Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sigit Handoko Utomo
"Pendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan gambaran kraniofasial pada masa pubertal yang sama yang dievaluasi
dengan metode cervical vertebral maturation (CVM) antara anak dengan celah
bibir dan langit-langit unilateral komplit pasca labioplasti dan palatoplasti
dibandingkan dengan anak tanpa celah bibir dan langit-langit.
Material dan metode: Subyek penelitian yang terdiri dari 14 anak dengan celah
bibir dan langit-langit unilateral komplit pasca labioplasti dan palatoplasti dan 14
anak tanpa celah bibir dan langit-langit yang berada pada masa pubertal. Periode
pubertal dievaluasi menggunakan metode cervical vertebral maturation (CVM)
yang dikembangkan oleh Baccetti et al, 2002.Dilakukan pengukuran sefalometri
linier dan angular pada sefalogram lateral dari subyek penelitian meliputi 11
variabel. Uji t tidak berpasangan dilakukan untuk mengetahui perbedaan
gambaran kraniofasial antara kedua kelompok.
Hasil: Terdapat perbedaan bermakna pada: panjang basis kranium anterior
(p=.002), panjang keseluruhan basis kranium (p=.001), panjang maksila (p=.000),
panjang mandibula (p=.000), tinggi ramus mandibula (p=.000), panjang badan
mandibula (p=.002), tinggi wajah anterior atas (p=.004). Tidak terdapat perbedaan
bermakna pada: panjang basis kranium posterior (p=.051), tinggi wajah anterior
bawah (p=.206), tinggi wajah posterior (p=.865), pola pertumbuhan/tipe wajah
(p=.202).
Kesimpulan: Kompleks nasomaksila merupakan area yang paling terpengaruh
oleh adanya celah bibir dan langit-langit unilateral

Abstract
Introduction: The purpose of this study was to evaluate craniofacial morphology
of pubertal children with complete unilateral cleft lip and palate following
labioplasty and palatoplasty.
Materials and methods: A series of 14 consecutively treated subjects with
complete unilateral cleft lip and palate following labioplasty and palatoplasty
were compared with 14 pubertal stage-matched controls with normal craniofacial
structure. Pubertal stage was determined with cervical vertebral maturation
(CVM) method improved by Baccetti et al, 2002.Lateral cephalograms were used
for comparison. An unpaired t-test was run for 14 subjects with complete
unilateral cleft lip and palate and 14 normal subjects.
Results:: There were significant cephalometric differences in anterior cranial
base length (p=.002), cranial base length (p=.001), maxillary length (p=.000),
mandibular length (p=.000), mandibular ramus height (p=.000), mandibular body
length (p=.002), and upper anterior face height (p=.004). There was no significant
cephalometric difference in posterior cranial base length (p=.051), lower anterior
face height (p=.206), posterior face height (p=.865), growth pattern/ facial type
(p=.202).
Conclusion: The maxillary complex was most affected by cleft lip and palate but
growth disturbance in chidren with complete unilateral cleft lip and palate were
not restricted only at the maxilla."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
T31135
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Eka Asdiana Warti
"Latar Belakang : Indonesia merupakan negara yang sering dilanda bencana alam, kecelakaan dan kejahatan menyebabkan korban jiwa sehingga tidak jarang ditemukan jenazah yang hanya menyisakan tulang belulangnya. Observasi sifat anatomis dan morfologis adalah metode paling popular untuk menghubungkan ras terhadap tulang belulang. Tengkorak adalah bagian tubuh yang dipelajari secara luas dan bagian tengkorak hidung serta mulut adalah bagian terbaik untuk identifikasi ras. Tujuan: Mengetahui parameter morfologi dan morfometri pada orokraniofasial untuk menentukan ras. Metode: Sampel terdiri dari 20 tengkorak yang berasal dari pemakaman Sema Wayah di Desa Trunyan, Bali dan 7 tengkorak yang berasal dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Penelitian ini dilakukan pengukuran pada setiap tengkorak berdasarkan parameter morfologi dan morfometri. Analisis data untuk membandingkan antara kelompok Trunyan dan Bukan Trunyan menggunakan uji univariat, bivariat dan multivariat. Hasil: Kemampuan parameter morfologi yakni Inferior Nasal Aperture, Nasal Bone Contour, Inter Orbital Breadth dalam menjelaskan ras sebesar 56,8%. Nilai rata-rata morfometri untuk total probability sebesar 2,0778 dan pada kategori sebesar 8,6296 sebagai ambang batas penentuan identifikasi ras. Apabila hasil perhitungan tersebut bernilai <0,5 artinya Trunyan >0,5 artinya Bukan Trunyan. Secara keseluruhan, model ini mampu mengidentifikasi ras Trunyan dan Bukan Trunyan sebesar 81,48%.
......Background: Indonesia is a country that is often hit by natural disasters, accidents and crimes that cause fatalities, so it is not uncommon to find bodies that only leave their bones. Observation of anatomical and morphological properties is the most popular method for relating race to bones. The skull is the most widely studied body part and the nose and mouth parts of the skull are the best parts for racial identification. Objective: To know the morphological and morphometric parameters on orocraniofacial to determine race. Methods: The sample consisted of 20 skulls from the Sema Wayah cemetery in Trunyan Village, Bali and 7 skulls from the Faculty of Dentistry, University of Indonesia. In this study, measurements were made on each skull based on morphological and morphometric parameters. Data analysis to compare between the Trunyan and Non Trunyan groups used univariate, bivariate and multivariate tests. Results: The ability of morphological parameters namely Inferior Nasal Aperture, Nasal Bone Contour, Inter Orbital Breadth in explaining race is 56.8%. The morphometric average value for the total probability is 2.0778 and in the category is 8.6296 as the threshold for determining racial identification. If the result of the calculation is <0.5, it means Trunyan > 0.5, it means Not Trunyan. Overall, this model is able to identify the Trunyan and Non-Trunyan races by 81.48%."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library