Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anjas Herwasto
Abstrak :
Kebutuhan akan BBM semakin meningkat baik di masyarakat maupun untuk dunia industri, sedangkan cadangan BBM di Indonesia sendiri semakin menipis. Oleh karena itu, untuk mengatasi kelangka BBM dibutuhkan suatu bahan bakar alternatif lain yang dapat digunakan oleh masyarakan dan industri. Salah satu bahan bakar alternatif yang sudah mulai digunakan adalah batu bara. Cadangan batu bara di Indonesia sendiri termasuk terbesar di dunia sebesar 61,3 milyar ton, dengan cadangan 6,7 milyar. Untuk mengangkut jumlah batubara yang sedemikian besar, angkutan laut menjadi alternatif terbaik. Forecast yang dilakukan oleh Stramindo memperkirakan demand untuk angkutan batubara akan tumbuh sangat pesat, namun demikian ada beberapa kompetisi yaitu karena preferensi dari konsumsi dalam negeri untuk memanfaatkan sumber bahan bakar gas sebagai substitusinya. Pertumbuhan lalu-lintas angkutan laut untuk mengangkut komoditas batubara diperkirakan akan berada pada trip rate 0,67, artinya setiap 1 juta ton produksi terjadi lalu-lintas 0,67 juta ton angkutan laut. Dengan demikian pada saat konsumsi perdagangan batubara mencapai 63,1 juta ton, akan terjadi arus lalu-lintas angkutan laut sebanyak 42,28 juta ton. Namun sampai sekarang fakta yang terjadi di lapangan pihak investor baik dari pemerintah maupun swasta masih belum mengalokasikan dana yang mencukupi untuk bisnis pengangkutan batu bara. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penulisan skripsi ini akan dilakukan suatu analisa mengenai manajemen pengangkutan batu bara. Analisis yang dilakukan adalah mempelajari kontrak jangka panjang dalam pengangkutan batu bara, sejumlah informasi dan data dalam pendirian perusahaan yang bergerak dalam bidang Marine Services pada umumnya dan manajemen pengangkutan batu bara pada khususnya. Data dan informasi di dapatkan dari PT. Bahtera Marina Perkasa. Semua faktor yang berkaitan dengan manajemen pengangkutan batu bara dan pendirian perusahaan akan dianalisis dan dibuktikan kebenarannya. Bahwa menginvestasikan atau mengalokasikan dana dalam dunia Marine Services ini tidak merugikan bahkan sangat menguntungkan untuk investor dan untuk negara. Hal ini dikarenakan aliran uang yang terjadi didalam bisnis ini sangat lancar dan cepat untuk mencapai titik breaking event point.
The needs of oil fuel are now increasing in our society and industry. In the other side, the oil fuel reserve in Indonesia keeps decreasing. Therefore, we need another alternative fuel to solve the lack of oil fuel. One of the alternative fuels that have been started to be used is coal fuel. The reserve of coal fuel in Indonesia is one of the biggest fuels in the world. It is about 61.3 billion tons, with the reserve is about 6.7 billion. To carry those amounts of coal, sea carrier is the best alternative. Forecast survey that is held by Stramindo predicts that the demand of coal carrier will be increased fast. It also says that there will be several competitions because the preferences of local consumers are using gas fuel as the substitution. The increase of sea carrier traffic for coal is predicted will be on trip rate 0.67. It means that every one million tons of production will cause 0.67 million tons of sea carrier traffic. Moreover, the consumed of 63.1 million tons of coal trading will also cause 42.28 million tons of sea carrier traffic. The real is nowadays the investors - even it is from the government and also private company - still do not allocate their funds to fulfill the coal carrier business. Therefore, this paper will analyze the management of coal carrier business. We will analyze the long term contract in coal carrier business and amounts of data and information in the establishment of marine services and coal carrier company. The data and information will be taken from PT. Bahtera Marina Perkasa. All the factors related to coal carrier management and company establishment will be analyzed. We will also prove that investing or allocating funds in marine services will bring advantages for the investors and our country. It will be happened because the cash flow in this type of business is always fast and smooth to reach the break event point.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S38062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Rahmani Syafril
Abstrak :
Lingkungan Dalam Sektor Industri Gas Bumi Studi Kasus: Penggunaan Jalan Inspeksi Pipa Gas Untuk Transportasi Batubara Di Sumatera Selatan. Skripsi ini membahas mengenai pengelolaan resiko proyek pada terhadap transportasi batubara aspek sosial dan lingkungan. Tahapan pertama diawali dengan identifikasi resiko, kemudian dilanjutkan dengan analisis kualitatif resiko menggunakan Probability and Impact Matrix, dilanjutkan dengan tahapan perencanaan respon resiko dan ditutup dengan mengkaji ulang respon resiko yang telah disusun.
