Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sigit Adi Yuwono
Abstrak :
Pembangunan infrastruktur dimaksudkan untuk memacu proses perkembangan wilayah yang tentunya berdampak pada pertumbuhan ekonomi rakyat, selain itu juga dapat memperlancar arus transportasi dari sentra-sentra produksi ke daerah pemasaran. Hasil pengamatan pada proyek pembangunan jalan, pekerjaan tanah merupakan faktor penentu dan sangat berpengaruh pada kelancaran pekerjaan berikutnya. Apabila kita amati bahwa nilai pekerjaan tanah pada proyek pembangunan jalan bebasa hambatan rata-rata berkisar antara 5 % - 15% dari nilai total proyek pada kondisi ini mutlak diperlukan dukungan peralatan berat untuk menunjang percepatan pelaksanaan proyek maka efektivitas maupun efisiensi peralatan menjadi sangat penting apalagi didukung dengan konfigurasi peralatan yang tepat. Pada penelitian ini, konfigurasi peralatan yang digunakan adalah Excavator, Dump Truck, Motor Grader dan Vibrator Roller. Dari data-data penelitian dapat diketahui produktivitas aktual masing-masing alat, sehingga hasil analisisnya setelah dibandingkan dengan produktivitas rata-rata teoritis diperoleh Faktor Operasi. Dalam perhitungan harga satuan pekerjaan tanah selain faktor operasi juga harus memperhitungkan nilai tukar dollar, harga bahan bakar, upah operator dan inflasi. Manfaat hasil studi ini adalah menentukan perencanaan keseimbangan konfigurasi alat untuk pekerjaan tanah dan diharapkan dapat berguna untuk perencanaan biaya sampai dengan prediksi kontrak ke depan.
Equipment Plan on Earth Work Considering On Productivity and Cost Equipment Case Study of J.O.R.R Section S ProjectInfrastructure development is intended to exchange regional development process that affecting social economics growth as will as accelerating transportation flow production centre to market area. As an observation results on highway construction project show that earthwork decisive factor and have significant influence on the flow of the next process of work The observation review shows that the earthwork on highway construction project has value average, within 5 % - 15 % of total project amount in this condition the heavy equipment is needed to accelerate project completion, hence the effectively and efficiency of equipment become highly important, especially if supported by right plan configuration. In this study, we use plant configuration of excavator, dump truck, motor grader and vibrator roller some research could show the actual productivity of each equipment, hence the analysis result after being compared with the average theoretical productivity will give the operations factor. On the calculation of unit price of earth work includes the operation's factor, as will as dollar exchange rate, fuel rate, operator's wages and monetary inflation. Benefit from this study is to decide the balance configuration equipment plant on earth work, and hopefully can be use to make cost analysis for the next contract project.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T10409
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Sahat
Abstrak :
Adjustable Beam Clamp adalah suatu alat perancah yang berfungsi untuk membentuk dan menunjang Balok Beton sehingga mampu menahan beban beban yang sudah bekerja. Dimana pemakaian sistem ini akan efektif hanya pada proyek proyek yang memiliki luas minimal bekisting balok sebesar 2.500 m2. Berkaitan dengan kinerja waktu proyek bangunan bertingkat struktur baton, ada 3 pekerjaan yang saling terkait, yaitu pekerjaan pembesian, pekerjaan bekisting dan pekerjaan cor. Dari ke 3 kegiatan tersebut, pekerjaan bekisting amatlah penting karena pekerjaan bekisting memerlukan biaya terbesar dan memakan waktu paling lama. Sehingga untuk meningkatkan kinerja waktu proyek secara signifikan diperlukan penanganan bekisting secara tepat. Saat ini sistem Adjustable Beam Clamp, sudah banyak dipakai pada proyek proyek seperti: Graha Kuningan Tower, Niaga 2 Tower, Pejaten Mall, Bidakara Tower, Apartemen Kintamani, Mall Bekasi, dan Mangga 2 Square. Hal ini membuktikan bahwa sistem Adjustable Beam Clamp ini telah dikenal dikalangan praktisi konstruksi khususnya di Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor-faktor dalam penggunaan sistem Adjustable Beam Clamp yang dapat mempercepat kinerja waktu proyek, khususnya pada struktur gedung bertingkat tinggi. Dari 25 kuesioner yang disebar, didapat 21 data yang diolah dengan analisa statistik dengan bantuan software SPSS. Dari hasil analisa tersebut didapat bahwa variabel dominan dalam penggunaan sistem bekisting Adjustable Beam Clamp adalah variabel Kualitas Tenaga Kerja dan Kualitas Pengawasan pada pelaksanaan/Setting Bekisting Balok dan Pelat. Kemudian juga didapat 1 variabel dummy yaitu kualitas delivery Barang. Persamaan regresi yang didapat diuji kembali melalui simulasi Monte Carlo dengan bantuan perangkat lunak Crystal Ball.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14748
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiaman
Abstrak :
Problems in operating construction equipment were perceived as resulting in low productivity. Productivity was considered in this study as a measurement dimensions that sufficiently describes cost projects performance. The objective of this study is to identify dominant variables in equipment management that influence cost project performance. The study was conducted using questionnaire survey and case study. Analysis done on the data from questionnaire survey resulted on two dominant variables that influence performance cost project. They are maintenance and reparation by skill mechanics, and training for operational equipment supervisor. Equipment productivity observed in the case study is below the standard stated on the equipment manual. This condition causes project got delay and contractor did not get profit.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T4774
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asiyanto
Jakarta: Pradnya Paramita, 2008
681.76 ASI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Saiful R.
Abstrak :
Peralatan konstruksi merupakan suatu investasi yang sangat besar bagi hampir semua perusahaaan konstruksi. Masalah peralatan khususnya peralatan konstruksi, erat kaitannya dengan masalah keselamatan kerja. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta Cara-cara melakukan pekerjaan. Selain itu perkembangan peralatan mesin semakin kompleks terutama dalam hal kemampuan, fungsi yang semakin beragam, tenaga yang semakin besar, serta produktivitas yang semakin tinggi. Seiring dengan itu, harus diikuti pula dengan tingkat keamanan dan kenyamanan yang lebih baik. Perencanaan dan prosedur keselamatan yang efisien lebih diperhatikan dalam pelaksanaannya saat ini. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu manajemen peralatan konstruksi yang berkualitas bagi perusahaan kontraktor yang dapat diterapkan pada semua proyek guna mengurangi serta mencegah timbulnya risiko kecelakaan kerja. Secara garis besar, faktor-faktor penting yang merupakan permasalahan pokok dalam manajemen peralatan mencakup: pernilihan alat, kepemilikan alat, pengoperasian alat, pemeliharaan dan perbaikan alat, pencatatan penyaluran biaya peralatan, penggantian peralatan, serta administrasi peralatan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kualitas penerapan manajemen peralatan terhadap peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja pada tahap pelaksanaan proyek konstruksi bangunan tinggi di wilayah Jabotabek. Dengan melakukan analisis statistik terhadap 28 sampel (25 sampel yang diolah dan 3 sampel untuk validasi), maka didapat hubungan yang signifikan, dimana semakin balk kualitas penerapan manajemen peralatan akan dapat menaikkan kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3) proyek konstruksi bangunan tinggi di wilayah Jabotabek. Variabel-variabel penentu yang didapat dari hasil penelitian ini adalah: kesesuaian alat dengan kondisi tempat kerja alat, pengawasan operasional alat serta pengalaman operator alat dan sebagai variabel dummy adalah pembuatan proyeksi keperluan peralatan serta pembuatan rencana tata ruang kerja (job layout).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T7285
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahril Dian Purwono
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam proyek EPC, terdiri dari 3 fase utama yaitu Engineering, Procurement Construction. Kebanyakan dalam proyek EPC tersebut, pembagian anggarannya untuk fase Engineering paling kecil dibandingkan fase Procurement dan fase Construction. Namun, efek dari keterlambatan fase Engineering tersebut, akan sangat mempengaruhi fase-fase berikutnya, dan pada akhirnya terjadi keterlambatan proyek secara keseluruhan, sehingga fase Engineering merupakan lintasan kritis dari perkembangan kemajuan proyek. Penelitian menggunakan kuisioner responden dengan persyaratan minimal 1 tahun pengalaman bekerja di proyek EPC, pertanyaan terdiri dari 6 indikator dan 39 item pertanyaan, jawaban item pertanyaan dengan skala 1-5 untuk frekuensi dan dampak, kemudian hasil kuisioner responden diuji statistik dengan menggunakan pengujian validitas metode Pearson, pengujian reliabilitas metode Cronbach rsquo;s Alpha dan pengujian normalitas metode Kolmogorov Smirnov. Hasil pengujian kemudian dimasukkan ke dalam matriks probabilitas dan dampak. Item pertanyaan yang masuk ke dalam risiko keterlambatan adalah yang dengan skor perkalian frekuensi dan dampak keterlambatan > 10. Hasilnya didapat 19 item pertanyaan yang mempunyai hasil perkalian frekuensi dan dampak > 10 dalam 5 variabel. Kemudian hasilnya dilakukan validasi pakar dengan syarat minimal 20 tahun pengalaman di proyek EPC, dan hasilnya didapat 19 pertanyaan yang merupakan faktor risiko. Kemudian tindakan pencegahan dan koreksi dari ke 19 faktor risiko didapat dari pakar dan referensi digunakan sebagai masukan terhadap prosedur fase engineering, sehingga dampak dari faktor risiko tersebut dapat diminimalisir.
