Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nono Dritanto
"ABSTRACT
This thesis discusses about temperature rise in mass concrete structure due to heat hydration during hardening process to analyze its temperature rise, finite element method can be used.
Mass concrete temperature at each elevation to be stated in finite element liner model one dimension which have taken into account from expression potential energy that be influenced by, thermal conductivity, valor density, mass density, ambient temperature, heat hydration and another environment influences.
Because of heat hydration in time dependent, so we can take limier function approach to obtain heat hydration equation in exponential function such as Q(t) Q ~ ±b(1/t)P
Some factor which influence of heat hydration are number hydration in 3, 7 and 28 days and slope all of that heat hydration points.
This thesis compares and evaluates heat hydration temperature between finite element method analysis and field measurement.
From that evaluation, we can get clear picture of mass concrete's temperature rise and get the advantages of them to deep investigation of heat hydration behavior in mass concrete structure.

ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang kenaikan temperatur pada struktur beton massa akibat panas hidrasi yang timbul setelah pengecoran. Untuk menganalisa kenaikan temperatur tersebut, digunakan metode elemen hingga.
Temperatur beton massa disetiap elevasi dinyatakan dalam elemen hingga model linier satu dimensi, yang didapat dari ekspresi energi potensial yang dipengaruhi oleh faktor-faktor konduktivitas thermal (k), kalor jenis (c), rapat massa (p), temperatur udara luar dan panas hidrasi (Q).
Karena panas hidrasi (Q) merupakan fungsi dari waktu, maka diambil pendekatan fungsi limier dengan membentuk persamaan panas hidrasi dalam fungsi pangkat, yaitu : Q(t)=Qco ±b(1/t)p
Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah panas hidrasi yang timbul pada umur 3 hari, 7 hari, 28 hari, jumlah waktu hidrasi dan kemiringan (slope) yang terjadi dari hubungan ketiga panas hidrasi tersebut.
Dalam tesis ini dilakukan perbandingan dan evaluasi temperatur panas hidrasi yang terjadi antara hasil pengukuran dilapangan dengan hasil perhitungan metode elemen hingga.
Diharapkan dari evaluasi tersebut dapat diambil manfaatnya apabila akan dilakukan penelitian lebih jauh tentang perilaku panas hidrasi pada struktur beton massa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T1502
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zhu, Bofang
"Methods of controlling mass concrete temperatures range from relatively simple to complex and from inexpensive too costly. Depending on a particular situation, it may be advantageous to use one or more methods over others. based on the author?s 50 years of personal experience in designing mass concrete structures, thermal stresses and temperature control of mass concrete provides a clear and rigorous guide to selecting the right techniques to meet project-specific and financial needs. new techniques such as long time superficial thermal insulation, comprehensive temperature control, and MgO self-expansive concrete are introduced."
Oxford, UK: Butterworth-Heinemann, 2014
e20427760
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Bazant, Zdenek P.
England: Longman, 1996
624.183 4 BAZ c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wirdatun Nafiah Putri
"ABSTRACT
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh suhu pemadatan terhadap indeks workabilitas pada HRA (HRS-WC) yang menggunakan filler abu vulkanik Gunung Sinabung, dan untuk mengetahui pengaruh suhu pemadatan terhadap karakteristik Marshall pada HRA (HRS-WC) yang menggunakan filler abu vulkanik Gunung SinabungPengujian dilakukan dengan menggunakan tiga variasi suhu pemadatan yaitu 90°C, 100°C, 120 °C terhadap indeks workabilitas HRSWC. Pengujian yang dilakukan adalah pengukuran penurunan ketinggian tiap interval penumbukan (15 tumbukan) sejumlah 150 tumbukan untuk mendapatkan nilai Indeks Workabilitas. Dari persamaan hubungan antara log jumlah putaran alat Gyratory dan porositas, dapat dihitung Workabilitas Index (WI) dari masing-masing campuran aspal panas. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai workability index (WI) pada campuran HRA-HRS yang menggunakan kadar aspal 6,1°/o pada suhu 90°C, 100°C, dan 120°C adalah sebesar 2,285 ; 2,421 ; 3,019. Hasil ini memperlihatkan pertambahan nilai WI pada setiap kenaikan suhu pemadatan. Dari hasil pengujian marshall pada enam buah benda uji dengan berat 1185 gr, 1188 gr dan 1188,2 gr, nilai stabilitas yang dihasilkan mengalami kenaikan sesuai dengan pertambahan suhu pemadatan 90°C, 100°C, dan 120°C adalah 750, 804 dan 1010, sedangkan nilai flow yang dihasil pada suhu 90°C, 100°C, dan 120°C adalah 3,8 ; 3,6 ; dan 3,5."
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2017
338 PLMD 20:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library