Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heri Setiawan
"Klorofil-a selama ini dianggap mencerminkan kelimpahan ikan pelagis, padahal kondisi berlebih menyebabkan kematian ikan. Hal tersebut dipengaruhi oleh pencemaran dan perubahan iklim. Pencemaran Sungai Citarum mengakibatkan tangkapan ikan nelayan Muara Bendera menurun. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pola spasial dan tren klorofil-a, hubungan klorofil-a dengan produktivitas tangkapan pelagis, serta pengaruh ENSO dan IOD terhadap produktivitas tangkapan pelagis. Metode yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Hasilnya menunjukkan konsentrasi klorofil-a tertinggi berada di sekitar muara sungai, semakin menjauhi muara dan pantai semakin menurun. Tahun 1997 - 2021, tren klorofil-a meningkat sebesar +0,013 mg/m3/tahun atau +1,43 %/tahun. Secara spasial peningkatan tren klorofil-a tahun 1997 – 2021 konsisten berada di sekitar Muara Citarum dan Cisadane. Sejak tahun 2000 klorofil-a perairan Kepulauan Seribu Utara menunjukkan peningkatan tren dan penurunan di bagian tengah Teluk Jakarta. klorofil-a dan produktivitas tangkapan pelagis mempunyai hubungan negatif sebesar -0,13. Tidak ada pengaruh ENSO terhadap produktivitas tangkapan pelagis di wilayah ini. Produktivitas tangkapan pelagis terindikasi sedikit dipengaruhi oleh IOD. Kenaikan tren klorofil-a di wilayah tangkapan Muara Bendera tidak diimbangi dengan kenaikan produktivitas tangkapan pelagis, justru mengindikasikan penurunan

Chlorophyll-a has been considered to reflect pelagic fish, but excess conditions cause fish death. It is influenced by pollution and climate change. The pollution of the Citarum River has resulted in a decline in fish catches from Muara Bendera fishermen. The purpose of this study was to examine the spatial pattern and trend of chlorophyll-a, the relationship of chlorophyll-a to pelagic catch productivity, and the effect of ENSO and IOD on pelagic catch productivity. The method used is qualitative and quantitative. The results showed the highest concentration of chlorophyll-a around the river mouth, the increase in the estuary and the coast increased. In 1997 - 2021, the trend of chlorophyll-a increased by +0.013 mg/m3/year or +1.43%/year. Spatially, the increasing trend of chlorophyll-a from 1997 to 2021 was consistent around Muara Citarum and Cisadane. Since 2000, chlorophyll-a in the waters of the North Thousand Islands has shown an increasing and decreasing trend in the central part of Jakarta Bay. chlorophyll-a and pelagic catch productivity had a negative relationship of -0.13. There is no effect of ENSO on pelagic catch productivity in this region. The productivity of pelagic catches is slightly affected by IOD. The increasing trend of chlorophyll-a in each catchment area of Muara Bendera did not increase with the increase in pelagic income, instead it decreased."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diaz Ramadhan
"
Klorofil merupakan sekelompok pigmen amfifilik berwarna hijau yang memainkan peran
penting dalam proses fotosintesis. Ekstraksi dari klorofil secara tradisional kebanyakan akan
melibatkan teknik yang destruktif dan dapat mendegradasi molekul klorofil sehingga akan
mengurangi properti dari fungsionalitas senyawa. Dengan kemajuan teknologi, teknik untuk
ekstraksi klorofil dapat dilakukan dengan metode non-destruktif. Penelitian ini
memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut dengan mencoba untuk
mengaplikasikannya untuk memprediksi kandungan klorofil berdasarkan varietas daun
menggunakan citra multispectral pada model ML dengan arsitektur CNN (Convolutional
Neural Network). Penelitian ini dilakukan dengan mencari sampel dari varietas daun untuk
mendapatkan populasi data, sampel-sampel tersebut akan diambil citranya dan diproses
sehingga tercipta suatu dataset yang dapat digunakan. Dataset-dataset ini selanjutnya akan
diberi beberapa perlakuan berbeda dan akan dicabangkan dengan augmentasi yang akan
menjadi varian dataset. Model dari arsitektur CNN yang digunakan berupa AlexNet dan
ResNet-18 yang dilatih untuk mendapatkan model regresi. Analisa dari hasil akan dilakukan
dengan mencari hasil akhir metrik R2 dan RMSE yang akan dibandingkan untuk uji
performa pada tiap dataset dengan model yang digunakan. Berdasarkan model yang telah
dilatih, dataset dengan performa terbaik berupa dataset 6 Channel dengan nilai pada model
AlexNet dengan parameter RMSE sebesar 8.02 pada label latih dan 8.76 pada label validasi,
dengan nilai R2 sebesar 0.84 pada label latih dan 0.79 pada label validasi. Sedangkan pada
model ResNet, dataset 6 Channel masih memiliki nilai performa terbaik pada kedua metrik
parameter. Namun, pada model ResNet, seluruh dataset mengalami penurunan performa
yang jauh dibanding model AlexNet, hal ini dapat disebabkan oleh sampel dataset yang
diambil maupun perlakuan dari dataset yang digunakan pada model ini.

