Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saragi, Elfrida
Abstrak :
ABSTRAK
Paduan aluminium (AlMg3) digunakan pada reaktor nuklir terutama pada tangki reaktor, beam tube dan komponen lainnya yang ada didalam kolam reaktor. Salah satu reaktor yang menggunakan material AlMg3 adalah reaktor yang ada di Serpong. Kolam reaktor berisi air sebagai media pendingin. Media pendingin didalam kolam disebut Primer menggunakan air non mineral (air demin). Kualitas air yang digunakan akan sangat berpengaruh terhadap integritas struktur, sistem dan komponen reaktor. PH air pendingin primer sekitar 5,8 ABSTRACT
Aluminum alloy (AlMg3) is used in nuclear reactors, especially in the reactor tank, beam tubes and other components that are in the reactor pool. One reactor using AlMg3 material is existing reactors in Serpong. The reactor pool filled with water as the cooling medium. The cooling medium in the pond called Primer using non mineral water (demin water). The quality of water used will greatly affect the integrity of the structures, systems and components of the reactor. Primary cooling water PH 5.8
2016
T46717
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
S29737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T. Ahmad Haekal
Abstrak :
Klorida mempakan salah satu ion yang secara natural terdapat dalam fluida pada produksi minyak dan gas. Klorida yang larut di air diketahui dapat menyebabkan korosi pitting. Faldor lain yang mempengaruhi laju korosi adalah temperarur. Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui laju korosi adalah uji polarisasi. Pengujian ini dilakukan pada material baja tahan karat tipe 304, 316, dan duplex, serta paduan nikel ripe 825. Adapun hasii dari penelitian ini adalah Laju korosi pitting pada setiap marerial seaam umum meningkatkan sebanding dengan penambahan konsentrasi klonkia. Pada pengujian tanpa klorida tzkiak terbentuk pitting, sedangkan pada pengujian dengan klorida terbentuk pitting. Nilai Epit - Eprot pada konsentrasi 0.5% klorida berkisar antara 0.11 sampai 0.50 voit. Nilai Epit - Eprot pada konsentrasi 1% klonda berldsar antara 0.11 sampai 0.56 volt. Nilai Epi: - Epror pada konsentrasi 1.5% klorida berldsar antam 0.11 sampai 0.97 volt. Dari hasiipengujian diperoleh bahwa terjadi pemlngkatan laju korosi dari temperatur 28°C ke 60°C, dan kemudian menurun pada temperatur 100°C. Laju korosi pada temperatur 28°C benkisar dari 0,13 mpy sampai 1.23 mpy. Laju Imrosi pada temperatur 60°C berkisar dari 0,07 rnpy sampai 3,64 mpy. Dan laju korosi pada temperatur 100°C berkisar dari 0,04 rnpy sampai 2,77 mpy. Matenhl yang memiliki icetahanan korosi pitting dari rendah ke tinggi aicibar penambahan konsentrasi klorida adalah baja tahan karat tipe 304, 316, paduan nikel tipe 825, dan baja tahan karat tipe duplex
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Nadhira,author
Abstrak :
NADES digunakan sebagai alternatif pelarut hijau alami yang memiliki potensi untuk menggantikan pelarut organik konvensional yang berbahaya bagi lingkungan karena NADES bersifat biodegradable. Kulit kayu manis (Cinnamomum burmannii Blume) adalah sumber tanaman yang mengandung trans-cinnamaldehyde dan coumarin yang memiliki efek farmakologis. Dalam penelitian ini, ekstraksi dilakukan dengan metode refluks menggunakan etanol 96% dan metode Ekstraksi Berbantuan Ultrasonik menggunakan Natural Deep Eutectic Solvents (NADES), untuk mendapatkan kadar trans-sinamaldehyde dan kumarin yang optimal dari kulit kayu manis. Optimasi dilakukan pada dua variabel, yaitu persen kenaikan air dalam NADES berbasis kolin klorida dan waktu ekstraksi. Penentuan kadar trans-cinamaldehyde dan kumarin dilakukan dengan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC) dengan fase gerak 0,04% larutan asam asetat glasial-asetonitril (40:60 v/v) dan dideteksi pada panjang gelombang 280 nm. Kondisi optimal diperoleh pada saat ekstraksi 40 menit dengan penambahan air 50% persen ke NADES. Penambahan air dan waktu ekstraksi memiliki pengaruh terhadap hasil ekstraksi. Dalam ekstraksi metode UEA menggunakan tingkat NADES trans-cinamaldehyde dan kumarin masing-masing diperoleh pada 9,87 dan 11,09 mg/g simplisia. Sementara itu, ekstraksi metode refluks menggunakan pelarut etanol 96% diperoleh tingkat trans-sinamaldehida dan kumarin masing-masing adalah 1,47 dan 3,92 mg/g simplisia. Hasil ini menunjukkan bahwa NADES mampu menarik lebih banyak senyawa trans-cinamaldehyde dan kumarin dibandingkan dengan 96% etanol.
