Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 2 Document(s) match with the query
cover
Lubis, Adrian
"PT. Indosat awalnya bergerak sebagai penyelenggara telekomunikasi internasional (SLI) dengan hak eskslusif (monopoli). Sejalan dengan proses deregulasi sektor industri telekomunikasi, menyebabkan PT. Indosat haruslah membuat diversifikasi sumber-sumber pendapatannya. Diversifikasi dilakukan dengan mendirikan anak perusahaan baru yaitu PT. lndosat Multi Media Mobile (IM3), kemudian dengan mengakusisi PT. Satelindo yang notabene (pada saat itu) adalah juga kompetitor dalam penyelenggaraan jasa telekomunikasi internasional.
Sejalan dengan bergabungnya PT. IM3 dan PT. Satelindo ke dalam Indosat Group terlihat bahwa banyak aspek di dalam perusahaan-perusahaan tersebut yang dapat disinergikan, sehingga pihak manajemen PT. Indosat memutuskan untuk melakukan langkah strategis yaitu dengan melakukan merger vertikal antara PT. Indosat, PT. Satelindo,dan PT. Indosat Multimedia Mobile (IM3).
Proses merger Indosat - Satelindo - IM3 bukanlah proses yang mudah mengingat perbedaan latar belakang masing masing perusahaan yang membentuk perbedaan dalam culture perusahaan dan tentunya value dalam individu-individu di perusahan tersebut.
Proses merger ini akan menimbulkan banyak ketidakpastian dan perubahan yang dapat berdampak terhadap perubahan kepuasan kerja karyawan, oleh karena itu proses pengkomunikasi merger merupakan bagian yang vital dari proses merger itu sendiri. Penulis merasa perlu untuk menganalisis mengenai pengaruh pengkomunikasian merger yang telah dilakukan perusahaan terhadap kepuasan kerja karyawan (Studi kasus merger vertikal Indosat - Satelindo - IM3).
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui survey yang dilakukan kepada lebih 100 responden,data sekunder diperoleh melalui studi literatur (telaah kepustakaan), dan data-data yang didapatkan dari PT. Indosat.
Metode pengumpulan data adalah adalah survey sikap (attitude survey) untuk mengukur masing-masing aspek SDM dengan menggunakan pertanyaan pertanyaan yang relevan. Analisis yang dilakukan penulis yaitu dengan menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil analisis terutama untuk mencari pengaruh merger terhadap perubahan kepuasan kerja sebelum dan sesudah merger, mempelajari apakah faktor latar belakang karyawan mempengaruhi kepuasan kerja, mempelajari efektifitas komunikasi merger yang telah dilakukan perusahaan, dan apakah faktor komunikasi merger mempengaruhi kepuasan kerja karyawan sesudah merger."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13555
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safitri Primawidi
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh keadilan organisasi terhadap komitmen afektif untuk berubah. Sampel penelitian adalah 42 karyawan kantor pusat PT. Z. Komitmen afektif untuk berubah diukur menggunakan kuesioner komitmen afektif untuk berubah dari Herscovitch Meyer, sedangkan keadilan organisasi diukur menggunakan kuesioner keadilan organisasi dari Colquitt. Penelitian ini menggunakan analisa regresi. Hasil analisis menunjukkan bahwa 82 komitmen afektif untuk berubah dipengaruhi oleh keadilan organisasi. Dari empat dimensi keadilan organisasi, keadilan distributif memiliki pengaruh paling besar terhadap komitmen afektif untuk berubah, diiuti oleh keadilan prosedural. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah keadilan organisasi memiliki pengaruh kuat dan signifikan terhadap komitmen afektif untuk berubah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, rancangan intervensi untuk meningkatkan keadilan organisasi dibuat untuk meningkatkan komitmen afektif untuk berubah pada karyawan PT. Z.

The objective of this study is to investigate the impactof organizational justice to affective commitment to change. The participants of study consists of 42 employees of PT. Z Head Office. Affective commitment to change was measured using Herscovitch Meyer rsquo s affective commitment to change inventory. While organizational justice was measured using Colquitt rsquo s organizational justice inventory. This study used multiple regression to analyze the result. The result showed 82 affective commitment to change can be explained by organizational justice. Among four dimensions of organizational justice, distributive justice has the most influence and significant impact on affective commitment to change, followed by procedural justice. Conclusion that can be drawn from this study is organizational justice has positive and significant impact on affective commitment to change. Based on this study, in order to develop affective commitment to change in PT. Z employees, it is necessary to design intervention to increase organizational justice."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49174
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library