Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Irianadiningrat Herawati Perez
"Indonesia merupakan negara kedua dengan garis pantai terpanjang setelah Kanada sepanjang 81.000 km (Dep. Kelautan RI, 2002). Wilayah pesisir pantai Utara Kabupaten Subang mengalami degradasi fisik pesisir akibat alih fungsi lahan dari mangrove menjadi tambak sehingga memberikan pengaruh terhadap garis pantai (Kalther, J. dan Itaya, A., 2020). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan garis pantai yang terjadi di pesisir Kabupaten Subang dan hubungannya terhadap faktor pendorong baik hidro-oseanografi maupun antropogenik pada periode tahun 2004 – 2022. Metode analisis Digital Shoreline Analysis System (DSAS) digunakan untuk menghitung perubahan garis pantai, klasifikasi terbimbing maximum likelihood untuk mengetahui jenis tutupan lahan di pesisir Kabupaten Subang dan uji regresi linear berganda untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa pesisir Kabupaten Subang mengalami dominasi abrasi terbesar sejauh 1,9 km dan akresi terbesar sejuah 1,48 km. Perubahan garis pantai signifikan disebabkan karena perubahan luasan hutan mangrove dan keberadaan muara sungai dengan interpretasi korelasi yang sangat kuat dan memiliki hubungan yang searah, kecuali variabel gelombang.
Indonesia is the second country with the longest coastline after Canada with a length of 81,000 km (Dep. of Maritime Affairs, 2002). The northern coastal area of Subang Regency is experiencing coastal physical degradation due to the conversion of land from mangroves to ponds so that it has an influence on the coastline (Kalther, J. and Itaya, A., 2020). This study was conducted to determine the coastline changes that occur on the coast of Subang Regency and their relationship to the driving factors both hydro-oceanographic and anthropogenic in the period 2004 – 2022. The Digital Shoreline Analysis System (DSAS) analysis method is used to calculate shoreline changes, guided classification maximum likelihood to determine the type of land cover on the coast of Subang Regency and multiple linear regression test to determine the relationship between variables. The results of the analysis showed that the coast of Subang Regency experienced the largest abrasion dominance as far as 1.9 km and the largest accretion as far as 1.48 km. Significant shoreline changes are caused by changes in mangrove forest area and the presence of river estuaries with a very strong correlation interpretation and has a unidirectional relationship, except for the wave variable."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mufidah Tartila
"Lanskap suatu wilayah selalu bersifat dinamis karena tidak terlepas dari aktivitas alam dan manusia yang terus berkembang seiring berjalannya waktu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perubahan lanskap sejak tahun 2010 hingga 2018 yang dikaitkan dengan kejadian bencana alam.Wilayah pesisir menjadi target kajian mengenai perubahan lanskap akibat bencana alam. Lokasi penelitian ini terletak di Kota Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi yang dikenal dengan kondisi geomorfologi yang bervariasi, juga dikenal dengan daerah yang telah banyak terjadi bencana alam meliputi banjir rob, banjir bandang, dan longsor. Pengolahan data dilakukan dengan aplikasi ArcGIS 10.4.1 dan ENVI 5.1, serta dilakukan verifikasi data dengan melaksanakan survei lapangan. Metode yang digunakan adalah analisis overlay yang dijelaskan secara spasial dan deskriptif. Lanskap Kota Pelabuhanratu didominasi oleh bentuk lahan lereng vulkanik dan penutup lahan vegetasi. Total luas wilayah yang mengalami perubahan lanskap akibat bencana adalah sebesar 4,08 km2 dari keseluruhan luas 91,90 km2, dan sebagian besar perubahan terdapat pada perbandingan luas penutup lahan.
The concept of landscape is known to be always changing dynamically because of its attachment to natural and human activities that continue to grow over time. The purpose of this study is to identify landscape changes from 2010 to 2018 which are associated with natural disaster events. Coastal area is the study target on landscape changes due to natural disasters. The research took place in Pelabuhanratu District, Sukabumi Regency which is known for its varied geomorphological form and its natural disaster events occurance including coastal floods, flash floods, and landslides. The research data was proccessed using ArcGIS 10.4.1 and ENVI 5.1 softwares. Data verification was done by field surveys in the study area. The method of this study is an overlay analysis and explained in the term of spatial dan descriptive concept. The landscape of Pelabuhanratu District is dominated by volcanic landforms and vegetation cover. The total area experiencing landscape changes due to natural disasters is 4.08 km2 of the disrtict area of 91.90 km2 and major changes are involving alteration of land cover area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhamad Azri Kurniawan
"Wilayah Pesisir Utara Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa, mengalami abrasi dan akresi secara cukup signifikan. Abrasi dan akresi merupakan dua proses geologis yang terjadi di permukaan bumi dan umumnya terkait dengan erosi tanah. Ekosistem mangrove, sebagai bagian dari ekosistem pesisir, memainkan peran penting dalam mengurangi abrasi dan akresi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami perubahan garis pantai selama 10 tahun terakhir (2003-2023) yang dipengaruhi oleh ekosistem mangrove. Metode yang digunakan melibatkan Remote Sensing dan GIS dengan data dari citra satelit Landsat 7 ETM+ tahun 2003, Landsat 8 OLI/TRS tahun 2013, dan Landsat 8 OLI/TRS tahun 2023. Pengolahan data dilakukan menggunakan ArcGIS 10.8 dan Google Earth Pro. Analisis perubahan garis pantai menggunakan DSAS, sementara perubahan ekosistem mangrove dievaluasi dengan metode NDVI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara tahun 2003 dan 2013, dominasi abrasi terjadi bersamaan dengan penurunan luas ekosistem mangrove. Sebaliknya, antara tahun 2013 dan 2023, dominasi akresi terkait dengan peningkatan luas ekosistem mangrove. Analisis statistik menunjukkan bahwa penurunan luas mangrove memiliki dampak sekitar 40,7% terhadap luas abrasi, sementara peningkatan luas mangrove memiliki dampak sekitar 35,6% terhadap luas akresi. Secara spasial, penurunan dan peningkatan luas mangrove berkorelasi dengan perubahan luas abrasi dan akresi.
The Northern Coastal Area of Juntinyuat Subdistrict, Indramayu Regency, which directly faces the Java Sea, experiences significant abrasion and accretion. Abrasion and accretion are two geological processes that occur on the Earth's surface and are generally related to soil erosion. The mangrove ecosystem, as part of the coastal ecosystem, plays a crucial role in reducing abrasion and accretion. This research aims to understand changes in the coastline over the past 10 years (2003-2023) influenced by the mangrove ecosystem. The methodology involves Remote Sensing and GIS using data from Landsat 7 ETM+ satellite imagery in 2003, Landsat 8 OLI/TRS in 2013, and Landsat 8 OLI/TRS in 2023. Data processing is carried out using ArcGIS 10.8 and Google Earth Pro. Coastline change analysis employs DSAS, while mangrove ecosystem changes are evaluated using the NDVI method. The research results indicate that between 2003 and 2013, the dominance of abrasion coincided with a decrease in the mangrove ecosystem's area. Conversely, between 2013 and 2023, the dominance of accretion was associated with an increase in the mangrove ecosystem's area. Statistical analysis shows that the decrease in mangrove area has an impact of approximately 40.7% on the abrasion area, while the increase in mangrove area has an impact of around 35.6% on the accretion area. Spatially, the decrease and increase in mangrove area correlate with changes in abrasion and accretion areas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library