NADES is used as an alternative to natural green solvents which has the potential to replace conventional organic solvents which are harmful to the environment because NADES is biodegradable. Cinnamon bark (Cinnamomum burmannii Blume) is a source of plants containing trans-cinnamaldehyde and coumarin which has pharmacological effects. In this study, extraction was carried out by reflux method using 96% ethanol and Ultrasound-Assisted Extraction method using Natural Deep Eutectic Solvents (NADES), to obtain optimum levels of trans-sinamaldehyde and coumarin from cinnamon bark. Optimization is carried out on two variables, namely the percent increase of water in the choline chloride-based NADES and the extraction time. Determination of trans-cinamaldehyde and coumarin levels was carried out using High Performance Liquid Chromatography (HPLC) with a mobile phase of 0.04% solution of glacial-acetonitrile acetic acid (40:60 v/v) and detected at a wavelength of 280 nm. The optimum conditions were obtained at the time of extraction of 40 minutes with 50% percent water addition to NADES. The addition of water and extraction time has an influence on the extraction yield. In the extraction of the UAE method using NADES levels of trans-cinamaldehyde and coumarin were obtained at 9.87 and 11.09 mg/g simplicia, respectively. Meanwhile, the extraction of the reflux method using 96% ethanol solvent obtained levels of trans-sinamaldehyde and coumarin were 1.47 and 3.92 mg/g simplicia, respectively. These results indicate that NADES is able to attract more trans-cinamaldehyde and coumarin compounds compared to 96% ethanol.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Febianli
Abstrak :
Pelarut organik memiliki beberapa efek seperti toksisitas terhadap manusia, sulit terurai dan dapat menyebabkan polusi lingkungan. Pelarut eutektik dalam alami (NADES), telah diusulkan sebagai alternatif untuk ekstraksi hijau. Dalam penelitian ini, NADES berbasis kolin klorida dengan 3 pasangan asam (asam laktat, asam malat dan asam sitrat) dievaluasi kemampuannya sebagai pelarut untuk mengekstrak trans-cinamaldehyde dan kumarin dari kulit kayu Cinnamomum burmannii. Optimalisasi kondisi ekstraksi dilakukan dengan menentukan persentase penambahan air dan waktu ekstraksi. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode ultrasonik dengan pelarut NADES dan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Penentuan kadar trans-cinamaldehyde dan kumarin dievaluasi menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa asam kolin klorida-laktat (1: 2) dengan penambahan air 40% dan waktu ekstraksi 30 menit menghasilkan kadar trans-sinamaldehyde tertinggi yaitu 9,24 mg / g dan kandungan kumarin tertinggi adalah dan 11,60 mg / g. Hasil ekstraksi menggunakan pelarut NADES menghasilkan tingkat senyawa yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa NADES choline chloride-lactic acid dapat menarik senyawa trans-cinnamaldehyde dan coumarin dari kulit kayu manis.
