Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1988
391 PAK (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chintya Hanindhitakirana Wirawan
"Studi ini melakukan riset terkait analisis semiotika kebaya encim terhadap perempuan betawi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu dan mengkaji kekhasan yang terdapat di dalam pakaian kebaya encim yaitu berupa model, warna, dan pelengkapnya, serta menganalisis makna-makna yang terkandung dibalik setiap komponen pada pakaian kebaya encim Betawi. Studi ini menggunakan model analisis semiotika dengan basis segitiga semiotika Charles S. Peirce (1902) yang dikembangkan oleh Ogden & Richards (1923). Studi ini menggunakan data kualitatif yang diperoleh melalui sumber-sumber kajian pustaka dari buku, penelitian terdahulu, jurnal penelitian, artikel-artikel, dan situs web. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa model, warna, dan pelengkap kebaya encim, memiliki makna yang penting dan tersendiri, yang menjadikan kebaya encim sebagai salah satu simbol atau ikon yang menunjukan keanggunan dan kehormatan bagi perempuan Betawi.
......This study conducted research related to the semiotic analysis of the kebaya encim of Betawi women. The purpose of this study was to find out and examine the characteristics contained in the kebaya encim clothing in the form of models, colors, and procedures for its use, as well as analyze the meanings contained behind each component of the Betawi’s kebaya encim clothing. This study uses a semiotic analysis model based on the semiotic triangle of Charles S. Peirce (1902) developed by Ogden & Richards (1923). This study uses qualitative data obtained through literature review sources from books, previous studies, research journals, articles, and websites. The results of this study indicate that the model, color, and complements for wearing the kebaya encim, have an important and separate meaning, which makes the kebaya encim one of the symbols or icons that show elegance and honor for Betawi women."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ini memuat keterangan tentang 18 macam permainan kartu, yaitu: Pei, Kowah, Gonggong, Tantanan, Thothit, Belit, Tekpo, Capjikya-Lakkya-Sikya, Setoteran, Slikuran, Jemeh (ceme) mawi kertos ageng, Bakaran, Komersi, Omber, Sembrek, Dhomino mawi kretos kredhus, Dhomino (Capleyong) mawi kretos kajeng. Selain itu, terdapat pula uraian tentang pakaian anak-anak Jawa, berjudul Panganggen tiyangJawi: wiwit lair dumugi umur 10 taun (h.105-115). Bahan ini disusun oleh R.M. Suwandi pada tahun 1931, atas permintaan Pigeaud. Naskah kemudian diketik ulang oleh staf Pigeaud. Lihat FSUI/UR.20, MSB/F.33a, dan PNRI/G.139 untuk salinan ketikan tersebut."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.19-NR 314
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah merupakan salinan ketik dari naskah UR.19, dibuat pada tahun 1930an oleh staf Pigeaud. Untuk keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah tersebut. Bandingkan pula PNRI/G 139 dan MSB/F.33a yang persis sama dengan naskah ini (mikrofilm MSB, rol 158.01). FSUI menyimpan dua eksemplar naskah salinan ketikan ini (G 139a-b). Hanya ketikan asli (a) yangdimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.20-G 139a-b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Trismaya
"Disertasi ini mendiskusikan gejala sosial kembalinya kebaya sebagai busana nasional setelah mengalami masa ‘kehilangan’ seusai reformasi tahun 1998 akibat terjadinya perubahan struktur sosial politik bersamaan dengan keruntuhan Orde Baru. Struktur sosial politik berperan penting dalam perjalanan eksistensi kebaya sehingga ketika negara tidak hadir dalam pemosisian kebaya, maka para aktor yang berasal dari masyarakat mengambil alih peran ini. Salah satu aktor-aktor ini adalah perancang mode yang merancang kebaya berdasarkan selera pasar dan cenderung tidak mematuhi pakem. Di tengah kondisi ini, muncul para perempuan yang mendirikan komunitas kebaya dengan visi mengembalikan kebaya sebagai busana nasional dan mengenalkannya kembali ke masyarakat.  Penelitian ini dilakukan di Jakarta dan sekitarnya. Data penelitian ini dikumpulkan dengan metode observasi partisipasi, wawancara mendalam, dan kajian pustaka. Penelitian ini menunjukkan bahwa kembalinya kebaya dalam masyarakat modern saat ini dilatarbelakangi perubahan sosial politik pasca reformasi di Indonesia dan peran para aktor yang mengubah bentuk dan fungsi kebaya. Aksi para perempuan dalam proses retradisionalisasi kebaya mengatasnamakan nasionalisme namun tidak semua memiliki visi yang sama karena kebaya juga menjadi media mengekspresikan diri para perempuan dari komunitas kebaya.  
......This dissertation is discussing about social symptoms of the reappearance of kebaya as national dress, temporarily ‘disappeared’ after reformation era in 1998, due to social and politic structural changes, along with the collapse of the New Order era. The social and political structures play an important role in the journey of kebaya existence, when there is non-existence of government’s presence in positioning of kebaya, all artists that came from society, take over this role. These artists are fashion designers, they design kebaya based on market taste and they tend not to comply with the standard. In this condition, a group of women established a kebaya community with the vision to restore kebaya as a national dress and re-introduce it to the society.  This research is conducted in Jakarta and surrounding sites. The data is collected based on participated observation method, and literature review. This research shows that the re-appearance of kebaya in modern society this time is motivated by social and political changes post reformation in Indonesia, and the roles of the artists that transform the shape and function of kebaya. The action of women in the process of kebaya retraditionalization on behalf of nationalism, but not all of them have a same vision, because kebaya is also becomes a media to self expression to those women from kebaya community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1988
391 PAK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI, 1990
391 PAK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1990
391 PAK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Museum Seni Jakarta, 2016
701.18 JAK b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Lontar Bali yang berjudul Rsi Sasana ini berisi uraian tentang kewajiban siswa terhadap guru, di antaranya sikap berbakti, taat akan perintah (tidak pemah menentang), berlaku sopan, dan sebagainya. Dilanjutkan dengan kewajiban guru terhadap siswa, antara lain: bersikap adil (tidak pilih kasih), memberikan segala ajaran kebenaran, dan sebagainya. Selain itu, dalam teks diuraikan pula jenis-jenis pakaian (bernama bawa) pendeta antara lain: ktu agung, apopol, mamumutut, maketu genitri, agimbal, aburu, angododo, manyurarak, mabeben sirah, dan sebagainya. Dilanjutkan dengan nama-nama busana pendeta seperti: mas ampet, maganitri, magundala, magoduha, makanta barana, madodot, masawit, makuta mulya, masabuh, macota, dan lain-lain. Disinggung juga tentang ajaran tri kaya parisuda, uraian dasendria (sepuluh indria) yang terdapat dalam bhuwana alit (tubuh manusia) yaitu telinga, hidung, mulut, lidah, tangan, kaki, pantat, kemaluan, dan kulit. Teks diakhiij dengan ajaran panca siksa, uraian tentang sukla brahmacari (tidak beristri), sawala brahmacari (hanya satu istri), dan tresna brahmacari (beristri lebih dari satu). Semuanya ini merupakan pegangan para resi atau sasana (tata laku) dalam memberikan ajaran kepada siswanya. Terdapat juga larangan-larangan yang tidak patut dilakukan oleh para siswa. Untuk naskah-naskah yang sejudul, lihat antara lain LOr 9127; Kirtya/266 dan 1333e. Informasi penulisan teks maupun penyalinan naskah ini tidak ditemukan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.2-LT 53
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>