Chlorophyll is a group of green amphiphilic pigments that play an important role in the
process of photosynthesis. Extraction of chlorophyll traditionally mostly involves
destructive techniques and can degrade the chlorophyll molecules, thereby reducing the
functional properties of the compounds. With the advancement of technology, techniques
for chlorophyll extraction can be done with non-destructive methods. This research utilizes
these technological developments by trying to apply them to predict chlorophyll content
based on leaf varieties using multispectral images in the ML model with CNN
(Convolutional Neural Network) architecture. This research is carried out by finding
samples of leaf varieties to obtain population data, these samples will be taken and processed
to create a dataset that can be used. These datasets will then be given several different
treatments and will be branched out with augmentation which will become variant datasets.
The models of the CNN architecture used in the form of AlexNet and ResNet-18 are trained
to obtain a regression model. Analysis of the results will be done by finding the final results
of the R2 and RMSE metrics which will be compared for performance testing on each dataset
with the model used. Based on the models that have been trained, the dataset with the best
performance is the 6 Channel dataset with a value on the AlexNet model with RMSE
parameters of 8.02 on the training label and 8.76 on the validation label, with an R2 value
of 0.84 on the training label and 0.79 on the validation label. While in the ResNet model,
the 6 Channel dataset still has the best performance value on both parameter metrics.
However, in the ResNet model, all datasets experience a significant decrease in performance
compared to the AlexNet model, this can be caused by the dataset samples taken or the
treatment of the datasets used in this model.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farrah Intansari
"Pembangunan bendungan di badan sungai akan menyebabkan fluktuasi debit aliran sungai yang dapat mengubah masuknya nutrien ke muara dan akan memengaruhi konsentrasi klorofil-a. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan setelah berfungsinya Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang terhadap kondisi klorofil-a di perairan sekitar Muara Cimanuk. Citra Landsat 8 multi temporal sebelum dan sesudah berfungsinya Waduk Jatigede digunakan untuk mengidentifikasi besaran konsentrasi klorofil-a dengan algoritma yang dikembangkan oleh Wibowo et.al 1993 . Daerah studi penelitian ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu wilayah barat Muara Cimanuk, wilayah timur Muara Cimanuk, dan wilayah perairan antara dua Muara Cimanuk. Penelitian ini menggunakan Trend Surface Analysis untuk menjelaskan pola persebaran klorofil-a. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pola persebaran klorofil-a yang berbeda sebelum dan setelah berfungsinya Waduk Jatigede. Faktor debit aliran sungai memengaruhi luasan sebaran konsentrasi klorofil-a 0.5 - 1 mg/m3 yang cenderung berkurang di perairan yang dekat dengan daratan.

The damming of river would impact river flow discharges fluctuations which could change nutrients entry into estuatries then affects chlorophyll a Chl a concentration. The purpose of this study is to investigate the effect of Jatigede Dam in Sumedang District rsquo s establishment to the Chl a concentration in the water areas around mouth of Cimanuk River. In this study, we used multi temporal Landsat 8 before and after the functioning of the Jatigede Dam to identify Chl a concentration using algorithm by Wibowo et.al 1993 . This research area was divided into 3 sections, western Cimanuk Estuary region, eastern Cimanuk Estuary region, and the waters between the two estuary. This study used Trend Surface Analysis to explain the distribution of Chl a. The results indicate that there is a different pattern of Chl a before and after the functioning of the Jatigede Dam. The river flow discharge affects the distribution area of Chl a 0.5 1 mg m3 which tend to decrease in the water nearby to land."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumiriyati
"Penelitian mengenai analisis hubungan kandungan klorofil fitoplankton dengan suhu dan salinitas di Estuari Cimandiri, Pelabuhanratu Jawa Barat telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2017. Hasil konsentrasi kandungan klorofil-afitoplankton di Estuari Cimandiri berkisar antara 0,0163--0,2361 mg/l. klorofil-bfitoplankton berkisar antara 0,0061--0,0131 mg/l, sedangkan klorofil-cfitoplankton berkisar antara -0,0501-- -0,0965 mg/l. Kandungan klorofil-ame miliki nilai lebih tinggi dibandingkan klorofil-b dan klorofil-c.
Hasil identifikasi dan pencacahan sampel diperoleh 4 filum yaitu Bacillariophyta 7genus, Dinophyta 3 genus, Cyanophyta 2 genus dan Chlorophyta 3 genus. Analisis korelasi Spearman dan Pearson menujukkan hubungan antara klorofilfitoplankton dengan suhu sangat rendah. Terdapat korelasi antara klorofil fitoplankton dengan salinitas namun berkorelasi negatif. Faktor lingkungan yang paling memengaruhi kandungan klorofil fitoplankton di Estuari Cimandiri yaitu konsentrasi nitrat dan fosfat di stasiun penelitian sedangkan struktur komunitas yang paling memengaruhi kandungan klorofil fitoplankton yaitu kelimpahan fitoplankton.

Research on the analysis of the relationship between phytoplankton chlorophyll content with temperature and salinity at Cimandiri Estuary, Pelabuhanratu West Java was conducted in January May 2017. The result of concentration of chlorophyll a phytoplankton content in Estuary Cimandiri ranged from 0,0163 mdash 0,2361 mg l. Chlorophyll b phytoplankton ranged from 0,0061 0,0131 mg l, while chlorophyll c phytoplankton ranged from 0,0501 0,0965 mg l. The content of chlorophyll a has a higher value than chlorophyll b and chlorophyll c.
The results of the identification and enumeration of the samples were 4 phylum Bacillariophyta 7 genera, Dinophyta 3 genera, Cyanophyta 2 genera and Chlorophyta 3 genera. Spearman and Pearson correlation analysis showed the relationship between chlorophyll phytoplankton with temperature is very low. There is a correlation between phytoplankton chlorophyll with salinity but negatively correlated. Environmental factors that most affect the content of phytoplankton chlorophyll in Cimandiri Estuary is the concentration of nitrate and phosphate in research station while the most influencing the concentrations of chlorophyll phytoplankton is the abundance of phytoplankton.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library