Organic solvents have several effects such as toxicity to humans, difficult to decompose and can cause environmental pollution. Natural deep eutectic solvent (NADES), has been proposed as an alternative to green extraction. In this study, choline chloride-based NADES with 3 acid pairs (lactic acid, malic acid and citric acid) were evaluated for their ability as a solvent to extract trans-cinamaldehyde and coumarin from the bark of Cinnamomum burmannii. Optimization of extraction conditions is done by determining the percent of water addition and extraction time. Extraction was carried out using ultrasonic methods with NADES solvents and maceration methods using 96% ethanol solvents. Determination of trans-cinamaldehyde and coumarin levels was evaluated using High Performance Liquid Chromatography (HPLC). The results showed that choline chloride-lactic acid (1: 2) with the addition of 40% water and 30 minutes extraction time produced the highest levels of trans-sinamaldehyde which was 9.24 mg / g and the highest coumarin content was and 11.60 mg / g. Extraction results using NADES solvents produce higher levels of compounds compared to maceration methods using 96% ethanol solvent. Based on this research, it can be concluded that NADES choline chloride-lactic acid can attract trans-cinnamaldehyde and coumarin compounds from cinnamon bark.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elang Aji Defrianto
Abstrak :
ABSTRACT
Sel surya perovskite kini telah mencapai efisiensi senilai 23,3% yang beranjak dari 3,8% hanya dalam jangka waktu beberapa tahun. Material utama yang digunakan pada sel surya perovskite merupakan material dengan struktur perovskite sebagai lapisan aktif dari sel tersebut, seperti contohnya, methylammonium lead halide (CH3NH3PbI3). Material perovskite CH3NH3PbI3 ini menggunakan senyawa inorganik timbal klorida (PbCl2), dimana senyawa tersebut memiliki toksisitas yang tinggi dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti kerusakan sistem saraf, otak, kanker, dan lainnya. Berbagai penelitian telah menunjukkan secara lebih lanjut bagaimana pengaruh timbal klorida terhadap kesehatan. Namun, belum ada penelitian yang secara langsung membahas mengenai bagaimana pengaruh jumlah kandungan PbCl2 terhadap karakteristik elektris sel surya perovskite CH3NH3PbI3. Pada skripsi ini dibahas mengenai pengaruh jumlah kandungan PbCl2 terhadap karakteristik elektris sel surya perovskite CH3NH3PbI3. Pada skripsi ini pula, difabrikasikan tiga sel surya pervoskite dengan lapisan aktif perovskite yang memiliki jumlah kandungan PbCl2 yang berbeda, yaitu 120 mg, 130 mg, dan 140 mg. Dari fabrikasi yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa peningkatan jumlah kandungan PbCl2 membuat sel surya CH3NH3PbI3 memiliki karakteristik elektris yang lebih baik. Sel dengan performa terbaik pada penelitian ini adalah sel dengan140 mg PbCl2, dengan nilai Voc = 0,879 V;
ABSTRACT
Isc =3,3 mA, FF = 0,47 dan η = 0,88%. Perovskite solar cells has reached 23.3% from 3.8% efficiency only in a few years range. The main material that used in perovskite solar cells are materials with perovskite structure as an active layer of those cells, such as methylammonium lead halide (CH3NH3PbI3). CH3NH3PbI3 perovskite contains inorganic compound lead chloride (PbCl2), which has high toxicity that can cause health hazards, such as damage to nervous systems, brain, cancer, etc. Many researches has shown further how the influence of lead chloride on health. However, there are currently no research that directly discusses about the effect of the amount of PbCl2 content on the electrical characteristics of CH3NH3PbI3 perovskite solar cell. This research discusses the effect of the amount of lead chloride on the electrical characteristics of perovskite solar cell. Three perovskite solar cells were fabricated in this research which the active perovskite layer has varying amounts of PbCl2 content, namely 120 mg, 130 mg, and 140 mg. The results of the fabricated cells shows that the increase in the amount of PbCl2 content makes the CH3NH3PbI3 solar cells have better electrical characteristics. Cell with the best performance in this research is the cell with 140 mg amounts of PbCl2 content, with the value Voc = 0,879 V, Isc = 3,3 mA, FF=0,47, and η=0,88%.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilbert Cesar
