Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Kementerian Keuangan RI, 2013
302.2 IND b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andrews, Patricia Hayes
Long Grove, Ill.: Waveland, 1986
658.45 AND c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Jurnal ini menyajikan hasil penelitian, kajian, dan tinjauan bidang; komunikasi, informasi dan TI"
Manado: Kementerian Komunikasi dan Informatika Ri, 2016
384 JPKOP
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Free Press, 1966
301.16 REA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, S.M.
Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1990
302.2 SIA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sizigia Pikhansa
"Pendekatan hubungan sudah seharusnya dijadikan substansi dan fokus perhatian di dalam Public Relations (PR), khususnya Political Public Relations. Pendekatan tersebut dapat difasilitasi dengan munculnya media baru microblogging Twitter. Namun permasalahannya masih banyak aktor politik, khususnya pemimpin negara, yang memperlakukan media tersebut sama dengan media tradisional yaitu sekedar untuk penyebaran informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pemanfaatan media sosial Twitter digunakan oleh pemimpin negara Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sebagai alat PR untuk berhubungan dengan publiknya. Hal tersebut dilakukan dengan meneliti tema pesan yang dipilih Presiden SBY, model PR yang digunakan dalam berkomunikasi, dan hubungan yang berlangsung dengan publiknya berdasarkan indikator Grunig dan Hon. Penelitian ini menggunakan paradigma positivis, pendekatan kuantitatif, dan merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan metode analisis isi.
Hasil yang didapatkan dari analisis tweet akun Presiden SBY selama periode satu bulan, adalah bahwa tweet paling banyak bertemakan pesan pribadi, informasi mengenai situasi yang dialami Indonesia, serta kegiatannya dalam bertugas menjadi Presiden. Model publisitas/ press agentry merupakan model PR yang paling sering digunakan, yang berarti Presiden SBY memanfaatkan Twitter sama seperti media tradisional sebagai alat untuk publikasi positif mengenai dirinya. Namun, Presiden SBY sebenarnya ingin membangun hubungan komunal, kendati baru berhasil memperlihatkan komitmen atau kepeduliannya pada publik. Indikasi terbanyak adalah kepercayaan dan komitmen. Sedangkan indikasi terendah yaitu adanya persamaan kontrol dan kepuasan. Hal ini memperlihatkan bahwa Presiden SBY kurang memaksimalkan fungsi Twitter sebagai media untuk manajemen hubungan.

Relational perspective should be the main focus in Public Relations, especially Political Pubic Relations. Twitter as the new microblogging media have the ability to facilitate relational perspective. Unfortunately many political actors are still using social media as if it was a traditional media which used for information dissemination. The purpose of this research is to reveal the usage of social media by the President of Indonesian Republic as a PR tool to establish relation with his public. It can be described by looking at the thematic message in his Twitter account, PR model used in it and his relationship with publics based on Grunig and Hon indicators. This research use positivist paradigm, quantitative approach and a descriptive study using content analysis method.
The results from the tweets analysis of President account over one month period, is that most tweets themed personal messages, information about Indonesia current situation, as well as official activities as a President. publicity/ press agentry model is a PR model that used most often, which means the president use Twitter same as traditional media, where the media is used as a tool for positive publicity. However, the president attempted to establish a communal relationship because He shows his concern for the public. Most tweets indicate trust and commitment indicators. While the lowest indication are the control mutuality and satisfaction. This shows that the President is not maximizing Twitter as a medium of relationship management.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Latar Belakang: Jawa Timur adalah provinsi dengan pertumbuhan ekonomi dan fasilitas kesehatan, sarana, dan prasarana yang cukup memadai sehingga disayangkan ketika masih terdapat problem kesehatan gizi balita. Metode: Penelitian ini melakukan pendekatan kualitatif. Ibu dan keluarga dengan masalah gizi balita diamati dan diwawancarai tentang konstruksi dan tindakannya. Penelitian ini dilakukan tahun 2012 dengan lokasi Kabupaten Sampang dan Bojonegoro. Hasil: Ibu belum menerapkan pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan padat terlalu dini pada bayi (madu, kelapa muda, pisang). Ibu baru mengetahui jika memiliki anak dengan status gizi buruk setelah berinteraksi dengan tenaga medik. Keadaan ibu yang hanya mementingkan perbaikan ekonomi keluarga (memperoleh status sosial dalam masyarakat), dan memiliki anak dengan gizi buruk adalah sebuah masalah yang memalukan serta harus segera diatasi dengan mencari pelayanan kesehatan. Ibu yang mengacu pada pengalaman merawat anak sebelumnya, tidak menganggap gizi buruk sebagai suatu masalah yang harus diatasi, dan justru menghindari pelayanan kesehatan."
BULHSR 18:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdi Mubarak Syam
"Penelitian ini membahas tentang "Komunikasi Antarbudaya Pustakawan dan Pengguna" di Perpustakaan Umum Kota Medan, tujuannya adalah untuk memahami komunikasi antarbudaya terjadi antara pustakawan dan pengguna dan juga mengetahui faktor yang menghambat jalannya komunikasi antarbudaya antara pustakawan dan pengguna di perpustakaan tersebut agar komunikasi dapat terjalin dengan baik tanpa adanya kesalahpahaman yang disebabkan oleh perbedaan budaya, sehingga kebutuhan informasi pengguna tercukupi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, yaitu menggambarkan fenomena pustakawan dalam melayani pengguna yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda sebagai pengalaman hidupnya, selain itu fenomena tersebut memiliki keunikan dan perbedaan dari setiap individu sehingga melalui pendekatan fenomenologi ini diharapkan memperoleh pemahaman yang mendalam tentang pengalaman pustakawan dalam berkomunikasi dan melayani pengguna yang berbeda latar belakang budaya.
Hasil yang dicapai adalah ditemukannya faktor penghambat seperti penafsiran gaya berbicara (logat) yang dinilai keras oleh sebagian pengguna kepada pustakawan begitu juga sebaliknya, dan adanya unsur diskriminatif terhadap salah satu marga atau etnis tertentu.

