Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lies Lina Yunitawati
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini mempelajari pengaruh kebijakan cukai terhadap produksi sigaret kretek mesin dengan menggunakan data panel 75 perusahaan dari 2009 ? 2012. Teknik yang digunakan adalah pendekatan panel dengan model fixed effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan cukai berdampak negatif terhadap produksi rokok dan kebijakan harga rokok berpengaruh positif terhadap produksi rokok. Hasil penelitian tambahan menunjukkan bahwa perusahaan kecil dan menengah menerima dampak lebih besar daripada perusahaan besar dalam hal penurunan produksi akibat kenaikan tarif cukai. Sedangkan perusahaan kecil dan menengah mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga rokok. Hasil penelitian ini menganjurkan Pemerintah agar tetap melanjutkan kebijakan cukai sekarang, sistem cukai dengan layer, untuk melindungi perusahaan kecil dan menengah
ABSTRACT
This study investigates the impact of excise policy on machine-rolled clove cigarette production using a panel data set of 75 firms from 2009 to 2012. Using a panel approach technique with a fixed effect model, I found that excise tariffs have a negative impact on cigarette production. I also found that cigarette price has a positive impact on cigarette production. Additional experiments show that small and medium firms suffer more than large firms in terms of production decreases due to an increase in excise tariff, whereas small and medium firms benefit from an increase in cigarette prices. These findings suggest that governments should continue the current excise policy, which is a tiered specific excise system, in order to protect small and medium firms
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41584
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khomsun Arifin,
Abstrak :
Efektivitas kebijakan pajak dalam pengendalian konsumsi rokok sangat bergantung pada pengaruh pajak terhadap harga akhir konsumen. Hal ini sangat ditentukan oleh sejauh mana produsen membebankan kenaikan pajak kepada konsumen yang tercermin dalam beban pajak (porsi pajak terhadap HJE). Dalam mekanisme pasar, harga akhir yang harus dibayar konsumen (HTP) tidak selalu sama dengan rekomendasi (HJE) dimana selisih harga tersebut merupakan bentuk strategi yang dilakukan oleh industri rokok dalam rangka meraup pangsa pasar dan memaksimalkan keuntungan. Kami ingin melihat bagaimana korelasi beban pajak terhadap strategi harga industri rokok serta bagaimana korelasi implementasi kebijakan minimum price terhadap strategi harga tersebut. Dengan menggunakan data panel yang bersumber dari survei harga transaksi pasar DJBC periode 2015-2019 yang meliputi 199 merek rokok di 25 wilayah provinsi, kami menemukan bahwa pada semua jenis rokok dan golongan pabrik, kenaikan beban pajak berkorelasi positif terhadap selisih HTP dan HJE. Rokok SKT mempunyai korelasi paling besar terhadap selisih harga sedangkan rokok SPM mempunyai korelasi paling kecil. Semakin kecil golongan pabrik, kenaikan beban pajak mempunyai korelasi yang semakin besar terhadap selisih harga. Besarnya korelasi beban pajak pada rokok yang mempunyai harga batas atas lebih rendah dibanding besarnya korelasi pada rokok yang tidak mempunyai batas harga atas. Selanjutnya kebijakan minimum price (HTP 85%) yang diimplementasikan mulai tahun 2018 secara rata-rata diindikasikan mampu menaikkan harga rokok dibanding periode sebelumnya. ......The effectiveness of tax policies in controlling cigarette consumption depends very much on the effect of taxes on the final consumer price. This is largely determined by the extent to which producers impose tax increases on consumers, which is reflected in the tax burden (the tax portion of HJE). In the market mechanism, the final price to be paid by consumers (HTP) is not always the same as the recommendation (HJE) where the price difference is a form of strategy carried out by the cigarette industry in order to gain market share and maximize profits. We want to see how the tax burden correlates with the cigarette industry price strategy and how the minimum price policy implementation correlates with this pricing strategy. Using panel data sourced from the