Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maulia Irawati
"ABSTRAK
Volvariella volvacea (jamur merang) merupakan cendawan pangan yang dibudidaya di negara tropis karena memiliki nilai gizi tinggi dan teknik budidaya yang mudah. Penelitian bertujuan untuk meneliti pengaruh penambahan Aspergillus flavus terhadap kualitas kompos pada substrat limbah kapas (Gossypium sp.) dan produktivitas tubuh buah V. volvacea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama pengomposan, terjadi peningkatan suhu sebesar 27--58°C dan pH 7--8 selama tujuh hari pengamatan. Peningkatan kadar glukosa dan xilosa pada kontrol dan perlakuan terjadi selama lima hari pengomposan, yaitu 0,073--0,143 mg/mL dan 0,045--0,157 mg/mL serta menurun nilainya pada hari ketujuh 0,122--0,123 mg/mL. Kadar selulosa, hemiselulosa dan lignin substrat kapas pada awal pengomposan, 15%, 8% dan 6--7% mengalami penurunan selama penelitian. Produktivitas V. volvacea pada perlakuan dan kontrol selama pemanenan tujuh belas hari menunjukkan nilai 1766 dan 1715 tubuh buah dan berat basah 8700 g dan 8395 g. Hasil uji ANOVA menunjukkan produktivitas jamur merang pada perlakuan dan kontrol tidak memiliki perbedaan signifikan (P >0,05).

ABSTRACT
Volvariella volvacea (straw mushroom) is an edible mushroom cultivated in tropical countries due to its high nutritious and simple cultivation techniques. The research aims to investigate the effect of A. flavus addition toward the quality of cotton waste compost (Gossypium sp.) and productivity of V. volvacea. The result showed that during composting, there was an increase in compost temperature about 27--58°C and pH compost 7--8 for seven days observation. The rise of glucose and xylose concentration both in the control and treatment group occurred in five days of composting 0,073--0,143 mg/mL and 0,045--0,157 mg/mL respectively, then decreased on the seventh days about 0,122--0,123 mg/mL. The concentration of cellulose, hemicelluloses and lignin within the substrate of cotton waste in early composting, 15%, 8% dan 6--7% respectively, has been reduced during observation. The productivity of V. volvacea among treatment and control groups during seventeen days cropping yielded 1766 and 1715 fruit body of mushroom and 8700 g, 8395 g fresh weight of mushroom. The outcomes of ANOVA test affirmed that productivity of straw mushroom among treatment and control did not have significant differences (P >0.05)."
2015
S59593
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Keumala Banaget
"Sampah sisa makanan yang dihasilkan di kantin Fakultas Teknik UI memiliki persentase sebesar 73% dari total timbulan sampah. Jumlah sampah yang besar serta sifatnya yang mudah membusuk dan memicu kehadiran hewan pembawa penyakit seperti tikus, membuat pengolahan sampah sisa makanan perlu menjadi prioritas. Salah satu teknik pengolahannya adalah pengomposan, yaitu proses degradasi sampah organik oleh mikroorganisme menjadi material sejenis humus yang dapat dimanfaatkan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor (meliputi parameter fisik-kimia) yang mempengaruhi proses pengomposan, serta menganalisis hubungan dan pengaruh faktor tersebut terhadap aktivitas mikroorganisme selama proses pengomposan berlangsung. Analisis statistik dalam penelitian ini meliputi analisis faktor, korelasi, dan multivariabel.
Berdasarkan analisis faktor yang dilakukan, terbentuk 2 faktor baru yang mempengaruhi proses pengomposan, yaitu faktor 1 dinamakan parameter yang menunjukkan hasil dari proses pengomposan, terdiri dari konduktivitas, salinitas, dan kadar air; dan faktor 2 dinamakan parameter yang mendukung proses pengomposan, terdiri dari rasio C/N, kadar karbon, pH, dan kadar nitrogen.
Hasil analisis korelasi menunjukkan kadar air, rasio C/N, kadar karbon, pH, kadar nitrogen memiliki pengaruh terhadap aktivitas mikroorganisme. Berdasarkan analisis multivariabel, komposter 2 diperkirakan memiliki model regresi pengaruh faktor pengomposan terhadap aktivitas mikroorganisme yang terbaik. Sedangkan dilihat dari penurunan kadar karbonnya, komposter 1 memiliki konstanta laju pengomposan dan laju dekomposisi terbesar dibandingkan dua komposter lainnya, yaitu sebesar 0,0006 dan 0,0224%/hari.

