Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Nur Faishal Farid
"Batubara menjadi energi utama dalam kebutuhan pembangkit listrik. Oleh karena itu kegiatan eksplorasi dan produksi batubara masih perlu dilakukan. Penelitian ini dilakukan di wilayah pertambangan PT. Trisensa Mineral Utama, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur dengan keadaan geologi batubara yang terendapkan pada Formasi Balikpapan dan termasuk kategori kondisi geologi moderat, dengan keadaan lapisan batubara yang nyaris vertikal. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan dan menghitung sumber daya batubara di Lapangan WB. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif berupa studi literatur dan pengamatan lapangan serta metode kuantitatif berupa pemodelan dan persamaan matematis perhitungan volume batubara yang dibantu oleh perangkat lunak Minescape 5.7. Studi literatur dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang mendukung dalam kegiatan penelitian dan untuk mengetahui kondisi geologi daerah penelitian. Pengamatan lapangan digunakan untuk mengukur geometri aktual batubara daerah penelitian dan sebagai gambaran awal dalam melakukan pemodelan. Data yang digunakan dalam pemodelan dan perhitungan sumber daya batubara berupa 16 titik bor yang mencakup informasi data survei, litologi, dan kualitas batubara yang kemudian diinterpretasikan untuk menghasilkan model bawah permukaan dan besaran tonase sumber daya batubara. Berdasarkan hasil pemodelan, secara umum rata-rata kemiringan lapisan batubara pada daerah penelitian adalah sebesar 75o dengan ketebalan mulai dari 1,19 m hingga 6,14 m. Setelah dilakukan perhitungan, diketahui bahwa sumber daya tereka sebesar 234.396 ton, sumber daya tertunjuk sebesar 2.008.651 ton, dan sumber daya terukur sebesar 835.764 ton, sehingga total keseluruhan sumber daya pada Lapangan WB adalah sebesar 3.078.811 ton. Dengan mengetahui geometri batubara di bawah permukaan serta mengetahui besaran nilai sumber daya batubara di daerah penelitian tersebut, diharapkan dapat membantu dalam rencana penambangan di Lapangan WB ke depan.

Coal is the main energy for power plants. Therefore, coal exploration and production activities still need to be carried out. This research was conducted in the mining area of ​​PT. Trisensa Mineral Utama, Loa Janan District, Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan Province with geological conditions of coal deposited in the Balikpapan Formation and included in the category of moderate geological conditions, with almost vertical dipping of coal seam. This study aims to model and calculate coal resources in WB Field. The method used in this study is a qualitative method in the form of literature studies and field observations and quantitative methods in the form of modeling and mathematical equations for calculating coal volume assisted by Minescape 5.7 software. Literature study was conducted to obtain supporting theories in research activities and to determine the geological conditions of the research area. Field observations are used to measure the actual geometry of the coal in the research area and as an initial description in modeling. The data used in the modeling and calculation of coal resources are 15 drill points which include survey data, lithology, and coal quality information which are then interpreted to produce the subsurface model and the tonnage of coal resources. Based on the modeling results, in general the average slope of the coal seam in the study area is 75o with thickness ranging from 1.19 m to 6.14 m. After calculating, it is known that the inferred resource is 234,396 tons, the indicated resource is 2,008,651 tons, and the measured resource is 835,764 tons, so that the total resource in WB Field is 3,078,811 tons. By knowing the geometry of the coal below the surface and knowing the value of the coal resources in the research area, it is hoped that it will help in future mining plans at WB Field."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kezialie
"Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang menyumbang kebutuhan batubara negara dalam jumlah yang cukup besar. Formasi Muara Enim merupakan salah satu cekungan di Sumatera Selatan yang menghasilkan sumberdaya batubara. Salah satu metode untuk menghitung estimasi sumberdaya batubara yaitu menggunakan metode pemodelan geologi 3 dimensi (3D Geological Modelling) untuk membentuk model struktur geologi dan bagaimana bentuk dan volume seam batubara itu terlihat. Untuk perhitungan volume sumberdaya batubara dapat dilakukan dengan metode circular yang kemudian mengacu kepada prinsip SNI 5012:2011, berdasarkan kondisi geologi pada daerah penelitian. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah Model seam batubara menunjukkan luas area 617.859,514 m2 dengan strike/dip N317°E/10°, dan ketebalan rata-rata batubara sebesar 3.7 meter dari seluruh titik bor. Berdasarkan model yang dihasilkan dan pembuatan subcrop, persebaran batubara di daerah penelitian memiliki orientasi Timur Laut – Barat Daya. Estimasi sumber daya batubara dari model seam batubara mencapai 16211.03 ton. Sementara itu, metode circular menghasilkan tonase batubara sebanyak 8492.97 ton untuk sumber daya terukur, 4904.15 ton untuk sumber daya tertunjuk, dan 2813.91 ton untuk sumber daya tereka dalam IUP daerah penelitian.

