Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bimo Aji
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai pinjaman IMF terhadap Indonesia serta peran Amerika Serikat sebagai salah satu anggota pemegang hak suara terbesar di IMF. IMF sebagai lembaga keuangan internasional bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kerja sama moneter internasional, menjaga stabilitas nilai tukar, dan memperluas perdagangan internasional. Terjadinya krisis yang melanda Indonesia yang memperburuk perekonomian dimana Indonesia adalah juga sebagai anggota IMF turut menjadi sorotan dunia internasional. Hubungan antara Indonesia dengan IMF yang selama ini identik dengan kepentingan ekonomi politik Amerika Serikat yang dikarenakan Amerika Serikat mendominasi keputusan yang diambil IMF menjadikan hubungan Indonesia dengan IMF lebih banyak ditangani oleh Amerika Serikat.
Permasalahan yang diangkat adalah sejauh mana Amerika Serikat mempengaruhi kebijakan IMF, khususnya terhadap pinjaman IMF kepada Indonesia dalam mengatasi krisis finansial dan ekonomi. Yang diteliti adalah sejauh mana pengaruh dan peran Amerika Serikat sebagai anggota IMF terhadap pengambilan keputusan pinjaman IMF dan juga faktor-faktornya.
IMF disini adalah sebagai organisasi internasional yang merupakan non-state actor. Menurut Cardoso, peranan faktor intern dan kekuatan ekstern merupakan faktor yang saling berkait.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis yang menggunakan sumber-sumber dari studi kepustakaan untuk pengumpulan data. Hasil penelitian ini menggambarkan sejarah perkembangan dan hubungan Indonesia - Amerika Serikat sejak Orde Baru hingga krisis yang melanda Indonesia dimana IMF sebagai pihak pemberi pinjaman.
Krisis moneter ini juga menyebabkan timbulnya ledakan pengangguran, kesenjangan sosial, naiknya harga-harga jauh di atas rata-rata, dan sebagainya. Munculnya uluran tangan IMF tentu saja merupakan hal yang sangat menolong untuk mengatasi krisis di Indonesia, namun kritik-kritik tajam banyak pula berdatangan karena IMF pasti memberikan pinjaman tersebut dengan syarat-syarat yang harus dipatuhi oleh Indonesia."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regester, Michael
London: Kogan Page Limited, 1997
658.405 6 REG r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Policy responses to the global financial meltdown of 2008 and the collepse of aggregate demand have largely been driven by domestic interests. Resurgent protectionism, bank bail-outs and national-level stimulus packages are distorting competition and incentives to the detriment of developing countries, much needed spending on social protection and ultimately, rapid global economic recovery....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
America: Harvard Business School Press, 2000
658.405 6 HAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ocha Witnesteka Miela Putra
"Skripsi ini membahas tentang manajemen krisis PT. Lion Mentari Airlines dalam menangani berita-berita negatif di media massa. Pembertiaan tersebut berisi tentang berita Lion Air maskapai yang paling sering delayed dan pilot Lion air yang tertangkap menggunakan narkoba.Tujuan penelitian untuk mengetahui langkah-langkah bagaimana manajamen krisis yang dilakukan PT. Lion Mentari Airlines dalam mengelola krisis Pendekatan penelitian kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Hasil penelitian yaitu terdapat dua pemahaman mengenai krisis dan Humas Lion Air belum sepenuhnya melaksanakan konsep-konsep teoritis dalam melakukan pengelolaan krisis.

This thesis discuss about crisis management strategy which have been implemented by Lion Air. Lion Air implemented this strategy due to negative publication in mass media. The News was talked about Lion Air as the most delayed airline in Indonesia and also Lion Air's pilot who was caught using narcotics. This research uses qualitative approach with descriptive research design to describe Lion Air crisis management strategy. The goal of this research is to know how PT. Lion Mentari Airlines handles the negative publication in mass media From this research, writer suggests the importance of in-company PR procedure as a basis for company crisis management."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Afianto
"Lion Air sebagai low cost carrier airline menguasai pasar domestik atau sebagai market leader di industri penerbangan di Indonesia. Hal ini tentu memiliki pengaruh yang besar dalam sektor transportasi di Indonesia. Terkait beberapa kecelakaan yang dialami oleh airline ini yang diikuti oleh tindakan manajemen dalam menangani krisis dan kaitannya dengan kepuasaan dan loyalitas pelanggan, menarik peneliti untuk mendalami permasalahan ini.
Penelitian ini membahas tentang pola penanganan manajemen krisis yang dilaksanakan perusahaan penerbangan Lion Air yang akan dirasakan oleh para pelanggan Lion Air apalagi oleh pihak yang secara langsung terlibat dalam krisis yang dialami oleh Lion Air. Karena manajemen krisis itu dirasakan oleh pelanggan maka manajemen krisis tersebut pada gilirannya akan menjadi faktor yang menentukan terhadap kepuasan pelanggan Lion Air. Dalam pada itu, manajemen krisis yang dilakukan Lion Air yang dirasakan oleh pelanggan akan menjadi faktor yang menentukan pula terhadap loyalitas pelanggan Lion Air.
