Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Caesilia Ika Widanti
"Anak yang lidak memiliki kcmampuan berkomunikasi yang baik akan mudah merasa fmstrasi (Schumaker & Deshler, l984). Toleransi mereka yang rendah terhadap munculnya rasa fmstrasi membuat mereka mudah kehilangan motivasi belajar. Penelitian yang dilakukan oleh Durand & Beroti (dalam Jones et al, 1997) menyebutkan bahwa rendahnya motivasi bclajar disebabkan karena pada dasamya mereka ingin mcnghindarkan diri dari adanya tuntutan yang tidak dapal mereka penuhi. Ini sebabnya mcngapa anak yang mengalami kesulitan bclajar perlu diajarkan bagaimana caranya mengomunikasikan apa yang mereka rasakan dcngan cara yang mcnycnangkan dan menenangkan bagi mereka.
Capacchione (1989) mengungkapkan bahwa kondisi bebas yang diberikan pada saat anak membuat buku harian dapat membuat anak yang mengalami kesulitan bahasa menjadi reIaks dan menikmati kegiatan ini sebagai media eksplorasi dan cksprcsi diri. Program intervensi ini adalah program percontohan bagi ibu. Program ini disusun unruk mcmbamu ibu sebagai salah satu altematif kegiatan yang mengeksplorasi kemampuan berkomunikasi anak. Program ini dibagi dalam tiga tahap pelaksanaan dan bertujuan untulc mempersiapkan ibu agar dapat mendampingi anaknya dalam kegiatan membuat buku harian dan bercerita. Aktivitas pendampingan yang dilakukan ibu dapat menunjukkan pada anak bahwa ibu ada dan mau mendengarkan anak sehingga anak akan semakin didorong umuk mengcmbangkan kcmampuan bahasa ekspresifnya.
Hasil pelaksanaan intervensi memang belum mcnunjukkan hasil yang nyata, mcskipun tcrdapat sedikit peningkatan pada lcemampuan bercerita pada anak. Program yang dijalankan dalam waktu satu minggu ini tcmu saja masih belum dapat secara maksimal mendorong baik ibu maupun anal: untuk berkomunikasi secara lebih intensif.
......Generally, children with communication disability have a low tolerance to frustration (Schumalcer & Deshler, 1984). This level of tolerance makes the children easily to get upset and lost their motivation. Durand & Beroti research shows that the reason why these children have lower level of motivation is because they want to avoid tasks they couldn‘t accomplish (Jones et al, 1997). This is why this child needs to learn how to communicate what they feel with fun and relaxing way.
Capacchione (1989) said that free from criticism for children when they‘re doing their writing and making their journal makes them relax and enjoy this activities as media for self exploration and seit' expression. This intervention program is just for an example. This program is trying to help child communication skills. This program divided in three stages in order to prepare mother as the one who delivered the program. This program is helping mother to be with Af to show that she will be around to listen. This will hopefully develop Af expressive language.
The result of the program still yet not showing the enhancement of Af communication skills, even there is a little enhancement in sharing stories. One week is not enough to delivered this program and created it as a habit. Mother and Af still need more time to intensively and better communication skills."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T34168
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Berlindha Wimbardani
"ABSTRAK
Dalam berkomunikasi penutur dituntut untuk mentaati prinsip kerja sama. Penggunaan prinsip kerja sama dapat pula dimanfaatkan sebagai pembentuk efek humor. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menjabarkan penggunaan prinsip kerja sama Grice sebagai unsur pembangun efek humor pada akun Twitter @AlleenHumor dan untuk memaparkan implikatur percakapan yang hendak disampaikan pada setiap tweet @Allenhumor serta mencari aspek lain yang dapat menguatkan efek humor. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teori yang digunakan adalah Teori Prinsip Kerja Sama dan Implikatur Percakapan Grice (1975). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implikatur dalam humor tweet akun Twitter @AlleenHumor dibangun berdasarkan penggunaan prinsip kerja sama Grice meliputi pelanggaran dan pemanfaatan prinsip kerja sama. Implikatur yang ingin disampaikan meliputi kekesalan, kesalahpahaman, sindiran, penegasan dan ketidaksetujuan. Selain hal tersebut, @AlleenHumor menggunakan aspek lain untuk membangun efek humor, seperti penggunaan diksi, tema dan pengetahuan umum tentang topik yang sedang dibahas untuk menguatkan efek jenaka pada ujaran yang digunakan.