DJBC market transaction price survey for the 2015-2019 period covering 199 cigarette brands in 25 provinces, we find that across all types of cigarettes and factory classes, the increase in tax burden is positively correlated with the difference between HTP and HJE. SKT cigarettes have the greatest correlation with price differences while SPM cigarettes have the smallest correlation. The smaller the factory class, the increase in tax burden has a greater correlation with the price difference. The magnitude of the correlation of the tax burden on cigarettes which has a lower upper limit price is compared to the magnitude of the correlation between cigarettes which has no upper limit price. Furthermore, the minimum price policy (HTP 85%) which was implemented starting in 2018 on average is indicated to be able to increase cigarette prices compared to the previous period
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya Rahadian Kamajaya
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang perkembangan industri rokok Gudang Garam yang terjadi pada tahun 1956-1986. Dalam perkembangannya, penulis membagi ke dalam tiga tahapan yang membahas pada masa perkembangan, persaingan, serta kejayaan. Di samping berkembanganya sebuah industri rokok Gudang Garam, faktor produksi dan distribusi juga turut mendukungnya, seperti, bahan baku, tenaga kerja, proses produksi, serta kegiatan pemasaran. Selain itu, berkembangnya sebuah industri Gudang Garam juga ditandai melalui jumlah produksi rokok yang dihasilkan dan jumlah tenaga kerjanya. Kehadiran Gudang Garam pada kota Kediri membuat penduduk atau masyarakat di sekitar pabrik tersebut mendapatkan pekerjaan sebagai tenaga kerja atau beralih pekerjaan dari yang awalnya petani menjadi buruh pabrik. Selain itu, dengan kehadiran Gudang Garam di kota Kediri, membuat kota Kediri  perlahan mulai mengalami kemajuan dengan melakukan pembangunan insfrastruktur serta retribusi daerah yang diberikan oleh Gudang Garam. Kontribusi Gudang Garam terhadap negara pun juga dilakukan dengan menyumbangkan cukai dari rokoknya yang setiap tahun signifikan meningkat. Bagian skripsi ini dibagi ke dalam tiga bab. Pertama, mejelaskan tentang masuknya kretek ke Indonesia, awal berdirinya Gudang Garam, serta kondisi umum kota Kediri. Kedua, menjelaskan tentang faktor-faktor pendukung produksi Gudang Garam dan masa periodisasinya. Ketiga, menjelaskan tentang dampak Gudang Garam bagi kota Kediri. Skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan sumber primer (surat kabar, buku perusahaan, dan lainnya), serta sumber sekunder (buku, majalah, jurnal, dan lainnya).
This study discusses the development of the Gudang Garam Cigarette factory industry that occurred in 1956-1986. In its development, the author divides into three stages which discuss the period of development, competition, and glory. In addition to the development of a Gudang Garam Cigarette industry, the factors of production and distribution also support it, such as raw materials, employee, production processes, and marketing activities. In addition, the development of a Gudang Garam cigarette factory is also characterized by the amount of cigarette production and the number of its emloyee. The presence of Gudang Garam Cigarette factory in Kediri, made residents or communities arroun the factory get jobs as employee or switch jobs from the farmers who initially became factory workers. In addition, with the presence of a Gudang Garam factory in Kediri, it slowly began to progress with construction and retribution from the area provided by the Gudang Garam factory. The contribution of Gudang Garam factory to the country was also carried out by donating excise from cigarettes which significantly increased every year. The part of this essay is divided into three chapters. First, explaining about the entry of kretek into Indonesia, the begining developmentl of Gudang Garam, and the general condition of Kediri city. Second, explain the supporting factors for Gudang Garam production and their period. Third, explain the impact of Gudang Garam for Kediri city. This essay uses historical research methods with primary sources (newspapers, corporate books, etc), and secondary sources (books, magazines, journals, etc).