Food waste is likely to degrade quickly and smell, become a breeding ground for bacteria and attract rodents. Food waste from canteen at Faculty of Engineering has a percentage of 73% of the total waste generation. Enormous amount of food waste and its nature made food waste processing needs to be a priority. One of food waste treatment is composting, which is a process of organic waste degradation by microorganisms into humus-like material.
This study aimed to analyze the factors (including physico-chemical parameters) that affect the composting process, and analyze the relationship and the influence of factors on microorganisms activities during the composting process. Statistical analysis in this study include factor analysis, correlation and multivariable analysis.
Based on factor analysis, there are two new factors that affect composting, factor 1 consist of conductivity, salinity, and water content, then named parameter that indicates the result of the composting process, and factor 2 consist of C/N ratio, carbon content, pH, and nitrogen content, then named parameters that support the composting process.
Results of correlation analysis showed that moisture, C/N ratio, carbon content, pH, and nitrogen content has correlation to microorganisms activities. Based on multivariable analysis, composter 2 were estimated to have the best regression models. While based on carbon reduction, composter 1 has the largest composting rate constant and decomposition rate than the two largest composter at 0,0006 and 0,0224 %/day"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42218
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarna Sidik
"Limbah padat di banyak negara, baik negara yang sudah maju maupun di Negara berkembang selalu menimbulkan masalah yang rumit untuk dipecahkan. Hal ini disebabkan limbah padat menimbulkan pencemaran lingkungan apabila tidak ditangani dengan baik dan diperlakukan sesuai dengan sifat-sifatnya, terutama terhadap limbah padat yang dihasilkan pada daerah perkotaan. Untuk dapat mengelola dan memanfaatkan limbah padat, perlu diketahui komposisi limbah padat yang dihasilkan daerah yang bersangkutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi limbah padat domestik di wilayah Kecamatan Sukmajaya.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2007 dan dilaksanakan selama 8 hari. Penelitian dilakukan terhadap seluruh sumber penghasil limbah padat, yaitu perumahan, perdagangan dan komersil, institusional, sekolah dan jalan. Prosedur penelitian mengikuti standar SNI M 36-1991-03. Untuk sampel wilayah perumahan diambil sampel 3 kelurahan yang mewakili menurut tingkat kepadatan di kelurahan tersebut. Kelurahan Mekarjaya dan Abadijaya mewakili kelurahan dengan tingkat kepadatan tinggi dan tingkat kepadatan rendah diwakili oleh Kelurahan Kalibaru. Metode pengukuran yang dilakukan dengan cara mengumpulkan sampel menurut jumlah sampel yang telah diperkirakan, memilah sampel sesuai dengan komposisinya, mengukur berat sampel dengan timbangan sehingga didapat persentasi komposisi limbah padat.
Persentase komposisi limbah padat keseluruhan perumahan Kecamatan Sukmajaya sebesar 63,29%(organik), 15,58%(plastik), 11,54%(kertas), 3,49%(tekstil), 2,76%(Kaca), 3,18%(logam), 0,11%(karet), 0,05%(limbah B3). Dari persentase komposisi limbah padat harian rata-rata di wilayah perumahan terlihat bahwa persentase komposisi limbah padat organik harian maksimum terjadi pada hari Sabtu dan persentase komposisi limbah padat non-organik masksimum terjadi di hari Minggu. Persentase komposisi limbah padat organic untuk perdagangan dan komersil, institusional/sekolah, pasar dan jalan berturutturut sebesar 46,07%, 19,42%, 84,36%, dan 6,49%.
Untuk kedepan diharapkan penelitian ini berguna bagi perencanaan system pengelolaan limbah padat terpadu di Kecamatan Sukmajaya.

Solid waste in many countries, to modern as well as developed countries always cause terrible problem which is hard to be solved. This is because solid waste can cause environmental pollution if not be taken properly according to its properties, mainly to solid waste that is generated from cities. To can manage and process solid waste, it is imperative that solid waste composition from selected area is to be known. The objective of this research was to measure municipal solid waste composition of Kecamatan Sukmajaya Depok.
This Research was performed on Mei 2007 and done in 8 consecutive days. The Research was applied to all source of solid waste generation, including residentials, trade and commerce, institutionals, schools and roadways. Research procedure follows SNI M-36-1991-03 standard. For residential sample taken 3 kelurahan sample that represented according to the level of population density. Kelurahan Mekarjaya and Abadijaya represented kelurahan with high population density level and low population density level was represented by Kelurahan Kalibaru accordingly. Measuring method done is the way which is from collecting samples according the number of sampels predicted, sorting sampels according to its composition, and measure their weight.