Related In Gas Industry Sector Case Study: Use of Gas Pipeline Inspection Path To Transport Coal In South Sumatera. This thesis discusses about the risk project management in coal transportation on the social and environmental aspects. The first stage begins with the identification of risks, followed by a qualitative analysis of risk using the Probability and Impact Matrix, then planning risk responses and closed with reviewing risk responses have been compiled.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Putro Satrio Wicaksono
Abstrak :
Tingginya penggunaan batubara di dunia untuk kebutuhan pasokan listrik menyebabkan meningkatnya permintaan untuk penggunaan batubara kualitas rendah seperti lignit dan sub-bituminous. Hal ini berakibat pada meningkatnya penggunaan batubara dengan kualitas rendah seperti sub-bituminous dan lignite. Dalam proses rantai suplai, ada kemungkinan batubara disimpan di suatu tempat dalam waktu yang cukup lama. Dikarenakan batubara  dengan kualitas rendah memiliki sifat lebih mudah mengalami pembakaran spontan maka hal tersebut berpotensi untuk menimbulkan kasus terjadinya kecelakaan yang diakibatkan oleh pembakaran spontan ketika disimpan dalam suatu tempat dalam waktu tertentu.  Beberapa metode yang telah dilakukan untuk mengurangi pembakaran spontan pada batubara yaitu antara lain pemadatan tumpukan batubara, menyemprotkan secara langsung cairan tertentu pada batubara, pengecekan temperatur berkala, volcano trap, serta pembuatan parit. Masing-masing metode tersebut memiliki kekurangan sehingga perlu dilakukan penelitian untuk menemukan cara lain yang lebih efektif dalam mencegah pembakaran spontan. Salah satu metode lain yang dikembangkan untuk mengontrol temperatur batubara sehingga dapat mencegah terjadinya pembakaran spontan adalah pendinginan tidak langsung dengan menggunakan alat penukar kalor yang diletakkan di dalam tumpukan batubara dan dialiri dengan air. Metode ini dapat digunakan untuk mengontrol temperatur baik dalam proses penyimpanan maupun dalam proses transportasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji metode tersebut dan mengetahui pengaruh rasio luas permukaan perpindahan kalor dan volume bahan mampu bakar  terhadap efektivitas pengendalian temperatur dalam pencegahan pembakaran spontan. Pengujian dilakukan dengan skala laboratorium untuk mengontrol temperatur batubara menggunakan alat penukar kalor yang terbuat dari pipa tembaga. Sampel batubara diletakkan di dalam wadah silinder dengan diameter 8,5cm dan tinggi 11cm. Kemudian, alat penukar kalor berbentuk spiral diletakkan di tengah wadah silinder dan dialiri dengan air dengan temperatur 27 Pengujian dilakukan dengan menggunakan oven yang diatur pada beberapa temperatur yaitu 400K, 410K, 420K, dan 430K untuk mengetahui kemampuan pendinginan metode ini pada berbagai kondisi temperatur. Sampel didinginkan dengan menggunakan air yang dialirkan melalui alat penukar kalor dengan beberapa konfigurasi dimensi untuk mengetahui pengaruh rasio luas permukaan perpindahan kalor dan volume bahan mampu bakar. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin besar luas permukaan bidang perpindahan kalor maka semakin besar cooling load yang dihasilkan. ......The high use of coal for power generating purpose has increased the demand for lower rank coal such as lignite and sub-bituminous. This has resulted in increased use of low rank coal such as sub-bituminous and lignite. In the supply chain process, there are several cases for coal to be stored in a place for quite a long time. Because low quality coal is more susceptible to spontaneous combustion, it has the potential to cause work-related accidents caused by spontaneous combustion when stored in a certain time. One method that is being developed to control the temperature of coal so that it can prevent the occurrence of spontaneous combustion is to apply a heat exchanger which is placed in a coal pile and then flowed with water. This method can be used to control the temperature both in the storage process and in the transportation process. The purpose of this study was to test the method and in particular to study the effect of the ratio of heat transfer surface area and volume of combustible material to the effectiveness of temperature control in spontaneous combustion prevention. A laboratory scale experiment was