ABSTRACT
In communicating, speakers are required to obey cooperative principles. The use of cooperative principles can also be used as humor-effects maker. This study aims to describe the use of Grice’s cooperative principles as the constructing element of humor-effects of the twitter account @AlleenHumor and to explain the conversational implicatures that would be delivered by every tweet of @AlleenHumor, also to amplify the humor effects. This study uses qualitative method. The theory referred is the Theory of Grice’s Cooperative Principles and Conversational Implicatures (1975). The result of this study shows that the implicatures in humor tweets of the twitter account @AlleenHumor are built based on the use of Grice’s cooperative principles, including violations and the use of cooperative principles. The implicatures that would be delivered include resentment, misinterpretation, satire, affirmation and disagreement. Moreover, @AlleenHumor uses other aspects to construct humor effects, such as the use of diction, theme, and general knowledge about the discussed topic to amplify the humor effects used in conversation."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jan Nopemly Sianipar
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komunikasi penyuluhan petugas lapangan keluarga berencana terhadap adopsi alat kontrasepsi vasektomi di kota sibolga. Penelitian ini menggunakan teori Komunikasi Penyuluhan, Penyuluh sebagai Agen Perubahan, Teori Knowledge Attitude Practice, Teori Difusi dan Adopsi Inovasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Populasi pada penelitian ini adalah pasangan usia subur sebanyak 12.384 pasangan yang ada di kota sibolga. Penarikan sampel menggunakan rumus slovin dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 99 responden. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik proportional sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan studi kepustakaan. Uji hipotesis menggunakan pearson product moment diketahui bahwa nilai koefisien korelasi antara kedua variabel sebesar 0,646 berada dalam tingkat hubungan yang kuat. Untuk uji regresi linear sederhana sebesar 41% yang dapat ditafsirkan bahwa komunikasi penyuluhan memiliki pengaruh kontribusi sebesar 41% terhadap adopsi alat kontrasepsi vasektomi dan 59% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar komunikasi penyuluhan. Hasil uji regresi linear sederhana menunjukkan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan angka signifikansi tersebut dapat dilihat bahwa hipotesis alternatif yang diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara komunikasi penyuluhan petugas lapangan keluarga berencana dengan adopsi alat kontrasepsi vasektomi di kota Sibolga."