Abstrak :
Perkembangan industri pengolahan limbah elektronik di Indonesia masih sangat minim dan masih menggunakan metode konvensional yang masih tergolong berbahaya bagi lingkungan dan manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, dilakukan berbagai penelitian untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya adalah penggunaan larutan asam klorida. Pada penelitian kali ini digunakan sampel Printed Circuit Board untuk melihat perilaku elektrokimia dari logam Cu pada larutan asam klorida dengan konsentrasi 0.1 M, 0.2 M dan 0.5 M dengan menggunakan metode pengujian pelindian, pengujian polarisasi linear dan pengujian Electrochemical Impedance Spectroscopy EIS. Hasil penelitan EIS menunjukan bahwa pengujian PCB-Cu pada larutan asam klorida 0.5 M memiliki diameter kurva semicircle paling kecil diantara larutan asam klorida yang lain. Berdasarkan hasil fitting kurva Nyquist dengan model sirkuit ekuivalen, didapatkan bahwa hasil nilai Rctpaling kecil diantara konsentrasi lain dan lama waktu celup dimiliki oleh larutan asam klorida 0.5 M dengan waktu celup 60 menit yaitu sebesar 0.33 x 103?. Kemudian hasil pengujian polarisasi menunjukan densitas arus dan laju korosi terbesar diantara konsentrasi lain dimiliki oleh larutan asam klorida 0.5 M yaitu sebesar 1.302 A/cm2dan 0.074 mm/year. Hasil ini menunjukan bahwa peningkatan nilai konsentrasi dari larutan asam klorida akan membuat nilai transfer muatan Rct menjadi semakin berkurang, namun meningkatkan densitas arus dan laju korosi dimana hal tersebut menandakan bahwa laju pelindian dari logam Cu pada Printed Circuit Board PCB semakin meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi dari larutan asam klorida.
The development of electronic waste processing industry in Indonesia is still very minimum and still uses conventional methods that are still classified as dangerous for the environment and human. Over time, various studies were conducted to solve the problem, one of which was the use of hydrochloric acid solution. In this research, experiments are performed using Printed Circuit Board as the sample,to see the electrochemical behaviour of Copper in chloride solution with concentration of 0.1 M, 0.2 M and 0.5 M using leaching, linear polarization and Electrochemical Impedance Spectroscopy EIS method. The result of EIS test shows that the experiment of PCB Cu in 0.5 M chloride solution has the smallest diameter of semicircle curve among other chloride solution.Based on fitting results of Nyquist curve with equivalent circuit model, shows that the smallest Rct value among other concentration and immersion time held by 0.5 M Chloride Solution with 60 minutes of immersion time which is 0.33 x 103, then based on linear polarization test shows that the biggest current density and corrosion rate value among other chloride solution held by 0.5 M Chloride Solution which are 1.302 A cm2and 0.074 mm year. These results shows that with the increase of concentration of chloride solution will decrease the value of charge transfer resistance Rct , but on the other hand will increase the current density and corrosion rate, and can be concluded that recovery rate of Copper from Printed Circuit Board PCB increases along with the increase of concentration of Chloride Soluton.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Riandini
Abstrak :
