Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Novisto
"Dalam melakukan liberalisasi perdagangan pemerintah Indonesia tidak memasukkan beberapa komoditas pertanian dalam daftar komoditas yang dilonggarkan restriksinya. Skripsi bertujuan untuk melihat besarnya kesejahteraan konsumen yang dikorbankan untuk meningkatkan kesejahteraan produsen komoditas beras, gula, terigu dan kedele. Metode penelitian dilakukan dengan analisa keseimbangan parsial untuk membentuk kurva surplus transformasi masing-masing komoditas. Studi kepustakaan dilakukan untuk memberikan konteks dan dukungan terhadap analisa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan harga akibat distorsi akan meningkatkan surplus produsen lebih kecil dari penurunan surplus konsumen ditambah pendapatan pemerintah [A PS < (ACS + G)]. Kerugian dead-weight yang terjadi akan semakin besar dengan semakin tingginya distorsi harga. Atau dengan kata lain, transformasi surplus dari konsumen kepada produsen mengalami akselerasi terhadap distorsi harga. Skripsi berkesimpulan bahwa tujuan pemerintah untuk menjamin ketersediaan dengan stabilitas harga bisa dikatakan tercapai. Namun, tujuan untuk memberikan harga yang rendah bagi konsumen, peningkatan kesejahteraan petani, dan peningkatan efisiensi bisa dibilang tidak berhasil. Tanpa perlindungan perdagangan produksi beras, gula dan kedele akan menjadi tidak menguntungkan. Khusus terigu liberalisasi perdagangan akan dinikmati oleh konsumen, karena terigu tidak diproduksi secara lokal. Setiap titik pada kurva surplus transformasi menunjukkan preferensi politik pemerintah tentang siapa saja yang diuntungkan (dirugikan) oleh suatu kebijaksanaan perdagangan, jadi kurva ini bisa juga disebut sebagai political preference function pemerintah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This research was aimed to comprehend structural and pattern change of agricultural commodity growth and identify potential superior commodity in Brebes regency. It was done purposively using secondary data of Brebes's rate of agricultural commodity product and Central Java's agricultural production rate in period 1993-2002. As supporting data, was used Gross Regional Domestic Product (GRDP) per capita based on 1993 constant price. Analytical techniques used Loqation Quotient, Shift Share, Growth ratio model, Overlay and Klassen Typology.
Result of this study indicated that commodity produced for own need and sellable to other regions were potato, red onion, chili, banana, clove, vanilla, tea, cotton, duck, buffalo, local chicken, and bandeng fish. Overall, there was change of rate of agricultural commodity production during observation period in Brebes regency positively compared to change of agricultural commodity rate in Central Java. Commodity with positive performance were rice, corn, cassava, potato, red onion, chili, mango, star fruit, kapok, clove, coconut, tea, cashew, cotton, cow, goat, shrimp, bandeng, blanak and terinasi.
Commodities having dominant growth, either in Brebes regency or in Central Java province were potato, red onion, mango, kapok, clove, shrimp, bandeng and terinasi, while commodity that advanced and grow fast were potato, red onion, duck, and bandeng. Results of overlay analysis indicated that commodities that surplus and grow dominantly, competitively were potato, red onion, chili, clove, tea and bandeng. Based on analyses of the five techniques, commodities that were superior commodity priority were red onion, bandeng and potato."
580 AGR 19 (1-4) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dereu, Brian, 1963-
New York: Momentum Press, 2012
355.24 DER r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Farmers perform double roles at the same time in treating rice commodity, that are as producers and as consumers. This research tried to find out the average amount of rice marketable surplus at the hand of farmers? households and to analyze which variables significantly influence the surplus. The results of the research conducted in four rice production centres od South Sumatra reveal that the average rice consumption of famers? households were 98,42 kg per person or 402.75 kg per household with 4 members, while their rice production were 5842,75 kg per household. Farmers in all rice production centers have actually carried out marketable surplus on their rice production as their consumed a portion as needed and sold the majority amounts to the market. There were variations of rice consumed between rice production centers. Rice marketable surplus in all production centers (OKU Timur, OKI, Musi Rawas and Banyuasin) were significantly influenced by rice production. In three production centers, the rice production also was influenced significantly by the number of household members and off-farm income, while in two production centers, it was also determined by rice price and age composition of farmer family members. The other variables affected rice marketable surplus exclusively in each area"
330 JSE 12:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wenda C. Kusumah
"Sebagai negara dengan sistim perekonomian terbuka sumber pendapatan Indonesia sangat tergantung pada pendapatan ekspornya. Keuntungan komparativ yang dimiliki Indonesia adalah pada usaha pertanian, karena subsektor perkebunan merupakan penyumbang devisa yang relatif besar pada sektor pertanian maka diperlukan penelitian akan perkembangan ekspor dari subsektor perkebunan tersebut untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor komoditi perkebunan Indonesia (KPI) baik pada sisi permintaan maupun pada sisi penawarannya. Analisis dilakukan dengan menggunakan regresi pada model ekonometri yang dimodifikasi dari model permintaan dan penawaran ekspor komoditi primer dari sekelompok Negara Sedang Berkem6ang ( NSB ) yang dibuat oleh Harian E. Bond Pada tahun 1987. Dari penelitian diketahui bahwa permintaan terhadap KPI dipengaruhi oleh harga relatif antara harga ekspor KPI terhadap harga produK sejenis di negara pengimpor dan tingkat pendapatan perkapita negara pengimpor. Sedangkan penawaran KPI dipengaruhi oleh tingkat harga relatif antara harga ekspor KPI dengan harga KPI di dalam negeri. harga relatif satu tahun lalu. kapasitas produksi perkebunan dan faktor kebijakan yang dikeluarkan untuk mendorong ekspor Indonesia. Variabel kapasitas produksi dan faktor kebijakan pada model penawaran ekspor KPI menghambat tingkat penawaran ekspor KPI, oleh karena itu perlu peningkatan peran dunia usaha dan formuiasi kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas produksi perkebunan di Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18421
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedict, Murray R.