The overal percentage of residential solid waste composition were 63,29%(organic), 15,58%(plastic), 11,54%(paper), 3,49%(textile), 2,76%(glass), 3,18%(metal), 0,11%(rubber), 0,05%(B3 waste). From average daily solid waste composition in residential area is seen that maksimum daily organic solid waste composition was happened at Saturday and maksimum daily non-organic solid waste composition was happened at Sunday. Solid waste composition for trade and commerce, institutionals/schools, market and roadways were 46,07%, 19,42%, 84,36%, dan 6,49%.
In the future, hopefully this research can be useful for designing integrated solid waste management system in Kecamatan Sukmajaya."
2008
R.01.08.17 Sid k
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Vega Yana Putri
"ABSTRAK
Aktifitas pengomposan dapat meningkatkan konsentrasi bioaerosol di udara yang
dapat menimbulkan dampak kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
konsentrasi bakteri dan jamur di udara dan untuk mengetahui pengaruh suhu dan
kelembaban terhadap persebaran bakteri dan jamur di udara terkait pengomposan
yang dilakukan di Fasilitas Pengomposan Fakultas Teknik. Dari hasil penelitian
diketahui bahwa persebaran konsentrasi bioaerosol berturut-turut untuk bakteri gram
positif, bakteri gram negatif, dan jamur pada titik uji ke-1 berkisar antara 123,7
hingga 4699,6 CFU/m3, 0 hingga 17,67 CFU/m3, dan 212,0 hingga 1484,1 CFU/m3,
pada titik uji ke-2 berkisar antara 141,3 hingga 2402,8 CFU/m3, 0 CFU/m3, dan 300,4
hingga 1042,4 CFU/m3, sedangkan pada titik uji ke-3 berkisar antara 17,7 hingga
2102,5 CFU/m3, 0 CFU/m3, dan 53,0 hingga 1802,1 CFU/m3. Konsentrasi ini
melebihi standar terkait. Oleh sebab itu, perlu dilakukan tindakan penanganan untuk
mengurangi konsentrasi bioaerosol yang terpapar ke manusia.

ABSTRACT
Composting process can increase bioaerosol concentrations that can cause health
effect on human. The objectives of this research are to study bioaersol concentration
and temperature and humidity factors bioaerosol concentration regarding food and
leaves waste composting in Composting Facility – Faculty of Engineering. This study
found that bioaerosol concentration of gram positive bacteria, gram negative bacteria,
and fungi on 1st sampling location about 123,7 to 4699,6 CFU/m3, 0 to 17,67
CFU/m3, and 212,0 to 1484,1 CFU/m3, on 2nd sampling location about 141,3 to
2402,8 CFU/m3, 0 CFU/m3, and 300,4 to 1042,4 CFU/m3, and on 3rd sampling
location about 17,7 to 2102,5 CFU/m3, 0 CFU/m3, and 53,0 to 1802,1 CFU/m3. This
concentration are higher than related standard. Therefore, we need to do some
handing technique to reduce bioaerosol exposure to human"
2015
S60320
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Teknologi Bioremediasi merupakan teknologi yang belakangan ini digunakan sebagai cara altematif penanggulangan limbah I-lidrokarbon _ Metode ini menggunakan mikroorganisme bakteri pemecah minyak seperti Rveudomanus aeruginosa untuk mendegradasi senyawa hidrokarbon sehingga dapat mcmulihkan lingkungan, tanah dan air yang tercemar.
Penelitian pengujian ketahanan dari bakteri Pseudomonas aeruginosa ini merupakan bagian dari penelitian Bioremediasi yang dilakukan di Departemen Teknik Gas dan Petrokimia. Penelitian ini dilakukan dalam kultur medium Nutrien Broth (NB) dengan menggunakan teknik pengguncangan. Proses tcrsebut berlangsung pada kondisi temperatur 35"C, kecepatan shaker 30 rpm dan tekanan I atm dengan variasi konsentrasi substrat iso-oktana yang cligunakan sebesar 800 ppm, 1600 ppm, 3200 ppm, 6400 ppm, dan 10000 ppm volum.
Secara umum hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dengan semakin tingginya konsentrasi kontaminan yang diberi kan pada sei (pada rentang substrat 800 ppm - 10000 ppm), maka semakin berkurangjumlah massa se! akhir yang dihasilkan dan laju pcrmmbuhan spesifik sel Pseudomonas aeruginosa berada pada laju yang hampir sama. Pertumbuhan terbaik sel dicapai pada konsentrasi 800 ppm dengan jurniah massa sel akhir sebesar 0.007079 gr/dmg-
pada akhimya model pendekatan secara empiris terhadap laju pertumbuhan sel mcngikuti persamaan Ierusalimsky."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library