Natural Deep Eutectic Solvent NADES sebagai alternatif pelarut hijau alami berpotensi menggantikan pelarut organik konvensional yang toksik dan berbahaya bagi lingkungan. Kontaminasi mikroba dari bahan alam rentan terjadi dan iradiasi gama merupakan salah satu teknologi untuk dekontaminasi serta bertujuan untuk meningkatkan metabolit terekstraksi. Pada penelitian ini, NADES dievaluasi kemampuannya sebagai pelarut untuk mengekstraksi resveratrol dari biji melinjo hasil iradiasi. Analisis optimasi metode ekstraksi dilakukan menggunakan Response Surface Methodology RSM . NADES dibuat dari campuran komponen kolin klorida sebagai akseptor ikatan hidrogen dan asam laktat, asam malat, asam sitrat, serta urea sebagai donor ikatan hidrogen. Faktor yang diuji meliputi waktu ekstraksi, penambahan air, dan rasio sampel terhadap pelarut. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metode ultrasonik dan pengujian hasil ekstraksi dilakukan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT. Resveratrol berhasil diekstraksi menggunakan NADES, hasil menunjukkan bahwa kolin klorida-asam laktat memiliki nilai kadar tertinggi dibandingkan NADES lainnya. Kondisi optimum perolehan kadar resveratrol diperoleh pada kondisi waktu ekstraksi 10 menit, penambahan air 50, dan rasio sampel terhadap pelarut 1:20 dengan kadar resveratrol yang diperoleh 0,1658 mg/g. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa NADES kolin klorida-asam laktat dapat menarik senyawa resveratrol dari biji melinjo hasil iradiasi. ......Natural Deep Eutectic Solvent NADES as an alternative natural green solvent has the potential to replace conventional organic solvents that are toxic and harmful to the environment. Microorganisms contamination of natural product are prone to happen and gamma irradiation is one of decontamination technologies which aims to increase metabolite extracted. In this study, NADES were being evaluated for their application as extraction solvent to extract resveratrol from irradiated melinjo Gnetum gnemon L. seeds. The analysis optimation of extraction method was performed using Response Surface Methodology RSM. NADES was prepared from mixture of choline chloride as hydrogen bond acceptor, lactic acid, malic acid, citric acid, and urea as hydrogen bond donors. The evaluated factors are extraction time, of water, and sample to solvent ratio. This study used ultrasound assisted method and extracts were evaluated using High Performance Liquid Chromatography HPLC. Resveratrol was succesfully extracted by NADES, this study showed that choline chloride lactic acid has high efficiency than others solvent. The optimal conditions to extract resveratrol were extraction time of 10 min, 50 of water, and 1 20 g mL sample to solvent ratio with the levels of resveratrol is 0.1658 mg g. Based on this study, it can be concluded that choline based deep eutectic solvent can attract resveratrol from irradiated melinjo seeds.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Nadyana
Abstrak :
ABSTRAK
Resveratrol 3,5,4 -trihidroksistilben merupakan suatu senyawa fitoaleksin stilben yang terdapat pada kulit kacang tanah Arachis hypogaea L., yang memiliki banyak khasiat seperti kardioprotektif, antioksidan, antidiabetes, dan antihiperkolesterolemia melalui mekanisme penghambatannya terhadap HMG-CoA reduktase. Terdapat banyak cara ekstraksi resveratrol yang dapat diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan Natural Deep Eutectic Solvents NADES -Ultrasound Assisted Extraction UAE untuk ekstraksi resveratrol dari kulit kacang tanah dan dibandingkan dengan metode konvensional maserasi. Hasil ekstraksi diuji dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT . Hasil penelitian menunjukkan senyawa resveratrol berhasil diekstraksi dengan NADES-UAE. Hasil tertinggi diperoleh pada NADES campuran kolin klorida dan asam oksalat, pada kondisi rasio sampel-pelarut 1:20 g/ml dan waktu ekstraksi 15 menit, dengan perolehan kadar 0,0485 mg/g simplisia. Namun, metode maserasi memberikan kadar resveratrol yang lebih tinggi dibandingkan hasil NADES-UAE yaitu 0,2212 mg/g simplisia.