Universitas HKBP Nonmensen, 2017
050 VISI 25:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Hariyati
"ABSTRAK
Kemampuan naratif merupakan ketrampilan yang berkaitan dengan bahasa ekspresi (expressivelanguage), termasuk bagaimana menggambarkan atau menceritakan berbagai hal, dan termasukmenceritakan kembali (retelling) kisah atau cerita yang sudah didengarkan (storytelling).Dalam kegiatan pembelajaran di Madrasah Muhammadiyah Bandar Lampung, guru menjadikomunikator yang harus memiliki kemampuan ini. Pesan-pesan yang disampaikan baik berupapengetahuan, nilai-nilai, dan nasehat akan mampu diterima dan dipahami dengan baik oleh siswaapabila ditunjang ketrampilan ini. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian meliputiobservasi partisipatoris, dimana tim melakukan pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan yangdilakukan oleh mitra, selanjutnya dilakukan diskusi dan wawancara dengan kepala madrasah danguru, dilanjutkan dengan pemaparan materi, feedback, diskusi, sharing pengalaman diikuti denganpraktek, dan terakhir membahas rencana tindak lanjut. Hasil dari kegiatan dapat diidentifikasibahwa menurut para peserta, penguatan guru melalui kegiatan ini dapat dilakukan secara periodikdan berkelanjutan, selain itu guru menjadi termotivasi untuk meningkatkan ketrampilan naratif,termasuk disini adalah peningkatan kemampuan berkomunikasi secara lebih efektif, tepatsasaran, dan berbobot, baik dengan mitra sejawat, orang tua siswa, dan siswa. Selanjutnya paraguru terdorong untuk meningkatkan kemampuannya melalui berbagai perangkat yang dapatmereka akses, misal dengan mengakses internet melalui berbagai media social dan media lainyang terjangkau oleh mereka."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2018
300 SYU 1:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Boby Nurmagandi
"Pesatnya perkembangan game online saat ini dapat dilihat dari tingginya jumlah pengguna salah satunya pengguna usia remaja. Usia remaja merupakan usia dengan tugas perkembangan psikososial yakni pembentukan identitas diri yang berisiko mengalami adiksi game online apabila mengalami masalah dalam proses perkembangan. Pendidikan kesehatan, terapi kelompok terapeutik dan latihan komunikasi asertif dapat digunakan untuk pembentukan konsep diri dan keterampilan komunikasi agar remaja mencapai perilaku adaptif dalam menghadapi tugas perkembangan psikososialnya sehingga mampu terhindar dari risiko adiksi game online.
Tujuan penelitian ini adalah menilai pengaruh pendidikan kesehatan, terapi kelompok terapeutik usia remaja dan latihan komunikasi asertif terhadap konsep diri dan keterampilan komunikasi remaja untuk mencegah adiksi game online. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimental pre-post test with control group. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified sampling kemudian proportional sampling dan simple random sampling dengan jumlah remaja sebagai responden yaitu 76 remaja yang terbagi atas 2 kelompok. Kelompok intervensi memperoleh pendidikan kesehatan, terapi kelompok terapeutik dan latihan komunikasi asertif sedangkan kelompok hanya memperoleh pendidikan kesehatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja kelompok intervensi mengalami perubahan yakni peningkatan konsep diri dan keterampilan komunikasi setelah dilakukan pendidikan kesehatan, terapi kelompok terapeutik dan latihan komunikasi asertif dibandingkan remaja kelompok kontrol yang hanya memperoleh pendidikan kesehatan (ρ value < 0,05). Nilai rata-rata konsep diri dan keterampilan komunikasi remaja kelompok intervensi lebih besar dibandingkan konsep diri dan keterampilan komunikasi remaja kelompok kontrol setelah pelaksanaan pendidikan kesehatan, terapi kelompok terapeutik dan latihan komunikasi asertif (ρ value < 0,05). Terapi kelompok terapeutik dan latihan komunikasi asertif dapat menjadi terapi yang digunakan dalam pelayanan keperawatan untuk meningkatkan perilaku adaptif remaja terhadap perkembangan psikososial melalui peningkatan konsep diri dan keterampilan komunikasi pada remaja sebagai upaya pencegahan risiko adiksi game online.
Pelayanan keperawatan pada sasaran remaja menggunakan pendidikan kesehatan dapat dilakukan oleh perawat generalis sedangkan terapi kelompok terapeutik dan latihan komunikasi asertif dapat dilakukan oleh perawat spesialis melalui kerjasama dengan pihak sekolah. Pelayanan keperawatan juga dapat diberikan kepada keluarga agar dapat menjalankan tugas dan fungsi keluarga agar menjadi sumber dukungan sosial, pengawasan serta kontrol keluarga dan lingkungan terhadap aktivitas bermain game online agar remaja terhindar dari risiko adiksi game online.
......
The rapid development of online games today could be seen from the high number of users, one of which was teenagers. Adolescence was an age with the task of psychosocial development, namely the formation of self-identities that were at risk of experienced online game addiction if they experienced problems in their development process. Health education, therapeutic group therapy and assertive communication training could be used to form self-concept and communication skills so that adolescents achieved adaptive behavior in faced their psychosocial development tasks so that they were able to avoided the risk of online game addiction.
