Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfanov Khrisma
Abstrak :
Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) berasal dari hasil pengerukan jalan dalam kondisi perbaikan dimana RAP tersebut masih mengandung komponen aspal dan agregat dengan tujuan dapat digunakan kembali. Penelitian ini menghasilkan campuran beraspal dengan variasi kadar RAP 35%, 45%, 51.55% dan variasi kadar aspal 5%, 6%, 7% dengan total jumlah sampel 27 buah serta menganalisa pengaruh dari metode pencampuran dengan suhu hangat ( WMA) pada campuran beraspal yang dibuat untuk Laston lapis antara (AC-BC). Sampel akan dilakukan uji Marshall untuk mendapatkan nilai-nilai stabilitas, kelelehan, MQ, VIM, VMA dan VFA yang kemudian dikaitkan dengan spesifikasi Bina Marga untuk melihat campuran beraspal terbaik pada variasi kadar yang telah ditentukan serta dapat menentukan kadar aspal optimum dan kadar RAP optimumnya. Uji Factorial Design juga dilakukan untuk mengetahui signifikansi kadar RAP, kadar aspal dan interaksi keduanya terhadap nilai-nilai yang didapatkan dalam uji Marshall. Hasil penelitian didapatkan campuran terbaik pada kadar RAP 35% dengan kadar aspal 6% serta kadar aspal optimum 6.3%, signifikansi kadar RAP tidak berpengaruh terhadap seluruh nilai-nilai yang didapatkan dari uji Marshall sementara untuk kadar aspal berpengaruh signifikan terhadap nilai VMA, VIM dan VFA. ......Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) is derived from the results of dredging the road in repair conditions where the RAP still contains asphalt and aggregate components for the purpose of being reused. This study produced paved mixtures with variations in RAP levels of 35%, 45%, 51.55% with variations in asphalt content of 5%, 6%, 7% with a total 27 samples and analyzed the effect of mixing methods with warm temperatures (WMA) on mixtures paved made for Laston layers between (AC-BC). The sample will be tested by Marshall to obtain the values ​​of stability, melt, MQ, VIM, VMA and VFA to see the best asphalt mixture at a predetermined level variattion based on Bina marga specification and can determine optimum asphalt content and grade optimum RAP. Factorial Design Test was also conducted to determine the significance of RAP levels, asphalt levels and their interactions with the values ​​obtained in the Marshall test. The results showed the best mixture of 35% RAP levels with 6% asphalt content and optimum asphalt content 6.3%, the significance of RAP levels did not affect all values ​​obtained from the Marshall test while the asphalt content had a significant effect on the values ​​of VMA, VIM and VFA.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fabio Raihan
Abstrak :
Perkerasan jalan di wilayah perkotaan di Indonesia pada umumnya menggunakan jenis perkerasan konvensional dimana memungkinkan terjadinya genangan air jika terjadi hujan. Perkerasan beton berpori menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kejadian ini, dimana jenis perkerasan ini terdiri dari area terbuka yang membiarkan air menembus menuju ke tanah. Perkerasan beton berpori sudah digunakan di beberapa negara di dunia seperti USA dan Kanada. USA bahkan telah membentuk komite beton berpori dalam ACI 522R, sementara Kanada telah menjadikan 3 kota di negara ini sebagai kota percontohan penerapan beton berpori. Di Indonesia sendirisudah terdapat beberapa proyek yang mengaplikasikan perkerasan beton berpori, tetapi belum adanya standar yang berlaku dan sedikitnya standar internasional yangditerbitkan dalam pelaksanaan serta pemeliharaan perkerasan beton berpori. Maka dari itu, penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi dalam metode pelaksanaan dan pemeliharaan perkerasan beton berpori yang tepat untuk digunakan di Indonesia berdasarkan pengalaman negara USA dan Kanada. Metodologi yang digunakan adalah analisis arsip/dokumen, survei dengan wawancara dan kuesioner. Darihasil pengumpulan dan analisis data didapatkan aktivitas dan detail pelaksanaan dan pemeliharaan baru untuk diterapkan di Indonesia sehingga dihasilkan rekomendasi metode pelaksanaan dan pemeliharaan perkerasan beton berpori untuk diterapkan di Indonesia berdasarkan negara USA dan Kanada. Dengan adanya penelitian ini diharapkan penggunaan perkerasan beton berpori di Indonesia dapat ditingkatkan. ......Road pavement in urban areas in Indonesia generally use conventional pavement which causing puddles if rain comes. Porous concrete pavement to be one solution in dealing with this incident, where the pavement consists of open areas that allow water to penetrate to the ground. Porous concrete pavement is already used in several countries around the world, like in USA and Canada. USA has established a committee of porous concrete in ACI 522R, while Canada has made 3 cities in this country as pilot cities of porous concrete implementation. In Indonesia it self has severalproject applying porous concrete pavement. However, lack of standards and international standard published at least in the construction and maintenance of porous concrete pavement. Therefore, this research is intended to provide recommendations for construction methods and maintenance of porous concrete pavement that is suitable for use in Indonesia based on the experiences of the USA and Canada. The methodology used is archived/documnet analysis, surveys with interviews and questionnaires. From the results of data collection and analysis, new activities and details of construction and maintenance is found to be implemented in Indonesia resulted in recommendations for the construction and maintenance methods of porous concrete pavement to be applied inIndonesia based on the USA and Canada. With this research, the use of porous concrete pavement in Indonesia is expected to grow.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library