South Sumatra is one of the provinces in Indonesia which contributes quite a large amount to the country's coal needs. The Muara Enim Formation is one of the basins in South Sumatra that produces coal resources. One method for calculating coal resource estimates is using the 3-dimensional geological modeling method (3D Geological Modeling) to create a model of the geological structure and how the shape and volume of the coal seam looks. Calculating the volume of coal resources can be done using the circular method which then refers to the principles of SNI 5012:2011, based on the geological conditions in the research area. The results obtained from this research are that the coal seam model shows an area of 617,859.514 m2 with a strike/dip of N317°E/10°, and an average coal thickness of 3.7 meters from all drill points. Based on the model produced and the subcrop made, the distribution of coal in the research area has a Northeast – Southwest orientation. The estimated coal resources from the coal seam model reached 16211.03 tons. Meanwhile, the circular method produces coal tonnage of 8492.97 tons for measured resources, 4904.15 tons for indicated resources, and 2813.91 tons for inferred resources in the research area of IUP."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Maharani Putri
"Batubara telah menjadi komoditas pertambangan yang sangat vital bagi Indonesia. Daerah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, memiliki formasi pembawa endapan batubara, seperti Formasi Montalat, dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model dan menghitung estimasi sumberdaya batubara pada daerah X, Kalimantan Tengah. Pembuatan model dilakukan dengan perangkat lunak Minescape 5.7 dengan menerapkan metode interpolasi geostatistik inverse distance weighted (IDW) dan polynomial, dengan rentang order 0 - 3. Dari 40 data bor, 6 di antaranya memiliki log geofisika. (berupa parameter gamma ray dan density. Ditemukan 2 seam utama, yaitu seam E (terbagi menjadi seam EU dan EL) dan seam F. Kemiringan seam berkisar 13° - 14°, dengan kemenerusannya berkisar 260 - 450 meter, serta 3 variasi ketebalan. Tidak ditemukan indikasi sesar dan intrusi, namun terdapat indikasi adanya gentle fold dengan sudut > 120° pada model hasil interpolasinya. Aspek kualitas batubaranya ditemukan minimnya variasi. Berdasarkan hal tersebut, kompleksitas geologinya termasuk kondisi geologi sederhana. Berdasarkan hasil pemodelan, metode Polynomial order 1 paling sesuai dengan kondisi daerah penelitian, yang ditunjukkan oleh kesesuaian model dengan data aktual produksinya. Sedangkan, hasil pemodelan dari metode Inverse Distance Weighted banyak ditemukan ketidaksesuaian model dengan data aktualnya, khususnya pada penampang yang searah dip. Berdasarkan estimasi sumberdaya dengan metode circular USCS, sumberdaya total di daerah penelitian sebesar 17.712.998 ton, dengan area tereka 10.671.313 ton, area tertunjuk 5.412.609 ton, dan terukur 1.629.075 ton.

Coal has become a vital mining commodity for Indonesia. The North Barito Regency area in Central Kalimantan contains coal-bearing formations, such as the Montalat Formation, among others. This research aims to create a model and estimate coal resources in area X, Central Kalimantan. The modeling was conducted using Minescape 5.7 software, applying geostatistical interpolation methods of inverse distance weighted (IDW) and polynomial, with orders ranging from 0 to 3. From 40 drill data points, 6 included geophysical logs (gamma ray and density parameters). Two main seams were identified: seam E (divided into EU and EL) and seam F. The seams have a dip ranging from 13° to 14°, with continuities between 260 and 450 meters, and three thickness variations. No indications of faults or intrusions were found, but there were indications of gentle folds with angles >120° in the interpolation model. The quality of the coal showed minimal variation, indicating simple geological conditions. Based on the modeling results, the Polynomial order 1 method was the most suitable for the study area, as shown by the model's alignment with actual production data. In contrast, the Inverse Distance Weighted method showed significant discrepancies, particularly in sections parallel to the dip. According to resource estimates using the circular USCS method, the total resources in the study area amounted to 17,712,998 tons, with 10,671,313 tons inferred, 5,412,609 tons indicated, and 1,629,075 tons measured."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library