Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiwin Lastyana
Abstrak :
Status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Perlunya perhatian lebih terhadap tumbuh kembang anak di usia balita didasarkan fakta bahwa kurang gizi pada masa emas ini bersifat irreversible (tidak dapat pulih), sedangkan kekurangan gizi dapat mempengaruhi perkembangan otak anak. Wasting adalah suatu keadaan kekurangan gizi akut pada balita. Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) merupakan indeks antropometri yang mengindikasikan terjadinya wasting. Wasting secara langsung disebabkan karena asupan gizi inadekuat dan penyakit infeksi pada anak sedangkan secara tidak langsung dapat dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, pola asuh, ketersedian pangan serta faktor budaya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan data sekunder Program Perencanaan Gzi (PPG) 2019. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Hasil analisis bivariat menggunakan uji chi square menunjukkan bahwa variabel status garam beryodium, jenis kelamin dan asupan zat besi berhubungan secara signifikan dengan kejadian wasting pada balita dengan (p = 0,027, 0,039 dan 0,013) pada α = 0.05. Hasil uji multivarat menunjukkan bahwa variabel status garam beryodium dan jenis kelamin balita merupakan faktor dominan kejadian wasting pada balita. Oleh karena itu, pemerintah dalam hal ini dinas kesehatan perlu adanya pembaharuan program yang terintegrasi dan multisektoral untuk menanggulangi kejadian wasting pada balita, terutama program-program untuk balita. ......The nutritional status of children under five is an important thing that every parent should know. The need for more attention to the development of children at the age of five is based on the fact that malnutrition during this golden period is irreversible, while malnutrition can affect children's brain development. Wasting is a condition of acute malnutrition in toddlers. Body weight for height (BW / TB) is an anthropometric index that indicates the occurrence of wasting. Wasting is directly caused by inadequate nutritional intake and infectious diseases in children, while indirectly it can be influenced by socio-economic factors, parenting styles, food availability and cultural factors. This research is a quantitative study using secondary data from the 2019 Gzi Planning Program (PPG). The research design used is cross-sectional. The results of the bivariate analysis using the chi square test showed that the variables of iodized salt status, gender and iron intake were significantly associated with the incidence of wasting in children under five (p = 0.027, 0.039 and 0.013) at α = 0.05. The results of the multivariate test showed that the variables of iodized salt status and the gender of the children under five were the dominant factors in the incidence of wasting in children under five. Therefore, the government, in this case the health department, needs an integrated and multisectoral program renewal to tackle the incidence of wasting in toddlers, especially programs for toddlers.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Nur Maulida Salsabila
Abstrak :
Wasting merupakan kondisi malnutrisi akut yang dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas pada anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik anak dan keluarga dengan kejadian wasting pada anak usia 6-24 bulan di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok tahun 2020. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan menggunakan desain studi cross-sectional. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kejadian wasting. Variabel independen dalam penelitian ini meliputi karakteristik anak, karakteristik keluarga, pola asuh, konsumsi protein, dan riwayat diare. Data kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 6,8% anak usia 6-24 bulan mengalami wasting. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi telur dengan kejadian wasting pada anak usia 6-24 bulan [p-value = 0,022; OR = 5,903, 95%CI = (1,315 – 26,490)]. ......Wasting is an acute malnutrition condition that can lead to morbidity and mortality in children. The aim of this study was to determine the relationship between children and family characteristics with the incidence of wasting in children aged 6-24 months in Pasir Putih Village, Sawangan District, Depok City in 2020. This study used secondary data with a cross-sectional study design. The dependent variable in this study was the incidence of wasting. The independent variables in this study included children characteristics, family characteristics, feeding practices, protein consumption, and history of diarrhea. The data were then analyzed using univariate and bivariate analysis. The results of the study showed that 6,8% of children aged 6-24 months experienced wasting. The bivariate analysis results indicated a significant relationship between egg consumption and the occurrence of wasting in children aged 6-24 months [p-value = 0,022; OR = 5,903, 95%CI = (1,315 – 26,490)].