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Misiyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas kebangkitan kretek di Kediri tahun 1950-1959. Industri kretek telah memberi sumbangan berarti bagi penerimaan negara serta menyediakan lapangan pekerjaan bagi buruh-buruh dan masyarakat yang terlibat dalam industri ini sejak masa kolonial, salah satunya di Kediri, yang merupakan daerah perkembangan industri kretek terbesar kedua setelah Kudus. Akan tetapi, industri ini mengalami keterpurukan sejak tahun 1942 hingga 1950. Mamasuki tahun 1950 industri kretek di Kediri mulai bangkit kembali, namun berbagai rintangan harus dihadapi. Penelitian ini menggunakan metode sejarah berupa penelusuran sumber heuristik yang dilakukan baik dari arsip-arsip Kabinet RIS dan Kabinet Presiden serta majalah dan surat kabar tahun 1949 mdash;1959. Selain itu, fakta-fakta terkait lainnya, ditemukan dalam dokumen-dokumen sezaman yang dipilih secara cermat keabsahan dan kesesuaiannya kritik . Lalu, penafrisan interpretasi dilakukan dengan mengaitkan permasalahan, fakta, dan data-data temuan dengan situasi yang terjadi, kemudian disusun secara sistematis sebagai sebuah kisah sejarah historiografi . Proses konstruksi terhadap fakta-fakta tersebut melahirkan kesimpulan bahwa industri kretek di Kediri, Jawa Timur mampu menghadapi rintangan yang muncul dan mengalami kebangkitan pada tahun 1950-1959
ABSTRACT
This research discusses about kretek revival in Kediri from 1950 to 1959. The kretek industry has made a significant contribution to state revenues as well as providing employment opportunities for workers and communities involved in the industry since the colonial period, one of them in Kediri, which is the second largest development area of the kretek industry after Kudus. However, the industry suffered from 1942 to 1950. In 1950 the kretek industry in Kediri began to rise again, but various obstacles had to be faced. This research uses historical method in the form of source search heuristic done both from the archives of RIS Cabinet and Presidential Cabinet and magazines and newspapers from 1949 1959. In addition, other relevant facts, found in the contemporaneous documents carefully chosen its validity and suitability criticism . Then, interpretation is done by linking problems, facts, and findings to the situation, then organized systematically as a historical story historiography . The construction process of these facts led to the conclusion that the kretek industry in Kediri, East Java was able to face the obstacles that emerged and experienced a revival in 1950 1959.
2017
S70179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Sihombing, Pardomuan Robinson
Abstrak :
Saat ini, Indonesia menjadi negara ketiga dengan jumlah perokok tertinggi di dunia setelah Cina dan India. Kerugian makro ekonomi akibat konsumsi rokok di Indonesia pada 2015 mencapai hampir Rp 600 triliun. Ada banyak faktor yang dapat mengakibatkan seseorang mengkonsumsi rokok di antara dari segi sosio ekonomi, demografi, lingkungan, budaya dan lainnya. Mengingat konsumsi rokok yang tinggi di Indonesia serta faktor risiko yang terjadi akibat mengkonsumsi rokok, maka penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah batang rokok yang dihisap. Jumlah rokok yang dihisap setiap hari merupakan data cacah nonnegatif. Untuk pemodelan variabel respon yang berupa data cacah, model yang biasa digunakan adalah regresi Poisson, regresi Binomial, dan regresi Negative Binomial. Konsumsi rokok dalam batang per hari merupakan salah satu kasus data cacahan dengan banyak nilai 0 (excess zero). Untuk mengatasi masalah overdispersion yang terjadi, salah satu cara adalah menggunakan Zero Inflated Negative Binomial (ZINB) atau Hurdle Negative Binomial (HNB). Kedua model tersebut digunakan untuk memodelkan data count dengan banyak nilai 0 pada respon dan terjadi overdispersion. Data konsumsi rokok yang dihasilkan dari IFLS memiliki nilai zero excess dan terdapat overdispersi. Model ZINB lebih baik daripada model HNP karena memiliki nilai AIC dan BIC yang lebih kecil. Pada model log hanya variabel penghasilan yang mempengaruhi peluang mengkonsumsi merokok. pada model logit hanya variabel dummy SMP yang tidak mempengaruhi peluang untuk tidak mengkonsumsi rokok, sedangkan variabel lainnya pendidikan, kesejahteraan dan penghasilan mempengaruhi peluang tidak mengkonsumsi rokok. Semakin tinggi pendidikan dan kesejaterahan akan meningkatkan peluang orang untuk tidak merokok
Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas, 2020
330 BAP 3:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kent Rusli
Abstrak :
