Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thianti Sylviningrum
"Ketrampilan komunikasi merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh dokter. Kemampuan mahasiswa mencapai ketrampilan komunikasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah karakteristik (usia, suku dan jenis kelamin) dan keaktifan pengalaman berorganisasi. Hasil penelitian dari faktor-faktor tersebut bervariasi berdasarkan situasi dan kondisi di tempat penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keaktifan pengalaman berorganisasi dengan ketrampilan komunikasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jendcral Soedinnan ( FK Unsoed). Penelitian dilakukan secara cross-sectional sejak Mei sampai Agustus 2007 di FK Unsoed.Ketrampilan komunikasi mahasiswa dinilai oleh dosen yang sudah mengikuti pelatihan dengan mengisi kuesioner modifikasi dari The Harvard Medical School Communication Skill Tool. Mahasiswa semester empat FK UNSOED menjadi subyek penelitian ini dan melengkapi kuesioner data-data karakteristik (usia,jenis kelamin, suku) dan keaktifan pengalaman berorganisasi.
Sejumlah 82 dari 91 mahasiswa semester IV FK Unsoed menjadi sampel penelitian ini.Sebagian besar mahasiswa berusia 19 tahun (42,68%) dan 20 tahun (43,90%}, jenis kelamin perempuan (67,07%), bersuku Jawa (70,73%) dan keaktifan pengalaman berorganisasi tinggi (54,88%). Prevalensi mahasiswa dengan ketrampilan komunikasi baik sebesar 78,05%.
Analisis statistik regresi eox menunjukkan mahasiswa dengan aktif pengalaman berorganisasi memiliki ketrampilan komunikasi lebih baik (Hazard Ratio=2.8l,95%CI=l.48~5.35, P=0.002) yang berarti dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki pengalaman berorganisasi pasif; mahasiswa dengan pengalaman berorganisasi aktif memiliki ketrampilan komunikasi hampir tiga kali lebih baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mahasiswa FK Unsoed dengan aktif pengalaman berorganisasi memiliki ketrampilan komunikasi lebih baik dari pada mahasiswa dengan pengalaman berorganisasi pasif.

Communication skills are part of doctor's competencies. Students communication skills are influenced by many factors, namely students characteristics and participation in organizational experiences. Another research on factors that influence communication skills results vary according to the situation and condition where the research took place.
The research was aimed to confirm the relationship between participation in organizational experiences with communication skills among medical faculty students. A cross sectional study has been conducted from May to August 2007 in Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Students communication skills were assessed by trained teachers through filled in a modification questionnaire based on The Harvard Medical School Communication Skill Tool. Fourth semester Unsoed medical faculty students were participated in the research and completed questionnaires about organizational participation and students? characteristics (age, gender, ethnicity).
From 91 students, 82 students involved in this study. Most of students were 20-year-old (43.9%), female (67.l%), Javanese (70.7%) and participated actively in organizational experience (53.7%). The prevalence of the students with good communication skills was 78.l%.
Cox regression statistical analysis showed active participation in organizational experiences had better communication skills (Hazard Ratio=2.8l, 95%Cl=I.48-5.35, P=0.002) which means that compared to students with passive participation in organizational experiences, students with active participation had almost three times better communication skills. Students with active organizational experience had better communication skills than students with passive participation in organizational experiences.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007
T33070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giddens, Anthony
Jakarta: UI-Press, 1986
330.122 GID c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Ramadhan
"Upaya distribusi komunikasi seringkali dilakukan untuk menciptakan kesadaran masyarakat akan sebuah isu kesehatan. Kurangnya efektivitas komunikasi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang stunting menuntut upaya komunikasi kesehatan yang terkonvergensi di antara aktor secara nasional. Keterlibatan berbagai aktor komunikasi pada isu stunting sebagai sebuah permasalahan kesehatan, dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam upaya penurunan prevalensi stunting. Penelitian ini berupaya untuk mengetahui penekanan atribut agenda pada masing-masing aktor komunikasi stunting, yang dalam penelitian ini terdiri dari media agenda, public agenda, research agenda, dan policy agenda. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dalam mengkaji atribut agenda yang muncul pada pemberitaan daring, siaran pers, artikel jurnal ilmiah, dan media sosial. Selain itu, pendekatan network agenda setting digunakan untuk melihat hubungan korelasi keempat atribut agenda dengan uji statistik Quadratic Assignment Procedure melalui matriks agenda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan korelasi yang signifikan antara media agenda dengan research agenda dan policy agenda. Berbeda dengan apa yang diharapkan teori agenda-setting, temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan korelasi antara media agenda dengan public agenda tidak signifikan. Penelitian ini diharapkan memberikan kebaruan pada kajian teori agenda setting dalam konteks isu kesehatan.

Communication distribution efforts are often carried out to create public awareness of a health issue. The lack of effective communication in increasing public awareness of stunting requires converged health communication efforts among stakeholders nationally. The involvement of various communication actors in the issue of stunting as a health problem can increase public knowledge and awareness in efforts to reduce the prevalence of stunting. This study seeks to determine the emphasis of agenda attributes on each stunting communication actor, which in this study consists of media agenda, public agenda, research agenda, and policy agenda. This study uses the content analysis method in examining the agenda attributes that appear in online news, press releases, scientific journal articles, and social media. In addition, the network agenda setting approach is used to see the correlation relationship between the four agenda attributes with the Quadratic Assignment Procedure statistical test through the agenda matrix. The results of this study indicate that there is a significant correlation relationship between the media agenda and the research agenda and policy agenda. In contrast to what is expected by the agenda-setting theory, the findings in this study indicate that the correlation relationship between the media agenda and the public agenda is not significant. This research is expected to provide novelty in the study of agenda setting theory in the context of health issues."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marniati
Depok: Rajawali Press, 2021
613 MAR k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library