ABSTRACT
In the EPC project, consists of 3 main phases of Engineering, Procurement Construction. Most in the EPC project, the budget share for the Engineering phase is the smallest compared to the Procurement phase and Construction phase. However, the effects of the Engineering phase delay will greatly affect subsequent phases, and ultimately the overall project delays, so that the Engineering phase is a critical path from the progress of the project. The research used a questionnaire respondents with a minimum requirement of 1 year working experience in EPC, the question consists of 6 indicators and 39 items of questions, the answers to question items with a scale of 1 5 for the frequency and impact, then the results of the questionnaire respondents statistically tested using the Pearson validity testing method, Cronbach 39 s Alpha reliability testing method and Kolmogorov Smirnov normality testing method. The test results are then fed into the probability and impact matrix. Item questions coming into the risk of delay is that with a score of frequency multiplication and delay effects 10. The results obtained 19 question items that have a frequency multiplication results and impact 10 in 5 variables. Then the results are validated experts on the condition of at least 20 years experience in EPC project, and the results obtained 19 questions which are risk factors. Then the measures of prevention and correction of the 19 risk factors obtained from experts and references used as an input to the engineering phase of the procedure, so the impact of these risk factors can be minimized.
2017
T48773
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Reza Huzain
Abstrak :
Konstruksi merupakan salah satu sektor yang memiliki kompleksitas tinggi dan memiliki perkembangan yang pesat di setiap tahunnya. Dapat dikatakan sektor konstruksi merupakan salah satu industry yang memiliki risiko tinggi. Kontribusi kecelakaan di sector konstruksi banyak disebabkan oleh perilaku tidak selamat walaupun sudah ada program keselamatan yang berjalan. Iklim keselamatan dapat meningkatkan kesadaran keselamatan pekerja dan mengurangi perilaku kerja tidak aman. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran profil iklim keselamatan di proyek A sebagai salah satu proyek konstruksi percontohan di DKI Jakarta. Sampel pada penelitian ini adalah pekerja di proyek A yang berjumlah 272 pekerja yang datanya diambil melalui kuesioner yang menggunakan metode potong lintang. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa iklim keselamatan di proyek A ada pada level proaktif dimana skor variabel safety as value, leadership, empowerment, dan communication memiliki angka tertinggi dan variabel commitment, accountability dan training in all levels memiliki angka yang kurang dan perlu ada perhatian dari organisasi. Pelaksanaan program dan komitmen dari manajemen menjadi fokus yang harus dilakukan proyek A demi memperbaiki iklim keselamatan di proyek A. ......Construction is one sector that has a high complexity and has a rapid development every year. It can be said that the construction sector is an industry that has a high risk. The contribution of accidents in the construction sector is mostly caused by unsafe behavior even though there are already ongoing safety programs. A safety climate can increase worker safety awareness and reduce unsafe work behavior. This study aims to describe the profile of the safety climate in project A as one of the pilot construction projects in DKI Jakarta. The sample in this study were workers in project A totaling 272 workers whose data were taken through a questionnaire using the cross-sectional method. The results of this study explain that the safety climate in project A is at a proactive level where the scores for the variables safety as value, leadership, empowerment, and communication have the highest numbers and the variables commitment, accountability and training at all levels have less numbers and need attention from organization. Program implementation and commitment from management are the focus of project A to improve the safety climate in project A.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrian Hera Pratama
Abstrak :