ABSTRACT
Resveratrol 3,5,4 trihydroxystilbene is a naturally occurring stilbene phytoalexin compound found in peanut Arachis hypogaea L. pericarp and has known for many biological activities including cardioprotective, antioxidant, antidiabetic, and anti hypercholesterolemia through its HMG CoA reductase inhibitory activity. There are many methods can be applied to extract resveratrol. The aim of this study was to evaluate natural deep eutectic solvents NADES based ultrasound assisted extraction UAE for their potential to obtain resveratrol from peanut pericarp and compared with the conventional maceration method. The extracts were analysed by High Performance Liquid Chromatography HPLC . The results showed, resveratrol successfully extracted by NADES UAE, with highest resveratrol content obtained by NADES composed of choline chloride and oxalic acid 0,0485 mg g dry weight , under conditions solid liquid ratio 1 20 g ml and extraction time of 15 minutes. However, maceration method gives the higher amount of resveratrol content 0,2212 mg g dry weight than NADES UAE result.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Ruben Timotius
Abstrak :
Nikel dan kobalt adalah salah satu logam yang sangat penting seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Nikel dan kobalt merupakan logam yang sangat berkaitan erat dengan baja nirkarat atau stainless steel dan juga baterai generasi terbaru yaitu baterai berbasis Ni/Co. Hal ini mendorong penelitian dibidang ekstraksi kedua logam tersebut untuk dilakukan lebih dalam lagi. Pada penelitian ini akan dilakukan studi elektrokimia dari bijih nikel laterit dengan metode reduction roasting yang akan diikuti dengan pelindian pada larutan asam sulfat (hidrometalurgi). Metode ini memiliki beberapa keuntungan yang lebih baik daripada proses ekstraksi konvensional dari bijih nikel yaitu dengan pirometalurgi karena konsumsi energinya yang lebih kecil dan biaya operasi yang lebih murah. Sebelum dilakukan studi elektrokimia sampel terlebih dahulu melalui proses reduksi (sampai T = 1000°C dengan waktu penahanan selama 1 jam). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perilaku dari bijih nikel laterit saat dilakukan pelindian pada larutan asam klorida (HCl) dengan konsentrasi yang divariasikan (1 M, 2 M, 4 M dan 6 M) pada temperatur ruang (±25°C) dengan metode studi elektrokimia, yaitu Open Circuit Potential, Electrochemical Impedance Spectroscopy, dan Linear Polarization. Nilai OCP mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan konsentrasi larutan. Dari grafik LP dapat dilihat bahwa terbentuk lapisan pasif pada setiap konsentrasi. Hasil pengujian EIS menunjukkan kecenderungan penipisan lapisan pasif seiring dengan meningkatnya konsentrasi yang dapat dilihat dari nilai CPE yang meningkat. Dari studi elektrokimia yang telah dilakukan menujukkan bahwa dengan adanya peningkatan konsentrasi larutan terjadi kenaikan laju pelarutan. ......Nickel and cobalt are one of the most important metals as technology advances very rapidly. Nickel and cobalt are metals that are strongly associated with stainless steel and the latest generation batteries which is Ni/Co-based batteries. This encourages research in the field of extraction of these two metals to be done even deeper. In this research, electrochemical studies of laterite nickel ore will be carried out by roasting reduction method which will be followed by leaching in sulfuric acid solution (hydrometallurgical). This method has several advantages over conventional extraction processes from nickel ore, such as pyrometallurgy because of its lower energy consumption and lower operating costs. Before the electrochemical studies are carried out, the sample first goes through the reduction process stage (up to T = 1000°C with holding time = 1 hour). The purpose of this study was to determine how the behavior of laterite nickel ore when leach in hydrochloric acid (HCl) solution with varied concentrations (1 M, 2 M, 4 M and 6 M) at room temperature (± 25°C) with electrochemical study method (Open Circuit Potential, Electrochemical Impedance Spectroscopy and Linear Polarization). OCP values increase with increasing concentration of solution. From the LP chart it can be seen that a passive layer is formed at each concentration. The EIS test results show the tendency of thinning of the passive layer along with increasing concentration which can be seen from the increasing CPE value. From the electrochemical studies that have been carried out shows that the increase in solution concentration causes an increase in the dissolution rate.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>