Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 2 Document(s) match with the query
cover
Farsyah Novalino Hermadi
"Indonesia sebagai negara maritim menghadapi tantangan besar dalam mengelola kapal- kapal yang telah mencapai akhir masa pakainya. Salah satu solusi strategis yang selaras dengan prinsip circular economy adalah pengembangan industri ship recycling, yaitu proses pembongkaran kapal untuk pemanfaatan kembali material dan komponen bernilai ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi pengembangan klaster industri ship recycling di Kota Cilegon, Banten, sebagai pusat kegiatan yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif dengan pendekatan studi literatur, yang dianalisis menggunakan kerangka Porter’s Diamond untuk mengidentifikasi faktor-faktor daya saing, serta Value Chain Analysis untuk memetakan aktivitas utama dan pendukung dalam rantai nilai ship recycling. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kota Cilegon memiliki keunggulan dari sisi lokasi strategis, infrastruktur industri berat, keberadaan pelabuhan, serta dukungan dari pemerintah daerah dan potensi industri logistik dan pengolahan limbah yang terintegrasi.
Aktivitas ship recycling diidentifikasi meliputi persiapan dokumen, pemotongan kapal, pemisahan komponen, hingga distribusi material bekas seperti baja dan peralatan kapal. Seluruh aktivitas ini berpotensi menciptakan nilai tambah tinggi apabila didukung dengan sistem klaster industri yang efisien dan kolaboratif. Penelitian ini juga mengungkap bahwa penerapan circular economy dalam klaster industri ship recycling dapat diwujudkan melalui strategi reduce, reuse, dan recycle, yang mampu meningkatkan efisiensi sumber daya, mengurangi limbah berbahaya, serta menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian daerah.
Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini merekomendasikan pembentukan sistem klaster industri ship recycling di Cilegon sebagai langkah awal transformasi industri maritim Indonesia menuju model ekonomi yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing global.

As a maritime nation, Indonesia faces major challenges in managing end-of-life vessels. One strategic solution that aligns with circular economy principles is the development of a ship recycling industry, which involves dismantling decommissioned ships to reuse valuable materials and components. This study aims to analyze the potential development of a ship recycling industrial cluster in Cilegon, Banten, as an integrated and sustainable hub for maritime waste processing.
A descriptive-qualitative approach was adopted using literature studies analyzed through Porter’s Diamond framework to assess competitive factors, along with Value Chain Analysis to map primary and supporting activities within the ship recycling process. The findings indicate that Cilegon possesses strong potential based on its strategic geographic location, heavy industrial infrastructure, port facilities, and support from local government and related industries such as logistics and waste management.
The ship recycling activities identified in this study include documentation, dismantling, component separation, and the distribution of recycled materials such as steel and marine equipment. These activities offer significant value-creation potential when managed within a collaborative and efficient industrial cluster. The research also demonstrates how the principles of circular economy—reduce, reuse, and recycle—can be integrated into the ship recycling cluster to enhance resource efficiency, minimize hazardous waste, and generate positive impacts on the environment and local economy.
Based on these findings, this study recommends the establishment of a ship recycling industrial cluster in Cilegon as a starting point for transforming Indonesia's maritime industry toward a more sustainable and globally competitive economic model.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fajar
"Ekonomi sirkular bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam dan mengurangi jumlah besar limbah yang berdampak pada lingkungan. Meskipun banyak penelitian telah mengidentifikasi berbagai keuntungan dari mengadopsi ekonomi sirkular, hanya sedikit penelitian yang menyelidiki risiko mengadopsi konteks ekonomi sirkular. Oleh karena itu, untuk mengisi celah penelitian tersebut, penelitian ini mengusulkan prioritasi risiko pada penerapan ekonomi sirkular dalam rantai pasokan plastik Indonesia. Langkah pertama, penelitian ini melakukan tinjauan pustaka untuk mengidentifikasi kategori risiko dalam penerapan ekonomi sirkular rantai pasokan manufaktur plastik. Kedua, dilanjutkan dengan wawancara dengan pakar untuk memvalidasi risiko yang teridentifikasi. Para Expert yang tepat dilibatkan dalam menilai kategori pada skala integer empat poin yaitu “Tidak Relevan”, “Agak Relevan”, “Cukup Relevan” dan “ Sangat Relevan”. Dari penilaian Expert, penelitian ini menetapkan delapan kategori risiko dan 31 risiko spesifik menggunakan metode DEMATEL based-ANP. Dari 31 risiko, terdapat lima risiko spesifik dengan bobot pengaruh terbesar dalam risiko penerapan ekonomi sirkular antara lain transparansi informasi, sistem informasi pendukung tata kelola, tanggung jawab sosial, dampak lingkungan dan standardisasi.

The circular economy aims to utilize natural resources and reduce the large amount of waste that impacts the environment. Although many studies had identified various advantages of adopting a circular economy, only a few studies have investigated the risks of adopting a circular economy context. Therefore, to fill this research gap, this study proposes a preliminary risks assessment of adopting circular economy initiatives in the Indonesian plastic Supply Chain. First, this study performed a literature review to identify risk criteria in the plastic manufacturing Supply Chain's circular economy initiative. Second, it continued by interviewing the Experts to validate the identified risks. Right Experts are involved in rating the criteria on a four-point integer scale. From Expert appraisal, this study established eight risk categories and 31 specific risks using DEMATEL based-ANP. There are specific risks with the greatest influence in the application of a circular economy, they are transparency of information, information systems supporting governance, social responsibility, environmental impact and standardization."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library