This research discusses about "Intercultural Communication Librarians and Users" in Public Library Medan. The goal is to understand intercultural communication that happen between librarians and users and also determine the factors that obstruct intercultural communication between librarians and users in the library so that communication can be established without misunderstanding caused by cultural differences so that the users's information needs met.
This study is qualitative research with phenomenological approach, which describes the phenomenon of librarians in serving users who have different cultural backgrounds as the experience of his life, other than that the phenomenon has a uniqueness and diversity of each individual so through a phenomenological approach is expected to a gain a deep understanding of the experience of librarians in communicating and serving users with different background culture.
The result is the discovery of inhibitng factors such as the interpretation of the style of speech (accent) were rated harsh for some users to the librarian and vice versa, and the discriminatory element to one clan or ethnic origin.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T45435
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abdi Mubarak Syam
"Penelitian ini membahas tentang “Komunikasi Antarbudaya Pustakawan dan Pengguna” di Perpustakaan Umum Kota Medan, tujuannya adalah untuk memahami komunikasi antarbudaya terjadi antara pustakawan dan pengguna dan juga mengetahui
faktor yang menghambat jalannya komunikasi antarbudaya antara pustakawan dan pengguna di perpustakaan tersebut agar komunikasi dapat terjalin dengan baik tanpa adanya kesalahpahaman yang disebabkan oleh perbedaan budaya, sehingga kebutuhan informasi pengguna tercukupi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, yaitu menggambarkan fenomena pustakawan dalam melayani pengguna yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda sebagai pengalaman hidupnya, selain itu fenomena tersebut memiliki keunikan dan perbedaan dari setiap individu sehingga melalui pendekatan fenomenologi ini diharapkan memperoleh pemahaman yang mendalam tentang pengalaman pustakawan dalam berkomunikasi dan melayani pengguna yang berbeda latar belakang budaya
Hasil yang dicapai adalah ditemukannya faktor penghambat seperti penafsiran gaya berbicara (logat) yang dinilai keras oleh sebagian pengguna kepada pustakawan begitu juga sebaliknya, dan adanya unsur diskriminatif terhadap salah satu marga atau etnis tertentu.

This research discusses about “Intercultural Communication Librarians and Users” in Public Library Medan. The goal is to understand intercultural communication that happen between librarians and users and also determine the factors that obstruct intercultural communication between librarians and users in the library so that communication can be established without misunderstanding caused by cultural differences so that the users’s information needs met. This study is qualitative research with phenomenological approach, which describes the phenomenon of librarians in serving users who have different cultural
backgrounds as the experience of his life, other than that the phenomenon has a uniqueness and diversity of each individual so through a phenomenological approach is expected to a gain a deep understanding of the experience of librarians in communicating and serving users with different background culture.
The result is the discovery of inhibitng factors such as the interpretation of the style of speech (accent) were rated harsh for some users to the librarian and vice versa, and the discriminatory element to one clan or ethnic origin.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>