Fokus dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari efektivitas komunikasi terhadap manajemen krisis serta dampaknya terhadap kepuasan dan kesetiaan pelanggan. Total sampling digunakan dalam penelitian ini, populasi adalah penumpang pesawat Lion Air dengan tujuan Kuala Lumpur dengan pesawat Boeing 737-900ER dengan kapasitas penumpang 215 orang, dengan nomor penerbangan JT 280 CGK-KUL tujuan (Kuala Lumpur) sebanyak 204 orang. Data diperoleh secara langsung melalui penyebaran kuesioner kepada responden. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 162 responden. Adapun model yang digunakan untuk menganalisis data adalah structural equation modeling (SEM) Selain itu juga dilakukan uji reliabilitas dan validitas.
Hasil dari penelitian ini dengan uji SEM menunjukkan bahwa (1) efektivitas komunikasi terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen krisis PT Lion Air, (2) manajemen krisis terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan PT Lion Air, (3) manajemen krisis terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan PT Lion Air, kepuasan pelanggan terbukti berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan PT Lion Air.

Lion Air as a low cost carrier airline controlled domestic market or as a market leader in the aviation industry in Indonesia. This certainly has great influence in the sector of transportation in Indonesia. Some related accidents experienced by the airline was followed by management actions in dealing with the crisis and its relation to customer satisfaction and customer loyalty, has attracted researcher to explore this issue.
This study focuses on the patterns of crisis management handling held airline Lion Air which will be perceived by the customers of Lion Air especially by parties directly involved in the crisis experienced by Lion Air. Since that crisis management is perceived by the customers of the crisis management and in turn will be the determining factor of the Lion Air customer satisfaction. In the meantime, the crisis management of Lion Air experienced by customers will be a determining factor to the Lion Air customer loyalty.
The focus of this research is to analyze the effect of the communication effectiveness of crisis management as well as its impact on customer satisfaction and customer loyalty. Total sampling used in this study, the population is a passenger aircraft of Lion Air, destination Kuala Lumpur with Boeing 737-900ER aircraft with seating capacity 215 persons, with flight number JT 280 CGK-KUL destination (Kuala Lumpur) as many as 204 people. Data retrieved directly through the distribution of questionnaires to respondents. The sample in this study as many as 162 respondents. As for the models used to analyze data is a structural equation modeling (SEM) also conducted a test reliability and validity.
The results of this research with the SEM test shows that (1) communication efficacy is proven to have no effect significantly to crisis management PT Lion Air, (2) crisis management proved to have significant influence towards customer satisfaction PT Lion Air, (3) crisis management proved to have significant influence on PT Lion Air customer loyalty, customer satisfaction is proven to influence significantly to PT Lion Air customer loyalty.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Borodzicz, Edward P.
New Jersey: John Wiley & Sons, 2005
658.47 BOR r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jalaluddin
"Kajian ini bertujuan untuk merumuskan analisis manajemen krisis pada upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dalam pemilihan serentak tahun 2020. Kajian ini bersifat deskriptif kualitatif, menggunakan metode kepustakaan. Mengumpulkan pendapat ahli tentang manajemen krisis dan beberapa regulasi terkait pemilu lalu kemudian dirangkum menjadi sebuah simpulan. Batasan masalah dalam kajian ini pertama aspek pelaksanaan tahapan pilkada dan kedua aspek kesehatan dan keselamatan. Hasil yang didapat dari kajian ini bahwa KPU akan menggelar Pilkada Serentak pada tahun 2020 dalam kondisi pandemi Covid-19. KPU menerapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 pada setiap tahapan Pilkada Serentak tahun 2020. Kesimpulan kajian adalah bahwa pelaksanaan Pilkada Serentak tahun 2020 ditengah pandemi Covid-19 membutuhkan analisa manajemen krisis. Manajemen krisis ini mempertimbangkan aspek kesehatan dan keselamatan. Manajemen krisis diterapkan mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan sampai tahap pasca pilkada berlalu. Pada tahap persiapan, KPU secara khusus merumuskan kebijakan regulasi terkait pencegahan penyebaran covid-19. Protokol kesehatan wajib dilakukan. Penambahan anggaran untuk pembelian Alat Pelindung Diri (APD). Pada tahap pelaksanaan, terjadi penundaan tahapan karena pandemi. Jumlah Tempat Pemungutan Suara bertambah. Jumlah petugas bertambah. Pasca pilkada, pola dan metode pencegahan penyebaran Covid-19 yang diterapkan pada pilkada tahun 2020 menjadi model pada pelaksanaan pemilihan berikutnya."