Perusahaan BUMN adalah badan usaha yang seluruhnya atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Namun tercatat dalam kurun waktu tujuh bulan saja pada tahun 2018 tercatat terdapat 12 kecelakaan Proyek Infrastuktur yang dikerjakan oleh perusahaan jasa konstruksi BUMN dan beberapa diantaranya merupakan Proyek Strategis Nasional, sehingga fenomena ini mengakibatkan adanya kerugian fisik maupun materil hingga mempengaruhi tingkat kepercayaan terhadap mutu dari hasil pekerjaan tersebut. Hal ini dapat terjadi karena belum terukurnya tingkat kematangan dari budaya mutu Perusahaan Jasa Konstruksi sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengukur tingkat kematangan atau maturity level budaya mutu pada perusahaan jasa konstruksi BUMN sehingga didapatkan strategi untuk meningkatkan maturity level budaya mutu pada perusahaan jasa konstruksi BUMN untuk menurunkan tingkat kegagalan konstruksi yang dapat terjadi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu studi literatur, validasi pakar serta kuisioner responsen, adapun diketahui jika maturity level perusahaan jasa konstruksi BUMN saat ini berada pada level 4 (Dikelola) diukur berdasarkan 5 variabel dan 43 indikator yang telah ditemukan dan didapatkan 25 strategi untuk meningkatkan level tersebut pada level yang diharapkan secara optimal menurunkan tingkat kegagalan konstruksi. ......BUMN companies are business entities which are wholly or most of their capital owned by the state through direct participation from the separated state assets. However, recorded within just seven months in 2018 there were recorded 12 accidents of Infrastructure Projects carried out by BUMN construction service companies and some of them were National Strategic Projects, so that this phenomenon resulted in physical and material losses to affect the level of trust in the quality of the work the. This can occur because the level of maturity of the quality culture of the Construction Services Company has not yet been measured, so the purpose of this study is to measure the quality culture maturity level of SOE construction service companies so that a strategy is found to increase the quality culture maturity level of BUMN construction service companies. reduce the failure rate of construction that can occur. The method used in this research is literature study, expert validation and responsive questionnaires, while it is known that the maturity level of BUMN construction service companies is currently at level 4 (managed) which is measured based on 5 variables and 43 indicators that have been found and obtained 25 strategies to increasing the rate to the expected level optimally decreases the construction failure rate.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ermawaty
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S27496
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Tandi Raru
Abstrak :

ABSTRAK
Transportasi merupakan bidang yang mengambil peranan penting di dalam pembangunan nasional yang sedang berlangsung ini, karena semua aspek di dalam pembangunan berhubungan dengan bidang transportasi. Salah satu aspek di dalam bidang transportasi yang paling penting adalah otomotif. Oleh karena itu industri otomotif dewasa ini berkembang dengan pesat di dalam negara ini.

Untuk pengembangan dunia otomotif maka diperlukanlah suatu perancangan dan penelitian tentang unjuk kerja dari mesin yang merupakan komponen utama dari suatu otomotif. Dengan melakukan penelitian dan perancangan, maka kita dapat menghasilkan kinerja mesin yang lebih baik serta penghematan sumber energi yang sudah menipis ini.

Untuk mengetahui hasil perancangan dan penelitian tersebut maka diperlukanlah suatu pengujian terhadap mesin dan kendaraan tersebut. Untuk mendapatkan hasil pengujian yang baik dan rnemuaskan berbagai pihak maka diperlukanlah suatu standarisasi pengujian. Standarisasi pengujian dilakukan dengan mengikuti suatu standar yang telah ada dan diakui kehandalannya.

Ada dua standar yang banyak dipakai di dunia otomotif di Indonesia, yaitu standar SAE (Society of Automotive Engineer) dan JIS (Japanese Industrial Standard). Untuk mengetahui standar mana yang sesuai maka diperlukanlah suatu perbandingan antara standar-standar itu. Dengan melakukan perbandingan tersebut maka kita akan mengetahui kekurangan-kekurangan dari pengujian yang selama ini dilakukan.
1997
S36187
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>