The purpose of this study was to assessed the effect of health education, adolescent therapeutic group therapy and assertive communication training on adolescent self-concept and communication skills to prevent online game addiction. The research design used a quasi experimental pre-posttest with control group. The sampling technique used stratified sampling then proportional sampling and simple random sampling with the number of adolescents as respondents, namely 76 adolescents who were divided into 2 groups. The intervention group received health education, therapeutic group therapy and assertive communication training, while the group only received health education.
The results showed that adolescents in the intervention group experienced changed, namely increased self-concept and communication skills after health education, therapeutic group therapy and assertive communication training compared to adolescents in the control group who only received health education (ρ value <0.05). The mean value of self-concept and communication skills of adolescents in the intervention group was greater than the self-concept and communication skills of adolescents in the control group after the implementation of health education, therapeutic group therapy and assertive communication exercises (ρ value <0.05). Therapeutic group therapy and assertive communication training could be used in nursing services to improved adolescent adaptive behavior to psychosocial development through increased self-concept and communication skills in adolescents as an effort to prevent the risk of online game addiction.
Nursing services for adolescents using health education could be carried out by generalist nurses, while therapeutic group therapy and assertive communication exercises could be carried out by specialist nurses in collaboration with the school. Nursing services also could be provided to families in order to carried out family duties and functions in order to became a source of social support, family and environmental supervision and controlled of online game played activities so that teenagers avoided the risk of online game addiction."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Mardiati Agustin
"ABSTRAK
Mahasiswa praktik klinik keperawatan merupakan bagian dari perawat profesional yang dituntut untuk berkomunikasi yang baik, efektif dan asertif baik pada perawat ruangan maupun dengan pasien.Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh terapi Assertiveness trainng (AT) terhadap kemampuan komunikasi asertif mahasiswa praktik klinik kepada perawat ruang rawat inap. Sampel 60 responden dengan 30 kelompok intervensi dan 30 kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukan kemampuan komunikasi asertif mahasiswa yang mendapatkan AT meningkat sebesar 2,27 (4,54%) dengan p value < 0,05. Terapi ini direkomendasikan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi asertif mahasiswa. Praktik klinik Keperawatan.

ABSTRACT
Students of nursing clinical practice is part of a professional nurse who is required to communicate well, effectively and assertively both when they are in the room and when they are talking to clients or patients. The goal of this research is to gain an overview of the influence of Assertiveness training (AT) therapy to the assertive communication skills for nursing clinical practice students to the nurses in inpatient ward. The samples consist of 60 respondents with 30 respondents in intervention group and 30 respondents in control group. The results show that students with assertive communication skills increased the AT significantly by 2.27 (4,54%) with a p value <0.05. This therapy is recommended to increase assertive communications for nursing clinical practice students"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42041
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irawati Nuansa Puspa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah intervensi untuk mengatasi persepsi dukungan organisasi mengenai keadilan yang diterima oleh karyawan PT ABC yang tengah mengalami perubahan, guna meningkatkan kesiapan untuk berubah pada diri karyawan PT ABC. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif, dengan teknik pengambilan data berupa kuesioner yang terisi lengkap oleh 90 karyawan tetap PT ABC. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dikembangkan berdasarkan Readiness for Organizational Change (Holt et al., 2007) dan Survey of Perceived Organizational Support (Rhoades & Eisenberger, 2002).
Hasil uji regresi menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasi terbukti secara signifikan mempengaruhi kesiapan untuk berubah karyawan (R2 = 0.403, p<0.001). Artinya, peningkatan persepsi dukungan organisasi dapat memunculkan terjadinya peningkatan kesiapan untuk berubah karyawan. Lebih lanjut, dimensi yang memberikan pengaruh terhadap kesiapan untuk berubah ialah dimensi keadilan. Desain intervensi untuk meningkatkan persepsi dukungan organisasi khususnya untuk dimensi keadilan dilakukan melalui pelatihan peningkatan kemampuan komunikasi.