Jakarta: KPU, 2020
321 ELE 2:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhanita
"Sektor pariwisata diproyeksikan menjadi andalan pemasukan devisa Indonesi pada akhir Repelita VI. Namun posisi strategis ini rentan dipengaruhi fluktuasi permintaan terhadap produk wisata. Kasus issue wabah kolera di
Bali atas wisatawan Jepang menunjukkan pengaruh negatif perkembangan issue yang dapat men±mbulkan krisis pada sektor pariwisata. Untuk menangani krisis itu, pendekatan kehumasan terutama manajemen issue dan manajemen krisis menjadi suatu kebutuhan. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif yang menguraikan manajemen krisis kehumasan
saat menangani issue wabah kolera di Bali atas wisatawan
Jepang serta dilengkapi dengan pendapat wisatawan Jepang
tentang issue wabah kolera pasca tindakan kehumasan.
Untuk mengetahui manaj emen krisis, peneliti
melakukan wawancara mendalam dan analisis data sekunder.
Informan yang dikumpulkan secara purposive, terdiri dari
pihak Kanwil Depparpostel Propinsi Bali, Kanwil Depkes
Bali, Persatuan Hote & Restoran Indonesia Propinsi Bali,
Asosiasi Biro Perjalanan Wisat Propinsi Bali da Garuda
Indonesia. Sementara untuk mengetahui pendapat wisatawan
Jepang tentang issue, peneliti mengadakan survei ersampel
50 responden, yang dikumpulkan secara accidental.
Berdasarkan acuan manajemen krisis model inverted
loop, yang mengenal tiga tahap tindakan kehumasan yaitu
tindakan segera untuk mengurangi efek negatif, manaj emen
krisis proaktif dan pembangunan kembali citra, hasil
penelitian menunjukan koordinasi penanganan masalah
antarpihak yaitu gubernur (sebagai sentral koordinator)
dengan Depparpostel (sebagai koordinator operasional)
yang mengatur penerapan peran komponen pariwisata terkait
saat menangani krisis, masih perlu ditingkatkan, untuk
mernpercepat proses pernulihan keadaan rnenuju pascakrisis"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4112
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Rini Harmianti
"Dalam semua organisasi, setiap anggotanya akan berinteraksi dan tergantung satu sama lain pada saat melakukan pekerjaan. Saling ketergantungan ini dapat menciptakan suatu kerja sama di antara mereka dan kerja sama itu menjadi merupakan faktor penting yang dapat melandasi koordinasi antar anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Di dalam organisasi, kerja sama tidak selalu tercipta dalam semua situasi kerja, sebaliknya justru konfliklah yang sering mewarnai kehidupan organisasi. lvancevich dan Matteson (1990) menyatakan bahwa situasi saling ketergantungan dapat menyebabkan dua hal yang bertolak belakang yaitu kerja sama atau konflik. Konflik ini dapat terjadi bila sedikitnya terdapat dua partisipan, baik individuai atau kelompok, yang memiliki tujuan atau prioritas yang berbeda.
Konflik dapat dialami oleh siapa saja dalam posisi apa saja, namun konfiik akan Iebih sering dihadapi oleh manajer karena posisi manajer di dalam organisasi yang terletak di posisi tengah (middle line) di antara manajer puncak dan karyawan operasional (Robbins,1989). Hal tersebut membuat manajer berinteraksi dengan banyak orang, yaitu dengan atasan, dengan rekan kerja yang setingkat atau dengan bawahannnya. Dalam interaksi tersebut, konflik dapat terjadi. Konflik harus diwaspadai oleh manajer karena kehadirannya dapat berkembang menjadi parah dan sulit terpecahkan karena terdapat kontes "menang-kalah". Akibat yang dihasilkan konflik dapat pula mengganggu kerja sama yang telah ada sebelumnya dan dapat mengakibatkan ketegangan individu. Secara Iebih luas konflik dapat pula menyebabkan motivasi kerja partisipan menurun sehingga dapat menghambat unjuk kerjanya atau kelompok (Wexley & Yuki, 1984).
Karena dalam perkembangannya konflik dapat berkembang menjadi merugikan maka gaya penanganan konflik yang tepat mutlak harus ditampilkan manajer. Thomas (dalam Sekaran 1989) menyatakan terdapat lima gaya penanganan konflik yang biasa di tampilkan manajer. Menurut Robbins (1989) tidak ada satu gaya penanganan konflik yang tepat untuk semua situasi. Namun pendapat itu berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh Kilmann & Thomas (dalam Robbins & Hunsaker, 1996) yang menyatakan bahwa walaupun variasi gaya penanganan konflik dapat ditampilkan oleh manajer sesuai konflik yang dihadapinya, setiap manajer memiliki kecenderungan untuk manampilkan satu gaya penanganan konflik. Gaya ini merupakan gaya konflik dasar yang ada pada diri manajer dan merupakan gaya penanganan konflik yang sering diandalkan manajer.