Berkeley: Univ. of California Vavision of Agricultural Science , 1960
338.1 BEN f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
JEIND 1-4 (6-10) 1996-1999
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Hariz Tommy Irmiansyah
"Skripsi ini membahas mengenai dugaan praktik anti persaingan berupa dugaan adanya praktik kartel yang terjadi pada komoditas beras di Indonesia karena adanya kenaikan harga beras pada akhir tahun 2015 yang dinilai tidak wajar oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang dianggap sebagai indikasi adanya kartel ditinjau dari Undang-Undang No. 5 Tahun 1999. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-normatif menggunakan data primer dan sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kenaikan harga beras tersebut dinilai wajar karena terjadi pada musim paceklik dan indikasi dari KPPU menduga adanya kartel pada komoditas beras ini didasarkan pada kenaikan harga beras pada bulan November dan Desember 2015 yang dianggap tidak wajar. Dan dugaan ini masih belum cukup kuat sebagai sebuah dasar adanya indikasi praktik kartel.
......This bachelor thesis discusses about allegation anti-competition practices in the form of alleged cartel practices on rice commodity because increases price of rice in the end 2015 were judged abnormal by KPPU based on Law Number 5 Year 1999 about Prohibition of Monopoly Practices And Unfair Business Competition. The study is normative-juridicial research using primary and secondary data. The result of the research shows that increases price of rice were judged fair because happened in famine season and indication from KPPU to alleged a presence of cartel practices on rice commodity is because increases price of rice in November and December 2015 were judged unfair. And this allegation is not substantial enough to be a basis of alleged a presence of cartel practices."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S64108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meiyanne Diah P. Saad
"Kegiatan Future Trading mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai sarana lindung nilai (hedging) dan sebagai salah satu bentuk investasi. Dalam pengambilan keputusan pada kegiatan ini seorang peserta pasar, baik sebagai, hedger maupun sebagai investor, harns memperhatikan pergerakan harga yang terjadi, karena fluktuasi harga cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa dan meramal pola pergerakan harga komoditi yang akan datang berdasarkan pendekatan teknis, dimana variabel yang dianggap relevan adalah data historis dari harga komoditi tersebut. Dimana seorang teknisi percaya bahwa pergerakan harga di pasar merupakan pola-pola pengulangan yang pernah terjadi di masa sebelumnya. Sehingga dengan menganalisa dan mengidentifikasi pola-pola secara tepat maka dengan mudah dapat diambil keputusan yang sesuai, dengan harapan bahwa pola tersebut akan terea1isir di kemudian waktu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kepustakaan dan penelitian lapangan untuk pengumpulan dan analisa data. Komoditi yang dianalisa adalah Soybean, Rubber, dan Cotton, yang merupakan major commodities. Hasil penelitian yang dilakukan dengan pendekatan analisa te1cnis menunjukkan bahwa harga ketiga komoditi menunjukkan suatu trend yang menurun, dan ketika dikonfinnasikan dengan model peramalan ARIMA dengan metode" Box - Jenkins diperoleh hasil yang sama. Kesimpulan dari proses analisa gabungan di atas, adalah bahwa prakiraan harga komoditi dengan menggunakan metode tersebut memberikan hasil yang cukup baik dan cukup infonnatif bagi pengambilan keputusan mengenai penentuan posisi perdagangan. Saran dari hasil penelitian antara lain dalam melakukan analisa sebaiknya data deret berkala mempunyai dimensi waktu dan periode yang berlainan~ untuk tidak menggunakan hasil prakiraan yang terlalu jauh~ untuk selalu menambah data harga barn yang terakhir muncul~ dan disarankan agar selalu mengkaitkan proses di atas dengan metode" dan perangkat tambahan lainnya untuk memperoleh infonnasi yang lebih lengkap."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Narain, Dharm
New York : Asia Publishing House , 1961
631.095 4 NAR d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library