Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wigati Kristina Tri
"Telah dilakukan investigasi akurasi kinerja sistem jejaring CT scan Siemens Somatom Sensation 4, TPS Philips Pinnacle3, dan Linac Siemens PRIMUS 2D Plus milik Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta. Untuk investigasi ml, telah dibuat fantom khusus untuk mengukur akurasi jarak, ukuran penampang, dan densitas massa obyek path citra tampilan CT dan TPS. Khusus untuk memperoleh hubungan antara bilangan CT (HU) dan densitas massa obyek digunakan material fantom air, udara, akrilik, nilon, teflon, gliserin, dan aluminium. Pengambilan data dilakukan dengan 2 metode scanning, metode I dengan kondisi 120 kVp, tebal irisan 10 mm dan kolimasi 1 mm, serta metode II dengan kondisi 120 kVp, tebal irisan 10 mm dan kolimasi 2.5 mm. Hasil pengukuran jarak menunjukkan deviasi dalàm rentang 0.00% - 0.19% untuk metode I yang diperoleh dan 50% data, dan rentang 0.20% - 0.39% untuk metode II yang diperoleh dan 40% data. Tampilan penampang obyek memiliki ukuran relatif lebih besar dibandingkan dengan penampang sebenarnya dengan rentang deviasi 0,38% sampai dengan 8.3 7%. Perbedaan tertinggi terjadi path material aluminium dengan densitas 2.7 g/cm3. Penentuan deviasi densitas massa diperoleh setelah dilakukan kalibrasi nilal bilangan CT menjadi data densitas massa path sistem TPS. Berdasarkan observasi dan 40% dan 77.8% data pada metode I dan II, diperoleh deviasi densitas massa kurang dan 1%. Dalam penelitian mi juga dilakukan investigasi terhadap akurasi sistem laser untuk penentuan variasi posisi. Sistem laser memiliki akurasi yang sangat tinggi yaitu mendekati 100% path ruang CT simulator dan 99% pada ruang linac.

Performance accuracy of a network system, which is consists of CT Scanner Siemens Somatom Sensation 4, Treatment Planning System Philips Pinnacle 3, and Linac Siemens PRIMUS 2D at Pertamina Central Hospital, Jakarta has been investigated A special phantom has been made for measurement in this work With this phantom, the accuracy of distance, diameter, and mass density of object were measured through the CT image and DRR as well. Data was collected by using 2 scanning method with operation condition 120 kVp, 10 mm slice thickness, 1 mm collimation for scanning method I, and 120 kVp, 10 mm slice thickness, 2.5 mm collimation for scanning method H. The measurement result indicated that the inaccuracy of reconstruction with scanning method! and II, for distance respectively in the range 0.00% - 0.19% and 0.20% - 0.39%, for diameter and mass density of both method respectively in the range 0,38% - 8.37% and less than 1016. Furthermore, the accuracy of laser system of CT and linac were also observea and the result of both laser systems were in a good accuracy."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T23031
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Franciska Veyta Ayu
"Latar Belakang: Estimasi usia merupakan salah satu profil penting pada proses identifikasi individu. Selain gigi, skeletal juga merupakan parameter yang dimanfaatkan untuk estimasi usia, termasuk tahap penutupan sutura palatina yang dimulai dan menutup pada usia tertentu. Pemeriksaan penutupan sutura palatina dengan gambar CBCT belum banyak diteliti. Tujuan: Menganalisis apakah morfologi tahap penutupan sutura palatina melalui observasi gambaran CBCT berpotensi digunakan sebagai penanda untuk estimasi usia terutama pada populasi di Indonesia dengan ras Malayan-Mongoloid. Metode: Desain cross sectional pada 150 hasil rekonstruksi radiograf CBCT yang memperlihatkan sutura palatina. Dilakukan penilaian tahap penutupan sutura palatina oleh dua observer untuk kesesuaian inter dan intra observer. Hasil dan Kesimpulan: Analisis CBCT tahap penutupan sutura palatina dapat digunakan sebagai salah satu metode estimasi usia pada populasi Indonesia dengan tidak ada perbedaan bermakna tahap penutupan sutura palatina antara pria dan wanita.

Background: Age estimation is one of major profile in forensic identification process. In addition to teeth, skeletal ossification process is also as age estimation parameter, including palatine suture which its closure in particular age. There are slightly Cone-beam computed tomography studies that assess palatine suture obliteration. Aim: to analyse potential of morphology of palatine suture obliteration process through CBCT image analysis as age estimation parameter particularly in Indonesian population with Malayan-Mongoloid race. Methods: cross-sectional study of 150 CBCT images that showed palatine suture. Obliteration of palatine suture were evaluated for intraexaminer and interexaminer agreements by weighted kappa tests. Result and Conclusion: CBCT analysis of palatine suture obliteration process could be utilized as one of age estimation method in Indonesian population, and no sexual dimorphism in palatine suture obliteration."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library