This research aims to develop an intervention to address the perceived organizational support of the fairness by employees of PT ABC which is undergoing changes, in order to improve readiness for change on the employee PT ABC. This research was conducted through a quantitative approach, the technique of data collection was a questionnaire which is completed by 90 permanent employees of PT ABC. The questionnaire used in this study was developed by the Organizational Readiness for Change (Holt et al., 2007) and Survey of Perceived Organizational Support (Rhoades & Eisenberger, 2002).
Regression test results indicate that the perception of organizational support shown to significantly influence the readiness to change employees (R2 = 0.403, p <0.001). That is, an increase in the perception of organizational support can give rise to an increase in readiness for change employees. Furthermore, the dimensions of which give effect to the readiness for change is fairness. Design interventions to improve the perceived organizational support, especially for the fairness is done through training to improve communication skills."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45369
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afia Fitriani
"Komunikasi pada Anak yang Mengalami Autistic Disorder Anak yang mengalami Autistic Disorder memiliki hambatan dalam tiga ranah utama yaitu, interaksi sosial timbal balik, komunikasi, dan pola tingkah Iaku repelitif (Ginanjar, 200_8). Tanpa kemampuan berkomunikasi yang baik anak autis al-can mudah Bustrasi dan menunjukkan gangguan perilaku karena kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi (Mangunsong, 2009). Picture Exchange Communication .Slystam (PECS) rnerupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengajarkan cara berkomunikasi yang praktis kepada individu gang memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi dengan menggunakan kartu-ka11u bergambar (Bondy & Frost, 2001).
Program intervensi dalam tugns akhir ini diberikan pada D, anak laki-Iaki dcngan Autistic Disorder yang berusia 7 tahun. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi D me-lalui modilikasi perilaku dengan metode Pictu:-e lnlwlzange Cotmuunication System (PECS) sampai fase kedua dari enam fase PECS. I-lasil menunjukkan bahwa berdasarkan perbandingan data dasar dan evaluasi, kemampuan komunikasi D dengan menggunakan PECS menunjukkan peningkatan kcberhasilan sebesar 30%. Hasil ini didukung oleh prosedur intervensi yang terstruktur, jelas, dilaksanakan secara intensifl serta pembexian prompt yang membantu pemahaman instruksi. Kcndala pelaksanaan program antara lain, pilihan benda yang digunakan dalam intervensi, keadaan ruangan, kondisi D yang belum pcrnah mendapatkan intervensi, serta usia D. Sccara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa program intervensi ini cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi D.
......Children with Autistic Disorder have deficits in three major domains, which are social interaction reciprocity, communication, and repetitive and stereotyped patterns of behavior (Ginanjar, 2008). Without fine communication skills, autistic children may easily frustrated and then show disturbing behavior because their needs are not understood (Mangunsong, 2009). Picture Exchange Communication System (PECS) is an alternative method using picture cards to teach a practical way to communicate for individuals with speech and language limitations (Bondy & Frost, 2001).
Intervention program in this final project is given to D, a 7 years old child with Autistic Disorder. The purpose is to improve D’s communication skills by behavior mcdilication using Picture Exchange Communication System (PECS) method up to the second phase from total six phase. Results shows that based on the comparision between baseline and evaluation data, D’s communication skills using PECS indicates 30% increase of success. Supportive factors of this result were clear and structured intervention procedure, carried out intensively, and additional prompt to aid instruction understandings Unfortunately, choices of items used in the intervention, room settings, D’s age and not ever received any intervention before became the hindrance factors. Overall, this intervention program is quite effective to improve D’s communication skills."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34137
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
A.G. Lunandi, translator
Yogyakarta: Kanisius, 1987
302.34 LUN k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>