ABSTRAK Industri rokok dikenal sebagai salah satu industri yang paling banyak diatur di Indonesia, sementara itu juga merupakan fakta yang terkenal bahwa sebagian besar pabrikan berinvestasi dalam kegiatan keterlibatan untuk membangun basis konsumen yang loyal, kebutuhan untuk memahami apakah Pengalaman merek memang memengaruhi kepercayaan dan kepuasan merek perlu dikaji lebih lanjut. Melalui penelitian ini penulis mencoba untuk mempelajari apakah konsumen yang terlibat dalam pengalaman merek tersebut (BE), memang berdampak pada kepuasan merek Merek (BS), yang juga akan menciptakan kepercayaan merek (BT), dan memohon loyalitas merek (BL) . Ini dijawab melalui studi empiris kepada sekitar 100 responden di Indonesia, melalui penyebaran kuesioner terstruktur dengan campuran wawancara online dan tatap muka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman merek memang berdampak pada kepuasan dan kepercayaan merek, dan memicu kesetiaan merek dalam proses tersebut. Studi ini mencoba memberikan kesan umum bagi pemasar industri rokok dalam menjawab dilema mereka tentang manfaat pengalaman merekpaling banyak diatur di Indonesia, sementara itu juga merupakan fakta yang terkenal bahwa sebagian besar pabrikan berinvestasi dalam kegiatan keterlibatan untuk membangun basis konsumen yang loyal, kebutuhan untuk memahami apakah Pengalaman merek memang memengaruhi kepercayaan dan kepuasan merek perlu dikaji lebih lanjut. Melalui penelitian ini penulis mencoba untuk mempelajari apakah konsumen yang terlibat dalam pengalaman merek tersebut (BE), memang berdampak pada kepuasan merek Merek (BS), yang juga akan menciptakan kepercayaan merek (BT), dan memohon loyalitas merek (BL) . Ini dijawab melalui studi empiris kepada sekitar 100 responden di Indonesia, melalui penyebaran kuesioner terstruktur dengan campuran wawancara online dan tatap muka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman merek memang berdampak pada kepuasan dan kepercayaan merek, dan memicu kesetiaan merek dalam proses tersebut. Studi ini mencoba memberikan kesan umum bagi pemasar industri rokok dalam menjawab dilema mereka tentang manfaat pengalaman merekndustri rokok dikenal sebagai salah satu industri yang paling banyak diatur di Indonesia, sementara itu juga merupakan fakta yang terkenal bahwa sebagian besar pabrikan berinvestasi dalam kegiatan keterlibatan untuk membangun basis konsumen yang loyal, kebutuhan untuk memahami apakah Pengalaman merek memang memengaruhi kepercayaan dan kepuasan merek perlu dikaji lebih lanjut. Melalui penelitian ini penulis mencoba untuk mempelajari apakah konsumen yang terlibat dalam pengalaman merek tersebut (BE), memang berdampak pada kepuasan merek Merek (BS), yang juga akan menciptakan kepercayaan merek (BT), dan memohon loyalitas merek (BL) . Ini dijawab melalui studi empiris kepada sekitar 100 responden di Indonesia, melalui penyebaran kuesioner terstruktur dengan campuran wawancara online dan tatap muka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman merek memang berdampak pada kepuasan dan kepercayaan merek, dan memicu kesetiaan merek dalam proses tersebut. Studi ini mencoba memberikan kesan umum bagi pemasar industri rokok dalam menjawab dilema mereka tentang manfaat pengalaman merek
ABSTRACT The cigarette industry is known to be one of the most heavily regulated industry in Indonesia, while it is also a well-known fact that most of the manufacturers are investing in engagement activities to build a loyal base of consumers, the need to understand whether the brand experience is indeed impacting the brand trust and satisfaction need to be further studied. Through this study the author attempts to study whether the consumer who are engaged in such brand experience (BE), has indeed impacted the brand Brand satisfaction (BS), which would also create brand trust (BT), and invoke brand loyalty (BL). This is answered through an empirical study to approximately 100 respondents in Indonesia, through the spreading of structured questionnaire with a mix of online and face to face interviews. The result showed that the brand experience has indeed impacted the brand satisfaction and trust, and invoked brand loyalty in the process.This study tries to give a general impression for cigarette industry marketers in answering their dilemma on the merit of brand experience.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steviana
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh sistem cukai spesifik multi-tiers terhadap perilaku perusahaan dalam memproduksi merk rokok baru. Hal tersebut dilakukan oleh perusahaan untuk memanfaatkan klasifikasi tarif cukai yang berlapis sehingga dapat menghindari tarif cukai rokok yang lebih tinggi dan menciptakan merk rokok baru dengan harga murah dalam rangka meningkatkan keuntungannya. Untuk melihat pengaruh sistem cukai spesifik multi-tiers terhadap penciptaan merk baru digunakan data CK-1 permohonan pemesanan pita cukai yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan, tahun 2009-2017 yaitu sejak berlakunya sistem cukai rokok spesifik multi-tiers. Hasil analisis empiris menunjukkan bahwa penerapan sistem cukai spesifik multi-tiers berpengaruh positif terhadap penciptaan merk rokok baru dimana semakin banyak jumlah lapisan tarif dalam sistem cukai tersebut maka menjadi insentif perusahaan untuk menciptakan merk rokok baru. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa merk rokok baru yang dihasilkan perusahaan merupakan rokok dengan harga murah sehingga sistem cukai spesifik multi-tiers kurang efektif dalam pengurangan konsumsi rokok. Hasil penelitian ini menyarankan untuk menggunakan tarif cukai rokok yang tunggal atau biasa dikenal sebagai uniform dalam kebijakan cukai rokok. Hal ini sudah terbukti dalam penelitian yang dilakukan di Mesir bahwa perubahan struktur cukai dari sistem multi-tiers menjadi uniform secara efektif menyebabkan penurunan konsumsi rokok.
