15 bulan 1 penanggalan Imlek. Menurut beberapa sumber, pada dasarnya hanya ada tiga perayaan panting yang biasa dirayakan oleh masyara_kat Cina, yaitu Pesta Musim Semi (Chun Jie/_), Pesta Perahu Naga (Duan Wu Jie,/_) dan Pesta..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S13066
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jodi
"Hu merupakan budaya yang berasal dari nenek moyang bangsa Cina. Budaya pengunaan hu sebagai sarana perlindungan maupun untuk tujuan lain telah berusia ribuan tahun. Hu yang digunakan dalam dunia spiritual kepercayaan Cina mengadopsi konsep serta fungsi hu yang digunakan dalam dunia militer jaman Dinasti Han. Selembar hu dapat diibaratkan sebagai tubuh manusia, hu memiliki komponen seperti kepala, kaki, dan nyali. Awalnya hu dibuat dengan berbagai macam aturan serta ritual yang ketat. Pada saat ini pembuatan hu telah disederhanakan dan juga diproduksi dengan cara modern untuk menghasilkan hu dalam jumlah banyak demi memenuhi permintaan akan hu tersebut. di Indonesia, hu dapat didapatkan melalui cenayang atau medium, kelenteng yang menyediakan hu dan di toko peralatan sembahyang umat Buddha, Taoisme dan Konfusianisme

Hu is a culture that comes from the ancestors of China. The usage of Hu for protection and for other purposes has been around for thousands of years. Hu that are used in the spiritual world of Chinese beliefs adopted the concepts and functions of hu that are used in the military world of the Han Dynasty. A piece of hu can be likened to a human body, hu has components such as head, feet, and guts. Initially hu are made with various strict rules and rituals. By this time the manufacture of hu has been simplified and also produced in a modern way to produce hu in large quantities to meet the demand for the hu. In Indonesia, hu can be obtained through psychic or medium, temples that provide hu and at Buddhist, Taoism and Confucianism prayer shops"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Putri Kusumawardani
"Perayaan tahun baru Imlek sampai saat ini masih tetap dirayakan oleh orang-orang Cina peranakan di Indonesia, misalnya orang-orang Cina peranakan yang berada di desa Cileungsi. Mereka berusaha untuk tetap dapat melestarikan budaya yang merupakan peninggalan leluluhur. Namun dengan adanya peraturan dari pemerintah Indonesia mengenai perayaan hari-hari besar Cina, maka pelaksanaannya hanya dalam lingkungan terbatas. Sekalipun demikian mereka tetap dapat menyelenggarakan perayaan hari-hari besar tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
S18619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Rahardjanti
"ABSTRAK
Masyarakat Cina penganut Khonghucu masih mempertahankan tradisi Cina, antara lain masih dapat dijumpai pelaksanaan upacara kematian secara Khonghucu, meskipun demikian sudah mengalami perubahan di masa lalu.Upacara kematian dalam lingkungan masyarakat Cina penganut Khonghucu sangat berkaitan erat dengan ajaran Konfusius yang menekankan sernangat bakti (xiao . ). Maksud diadakan upacara kematian adalah untuk menunjukkan tanda bakti seorang anak kepada orang tuanya. Sedangkan tujuannya adalah untuk menunjukkan rasa hormat kepada almarhum, agar almarhum memperoleh kehidupan yang damai, rasa aman dan ketentraman bagi keluarga yang ditinggalkan.Dalam penyelenggaran upacara kematian di kalangan masyarakat Cina penganut Khonghucu di Surakarta ini ternyata sudah mengalami akulturasi dengan kebudayaan setempat (Jawa), misalnya adanya kepercayaan masyarakat Cina penganut Khonghucu di Surakarta tentang hari Sabtu, yang dipercayai sebagai hari yang tidak bagus untuk menguburkan jenazah; adanya pelaksanaan Upacara Selamatan yang diadakan menurut tradisi Jawa .Masyarakat Cina penganut Khonghucu di Surakarta meyakini Khonghucu sebagai agama. Mereka tetap melakukan peribadatan menurut ajaran Khonghucu. Termasuk salah satunya adalah melaksanakan upacara kematian secara Khonghucu. Penulis merasa tertarik untuk menggambarkan upacara kematian selain karena hal - hal tersebut di atas, juga karena adanya pengaruh tradisi Jawa yang mereka terapkan.

"
1996
S13099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gao, Youpeng, 1964-
Shanghai: Shanghai Wen Yi Chubanshe, 1999
SIN 306.951 GAO z
Buku Teks  Universitas Indonesia Library