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervida Andina
Abstrak :
ABSTRAK
Wasting adalah suatu kondisi yang ditandai dengan penurunan berat badan yang signifikan dan cepat sebagai akibat dari asupan makanan yang tidak memadai dan penyakit menular. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor dominan dan faktor lain yang berhubungan dengan wasting pada anak usia 6-23 bulan di Jakarta Pusat tahun 2019. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain studi potong lintang dengan jumlah sampel sebanyak 261 anak yang dihitung menggunakan CI 90% diambil dari 13 Posyandu di 6 kelurahan dari 3 kecamatan di Jakarta Pusat yang dipilih menggunakan multistage random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur langsung berat badan dan panjang badan serta pengisian kuesioner menggunakan metode wawancara oleh pengumpul data yang telah terlatih dan memenuhi kriteria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi wasting pada anak usia 6 - 23 bulan di Jakarta Pusat sebesar 6,9%. Berdasarkan hasil uji chi square, faktor yang berhubungan dengan wasting pada anak usia 6-23 bulan adalah pencapaian AKG (OR = 3,497 90% CI 1,283-11,118), tingkat pendidikan ibu (OR = 2,625 90 % CI 1,090 - 6,855) , dan tingkat pendapatan keluarga (OR = 3,679; 90% CI 1,509-12,974). Hasil analisis menggunakan regresi logistik menunjukkan bahwa pencapaian AKG merupakan satu-satunya faktor yang berhubungan dengan wasting setelah dikontrol oleh variabel tingkat pendidikan ibu dan tingkat pendapatan keluarga (OR = 3,253; 90% CI 1,114-9,502) .
ABSTRACT
Wasting is a condition characterized by significant and rapid weight loss as a result of inadequate food intake and infectious diseases. The purpose of this study was to determine the dominant factors and other factors related to wasting in children aged 6-23 months in Central Jakarta in 2019. This study was conducted using a cross-sectional design with a sample of 261 children calculated using a 90% CI. taken from 13 Posyandu in 6 kelurahan from 3 sub-districts in Central Jakarta which were selected using multistage random sampling. Data was collected by directly measuring body weight and length and filling out a questionnaire using the interview method by data collectors who have been trained and meet the criteria. The results showed that the prevalence of wasting in children aged 6 - 23 months in Central Jakarta was 6.9%. Based on the results of the chi square test, the factors associated with wasting in children aged 6-23 months were the achievement of the RDA (OR = 3,497 90% CI 1,283-11,118), maternal education level (OR = 2,625 90 % CI 1,090 - 6,855) family income (OR = 3.679; 90% CI 1.509-12.974). The results of the analysis using logistic regression showed that the achievement of the RDA was the only factor associated with wasting after being controlled by the variables of mother's education level and family income level (OR = 3.253; 90% CI 1.114-9.502).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Triyani
Abstrak :
Wasting merupakan suatu kondisi malnutrisi akut yang dapat meningkatkan risiko penyakit infeksi dan kematian pada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian wasting pada anak usia 6 ndash; 23 bulan di Jakarta Utara tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dan data primer dengan jumlah sampel sebanyak 207 anak dari 11 posyandu terpilih yang diperoleh melalui metode multistage random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran antropometri BB dan PB dan wawancara kuesioner dengan responden ibu/pengasuh dari sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 9,2 anak usia 6 ndash; 23 bulan di Jakarta Utara mengalami wasting. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square menunjukkan bahwa praktik pemberian kolostrum p-value. ......Wasting is a condition of acute malnutrition that can increase the risk of infectious disease and death in children. The objective of this research is to determine the dominant factor related with wasting among children aged 6 ndash 23 months in North Jakarta in 2017. This research used a cross sectional study design and primary data with total sample of 207 children from 11 selected posyandu obtained through multistage random sampling method. Data were collected by anthropometric measurements weight and body length and questionnaire interviews with respondents mother caregiver of research sample. The result showed that 9,2 of children aged 6 ndash 23 months in North Jakarta are wasting. The result of bivariate analysis with chi square test showed that the practice of giving colostrum p value.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiya Nadira
Abstrak :