ABSTRACT
This study analyzes the influence of specific excise multi tiers system on cigarette company behavior in producing brand new cigarette. Cigarette company utilizes the classification of layered excise tariffs to avoid higher cigarette excise rates and create new brands of cigarettes at low prices in order to increase profits. To see the effect of the specific multi tiers excise system on brand new creation, CK 1 data contained the list for ordering excise band obtained from the Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance, 2009 2017 which is the year since the introduction of the specific multi tiers cigarette tax system. The empirical analysis shows that the application of specific multi tiers cigarette tax system has a positive effect on brand new creation where higher the tiers number of tariff layers in the cigarette system higher the incentive company to create new cigarette brand. The results also show that the company 39 s new cigarette brand is cheaper than existing brand so the specific multi tier cigarette tax system is less effective in reducing cigarette consumption. The results of this study suggest to use a single cigarette tax rate or commonly known as uniform in the policy of cigarette tax system. This has been proven in research conducted in Egypt that the change of the cigarette tax system of the multi tiers structure to uniform effectively leads to a decrease in cigarette consumption.
Depok: 2018
T49964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Indradinata
Abstrak :
Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok tertinggi ketiga didunia, dan pemerintah berusaha untuk menurunkan konsumsi rokok dengan menerapkan berbagai kebijakan. Tetapi tingkat prevelansi merokok semakin tinggi dan disinyalir sebagai akibat dari tingginya peredaran rokok illegal. Peredaran rokok illegal selain berdampak konsumsi rokok masyarakat akan berdampak negatif pada industri rokok di Indonesia, terutama industri rokok pabrik kecil serta dapat berdampak pada penerimaan negara. Salah satu strategi intelijen yang dapat digunakan dalam pemberantasan rokok ilegal adalah memanfaatkan intelijen ekonomi untuk mengetahui kondisi keseluruhan terkait peredaran rokok ilegal. Analisis regresi data panel dan analisis stakeholder merupakan salah satu metode yang digunakan dalam intelijen ekonomi untuk digunakan merumuskan strategi. Penelitian ini akan membahas mengenai gambaran kondisi hulu-hilir rokok ilegal, faktor-faktor penyebab rokok illegal, kemudian para stakeholder terkait upaya pemberantasan peredaran rokok illegal dan strategi pengawasan dalam upaya pemberantasan peredaran rokok illegal di Indonesia. Penelitian dalam tesis ini menggunakan pendekatan mix method. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan wawancara, open source, literatur review dan kajian pustaka. Pada penelitian ini digunakan beberapa teori dan konsep terkait, yaitu cukai, rokok ilegal, intelijen ekonomi, dan siklus intelijen. ......Indonesia is the country with the third highest number of smokers in the world, and the government is trying to reduce cigarette consumption by implementing various policies. However, the prevalence rate of smoking is increasing and is thought to be a result of the high circulation of illegal cigarettes. The circulation of illegal cigarettes, apart from having an impact on public cigarette consumption, will have a negative impact on the cigarette industry in Indonesia, especially the small factory cigarette industry and can have an impact on state revenues. One intelligence strategy that can be used to eradicate illegal cigarettes is to utilize economic intelligence to determine the overall conditions related to the circulation of illegal cigarettes. Panel data regression analysis and stakeholder analysis are one of the methods used in economic intelligence to design strategies. This research will discuss the description of the conditions upstream and downstream of illegal cigarettes, the factors that cause illegal cigarettes, then the stakeholders related to efforts to eradicate the circulation of illegal cigarettes and monitoring strategies in efforts to eradicate the circulation of illegal cigarettes in Indonesia. The research in this thesis uses a mix method approach. Data collection techniques were carried out using interviews, open source, literature reviews and literature studies. In this research, several related theories and concepts were used, namely excise, illegal cigarettes, economic intelligence, and the intelligence cycle.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>