Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Crab farmers already cultivate crabs by fattening them up in bamboo cages, raising soft-shelled crabs on floating rafts and growing crabs in ponds. These activities, however, still depend on wild crab seeds and so to ensure their continuity, experiments on the production of Scylla spb. crab seeds in a hatchery have been conducted in several countries. Crab seed produced in a hatchery is expected to have better survival and growth rates than natural crab seed. Recently, the Research Centre for Oceanography has succeeded in producing Scylla serrata and Scylla paramamosain crab seeds (crablets). Individual rearing methods were used to test the crablet diet formulations in this study. The purpose of the study was to establish formulated diets, for the crablets of both species, that would result in high survival and rapid growth rates before the juvenile crabs were returned to their natural environment. The formulated diets NTS, NRS, NTW and NRW were used for raising Scylla serrata crablets (June to July 2013), while formulated diet R and formulated diet M were used for Scylla paramamosain crablets (July to August 2013). All of the formulated diets provided proven higher crablet survival rates than natural prey diets (boiled shrimp meat of Penaeus vannamei). The formulated diet NTS gave the intermolt period (11-15 days). The formulated diet R produced a higher growth rate in Scylla paramamosain crablets (Carapace Length GR 1.352 %/day and Carapece Width GR 1.588 %/day) than the formulated diet M (Carapece Length GR 1.048 %/day and Carapece Width GR 1.112 %.day). The formulated diet NTS has ingredient, their availability in the market depends on the season. The formulated diet M has tilapia fish (Tilapia mosambica), which can be easily cultivated in the pond, as the major ingredient. The possibility of increasing the nutritional value of the formulated diets can be studied by comparing results from varying the ratio of of the use of animal oils to vegetable oils, as well as increasing the level of calcium material. The information provides an opportunity for the crab farmers to not be dependent on only one kind of main ingredient for preparing the diet formulation. Furthermore, a rearing nursery, using an individual plastic juice glass for each crablet, is a cheap facility and provides certainty about the successful production of juvenile crabs."
OLDI 40:3 (2014) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kepiting bakau merupakan salah satu dari 12 produk perikanan unggulan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Produksi kepiting bakau semakin meningkat setiap tahunnya, namun sumbangan dari sektor budidaya terhadap produksi perikanan kepiting bakau sangat kecil dan hanya mengandalkan benih dari alam. Hal tersebut menimbulkan tekanan yang semakin tinggi terhadap populasi kepiting bakau di berbagai daerah di Indonesia. Budaya kepiting bakau yang menggunakan benih dari hatchery merupakan salah satu solusi untuk mengurangi penangkapan kepiting bakau dari alam. Berhubung dengan itu, penelitian terhadap berbagai aspek pembesaran benih yang berasal dari hatchery perlu dilakukan, misalnya transportasi benih kepiting dari laboratorium ke tambak dan pembesaran benih di tambak. Benih kepiting (krablet) yang berasal dari hatchery di Pusat penelitian Oseanografi LIPI jakarta diangkut ke tambak di Probolinggo dalam kantong plastik. Di tambak krablet ditebar dalam kantong jaring dasar berukuran 10 m x 10 m dengan kepadatan 170 krablet/100m. Penelitian dilakukan selama 97 hari dari bulan september – desember 2013 di tambak Desa Curah Sawo, Probolinggo. Hasil menunjukkan bahwa teknik transportasi krablet selama 19 jam yang digunakan memberikan kelangsungan hidup sangat baik (97,6%). Krablet asal laboratorium masuk dalam kategori benih dengan kualitas baik dan dapat dibesarkan di tambak dengan tingkat kelangsungan hidup 48,79% dalam waktu pemeliharaan 97 hari, dengan laju pertumbuhan lebar karapas harian 6,21% pada kisaran suhu 28-30 C dan salinitas 17±4,7 ppt. Keramba jaring dasar merupakan sarana pembesaran krablet yang baik untuk mendukung kelangsungan hidup yang cukup tinggi."
OLDI 40:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library