set up to control the temperature of coal pile using a heat exchanger made from copper tubes. Coal samples are placed in cylindrical containers with a diameter of 8.5 cm and 11 cm high. Then a spiral shaped heat exchanger is placed in the center of the cylindrical container and flowed with sea water at an approximate temperature of 27oC Tests were carried out using several configurations of heat exchanger dimensions to determine the effect of the ratio of heat transfer surface area on the cooling capacity of the coal pile. The test results show that the greater surface area of the heat transfer would produce greater temperature difference indicating the ability to control coal pile temperature.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Heri Prastian
Abstrak :
Ada berbagai pilihan alat angkut material batubara disesuaikan dengan target produksi, kondisi kerja dan pertimbangan biaya produksi. Banyak pertimbangan bagi perusahaan kontraktor batubara yang fokus pekerjaannya adalah pengangkutan batubara. Pilihan alat angkut batubara khususnya dari stockpile crusher menuju ke port adalah menggunakan dump truck. Tipe dump truck yang dapat digunakan adalah Rigid Dump Truck, Single Trailer Truck, dan Double Trailer Truck. Dalam penelitian kegiatan praktek keinsinyuran ini berfokus untuk membandingkan antara Rigid Dump Truck dan Single Trailer Truck untuk aplikasi pengangkutan batubara dilihat dari aspek Keselamatan, Produktivitas, Dan Efisiensi Biaya. ......There are various choices of coal material conveyance that are adjusted to production targets, working conditions and production cost considerations. There are many considerations for coal contractor companies whose work focus is coal transportation. The choice of means of transporting coal, especially from the stockpile crusher to the port, is to use a dump truck. The types of dump trucks that can be used are Rigid Dump Trucks, Single Trailer Trucks, and Double Trailer Trucks. In this engineering practice research activity focuses on comparing Rigid Dump Trucks and Single Trailer Trucks for coal hauling applications from the aspects of Safety, Productivity and Cost Efficiency.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Nuraeni
Abstrak :
PT XYZ merupakan perusahaan dalam rantai pasokan kegiatan distribusi batubara dari Jetty Loa Tebu ke Muara Berau. Armada pendistribusian batubara yang dioperasikan adalah tongkang yang dipandu oleh kapal tunda. PT XYZ harus dapat merencanakan kebutuhan kapasitas distribusi batubara yang efektif untuk menghindari distribusi yang tidak merata, mengantisipasi fluktuasi dan meningkatkan permintaan transhipment. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung proyeksi jumlah kebutuhan kapasitas transhipment dan distribusi batubara oleh tongkang di PT XYZ dalam 5 tahun ke depan dan menentukan strategi capacity planning yang tepat untuk diterapkan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah peramalan untuk memproyeksikan jumlah transhipment batubara dari 10 tahun yang lalu, metode yang dibandingkan adalah regresi dan dekomposisi yang sesuai untuk peramalan jangka panjang. Keakuratan model peramalan dibandingkan dan menunjukkan bahwa peramalan menggunakan dekomposisi memiliki hasil yang lebih baik untuk diterapkan karena memiliki nilai RMSE dan MAPE terkecil. Proyeksi transshipment batubara di 2029 adalah 843,535 MT dan karena pada penelitian ini memiliki dua fungsi tujuan, penulis menggunakan Goal Programming untuk mendapatkan jumlah tongkang yang optimal. Selanjutnya, berdasarkan hasil peramalan dan optimalisasi perlu penambahan 4 tongkang untuk mengimbangi proyeksi transhipment pada tahun 2029, dilakukan perbandingan analisis biaya untuk alternatif strategi lead, lag, dan kapasitas rata-rata. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa strategi lead capacity memiliki nilai biaya terendah dan merupakan strategi perencanaan kapasitas terbaik dengan berinvestasi atau menambah set kapal tunda dan tongkang. ......PT XYZ is a company in the supply chain of coal distribution activities from Jetty Loa Tebu to Muara Berau. The coal distribution fleet operated is a barge guided by tugs. PT XYZ must be able to plan the needs of effective coal distribution capacity to avoid uneven distribution, anticipate fluctu ations and increase demand for transhipment. This study aims to calculate the projected number of coal transhipment and distribution capacity needs by barges at PT XYZ in the next 7 years and determine the appropriate capacity planning strategy to be implemented in meeting the needs. The research method used is forecasting to project the number of coal transhipment from 10 years ago, the methods being compared are regression and decomposition which appropriate for long-term forecasting. The accuracy of the forecasting model is compared and shows that forecasting using decomposition has better results to apply because it has the smallest RMSE and MAPE values. Coal transhipment projection in 2029 is 843,535 MT and due to we have two objective function, we are using Goal Programming to get the optimum number of barges. Furthermore, based on forecasting and optimization result we need to add 4 barges to balance the transhipment projection in 2029, a cost analysis comparison is conducted for alternative lead, lag, and average capacity strategies. The calculation results show that the lead capacity strategy has the lowest cost value and is the best capacity planning strategy by investing in or adding sets of tugs and barges.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes ST
Abstrak :
Hambatan pada kapal tongkang identik dengan kecepatan kapal tersebut. Dengan menggunakan bantalan udara pada dasar kapal tersebut mampu mengurangi hambatan kapal tersebut. Tujuan studi ini untuk mengetahui perbedaan kecepatan pada kedua jenis kapal model baik tongkang dengan menggunakan bantalan udara dan tanpa menggunakan bantalan udara, yang nantinya berpengaruh kepada nilai hambatan kapal tersebut. Kapal model dibuat dengan ukuran yang telah ditentukan berdasarkan desain awal dengan ukuran-ukuran yang telah disesuaikan pada kondisi percobaan. Variasi muatan pada kapal dan pemberat untuk melakukan uji tarik dilakukan untuk pengambilan data. Hasil menunjukkan hubungan antara kecepatan terhadap variasi muatan dan pemberat pada kedua jenis kapal model yang mempengaruhi perbandingan hambatan pada masing-masing kapal model. Hasil diperlihatkan bahwa pada kapal tongkang dengan menggunakan bantalan udara mengalami hambatan yang kecil dibandingkan kapal tongkang tanpa menggunakan hambatan udara, dan perbedaan hambatan berkisar anatara 15-20 %. ......The resistance of a barge is identically than the velocity of the barge. With using an air cushion system can decrease the resistance of that barge. The point is to know the diference between barge with air cushion system and without air cushion system, eventually the diference of velocity is effect to the resistance of that barge. The barge's design has make with a measure that real in a testing condition. Load and mass of hanger variations is used to get some data. The result can show the relation of velocity of barge and hanger on two barge model, eventually the result can effect the resistance both of barge model. The result can show that a barge with air cushion system have a small resistance than a barge without a barge, and the range of resistence is among 15-20 %.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52160
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Teknologi rel panjang saat ini biasa digunakan pada struktur jalan rel, dimana cara pembuatannya dilakukan dengan menyambung rel-rel standar dengan pengelasan setempat. Las thermit adalah salah satu metode pengelasan yang umum digunakan untuk menyambung rel. Pengelasan pada sambungan rel merupakan titik lemah terutama pada daerah pengaruh panas (HAZ), sebab jika terjadi beban kejut dapat mengakibatkan patah. Persoalan lain adalah mengatasi bahaya tekuk, akibat gaya longitudinal karena perubahan suhu. Makalah ini membahas kajian kekuatan sambungan las thermit rel R 54. Metode evaluasi meliputi pemeriksaan cacat pengelasan, uji kekerasan dan uji kekuatan lentur. Dari hasil uji kekuatan lentur dapat disimpulkan bahwa tegangan rata-rata sambungan rel sebesar 8944,57 kg/cm2, sedangkan tegangan lentur akibat beban gandar 1193 kg/cm2 dan tegangan longitudinal akibat perubahan temperatur sebesar 441 kg/cm2 sampai 1102 kg/cm2. Dengan demikian sambungan las thermit rel R 54 dapat dioperasikan pada lintas angkutan batubara, sepanjang tidak diketemukan adanya indikasi cacat pengelasan.
MKK 11:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library