Dari kelima gaya penanganan konflik yang ada terdapat gaya penanganan konflik secara kolaborasi yang menurut Benfari (1991) merupakan solusi menang-menang, sedangkan menurut Wexley & Thomas (1984) merupakan teknik pemecahan masalah yang integratif. Berdasarkan hal tersebut kolaborasi merupakan gaya penanganan konflik yang paling efektif karena akar masalah atau konflik yang dihadapi dapat diselesaikan dengan cara damai dan dapat memuaskan berbagai pihak. Dalam hal ini peneliti ingin meneliti mengenai sikap manajer terhadap gaya kolaborasi dengan pertimbangan bahwa dengan mengetahui sikap tersebut peneliti dapat mengetahui kecenderungan manajer untuk menampilkan perilaku kolaboratif daiam menghadapi situasi konflik.
Untuk mengetahui penyebab internal yang dapat mempengaruhi konflik maka peneiiti mencoba untuk meiihatnya dari sudut pandang teori motivasi, karena motivasi dianggap dapat menjelaskan semua perilaku yang disadari manusia (Newstrom & Davis, 1993). Sedangkan teori motivasi yang akan dilihat hubungannya denga gaya penanganan konflik secara kolaborasi adalah teori motif sosial yang dikemukakan oleh McClelland, yaitu motif berprestasi (achievement motive), motif afiliasi (affiliation motive), dan motif kekuasaan (power motive). Sementara itu Robbins (1989) menyatakan bahwa ketiga motif itu terdapat daiam diri individu dengan derajat yang berbeda-beda. Dengan demikian setiap motif dapat memberikan sumbangan secara berbeda terhadap gaya penanganan konflik secara kolaborasi. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin melihat (a) apakah motif berprestasi, motif afiliasi dan motif kekuasaan secara bersama-sama memberikan sumbangan yang bermakna terhadap gaya penanganan konflik secara kolaborasi yang dimiliki manajer (b) motif mana sajakah yang memberikan sumbangan yang paiing bemakna terhadap gaya penanganan konfiik secara kolaborasi.
Penelitian ini merupakan suatu penelitian korelasional dengan teknik pengambilan data lapangan dan tanpa memberikan manipulasi kepada responden penelitian, yang dilakukan pada 125 kepala bagian di PT. X yang berlokasi di darah Tangerang. Daiam penelitian ini ada dua instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen pertama untuk mengukur motif sosial yang mengukur kedekatan seseorang dengan ciri-ciri orang yang memiliki motif tertentu secara teoritis (skala motif sosial) dan instrumen yang kedua untuk mengukur sikap terhadap gaya penanganan konflik secara kolaborasi (skala gaya penanganan konflik secara kolaborasi).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada subjek peneiitian ini, motif berpresfasi, motif afiliasi dan motif kekuasaan secara bersama-sama ternyata tidak memberikan sumbangan yang bermakna terhadap gaya penanganan konflik secara kolaborasi karena secara jelas ditunjukkan bahwa hanya motif berprestasi yang memberikan sumbangan yang bermakna terhadap gaya kolaborasi. Selain itu jika dilihat hubungan masing-masing motif terhadap gaya penanganan konflik secara kolaborasi dengan teknik koreiasi parsial diperoleh hasil bahwa motif berprestasi memberikan sumbangan yang bermakna terhadap gaya penanganan konflik secara koiaborasi dan kedua motif yang Iain, motif afiliasi dan motif kekuasaan tidak memberikan sumbangan yang bermakna terhadap gaya penanganan konflik secara kolaborasi. Penelitian ini juga mengungkapkan adanya perbedaan yang signifikan antara gaya penanganan konflik secara kolaborasi yang dimiliki responden yang berlatar belakang SMA, Akademi dan perguruan tinggi.
Untuk penelitian lebih Ianjut peneliti menyarankan agar pengukuran variabel gaya penanganan konflik juga dilakukan pada gaya kompetisi, kompromi, menghindar dan akomodasi agar dapat diperoleh gambaran yang menyeluruh gaya penanganan konflik yang ada pada diri manajer. Selain itu untuk mempertajam hasil penelitian, subjek peneiitian juga dapat diambil dari kalangan manajer lini pertama dan manajer puncak sehingga dapat diketahui perbedaan yang ditampilkan ketiga golongan manajer dalam menghadapi konflik Sedangkan untuk alat yang digunakan daiam penelitian ini sebaiknya dilakukan pengukuran construct validity agar lebih yakin bahwa alat ukur tersebut memang mengukur suatu konstruk variabel yang hendak diukur."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>