Latar Belakang. Prevalensi balita wasting di Provinsi Nusa Tenggara Barat mencapai 10%, hal ini dapat memengaruhi tumbuh kembang anak balita. Hasil penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara infeksi dan asupan nutrisi terhadap wasting. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui karakteristik balita, prevalensi wasting, dan asupan karbohidrat, protein, dan lemak serta hubungannya terhadap wasting pada balita di Desa Sembalun Bumbung, NTB. Metode. Studi potong lintang telah dilaksanakan dengan melibatkan 112 balita usia 6-59 bulan di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB pada Agustus 2019. Data antropometri berupa tinggi badan dan berat badan diukur untuk menentukan status gizi. Wawancara menggunakan kuesioner dilakukan untuk mendapatkan data demografi, sedangkan untuk mendapatkan asupan makronutrien balita menggunakan multiple-pass 2x24 hour food recall terhadap ibu balita. Data antropometri diolah menggunakan WHO Anthro Survey Analyser, sedangkan kuesioner diolah dengan bantuan perangkat lunak Epidata versi 4.4. Data asupan makanan dari food recall diolah menggunakan Nutrisurvey 2004. Data dianalisis menggunakan uji Fisher’s Exact Test pada SPSS versi 20. Hasil. Prevalensi balita wasting di Desa Sembalun Bumbung adalah 7%. Uji bivariat menyatakan bahwa asupan karbohidrat, protein, dan lemak tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap wasting (p>0.05). Kesimpulan. Asupan karbohidrat, lemak, dan protein tidak memiliki hubungan terhadap wasting pada balita usia 6-59 bulan di Desa Sembalun Bumbung
Background. Wasting prevalence in children under-five in Nusa Tenggara Barat Province is 10%, while wasting is an important factor affecting children’s growth and development. Current research shows that infection and nutrition intake affect wasting. This research is aimed to identify characteristics, prevalence of wasting, and association between carbohydrate, protein, and fat intake on wasting in children under-five at Sembalun Bumbung Village, NTB. Method. A cross sectional study was conducted in Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB in August 2019; 112 children of 6-59 months age were recruited. Anthropometry data including height and weight was obtained to analyze nutritional status. Children’s mothers were interviewed to collect sociodemographic data and macronutrient intake through multiple multiplepass 2x24 hour food recall using food portion pictures from Indonesian Ministry of Health. Anthropometry and questionnaire data were processed using WHO Anthro Survey Analyser and Epidata version 4.4. According to Indonesian Ministry of Health Food Composition Data, macronutrient intake from dietary recall was processed using Nutrisurvey 2004. Statistical data was analyzed with Fisher’s Exact Test using SPSS version 20. Result. Wasting prevalence of children under-five in Sembalun Bumbung Village was 7%. Bivariate analysis showed that carbohydrate, protein, and fat intake were not statistically significant on wasting prevalence (p>0.05). Conclusion. Carbohydrate, fat, and protein intake was not associated with wasting in children under-five in Sembalunbumbung Village
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ardyna Octasari
Abstrak :
Status gizi kurus merupakan masalah kesehatan masyarakat yang harus mendapat perhatian. Baduta merupakan kelompok rentan dimana kecepatan pertumbuhan dan perkembangan otak sangat pesat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh intervensi susu dan edukasi Pedoman Gizi Seimbang Pangan Lokal (PGS-PL) terhadap status gizi baduta kurus. Penelitian ini merupakan penelitian studi analisis data sekunder dengan disain penelitian primer kuasi eksperimental. Kelompok 1 sebagai kontrol (n=31) diberikan edukasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), kelompok 4 (n=25) diberikan susu dan edukasi PMBA dan kelompok 5 (n=30) diberikan edukasi PGS-PL selama 90 hari. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan BB/PB yang signifikan (p<0.05) antara sebelum dan sesudah pada kelompok 1 dan 4, kecuali kelompok 5. Kelompok 4 mengalami perubahan status gizi lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya. Disarankan untuk mempertimbangkan susu formula pertumbuhan 1-3 tahun sebagai salah satu intervensi pada program PMT yang diberikan bagi anak dengan status gizi kurus.
Wasting is a public health issue that must be noticed. Under two children are the vulnerable group where the speed of growth and brain development is very rapid. The purpose of this study was to know effect of milk and "Pedoman Gizi Seimbang Pangan Lokal (PGS-PL)" education to nutritional status of under two children with wasting. This research was a research study of secondary data analysis with quasi-experimental primary research design. Group 1 as control (n=31) were given "Infant and Young Child Feeding (IYCF)" education, group 4 (n=25) were given milk and IYFC education and group 5 were given PGS-PL education for 90 days. The result showed significant (p>0.05) changes in WHZ before and after intervention in group 1 and 4, except group 5. Group 4 have changes nutritional status was higher compared other groups. Recommended consider for milk growth formula 1-3 years as one of the interventions in the PMT program give to children with wasting.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49899
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library