Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Daniel Bohal Marisi
"Pada PSAK 72 paragraf 60-63 terdapat pernyataan yang mengatur tentang persyaratan pendanaan signifikan yang menjadi syarat perhitungan penyesuaian imbalan. Penyesuaian imbalan tersebut dapat diterapkan dengan kriteria waktu lebih dari satu tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan imbalan pada perusahaan konstruksi dengan kriteria waktu kurang dari satu tahun. Studi kasus pada PT. X dilakukan dengan pendekatan kualitatif terhadap data keuangan yang telah diaudit oleh auditor eksternal, peraturan perusahaan, dan wawancara dengan responden terkait. Penelitian ini akan menggunakan metode perhitungan nilai waktu uang untuk mengukur penyesuaian imbalan pada kontrak pekerjaan yang dimiliki PT. X sebagai alat ukur dalam menentukan tingkat perbedaan margin keuntungan dari penjualan jasa konstruksi melalui metode perhitungan dengan dan tanpa menggunakan nilai waktu uang.
In PSAK 72 paragraphs 60-63 there is a statement governing the significant funding requirements which are the conditions for calculating compensation adjustments. The compensation adjustment can be applied with more than one year time criteria. This research aims to analyze the implementation of rewards to construction companies with a time criteria of less than one year. Case study at PT. X is done with a qualitative approach to financial data that has been audited by external auditors, company regulations and interviews with relevant respondents. This research will use the method of calculating the time value of money to measure the adjustment of rewards on work contracts owned by PT. X as a measurement in determining the level of difference of profit margin between with and without using the time value of money."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Listyana Kusumawati
"Program Jaminan Kesehatan (JKN) menuntut setiap Perusahaan untuk mendaftarkan pekerjanya ke dalam BPJS Kesehatan sebagai upaya perlindungan social. Namun implementasi administrasi BPJS Kesehatan di Perusahaan outsourcing menghadapi tantangan tersendiri, terutama pada Perusahaan dengan Tingkat turnover karyawan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan administrasi BPJS Kesehatan di Perusahaan outsourcing, khususnya pada proses pendaftaran, pengalihan data dan penonaktifan peserta. Penelitian ini merupakan studi kualitatif deskriptif dengan metode wawancara mendalam terhadap tiga informan kunci, yaitu Direktur, HRD dan admin operational. Hasil penelitian menunjukan bahwa meskipun alur administrasi telah terbentuk dan sebagian besar pekerja berhasil terdaftar sebagai peserta aktif, proses pelaksanaan masih menghadapi beberapa hambatan. Hambatan tersebut meliputi belum adanya SOP tertulis, kendala data tidak valid, tunggakan peserta dari Perusahaan sebelumnya dan proses input manual yang memakan waktu. Diperlukan Upaya perbaikan berupa peningkatan validasi data, digitalisasi form input, serta penetapan kebijakan internal yang lebih sistematis untuk mendukung efektivitas administrasi BPJS Kesehatan di perusahaan tersebut.
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) program requires all companies to register their to register their employees in BPJS Kesehatan as a form of social protection. However, the implementation of BPJS Kesehatan administration in outsourcing companies present unique challenges, especially in companies with high employee turnover. This study aims to describe the implementation of BPJS Kesehatan administration in an outsourcing company, focusing on the registration process, data diversion and participant deactivation. This research is a descriptive qualitative study using in-depth interviews with three key informants : the company director, HRD officer and administrative operation staff. The result showed that although the administrative process has been established and most employees were successfully registered as active participant, several challenge remain. These include the absence of a written standard oprating procedure (SOP), invalid data issues, participants with outstanding BPJS Payment from previous employers and time-consuming manual data entry. Improvements are needed through better data validation, digitalization of data collection and the formulation of more systematic internal policies to enhance the effectiveness of BPJS Kesehatan administration in outsourcing company."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library